Moss dan Kagen Calhoun Acocella,1990 juga mengatakan bahwa keinginan untuk berhasil dipengaruhi oleh konsep diri yang dimiliki individu. Konsep diri yang
dimiliki individu tidak terbentuk dengan sendirinya namun berkembang sejalan dengan perkembangan manusia Hardy Hayes, 1998.
Peneliti memilih sebagai respondennya adalah Mahasiswa FISIP USU. Adapun yang menjadi alasan bagi peneliti dalam memilih responden karena peneliti merasa
seluruh mahasiswa akan memberi pengaruh yang besar terhadap hasil penelitian dan peneliti memilih Mahasiswa S1 di FISIP USU karena mahasiswa S1 lebih kritis dalam
menanggapi suatu fenomenal sosial serta berhubungan dengan latar belakang pendidikan responden di bidang sosial.
Berkaitan dengan hal ini, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Tayangan “Jika Aku Menjadi” di Trans TV terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP
USU.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan permasalahannya sebagai berikut : “Sejauhmanakah Pengaruh Tayangan Jika Aku
Manjadi di TransTV terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU??”.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari lingkup yang terlalu luas, sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalahnya tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini bersifat korelasional yang mencari hubungan atau menjelaskan
hubungan antara Pengaruh tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU.
2. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa FISIP USU angkatan 2008-2009 yang tercatat
aktif dalam perkuliahan. 3.
Tayangan Jika Aku menjadi di TransTV yang ditayangkan setiap hari senin sampai minggu pukul 18.00-18.30 WIB.
4. Mahasiswa FISIP USU angkatan 2008-2009 yang pernah menonton tayangan Jika
Aku Menjadi di TransTV minimal 2 kali. 5.
Penelitian ini dilakukan bulan April 2011.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV terhadap
Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU. 2.
Untuk mengetahui konsep diri mahasiswa FISIP USU. 2.
Manfaat Penelitian 1.
Secara teoritis, penelitian berguna untuk memperkaya khasanah penelitian dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan peneliti mengenai Konsep Diri Mahasiswa setelah
menyaksikan tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV. 2.
Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif kepada FISIP khususnya terhadap ilmu komunikasi.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak
yang membutuhkan pengetahuan yang berkenaan dengan masalah penelitian.
1.5 Kerangka Teori
Fungsi teori dalam penelitian riset adalah membantu peneliti menerangkan fenomena alami yang menjadi pusat perhatian. Teori adalah himpunan konstruk konsep,
defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut
Kriyantono, 2006:45. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah
Teori Uses Gratification, individual Differences Theory, Teori Pembelajaran Sosial
dan Konsep Diri. 1.
Teori Uses Gratification
Pendekatan Uses and Gratification dijabarkan untuk pertama kalinya dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Elihu Katz 1959. Katz berpendapat bahwa penelitian
komunikasi pada masa itu kebanyakan bertujuan hanya untuk mencari jawaban atas pertanyaan “Apa yang dilakukan media pada orang banyak?”. Katz, Blumer dan Michael
Gurevitch 1974 mengemukakan konsep dasar teori ini yaitu meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan-harapan tertentu dari
media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali
juga termasuk yang tidak kita inginkan. Pendekatan Uses and Gratification berangkat dari pandangan bahwa komunikasi khusunya media massa tidak mempunyai kekuatan
mempengaruhi khalayak. Dalam bentuk yang paling sederhana, teori ini adalah yang memposisikan khalayak anggota memiliki kebutuhan atau dorongan tertentu yang
dipuaskan oleh sumber media dan non media Elvinaro, 2004:28. Ktaz, Blumer dan Michael Gurevitch mengemukakan konsep dasar teori ini yaitu
meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis sosial, yang menimbulkan harapan- harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber yang lain, yang membawa pada
pola terpaan media yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat- akibat lain, barangkali juga termasuk yang tidak kita inginkan Kriyantono, 2006:204.
Mereka mengutip dua penelitian Swedia yang pada tahun 1968 mengusulkan suatu “model gratifikasi” yang mencakup unsur-unsur :
1. Audiens dipandang bersikap aktif, artinya peranan penting manfaat media massa
diasumsikan berorintasi pada sasaran. 2.
Dalam proses komunikasi massa, banyak inisiatif pengaitan antara gratifikasi kebutuhan dan pilihan media yang terletak pada audien.
3. Media bersaing dengan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan yang lain Severin,
2005:356. Elemen “pola terpaan media yang berlainan” pada teori Uses and Gratification berkaitan
dengan media eksposure atau terpaan media, karena mengacu pada kegiatan menggunakan media. Eksposure lebih dari sekedar mengakses media, tidak hanya menyangkut apakah
seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa tersebut. Eksposure merupakan kegiatan mendengar, melihat dan membaca pesan-pesan media massa ataupun
pempunyai pengalaman dan perhatian pesan tersebut yang terjadi pada individu atau kelompok tersebut.
Menurut Bovve dan Arens 1992, media eksposure berkaitan dengan beberapa banyak orang melihat program yang ditayangkan di suatu media. Biasanya yang menjadi kendala dalam
media eksposure ini adalah hanya sejumlah orang saja dari keseluruhan pemirsa, pendengar atau pembaca yang berkenaan untuk melihat mendengar isi-isi pesan yang ada. Jadi, menurut mereka
membandingkan media eksposure untuk suatu publikasi, baik melalui radio, televisi atau media lain merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Oleh karena itu, dalam periklanan sangat diperlukan
pertimbangan yang matang untuk memutuskan yang terbaik dan tepat berdasarkan pengalaman yang ada Kriyantono, 2006:205.
2. Individual Differences Theory