Pengertian IPA Pembelajaran IPA

22 3 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana 4 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda- benda langit lainnya. Adapun dalam penelitian ini ruang lingkup IPA yang dipelajari yaitu bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. Di tingkat sekolah dasar SD, ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi beberapa aspek diantaranya: 1 Pemahaman konsep dan penerapannya dalam kehidupan. 2 Penyelidikan atau penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas, dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah sebagai kerja ilmiah. 3 Pemahaman konsep dan penerapannya.

4. Kompetensi dan Indikator

Standar kompetensi pada materi yang akan kami teliti adalah Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Untuk indikatornya yaitu menjelaskan wujud benda padat, cair dan gas, menjelaskan sifat – sifat benda padat, cair dan gas, menyebutkan 3 contoh benda padat, cair dan gas, menentukan benda sesuai dengan sifatnya. D. Karakteristik Siswa Kelas IV SD Menurut Piaget Asri, 2004: 37-40, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hirarkhis, artinya harus dilalui berdasarkan 23 urutan tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya. Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif anak menjadi empat periode, dimana periode ketiga sesuai untuk usia anak kelas 4 SD yaitu, periode operasional konkret 7-11 tahun dimana dalam periode ini anak sudah mampu memecahkan masalah secara logis namun baru pada benda yang bersifat konkret. Anak sudah tidak perlu coba-coba membuat kesalahan karena anak sudah mampu berpikir dengan model “kemungkinan”dalam melakukan kegiatan tertentu. Angela Anning Suharjo, 2006: 36 menyatakan perkembangan anak dalam belajar adalah: 1 kemampuan berpikir anak berkembang secara sekuensial dari konkret menuju abstrak, 2 anak harus siap menuju tahap perkembangan berikutnya dan tidak boleh dipaksanakan untuk bergerak menuju tahap perkembangan kognitif yang lebih tinggi, misalnya dalam hal membaca permulaan, mengingat angka, dan belajar konservasi, 3 anak belajar melalui pengalaman-pengalaman langsung, khususnya melalui aktivitas bermain, 4 anak melakukan pengembangan kemampuan penggunaan bahasa yang dapat digunakan secara efektif di dalam sekolah, 5 perkembangan sosial anak bergerak dari egosentris menuju kepada kemampuan untuk berempati dengan yang lain, dan 6 setiap anak sebagai seorang individu, masing-masing memiliki cara belajar yang unik. Usman Samatowa 2006:11 menjelaskan perkembangan siswa jika dilihat dari segi kognitif, bahasa, dan afektif pada kelas tinggi dapat dilihat pada karakteristik anak antara lain: 1 sudah mulai mandiri, 2 sudah ada