Kesimpulan Problematika Pendaftaran Tanah Wakaf Di Kota Medan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Proses mekanisme pelaksanaan perwakafan tanah di kota Medan menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 secara materil baru terjadi setelah melewati prosedural pembuatan akta ikrar wakaf di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf PPAIW dan di saksikan para saksi serta Nadzir. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf PPAIW ex-officio Kepala Kantor Urusan Agama setempat yang dituangkan ke dalam Akta Ikrar Wakaf AIW atau Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf APAIW, namun secara formil prosedural kepemilikan tanah wakaf lahir setelah diterbitkannya sertipikat tanah wakaf oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, dalam hal ini kantor pertanahan. 2. Hambatan dalam pendaftaran tanah wakaf di kota Medan antara lain, yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan sertifikasi tanah wakaf di kota Medan yang belum maksimal. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adanya sikap simplifikasi penyederhanaan masyarakat terhadap pentingnya sertifikasi tanah wakaf. Masyarakat merasa cukup kuat untuk tidak melakukan sertifikasi selama di atas tanah wakaf sudah berdiri bangunan fisik sebagai contoh mushalla atau masjid. Di sini masyarakat hanya berwakaf secara lisan dihadapan nadzir, dimana wakif cukup menyatakan ikrar wakafnya langsung di depan nadzir, tidak dihadapan Pejabat Pembuatan Akta Ikrar Wakaf PPAIW atau ditulis Universitas Sumatera Utara secara sederhana, yang ditinjau secara hukum tentu belum memiliki kekuatan hukum yang sebenarnya sebagai harta wakaf. Hal ini dapat berdampak negatif, misalnya adanya penggugatan oleh ahli waris. Disamping itu ada faktor lain sebagai kendala yaitu adanya berbagai kenyataan bahwa tanah-tanah wakaf itu berada di jalur hijau atau di pinggir sungai. Rendahnya sertifikasi tanah wakaf juga disebabkan rendahnya pengetahuan para wakif dan nadzir tentang seluk beluk pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf. Hal ini dapat terjadi karena ketidakpahaman wakif tentang sertifikasi wakaf. 3. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kota Medan dalam menyelesaikan problematika pendaftaran tanah wakaf adalah: a. Apabila wakif masih hidup bentuk pengamanannya dengan dibuatkan Akta Ikrar Wakaf AIW oleh Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf AIW. b. Apabila wakif telah meninggal dunia bentuk pengamanannya dengan dibuatkan Akta Pengganti Ikrar Wakaf APAIW oleh Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf AIW. c. Objek wakaf tersebut dikeluarkan dari lalulintas perdagangan.

B. Saran