itu lingkungan sekolah sudah tertata dengan rapi dan bersih yang sangat mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan.
B. Perumusan Program Dan Rancangan Kegiatan PPL
Kegiatan PPL di sekolah untuk meningkatkan potensi bakat dan minat peserta didik guna menunjang proses belajar mengajar, meningkatkan kondisi lingkungan
sekolah yang mendukung proses belajar mengajar. Pelaksanaan kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Sleman ini mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
1. Bagi kepala sekolah akan membantu meningkatkan pengelolaan sarana belajar
mengajar yang efektif. 2.
Bagi guru akan lebih membantu terciptanya situasi belajar mengajar yang efektif, lebih aktif, dan inovatif.
3. Bagi peserta didik dapat menyalurkan dan mengembangkan kreativitas serta minat
dan bakat lebih berkembang. 4.
Bagi penyusun dengan program PPL diharapkan dapat membantu jiwa profesionalisme seorang tenaga kependidikan.
5. Bagi sekolah, kegiatan ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas sekolah secara akademik maupun non akademik.
Rancangan kegiatan PPL yang dilaksanakan di SMA N 2 Sleman merupakan bagian dari mata kuliah sebesar 3 SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa
kependidikan. Materi yang ada meliputi program mengajar teori dan praktek di kelas dengan
dikontrol oleh
guru pembimbing
masing-masing. Pelaksanaan
program
Praktik Pengalaman
Lapangan dimulai
dari tanggal
18 Juli
2016 sampai
15 September 2016. Kegiatan PPL dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku
dalam melaksanakan praktik kependidikan dan persekolahan yang sudah terjadwal. Rancangan kegiatan PPL ini disusun setelah mahasiswa melakukan observasi
di kelas sebelum penerjunan PPL yang bertujuan untuk mengamati kegiatan guru, peserta didik di kelas dan lingkungan sekitar dengan maksud agar pada saat PPL nanti
mahasiswa benar –benar siap diterjunkan untuk praktik mengajar. Di bawah ini akan
dijelaskan rencana kegiatan PPL:
1. Persiapan di Kampus
a. Pengajaran Mikro
10
b. Pembekalan PPL
2. Observasi pembelajaran di kelas
3. Konsultasi dengan guru pembimbing
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
5. Persiapan materi pembelajaran
6. Penyusunan administrasi guru
7. Melaksanakan praktik mengajar mata pelajaran Kimia di kelas XI IPA 1 dan XI
IPA 2 8.
Evaluasi pembelajaran 9.
Menyusun laporan PPL
1 Observasi Pra PPL a.
Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2016 secara berkelompok sebelum penyerahan, tanggal 1 Maret 2016
penyerahan mahasiswa PPL disekolah oleh DPL Pamong , dan tanggal 5 Maret 2016 secara individu oleh setiap peserta PPL di SMAN 2 Sleman.
Kegiatan ini bertujuan agar sebelum praktik mengajar di kelas dapat mengetahui sarana di dalam kelas. Selain itu dalam kegiatan observasi
bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi lapangan sebelum praktik mengajar. Beberapa hal yang diamati dalam proses observasi sekolah di
SMAN 2 Sleman di antaranya: a
Kondisi Fisik Sekolah b
Potensi Guru c
Potensi Karyawan d
Fasilitas Kegiatan Belajar Mengajar atau Media e
Perpustakaan f
Laboratorium g
Bimbingan Konseling h
Bimbingan Belajar i
Ekstrakurikuler j
Organisasi dan Fasilitas OSIS k
Organisasi dan Fasilitas UKS
11
l Administrasi
karyawan m
Karya Tulis Ilmiah Remaja dan Guru
n Koperasi Sekolah
o Mushola atau Tempat Ibadah
p Kesehatan Lingkungan
b. Observasi Proses Belajar
Observasi proses belajar mengajar
dilaksanakan di ruang
kelas atau ruang teori. Observasi ini bertujuan agar mahasiswa PPL melihat
dan mengamati
secara langsung bagaimana
proses belajar mengajar
yang berlangsung
di SMAN 2 Sleman. Beberapa hal yang
perlu dilakukan pada saat observasi
di antaranya:
a Kelengkapan Administrasi Guru
b Cara membuka pelajaran
c Cara guru menyampaikan materi
d Cara guru
memotivasi peserta didik dalam belajar
e Usaha guru mengaktifkan peserta didik
f Penggunaan waktu
g Metode yang digunakan guru dalam mengajar
h Media pembelajaran
i Penampilan guru dan pengusaan
bahasa guru
j Cara
Guru menutup
pembelajaran c. Praktik Mengajar
Kegiatan praktik mengajar dimulai
pada tahun ajaran baru 20162017. Setiap mahasiswa bertugas untuk
mengampu mata pelajaran sesuai
dengan jurusan
atau kompetensi
mengajar masing-
masing dan
mempunyai kewajiban mengajar
minimal 4 kali pertemuan secara terbimbing dan 4 kali pertemuan
secara tidak terbimbing. Kegiatan PPL ini dilaksanakan sesuai
dengan kesepakatan antara mahasiswa PPL
bersama guru pembimbingnya atau hingga kegiatan PPL di SMAN 2 Sleman berakhir.
12
d. Penyusunan Laporan PPL
Setelah mahasiswa selesai melaksanakan kegiatan PPL,
tugas selanjutnya
adalah penyusunan
laporan kegiatan
PPL. Kegiatan
penyusunan laporan
dilaksanakan di minggu
terakhir sebelum
mahasiswa PPL di SMAN 2 Sleman ditarik dari lokasi.
13
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan
Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 18 Juli sampai dengan 15 September 2016. Selain itu
terdapat juga alokasi waktu untuk observasi sekolah dan observasi kelas yang dilaksanakan sebelum PPL dimulai. Program yang direncanakan untuk
dilaksanakan di SMAN 2 Sleman untuk Program Individu meliputi persiapan, pelaksanaan dan analisis hasil. Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam
melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul selanjutnya dan sebagai
sarana persiapan program apa yang akan dilaksanakan nantinya, maka sebelum diterjunkan ke lokasi PPL, UPPL membuat berbagai program persiapan sebagai
bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pengajaran Mikro
Microteaching
Guru sebagai
tenaga profesional
bertugas merencanakan
dan
melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan
dan pelatihan,
melakukan penelitian,
membantu pengembangan
dan pengelolaan
program sekolah
serta
mengembangkan
profesionalitasnya Depdiknas, 2004:8. Guru adalah sebagai pendidik,
pengajar pembimbing,
pelatihan, pengembangan
program, pengelolaan program
dan tenaga professional.
Tugas dan fungsi guru
tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang profesional.
Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan tersebut, baik melalui
preservice maupun inservice training. Salah satu bentuk preservice training bagi guru tersebut adalah dengan melalui pembentukan kemampuan mengajar
teaching skill baik secara teoritis maupun praktis. Secara praktis bekal kemampuan mengajar dapat dilatihkan melalui kegiatan microteaching atau
pengajaran mikro. 14