Hasil Penelitian yang Relevan

28 perbedaan antara model pembelajaran mind mapping dan model pembelajaran problem based learning pada bab perkembangan tekhnologi. Hal ini terbukti dengan hasil uji statistik yang signifikansi yaitu t hitung = 2,08 yang berada pada daerah penolakan Ho yaitu pada selang -2,024 sampai 2,024 yang merupakan batas kritik uji t untuk taraf kesalahan 5. Pembelajaran yang efektif terlihat hasil yang berbeda antara kelas eksperimen dengan model mind mapping sebersar 74,85 dan kelas kontrol dengan model problem based learning sebesar 62,27. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini hendak mengkaji penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning PBL untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Nglempong. Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa ditinjau berdasarkan nilai hasil test yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

F. Kerangka Pikir Penelitian

IPA merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan kepada siswa. Melalui IPA diharapkan siswa akan mampu memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Salah satu upaya yang dapat meningkatkan hasil belajar yang baik adalah melalui penerapan model pembelajaran yang tepat, sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Model yang digunakan guru relatif sering adalah ceramah. Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat menjadi salah satu 29 Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah pilihan untuk menambah ketertarikan siswa ketika belajar. Strategi ini biasa diaplikasikan dalam bentuk model Problem Based Learning PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai bahan utama dalam pembelajaran. Guru akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengeksplor kemampuan siswa, karena dalam PBL guru bukan sumber utama dalam pembelajaran, melainkan hanya sebagai fasilitator dan pengarah siswa saat melakukan pembelajaran. Kelebihan model PBL ini, mampu mengatasi permasalahan belajar yang di identifikasi sebelumnya. Bagan dibwah ini menunjukkan bahwa kelebihan model pembelajaran PBL mampu dan sesuai dalam mengatasi permasalahan belajar yang ada. ggkkk Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Membimbing penyeilidikan individu kelompok Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Melamun saat guru mengajar Lama dalam menyelesaikan tugas Berkelahi dikelas Tidur saat guru mengajar Mengobrol saat guru mengajar Pasif saat guru memberi pertanyaan Meminta ijin keluar kelas dengan alsn tidak jelas Tidak konsentrasi saat guru mengajar Menjahili temansaat belajar Lama dalam memahami pelajaran Jalan-jalan dikelas saat guru mengajar Siswa takut untuk maju kedepan kelas Buku pelajaran tertingal dirumah Mencari perhatian dengan cara yang tidak baik Membaca buku yang bukan matapelajaran Menggambar saat guru menerangkan 30 Dengan melihat gambar bagan sintaks problem based learning beserta masalah peserta didi saat belajar yang dapat dipecahkan tersebut sangat lah tepat jika permasalahan pembelajaran yang ada dalam kelas baik antara guru maupun siswa teratasi melalui penggunaan model pembelajaran PBL.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti yang sudah diungkapkan di atas, hipotesis tindakan ini adalah penggunaan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nglempong, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 20162017.

H. Definisi Operasional

1. Hasil belajar ipa adalah sesuatu yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran ipa. Hasil ini berkaitan dengan tujuan pendidikan ipa dengan tidak melupakan hakekat ipa itu sendiri. Hasil belajar ipa dikelompokkan berdasarkan hakikat sains yang meliputi IPA sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah oelh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA meliputi pencapaian IPA sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah . dalam segi produk diharapkan siswa dapat memahami konsep IPA dan keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam segi proses siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan dan menerapkan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi ilmiah siswa berminat untuk mempelajari 31 benda-benda disekitarnya, bersikap ingin tahu, kritis, bertanggung jawab, dapat bekerja sama, mandiri, sertamengenal dan mengembangkan rasa cinta terhadap alam sekitar. Dengan demikian hasil belajar yang dikembangkan di SD adalah hasil belajar yang mencakup penguasaan produk, proses, dan sikap ilmiah. 2. Model pembelajaran PBL Problem Based Learning merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran yang menjadikan masalah sebagai bahan utama dalam pembelajaran. Model pembelajaran PBL mampu mengembangkan ketrampilan siswa dalam berpikir kritis, mendorong dan memberi kesempatan siswa untuk menemukan sesuatu yang baru, mengembangkan kemampuan bertanya, menembangkan kemampuan mendeskripsikan sesuatu, serta kemampuan membuat keputusan. Tahapan model pembelajaran Problem Based Learning antara lain menemukan masalah, mendefinisikan masalah, mengumpulkan fakta- fakta, menyusun dugaan sementara, menyelidiki, menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan, menyimpulkan alternatif- alternatif pemecahan secara kolaboratif, serta menguji solusi permasalahan Oleh sebab itu model ini sangat tepat diterapkan mulai pada siswa SD kelas atas karena dapat mengoptimalkan ketrampilan yang dimiliki oleh setiap siswa dan memusatkan perhatian siswa dalam proses belajar