digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
selain itu beliau juga masih menjadi pengasuh pesantren Annuqayah daerah Lubangsa. Sehingga pada suatu kesempatan Kiai Ilyas mengumpulakan para Kiai-
Kiai se-Sumenep terkait pendirian NU. Diantara Kiai yang hadir adalah Kiai Abi Syuja’ Dari Musyarah itu menyepakati bahwa Kiai Abi Syuja’ menjadi ketua
Tanfidziyah NU Sumenep sementara Kiai Ilyas menjadi Rais Syuriah NU Sumenep. Kiai Abi Syujak merupakan salah satu santri Kiai. H. Hasyim Asyari. selain
itu beliau merupakan teman dekat Kiai Ilyas. Dalam pandangan Kiai Tsabit Khazin, Kiai Abi Syujak merupakan Kiai yang energik, muda dan mempunyai keterampilan
dalam mengorganisir. Sehingga hasil musyawarah menyetujui Kiai Abi Syujak sebagai ketua pertama NU Sumenep. selain itu secara geografis tempat tinggal Kiai
Syujak sangatlah strategis, yaitu di pusat kota.
B. Struktur Organisasi
Setruktur keorganisasian merupakan sebongkah besar keseluruhan lingkungan hidup manusia didalam organisasi. Dan struktur tersebut benar-benar
penting untuk membatasi dan membentuk perilaku. Struktur organisasi adalah pengontrol perilaku. Perubahan terhadap struktur organisasi sudah pasti
dimaksudkan sebagai upaya mengubah prilaku. Mengubah struktur, mengubah spesifikasi tentang siapa yang akan membuat laporan dan kepada siapa seharusnya
laporan tersebut diberikan, tentang jumlah tingkatan dalam hirarki, tentang hak-hak
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
atas pekerjaan, tentang siapa yang akan memberikan langsung laporan kepada ketua direktur
10
. Adapun kompenen dasar dalam struktur organisasi adalah; 1.
Pembagian tugas tanggung jawab 2.
Hubungan pelapor resmi, hirarki, rentang kendali 3.
Pengelompokan individu menjadi bagian organisasi 4.
Sistem hubungan komunikasi, koordinasi, integrasi, vertikal maupun horizontal. Struktur organisasi keagamaan Nahdlatul ulama dalam ADART tentang
keorganisasian pasal 9, struktur organisasi nahdlatul ulama terdiri dari, pengurus besar, pengurus wilayah, pengurus cabang, pengurus majelis wilayah cabang dan
pengurus ranting. Dan pasal 11 tentang kepengurusan NU yang terdiri dari Mustasyar dewan penasehat, Syuriah pimpinan tertingga Nahdlatul Ulama dan
Tanfidziyah pelaksana harian. Seperti yang telah dijelaskan diatas , NU Sumenep didirikan oleh Kiai Ilyas
atas perintah dari Kiai. H Hasyim Asyari. dan tidak lama setelah itu Kiai Ilyas menunjuk Kiai
Abi Syuja’. Kiai Abi Syuja’ sebagai ketua Tanfidziyah dan Kiai Ilyas sebagai ketua Syuriah. Struktur kepengurusan NU di Sumenep sudah terbentuk
10
Sri suryaningsum, Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi PPAK dalam Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, vol VI NO 1 – Tahun 2008, 64.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
mulai dari awal berdirinya, meskipun pada masa awal struktur kepengurusannya masih terbilang apa adanya. Hanyalah ketua, sekretaris dan bendahara
11
. Sedangkan sistem pemilihan ketua NU di Sumenep sama seperti pada
pemilihan umumnya yaitu, melalui musyawarah sedangkan pengurus lainnya seperti, sekretaris bendahara dll yaitu diserahkan kepada ketua. Ketua-lah yang
ditugaskan untuk melengkapi struktur kepengurusannya dengan cara memilih siapa yang akan menjadi sekretaris bendahara dll. Kemudian yang di musyawarahkan
dengan Syuriah. Sedangkan di MWC dan ranting ialah menggunakan pendekatan santri dan Kiai. Yang menjadi ketua di MWC dan ranting adalah hasil tunjukan dari
ketua NU. Dijelaskan dalam Anggaran Dasar tahun 1999, pasal 14 ayat 1 bahwasanya
pengurus Nahdlatul Ulama di semua tingkatan dipilih dan ditetapkan dalam permusyawaratan sesuai dengan tingkatannya. Dan pada priode awal Nahdlatul
Ulama di Sumenep dalam memilih pengurus juga menggunakan sistem musyawarah. Akan tetapi sebelum musyawarah ada sistem tunjuk menunjuk dengan
menggunakan pendekatan guru dan santri. bahkan meskipun ada pelatihan kader di NU Sumenep, belum tentu orang-orang yang ikut pelatihan tersebut terpilih menjadi
ketua NU. Kadang-kadang dan kebanyakan yang terpilih adalah orang-orang yang tidak mengikuti pelatihan kader. Hal itu dilatar belakangi karena orang yang
mengikuti pelatihan kader tersebut dianggap tidak mempunyai pengaruh bagi
11
Masrawi, Wawancara, Sumenep, 03 mei 2017.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
bawahannya atau masyarakat. Sedangkan yang dipilih untuk dijadikan ketua di NU Sumenep adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh besar di masyarakat.
Sedangkan orang-orang yang mengikuti pelatihan kader menjadi bagian dalam pengurus harian seperti sekretaris, bendahara dll.
Kemudian setalah terbentuknya ADART yang jelas, sistem pemilihan pengurus NU di Sumenep sama dengan pemilihan-pemilihan organisasi yang
lainnya, yaitu bersifat demokratis. Pertama kali yang dibentuk yaitu rois Syuriah dulu, kemudian Syuriah menyetujui atau tidak kalau ada calon yang dicalonkan oleh
MWC dan ranting, baru kemudian dipilih formatur. Kemudian formatur-lah yang menentukan pengurus-pengurus baru. Sistem yang digunakan sangat demokratis
karena tidak ada intervensi dari pihak manapun. Bagitu juga dengan sistem pemilihan pengurus di MWC dan ranting.
Adapun background pengurus NU sendiri pada masa awal masih tergolong berpikir tradisional. Yang menjadi pengurus NU di Sumenep haruslah seorang Kiai.
Kemudian muncullah paradigma baru bahwa pengurus PCNU Sumenep itu, terutama di Tanfidziyah itu tidak harus seorang Kiai. Akan tetapi kalau syuriah
harus seorang Kiai termasuk juga Mustasyar
12
. Biasanya yang dipilih menjadi pengurus Tanfidziyah adalah orang-orang yang mengerti tentang keorganisasian
13
.
12
Rusly, Wawancara, Sumenep, 11 mei 2017.
13
Rusly, Wawancara, Sumenep, 11 mei 2017.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
Sedangkan masa jabatan PCNU Sumenep yaitu lima tahun. Sama halnya seperti yang dijelaskan dalam Anggaran Dasar NU tahun 1999 pasal 12, masa
jabatan pengurus adalah lima tahun disemua tingkatan. akan tetapi pada masa awal NU di Sumenep masih belum ada ADART sehingga pada priode awal masa
jabatannya tidak sampai lima tahun, yaitu satu tahun. Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai ketua NU Sumenep samapi
sekarang diantaramya yaitu, Kiai H. Abi Syuja’ 1932, Kiai. H Tzabit Khazin
1985-1990, Kiai. H. Ramdham Siraj 1991-1995, Kiai. H. Moh Taufiqur Rahman 1995-2000, Kiai. Ilyasi Siraj, Sh. M. ag 2000-2005, Drs. Kiai. H. Abdullah
Cholil M.hum 2005-2010, H. A Pandji Taufiq 2010- sekarang. Begitulah struktur organisasi NU Sumenep pada masa awal berdirinya
sampai tahun 1999. Karena pada masa awal NU merupakan organisasi tradisionalis sehingga tidak begitu menghiraukan tatanan administratif. Akan tetapi pada saat ini
sudah terlihat jelas perkembangan NU di Sumenep, dengan adanya kantor Cabang NU Sumenep, tatanan administrasi yang sudah rapi mulai dari MWC sampai ranting
dan juga program-program kerja yang sudah berjalan.
C. Peran Dalam Pemeritah
Nahdlatul Ulama NU bisa dipahami sebagai jamiiyah atau gerakan sosial yang sulit untuk dipisahkan dari dinamika politik Nasional. Apalagi NU merupakan
organisasi sosial terbesar yang berbasiskan pesantren. Dalam sejarahnya NU telah