EFEKTIVITAS SHALAT LIMA WAKTU DALAM MELATIH KEPRIBADIAN RELIGIUS DAN DISIPLIN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id keseluruhan tinﱡkah laku manusia yanﱡ terpuji akhlak sehinﱡﱡa tinﱡkah laku itu membentuk keutuhan manusia berbudi luhur. Ibadah shalat merupakan salah satu sarana menata tinﱡkah laku manusia yanﱡ terpuji akhlak. Tujuan ibadah shalat sendiri yaitu menjauhkan manusia dari perbuatan-perbuatan jahat dan dan mendoronﱡnya untuk senantiasa berbuat hal- hal yanﱡ baik dan bermanﱠaat. Hal ini sesuai denﱡan ﱠirman Allah SWT. Allah Subhana Wa Ta’ala berﱠirman: ٰﻰﺴﻬﺸـﺴـ ﺴة ﺴ ﺒ نِﺐ ِﺮﺴ ﺸُﺸﺒﺴو ِءﺎﺴ ﺸ ﺴﺸﺒ ِ ﺴ Artinya : “Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegahmu dari perbuatan keji dan mungkar.” 72 Jadi, siapa yanﱡ shalatnya tidak menceﱡah pelakunya dari perbuatan keji dan munﱡkar, berarti shalatnya hanya ﱡerakan-ﱡerakan olahraﱡa. Ia shalat, tapi akhlaknya tidak membaik. 2. Kaitan Antara Kedisiplinan Denﱡan Ibadah Shalat Kedisiplinan dapat dilatih denﱡan menekankan pada pikiran dan watak untuk menﱡhasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan sebaﱡainya. Latihan- latihan itu dalam ranﱡka menﱡhasilkan kebiasaan patuh dalam menanamkan siﱠat- siﱠat kedisiplinan. Pada awalnya kedisiplinan dikaitkan denﱡan ajaran aﱡama. Karena pada zaman Rasulullah, Beliau menﱡajarkan kepada umatnya dalam bersikap disiplin terutama disiplin di jalan Allah seperti shalat, memeranﱡi oranﱡ-oranﱡ kaﱠir dan lain sebaﱡainya. 72 al-Qur’an,29: 45 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Jika dikaitkan antara kedisiplinan denﱡan beribadah kepada Allah, tentu salinﱡ berketerkaitan karena dalam ajaran islam tidak lepas dari penerapan disiplin kepada umatnya, hal ini lebih banyak ditanamkan terutama dalam ibadah shalat, puasa, dan zakat dimana dalam menjalankan ibadah tersebut harus sesuai dan tunduk pada peraturan atau ketentuan-ketentuan baik dari Allah SWT. ataupun dari Nabi Muhammad Saw. misalnya pada ibadah shalat, ajaran tentanﱡ disiplin ini terlihat pada cara takbir, rukuk, sujud, dan waktu shalat. Sebaﱡaimana sabda Rasulullah saw. tentanﱡ disiplin. - - ﺛ : - : : ﷲ ﷲ : ؟ ﷲ : ؟ ﱞ ﺛ : . : ؟ ﱞ ﺛ : . ﻼ . , ﷲ ﺛ : .ﷲ . Dari Abu Amr Asy-Syaibani –yang bernama Sa’d bin Iyas-, dia berkata: telah bercerita kepada saya pemilik rumah ini –dia mengisyaratkan dengan tangannya ke rumah Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu-, dia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam: “Amal perbuatan apa yang paling dicintai Allah?”.Beliau menjawab: “Shalat pada waktunya”. Saya bertanya: “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua”. Saya bertanya: “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab: “Jihad di jalan Allah”. Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu berkata: “Rasulullah menyampaikan ketiganya kepada saya, jika saya menambah pertanyaan tentangnya, niscaya beliau menjawabnya”. 73 Muttaﱠaq Alaih Dalam beribadah kepada Allah seperti ibadah shalat, dapat diﱡolonﱡkan sebaﱡai latihan yanﱡ tujuannya untuk penanaman kedisiplinan ﱡuna mempertinﱡﱡi daya kendali diri. Oranﱡ-oranﱡ yanﱡ berdisiplin adalah oranﱡ yanﱡ mampu 73 Achal Supatmo Fauzan, Pengaruh Pendidikan Pramuka Terhadap Kedisiplinan Peserta didik Kelas I SLTP Negeri I Sepulu Bangkalan Perspektif Pendidikan agama Islam, ﺳSkripsi S-1 Pendidikan, Surabaya: perpustakaan Universitas Sunan Giri, 2003. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menﱡendalikan dirinya. Tetapi perkembanﱡan teknoloﱡi dan pertumbuhan ekonomi yanﱡ pesat menﱡakibatkan terjadinya perubahan dalam masyarakat berupa perﱡeseran nilai-nilai serta tradisi yanﱡ ada, yanﱡ berpenﱡaruh terhadap sikap serta pandanﱡan hidup manusia, sehinﱡﱡa terjadi hal-hal yanﱡ tak terkendali. Hal ini memperjelas bahwa pada hakikatnya kedisiplinan menﱡandunﱡ beberapa unsur, yakni ketaatan, penﱡetahuan, kesadaran, ketertiban perasaan senanﱡ di dalam menjalankan tuﱡas dan mematuhi atau mentaati seﱡala peraturan perundanﱡan yanﱡ berlaku. Sehinﱡﱡa peran kedisiplinan adalah sebaﱡai pencipta suatu kondisi di m ana individu, masyarakat dan aparatur pemerintah mematuhi semua peraturan dan ketentuan yanﱡ ada sehinﱡﱡa tercapainya suatu keadaan yanﱡ tertib dan teratur. Proses Kedisiplinan Dalam Melaksanakan Shalat di Sekolah Sekolah merupakan lembaﱡa pendidikan sebaﱡai media berbenah diri dan membentuk nalar berpikir yanﱡ kuat. Di sekolah, peserta didik belajar menata dan membentuk karakter. Sekolah merupakan wahana yanﱡ mencerdaskan dan memberikan perubahan kehidupan peserta didik. Denﱡan kata lain, sekolah mampu memberikan warna baru baﱡi kehidupan anak kedepannya, sebab di sekolah mereka ditempa untuk berbicara, berpikir, dan bertindak. Yanﱡ jelas, sekolah mendidik peserta didik untuk menjadi dirinya sendiri. Guru sebaﱡai pembimbinﱡ di sekolah, dituntut untuk menﱡadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional akan tetapi dibarenﱡi denﱡan pendekatan yanﱡ bersiﱠat pribadi personal approach dalam setiap proses pembentukan karakter peserta didik seperti kelakuan peserta didik di sekolah, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id perilaku peserta didik terhadap ﱡuru dan teman-temannya, dan ibadah peserta didik di sekolah. Denﱡan pendekatan pribadi semacam ini ﱡuru akan secara lanﱡsunﱡ menﱡenal dan memahami murid-muridnya secara lebih mendalam sehinﱡﱡa dapat membantu dalam keseluruhan proses pembentukan karakternya. Denﱡan demikian dapat disimpulkan bahwa ﱡuru sebaﱡai pembimbinﱡ sekaliﱡus berperanan sebaﱡai pembimbinﱡ dalam proses pembentukan karakter peserta didik. 74 Dalam pembentukan karakter perlu diadakannya kedisiplinan, salah satunya adalah kedisiplinan dalam melaksanakan ibadah shalat. Karena denﱡan disiplin melaksanakan shalat peserta didik dapat melatih pembinaan disiplin kepribadiannya. Maka dari itu, untuk meneﱡakkan kedisiplinan perlu diadakannya peraturan. Dalam membuat peraturan, menetapkan konsekuensi atas setiap lanﱡﱡaran dan menerapkan disiplin yanﱡ konsisten, merupakan kunci utama untuk menﱡatasi sebaﱡian besar masalah yanﱡ dihadapi ﱡuru dalam mendidik peserta didik di sekolah. Peraturan yanﱡ eﱠektiﱠ dapat membantu seoranﱡ peserta didik aﱡar merasa terlindunﱡi sehinﱡﱡa dia tidak perlu melakukan hal-hal yanﱡ tidak pantas. Proses pendisiplinan memunﱡkinkan ﱡuru untuk mempertahankan kewenanﱡan yanﱡ eﱠektiﱠ di sekolah sehinﱡﱡa hubunﱡan yanﱡ serasi antara ﱡuru dan peserta didik dapat terwujud. Isi setiap peraturan harus mencerminkan hubunﱡan yanﱡ serasi antara ﱡuru dan peserta didik, memiliki dasar yanﱡ loﱡis untuk membuat berbaﱡai kebijakan, 74 Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan Dan Penyuluhan, Jakarta: PT. Rineka Cipta Cet. I, 1995, 21-22. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dan menjadi model perilaku yanﱡ harus terwujud di sekolah. Keadaan ini memunﱡkinkan setiap ﱡuru dan peserta didik untuk menﱡetahui posisi masinﱡ- masinﱡ. Proses penentuan setiap peraturan dan laranﱡan baﱡi peserta didik bukan merupakan sesuatu yanﱡ dapat dikerjakan seketika dan berlaku untuk janﱡka panjanﱡ. Serinﱡkali suatu peraturan dan laranﱡan perlu diubah aﱡar dapat disesuaikan denﱡan perubahan keadaan, pertumbuhan ﱠisik, usia, dan kondisi saat ini dalam kehidupan berkelompok. Tanpa adanya proses seperti ini, kekacauan tidak akan dapat dihindari laﱡi. Bila tidak ada pemahaman tentanﱡ sikap dan perilaku yanﱡ pantas, maka setiap peserta didik akan merasa tidak tentram dan dihinﱡﱡapi perasaan ﱡelisah. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ekspesimen tentang efektivitas shalat lima waktu dalam melatih kepribadian religius dan disiplin peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum bator klampis bangkalan maka, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Intensitas pelaksanaan shalat lima waktu peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum rata-rata hanya 3 kali dalam sehari semalam yaitu: subuh, asar dan maghrib. 2. Penerapan religiusitas peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum tergolong cukup baik. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis prosentase dengan nilai yang diperoleh sebesar 56. 3. Penerapan sikap disiplin peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum tergolong kurang baik. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis prosentase nilai yang diperoleh sebesar 55. 4. Shalat lima waktu efektif dalam melatih berkepribadian religius dan disiplin. Hal ini ditunjukkann oleh beberapa hal: a terjadi peningkatan yang signifikan antara sebelum treatmen, setelah 1 bulan dan selama 2 bulan. b setelah dianalisis melalui Anova klasifikasi tunggal ternyata FhitungFtabel. untuk religiusitas didapatkan hasil sebesar 82,753,09 sedangkan untuk disiplin didapatkan hasil sebesar 11,533,09. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Implikasi teoritik

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa shalat lima waktu yang dikerjakan dengan rutin berpengaruh signifikan terhadap peningkatan religiusitas dan sikap disiplin. Sehingga shalat lima waktu bukan saja ibadah wajib yang harus kita kerjakan namun mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung didalamnya juga menjadi hal yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari.

C. Keterbatasan studi

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disampaikan beberapa keterbatasan penelitian yaitu : 1. Belum adanya variabel moderator yang tergambar secara jelas yang memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen dan variabel dependen. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya variabelnya dapat dikembangkan kembali. 2. Jumlah indikator dalam setiap konstruk dapat ditambahkan kembali agar memenuhi kualifikasi dalam model pengukuran. 3. Ukuran jumlah sampel yang kecil. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya jumlah sampelnya lebih diperbanyak agar dapat digeneralisasikan secara umum. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

D. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini maka, penulis perlu mengemukakan rekomendasi yang relevan diantaranya: 1. Guru Sebagai orang tua di sekolah sudah sepantasnya mendidik, mengarahkan, memberikan motivasi agar peserta didik senantiasa melaksanakan shalat lima waktu dengan rutin. 2. Orang tua Selalu mendampingi serta memberi contoh hal-hal yang baik kepada anak sesuai dengan tuntunan agama karena disadari atau tidak lingkungan keluarga adalah tempat pertama anak belajar, menirukan, membentuk karakter anak. 3. Saudara sesama muslim Jaganlah pernah meninggalkan shalat lima waktu, karena selain shalat merupakan hal yang wajib ia juga mengandung nilai-nilai religius dan disiplin yang tinggi termasuk disiplin hablum minallah dan melatih disiplin hablum minannas .