Tehnik analisis TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 18

F. Tehnik analisis

a. Economic Order Quantity Menurut Rander dan Heizer 2001:316 merupakan teknik tertua juga sebuah metode manajemen persediaan yang paling terkenal Economic Order Quantity EOQ, merupakan sebuah konsep dasar yang digunakan untuk menjawab pertanyaan “berapa jumlah yang harus dipesan” karena dengan semakin dekatnya perkiraan persediaan dengan terpenuhinya permintaan maka hal ini dapat menghemat opportunity cost pada perusahaan dan dapat meminimalisasikan biaya total. Konsep ini banyak digunakan di perusahaan-perusahaan atas usaha yang dilakukan oleh seorang konsultan yang bernama Wilson. Dan pada tahun 1915 FW, Harris mengembangkan rumus ini. Pada saat beberapa biaya menigkat dan yang lain menurun, maka keputusn ukuran pemesanan terbaik jarang terjadi. Ukuran lot terbaik akan menghasilkan persediaan yang mencukupi untuk mengurangi beberapa biaya penyimpanan. Dalam hal ini terdapat kompromi terhadap biaya tersebut. Model EOQ dapat digunakan untuk menentukan persediaan dengan syarat harus memenuhi beberapa asumsi dibawah ini: 1 Tingkat penggunaan seragam dan diketaui permintaan konstan commit to user 19 2 Harga item sama untuk semua ukuran pemesanan tidak diskon 3 Semua pesanan dikirim pada waktu yang sama 4 Lead time konstan dan diketahui dengan baik. Persediaan datang pada saat persediaan habis 5 Item merupakan produk tunggal dan tidak ada kaitanya dengan produk lain 6 Biaya penempatan dan pemesanan diabaikan untuk sejumlah pesanan 7 Stuktur biaya kusus digunakan dengan cara biya item untuk unit konstan dan tidak ada diskon untuk pembelian jumlah besar Gambar 2.1 Grafik Economic Order Quantity Q : Jumlah yang dipesan kapan saja persediaan mencapai titik pesanan kembali R d : Tingkat permintaan dan penggunaan per hari. L : Lead time Q R R - dL Waktu commit to user 20 Karena permintaan akan produk adalah konstan dan seragam, grafik persediaan dari waktu ke waktu berbentuk seperti dalam grafik 2-1 ini menyebabkan mengapa EOQ sering disebut model Continuous. Economic Order Quantity dicari dengan cara : Jumlah pemesanan EOQ yaitu jumlah pemesanan yang dapat diminimalkan total biaya persediaan, sehingga persediaan biaya hanya dapat didasarkan pada biaya yang dapat mempengaruhi pemesanan dan pembelian yaitu total biaya pemesanan yaitu total pemesanan dan total biaya penyimpanan, sehingga : TOC = TCC C Q Q D ÷ ø ö ç è æ = ÷÷ ø ö çç è æ 2 2 ÷ ø ö ç è æ = C DS Q 2 2 Sehingga EOQ dapat dihitung dengan : C ds EOQ 2 = b. Safety Stock Didalam EOQ diatas memiliki kelemahan yaitu tidak pekanya terhadap perubahan-perubahan dari permintaan, biaya pemesanan dan biaya kehabisan persediaan atau chortage cost stoct out dapat dicontohkan tingkat kemungkinan kehabisan persediaan sebesar 0.05 dan apabila commit to user 21 ketidakpastian permintaan mengalami peningkatan, maka akan mengalami kehabisan stok stock out. Safety stoc merupakan dilemma dimana adany stoct out akan berakibat terganggunya proses produksi dan adanya stoct yang berlebihan juga akan membengkakan penyimpanan biaya. Gambar 2.2 Grafik Safety Stock Maka tujuan model ini adalah menentukan besarnya persediaan safety stock untuk memimumkan biaya kehabisan bahan expenced cost of shotages dan biaya penyimpan persediaan pengaman. Gambar 2.2 memperihatkan kalau perusahaan tidak memiliki pengalaman maka perusahaan akan mengalami kekurangan bahan. Menurut Zulkifikarijah 2006:144 ada beberapa factor yang dapat menyebabakan perusahaan melakukan safety stock, yaitu 1. Biaya atau kerugian yang disebabkan oleh stock out tinggi. Apabila bahan yang digunakan untuk proses produksi tidak Pesanan diterima ROP commit to user 22 tersedia, maka aktivitas perusahaan akan terhenti yang menyebabkan terjadinya idle tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang pada akhirnya perusahaan akan kehilangan penjualan. Stock out pada produk jadi menyebabkan pengiriman tertunda dan pelanggan harus menunggu akibat keterlambatan ini. 2. Variasi atau ketidakpastian permintaan yang meningkat. Adanya jumlah permintaan atau tidak sesuai dengan peramalan yang ada diperusahaan menyebabkan tingkat kebutuhan persediaan yang meningkat pula, oleh karena itu perlu dilakakan antisipasi terhadap safety stock agar semua permintaan dapat terpenuhi. 3. Resiko Stockout meningkat. Keterbatasan jumlah peserdiaan yang ada di pasar dan kesulitan yang dihadapi perusahaan mendapat persediaan akan berdampak pada sulitnya terpenuhi persediaan yang ada diperusahaan, kesulitan ini akan menyebabkan persediaan mengalami stock out. 4. Biaya penyimpanan safety stock yang murah. Apabila perusahaan memiliki gudang yang memadahi dan memungkinkan, maka biaya penyimpanan tidaklah terlalu besar hal ini dimaksutkan untuk mengantisipasi terjadinya stock out. commit to user 23 Persediaan pengaman Sefety Stock dicari dengan cara : SS=d max - d d max = permintaan maxsimum per hari d = permintaan per hari c. Reorder Point Setelah kita menentukan beberapa persediaan yang akan dipesan ,kita akan melihat pada pertanyaan persediaan yang kedua , kapankah pemesanan kembali akan dilakukan . model persediaan sederhana EOQ mengasumsikan bahwa suatu permintaan pesanan bersifat seketika, dengan kata lain mengasumsikan bahwa suatu perusahaan akan menunggu sampai tingkat persediaanya sampai nol sebelum perusahaan memesan kembali. Dan dengan seketika kiriman yang dipesan akan diterima. Akan tetapi waktu diantara pemesanan hingga saat barang diterima disebut Leat Time, dan basa saja pengirim bias lebih cepat atau terlambat, maka metode ini dinamakan RQP Re Order Poin yang memiliki fungsi membarikan pertimbangan atas keputusan kapankah perusahaan akan memesan persediaan kembali, hal ini dapat diungkapkan dalam konteks pemesanan ulang. Titik Pemesanan Ulang dicari dengan cara: ROP =U x L U = Permintaan per hari L = Leat Time untuk pemesanan baru dalam hari commit to user 24 Untuk permintaan per hari dicari dengan cara: D = hari per ja jml D ker Persamaan diatas mengamsusikan bahwa permintaannya sama dan bersifat konstan. Dan jika didalam lead time terjadi lonjakan permintaan atau keterlambatan waktu kirim maka perusahaan harus membuka persediaan tambahan atau sering disebut stok pengaman safety stock commit to user 25

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perkembangan Perusahan UD. RONGGO JATI yang berlokasi di Karangrejo kalijambe, Sragen adalah perusahaan yang bergerak di bidang furniture, yang menyediakan berbagai macam produk furniture, almari, meja kursi dll Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Surono pada tahun 1988. Bapak Surono adalah pemimpin utama perusahaan ini, selama perusahaan ini berdiri belum terjadi pergantian pemimpin, selama dipimpin bliau perusahaan ini mengalami kemajuan yang pesat. Perusahaan ini pertama kali usaha hanya memproduksi kusen- kusen dan jual beli kayu glondongan. Semakin berkembangnya zaman dan respon yang baik dari konsumen maka perusahaan ini mulai bergerak di bidang furniture yang mulai berkembang hasil-hasil produksinya mulai dari pintu ukir, almari, kusen, meja makan dll. Produksi barang-barang masih masih dilingkup pasar lokal dan pesanan dari mitra kerja. Di tahun 2011 perusahaan akan untuk menembus pasar ekspor dangan lebih meningkatkan kwalitas barang produksi. 2. Struktur Organisasi Perusahaan dan Personalia Struktur organisasi perusahaan berhubungan dengan penyusunan personil yang saling berhubungan dengan tugasnya. a. Struktur Organisasi Perusahaan 25