RANCANG BANGUN ALAT BANTU KOMUNIKASI TUN

(1)

ALAT BANTU KOMUNIKASI TUNAWICARA

DENGAN OUTPUT AUDIO VISUAL (AVCOM)

Laporan proyek ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas- Matakuliah Perancangan dan Fabrikasi Sistem Elektronika II

Disusun oleh:

Irwan Fuzi Saputra (141311047) Muflih Adinata Negara (141311049)

2B - EC

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2016


(2)

ii | P a g e

ABSTRAK

Komunikasi merupakan hal yang vital dalam kehidupan sehari-hari. Para penyandang cacat tunawicara akan sangat kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang yang tidak menguasai bahasa isyarat.

Sehubungan dengan hal di tersebut maka alat portabel ini dapat menjadi solusi permasalahan. Seorang tunawicara dapat memasukan kalimat yang ingin dikatakan melalui keypad kemudian memperlihatkan tulisan tersebut melalui LCD kepada lawan bicara sebagai output ‘Visual’ dan tersedia beberapa pilihan rekaman yang dapat di-perdengarkan ke lawan bicara (rekaman berupa percakapan sehari-hari) yang merupakan output ‘Audio’ alat ini . Komponen yang digunakan pada alat ini antara lain Keypad 4x4, LCD(Liquid Crystal Display) 16*2, Mikrokontroler ATmega8535, speaker dan Multimedia Player (MP3).


(3)

iii | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pembuatan project PFSE (Perancangan Fabrikasi Sistem Elektronika) 2.

Laporan ini disusun berdasarkan proses perancangan dan pembuatan project kami yang berjudul “Alat Bantu Komunikasi Tunawicara dengan Output Audiovisual (AVCOM)” sebagai tugas project mata kuliah PFSE 2.

Penulis berharap semoga laporan project ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan rekan-rekan mahasiswa pada khususnya serta seluruh pembaca pada umumnya.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan, baik dari segi penyusunan bahasa maupun pada segi lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan ini. Terimakasih.

Bandung, 14 Juni 2016


(4)

1 Daftar Isi

Daftar Isi ... i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... ii

1.2 Perumusan Masalah ... ii

1.3 Tujuan ... ii

1.4 Batasan Masalah 1.5 Metodologi 1.6 Sistematika Pembahasan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Atmega 8535 ... 1

2.2 Liquid Crystal Display (LCD) ... 1

2.3 Liquid Emitting Diode (LED) ... 3

2.4Keypad 4x4 ... 4

2.5Basic Compiler AVR ... 5

BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI 3.1Sistematik rangkaian ... 14

3.2Prinsip Kerja Rangkaian ... 16

3.3Metodologi Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1Hasil Relisasi Alat ... 18

4.2Hasil Pengujian ... 27

4.3Analisis Sistem ... 28

BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan ... 32

5.2Saran ... 32 DAFTAR PUSTAKA


(5)

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Jumlah penyandang cacat bisu (tunawicara) di Indonesia menurut Susenas 2003 adalah sebanyak 118.293 orang [8,hal.1]. Sebagaimana yang kita semua telah ketahui bahwa komunikasi adalah sarana untuk berhubungan dengan orang lain sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Komunikasi dapat digunakan untuk membeli sesuatu yang kita butuhkan, menyampaikan perasaan atau keinginan, menyampaikan keadaan darurat kepada orang lain dan banyak lagi yang dapat dilakukan dengan komunikasi. Sebagai orang yang dianugerahi kesempurnaan organ tubuh, kita tentu mudah melakukan komunikasi dengan orang lain, tetapi hal ini berbeda bagi para penderita cacat tunawicara.

Dalam kehidupan mereka akan sangat kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka mungkin akan dapat menyampaikan pesan kepada orang lain melalui bahasa isyarat atau tulisan tetapi tidak dengan suara. Padahal pada saat ini banyak orang normal yang tidak menguasai bahasa isyarat dan penggunaan kertas sebagai media tulis bagi tunawicara sangat tidak efektif karena cenderung akan menghasilkan sampah yang merugikan lingkungan sehingga tidak akan terjadi komunikasi antara penyandang cacat tunawicara dan orang normal yang tidak menguasai bahasa isyarat.

Saat ini masih jarang ditemukan alat yang murah dan mudah dibawa serta dapat menghasilkan ouput teks (tulisan) dan audio (suara) sehingga mampu membantu para penyandang cacat tunawicara dalam melakukan komunikasi. Berdasarkan permasalahan di atas maka dibuatlah alat bantu bicara portabel untuk tunawicara dengan output audiovisual ini.

1.2Rumusan Masalah

- Bagaimana cara alat ini bekerja dalam usaha membantu tunawicara untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar ?

- Apakah alat ini dapat menjadi solusi permasalahan yang dihadapi penyandang tunawicara ?

1.3Tujuan

- Alat ini dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah komunikasi yang dihadapi tunawicara secara tepat dan efektif.

- Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PFSE II. 1.4Batasan Masalah

- Keterbatasan lcd dalam menampilkan teks yang hanya mampu menampilkan 16 karakter dan 2 baris.

- Keterbatasan rekaman (percakapan sehari-hari) yang tersimpan pada memori rangkaian Multimedia Player (MP3).


(6)

3 1.5Metodologi

Metode yang digunakan dalam perencanaan dan penyelesaian Alat ini adalah : 1. Studi literatur

2. Perancangan pcb

3. Pemprograman berbasis mikrokontroller 4. Perakitan(Assembling) dan Manufacturing 5. Pengujian alat

6. Analisa Sistem 7. Pembuatan Laporan 1.6Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan masalah yang digunakan dalam pembuatan laporan project akhir ini

Bab II Teori Penunjang

Teori – teori berisi tentang pembahasan secara garis besar mikrokontroller AVR Atmega8535, software AVR programmer, software compiler dan tools pendukung lainnya.

Bab III Perencanaan dan Pembuatan Software

Menguraikan tentang tahap-tahap perencanaan dan pembuatan alat serta software Alat bantu komunikasi Tunawicara.

Bab IV Pengujian Alat dan Analisa

Membahas tentang pengujian alat dan analisa software dari sistem yang telah dibuat. Bab V Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang berdasarkan analisa hasil data yang diperoleh.


(7)

4 BAB II

TEORI PENUNJANG 2.1Atmega 8535

ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena merupakan keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC.

Gambar-1a Atmega 8535

Tabel-1 Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR

Keterangan:

• Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil perencanaan, yang harus dijalankan oleh mikrokontroler.

• RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running. • EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running.

• Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program.


(8)

5

• UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial asynchronous.

• PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa. • ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu.

• SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial synchronous.

• ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal.

Arsitektur ATmega8535

• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D • ADC 10 bit sebanyak 8 Channel

• Tiga buah timer / counter • 32 register

• Watchdog Timer dengan oscilator internal • SRAM sebanyak 512 byte

• Memori Flash sebesar 8 kb

• Sumber Interrupt internal dan eksternal • Port SPI (Serial Peripheral Interface) • EEPROM on board sebanyak 512 byte • Komparator analog

• Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter) Fitur ATmega8535

• Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. • Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte. • ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel

• Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps • Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik

Konfigurasi pin ATmega8535

• VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya • GND merupakan pin Ground

• Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC

• Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI

• Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator

• Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial

• RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler • XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal

• AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC • AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC


(9)

6

Gambar-1b Pin-out ATmega8535

Peta Memory ATmega8535

ATmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 32 buah register umum, 64 buah register I.O, dan 512 byte SRAM internal. Register untuk keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 sampai $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah. Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.

Gambar-1c Peta Memori Data ATmega8535

Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam word atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit. AVR ATmega8535 memiliki 4KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12 bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi Flash.


(10)

7 Memori Program AVR ATmega8535

Selain itu AVR ATmega8535 juga memilki memori data berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.

Status Register

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU mikrokontroler.

Gambar-1d Status Register ATmega8535

Penjelasan :

• Bit7 >>> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable semua jenis interupsi.

• Bit6 >>> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR dengan menggunakan instruksi BLD.

• Bi5 >>> H (Half Cary Flag)

• Bit4 >>> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif) dan flag V (komplemen dua overflow).

• Bit3 >>> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk mendukung operasi matematis.

• Bit2 >>> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi matematis menghasilkan bilangan negatif.

• Bit1 >>> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi matematis menghasilkan bilangan 0.

• Bit0 >>> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi menghasilkan carry.

SISTEM MINIMUM ATmega8535

Sistem minimum (minsys) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Rangkaian ini kemudian bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu.


(11)

8 2.2Liquid Crystal Display (LCD)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer.. LCD berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.

Fitur LCD 16 x 2

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan. c. Terdapat karakter generator terprogram d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. e. Dilengkapi dengan back light.

Gambar-2 Bentuk Fisik LCD 16 x 2 Fungsi Pin-Pin LCD

Modul LCD berukuran 16x2 (dengan fasilitas backlighting) memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi pin-pin pada LCD dituliskan pada Tabel 2.


(12)

9 Cara Kerja LCD Secara Umum

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4 -bit atau 8--bit. Jika jalur data 4--bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.

Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.


(13)

10 2.3Keypad 4x4

Keypad matriks adalah solusi untuk inputan cukup banyak dengan menggunakan sedikit pin mikrokontroller. Keypad matriks umumnya terdiri dari tombol / Push Button NO (Normally Open) yang dirangkai dengan susunan baris dan kolom sehingga membentuk matriks. Susunan matriks inilah yang menyebabkan banyak tombol dengan mengunakan sedikit pin mikrokontroller. Susunan matriks 4 baris dan 4 kolom atau matriks 4x4 maka banyak tombol yang dicapai adalah 16 buah tombol.

Gambar-3a Bentuk fisik Keypad 4x4

Untuk mengakses keypad yang terhubung secara matriks seperti pada gambar 3 yaitu menggunakan cara sistem scanning.

Gambar-3b Konfigurasi Keypad 4x4

Setiap pin baris dan pin kolom tidak terhubung satu sama lain. Saklar-saklar atau tombol tersebut jika ditekan akan menyebabkan pin baris dan pin kolom terhubung. Ketika Sw1 di tekan maka Sw1 akan menghubungkan baris 1 dengan kolom 1, ketika Sw3 ditekan maka Sw3 menghubungkan baris 1 dengan kolom 3, ketika Sw12 ditekan maka Sw12 menghubungkan baris 3 dengan kolom 4, dan sebagainya. Oleh sebab itu mikrokontroller harus mendeteksi terhubungnya pin baris dan pin kolom tersebut satupersatu agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data yang selanjutnya didefiniskan sebagai suatu karakter. Untuk mencegah terjadinya kesalahan maka salah satu harus dijadikan output dan lainnnya dijadikan input yaitu kolom menjadi output dan baris menjadi input (disesuaikan dengan perancangan hardwarenya).

Metode scanning keypad adalah mendeteksi hubungan pin baris dan kolom karena tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu-persatu.


(14)

11 2.4Bascom AVR

BASCOM-AVR adalah salah satu tool untuk pengembangan / pembuatan program untuk kemudian ditanamkan dan dijalankan pada microcontroller terutama microcontroller keluarga AVR. BASCOM-AVR juga bisa disebut sebagai IDE (Integrated Development Environment) yaitu lingkungan kerja yang terintegrasi, karena disamping tugas utamanya (meng-compile kode program menjadi file HEX / bahasa mesin), BASCOM-AVR juga memiliki kemampuan / fitur lain yang berguna sekali, contohnya :

- Terminal (monitoring komunikasi serial)

- Programmer (untuk menanamkan program yang sudah di-compile ke microcontroller).

Gambar-4 Software BASCOM AVR

Kontruksi bahasa BASIC pada BASCOM-AVR

Konstruksi dari program bahasa BASIC harus mengikuti aturan sebagai berikut: $regfile = “header”

’inisialisasi

’deklarasi variabel ’deklarasi konstanta

Do

’pernyataan-pernyataan

Loop

End

Tipe Data

Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena sangat berpengaruh pada program. Pemilihan tipe data yang tepat maka operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.


(15)

12 Konstanta

Konstanta merupakan suatu nilai dengan tipe data tertentu yang tidak dapat diubah-ubah selama proses program berlangsung. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu diawal program.

Contoh : Kp = 35, Ki=15, Kd=40 Variabel

Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari variable terserah sesuai dengan yang diinginkan namun hal yang terpenting adalah setiap variabel diharuskan :

- Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf, max 32 karakter.

- Tidak boleh mengandung spasi atau symbol-simbol khusus seperti : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dan lain sebagainya kecuali underscore.

Deklarasi

Deklarasi sangat diperlukan bila akan menggunakan pengenal (identifier) dalam suatu program.

Contoh : Dim x As Integer (deklarasi x bertipe data integer) Deklarasi Konstanta

Dalam Bahasa Basic konstanta di deklarasikan langsung. Contohnya : S = “Hello world”‘Assign string Deklarasi Fungsi

Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat dipanggil di manapun di dalam program. Fungsi dalam Bahasa Basic ada yang sudah disediakan sebagai fungsi pustaka seperti print, input data dan untuk menggunakannya tidak perlu dideklarasikan.

Deklarasi buatan

Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh programmer. Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah :

Sub Test ( byval variabel As type)

Contohnya : Sub Pwm(byval Kiri As Integer , Byval Kanan As Integer) Operator

 Operator Penugasan

Operator Penugasan (Assignment operator) dalam Bahasa Basic berupa “=”.  Operator Aritmatika

* : untuk perkalian / : untuk pembagian + : untuk pertambahan – : untuk pengurangan


(16)

13  Operator Hubungan (Perbandingan)

Operator hubungan digunakan untuk membandingkan hubungan dua buah operand atau sebuah nilai / variable, misalnya :

= ’Equality X = Y < ’Less than X < Y > ’Greater than X > Y

<= ’Less than or equal to X <= Y >= ’Greater than or equal to X >= Y  Operator Logika

Operator logika digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator hubungan. Operator logika ada empat macam, yaitu :

NOT ‘Logical complement AND ‘Conjunction

OR ‘Disjunction XOR ‘Exclusive or  Operator Bitwise

Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit dari data yang ada di memori. Operator bitwise dalam Bahasa Basic :

Shift A, Left, 2 : Pergeseran bit ke kiri Shift A, Right, 2 : Pergeseran bit ke kanan Rotate A, Left, 2 : Putar bit ke kiri


(17)

14 2.5Multimedia Player (MP3)

MPEG-1 Audio Layer 3 atau lebih dikenal sebagai MP3 adalah salah satu format berkas pengodean suara yang memiliki kompresi yang baik (meskipun bersifat lossy) sehingga ukuran berkas bisa memungkinkan menjadi lebih kecil. Berkas ini dikembangkan oleh seorang insinyur Jerman Karlheinz Brandenburg. MP3 memakai pengodean Pulse Code Modulation (PCM). MP3 mengurangi jumlah bit yang diperlukan dengan menggunakan model psychoacoustic untuk menghilangkan komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia.

Gambar-5 Contoh Bentuk fisik MP3 Player

MP3 memakai sebuah transformasi hybrid untuk mentransformasikan sinyal pada ranah waktu ke sinyal pada ranah frekuensi:

- Filter polyphase quadrature 32-band

- 36 atau 12 MDCT (modified discrete cosine transform), dengan ukuran dapat dipilih secara independen untuk sub-band 0…1 dan 2…31

- Postproses aliasing reduction

Standar MPEG-1 tidak menspesifikasikan secara spesifik cara melakukan encode MP3. Sebaliknya, algoritma decode serta format file didefinisikan secara spesifik. Yang ingin mengimplementasikan encoder MP3 harus membuat sendiri algorima untuk menghilangkan bagian dari informasi pada file audio asal (atau pada representasi MDCT pada ranah frekuensi).

Karena itu, maka cara encode setiap encoder MP3 berlainan dan menghasilkan kualitas hasil yang berlainan juga. Hal yang harus diperhatikan adalah dari semua encoder yang ada, terdapat encoder yang bagus untuk bitrate tinggi maupun encoder yang bagus untuk bitrate rendah.

MP3 mempunyai beberapa batasan/limit:

- Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memiliki bit rate tinggi).

- Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.

- Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi efisiensi coding.

- Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz. - Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.

- Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal itu.


(18)

15 BAB III

PERENCANAAN & PERANCANGAN ALAT

3.1Diagram Blok Sistem

a. Sub- blok Output Visual

b. Sub-blok Rangkaian MP3

SPI

KEYPAD 4x4

ATmega8535

LCD

Push Button Player MP3 Speaker

KEYPAD

4x4 ATmega8535 LCD

Push Button

Microcontroller Speaker

SD Card

Audio Decoder

D/A Converte


(19)

16 3.2Flowchart Alat

START

KEYPAD

Mikrokontroller

LCD

Tulis Lagi ?

END PILIHAN VISUAL / AUDIO

TENTUKAN ALAMAT

MP3

SPEAKER YA

TIDAK

Putar REKAMAN ?

Ya Tidak

Gambar-6a FlowChart AVCOM

3.3Alat dan Komponen

Tabel-4 Alat dan Komponen yang digunakan

No Komponen yang digunakan Spesifikasi Qyt (unit)

1 Atmega8535 1

2 Keypad 4x4 1

3 LCD 16x2 1

4 LED 5mm 2

5 Resistor 330 1

6 Potensiometer 25k 1

7 Speaker 4 Ω 1

8 Baterai 9V 1

9 Socket Baterai 9V 1

10 Push Button 3

11 Switch ON/OFF 1

12 Socket IC Atmega8535 40 pin 1

13 Header 8x2 1

14 Header 2x2 1

15 Header 6x2 1


(20)

17 3.4Skematik

Skematik ini dibuat dengan software Altium Designer Winter 09

Gambar-6b Schematic AVCOM

- Sub-blok MP3

Kami menggunakan MP3 yang siap Pakai dengan rangkaian sebagai berikut :


(21)

18 3.5Desain PCB

Layout PCB ini dibuat dengan software Altium Designer Winter 09

Gambar-6d Layout PCB AVCOM

3.6Perancangan Mekanik


(22)

19 3.7Prinsip kerja rangkaian

a. Blok Output Visual

Pada bagian blok output visual prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan keypad 4x4 sebagai input yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroller ATmega8535 yang sebelumnya telah diprogram dan dikeluarkan ke LCD.

Gambar-7a Konfigurasi Keypad 4x4

Pada alat ini digunakan Metode scanning keypad yaitu mendeteksi hubungan pin baris dan kolom karena tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu-persatu. Setiap pin baris dan pin kolom tidak terhubung satu sama lain. Saklar-saklar atau tombol tersebut jika ditekan akan menyebabkan pin baris dan pin kolom terhubung. Ketika Sw1 di tekan maka Sw1 akan menghubungkan baris 1 dengan kolom 1, ketika Sw3 ditekan maka Sw3 menghubungkan baris 1 dengan kolom 3, ketika Sw12 ditekan maka Sw12 menghubungkan baris 3 dengan kolom 4, dan sebagainya. Oleh sebab itu mikrokontroller harus mendeteksi terhubungnya pin baris dan pin kolom tersebut satu persatu agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data yang selanjutnya didefiniskan sebagai suatu karakter. Untuk mencegah terjadinya kesalahan maka salah satu harus dijadikan output dan lainnnya dijadikan input yaitu kolom menjadi output dan baris menjadi input.

b. Blok Output Audio

Pada bagian blok output Audio prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan Push Button sebagai input yang kemudian akan diproses oleh Rangkaian MP3 dan dikeluarkan ke Speaker, terdapat 3 button yaitu next, play/pause dan previous.

Tombol next berfungsi untuk memindahkan rekaman ke rekaman selanjutnya, tombol previous berfungsi untuk memindahkan rekaman ke rekaman sebelumnya dan tombol play/pause untuk memainkan rekaman atau menghentikan sementara rekaman.

Digunakan SD card untuk media penyimpan file rekaman, untuk mengakses SD Card dengan microcontroller maka digunakan komunikasi SPI(Serial Peripheral Interface). IC STA013 sebagai Audio Decoder yang menerima input data dari Serial Input Interface dan sinyal outputnya adalah stereo yang terhubung langsung ke D/A converter (CS4334) yang outpunya terhubung dengan speaker sebagai keluaran audio.


(23)

20 3.8Rencara Anggaran dan Jadwal Kegiatan

Tabel 5 Estimasi Biaya No Bahan yang digunakan Spesifikasi Harga

(RP)

Qyt (buah)

Jumlah (RP)

1 ATmega8535 42.500 1 42.500

2 Keypad 4x4 20.000 1 20.000

3 LCD 16*2 45.000 1 45.000

4 LED 5mm 300 2 600

5 Resistor 330 100 1 100

6 Potensiometer 25k 500 1 500

7 Speaker 4Ω 20.000 1 20.000

8 Baterai 9V 10.000 2 10.000

9 Socket Baterai 9V 1.000 1 1.000

10 Push Button 500 3 1.500

11 Switch ON/OFF 1000 1 1.000

12 Socket IC Atmega8535 40 pin 500 1 500

13 Header 8x2 300 1 300

14 Header 2x2 300 1 300

15 Header 6x2 300 1 300

16 MP3 Player 30.000 1 30.000

Jumlah Rp. 174.200

Tabel-6 Jadwal Kegiatan Kegiatan

Bulan Maret Bulan April Bulan Mei Bulan Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Mencari dan

menetukan judul X 2. Pembuatan proposal X 3. Pembelian

Komponen X X

4. Simulasi di

protoboard X X

5. Desain layout PCB X X X

6. Produksi PCB X X

7. Assembling komponen,

penyolderan X X X

8. Desain packaging X X X

9. Pembuatan/cetak

packaging X X

10.Dokumentasi berbentuk laporan


(24)

21 BAB IV

HASIL DAN ANALISA DATA 4.1Hasil Relisasi Alat

Berdasarkan bab sebelumnya perancangan alat terdiri dari desain mekanik, rangkaian elektronika, dan pemograman. Berikut merupakan penjelasan terkait hasil dari reliasi perancangan alat.

4.1.1 Realisasi Rangkaian elektronika

Layout PCB

Keterangan :

- Bahan : FR04

- Ukuran 8.5 x 5.5 (cm)


(25)

22 4.1.2 Realisasi mekanik

Tampak Depan Tampak Atas

Tampak Samping Kanan Tampak Samping Kiri - Keterangan :

a. Dimensi : Panjang : 14.5 cm Lebar : 9 cm Tinggi : 5 cm b. Bobot : 470 gram


(26)

23 4.1.3 Listing program

Menggunakan software BASCOM AVR dan Khazama Compiler $regfile = "8535def.dat"

$crystal = 2500000

Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.4 , Db5 = Portc.5 , Db6 = Portc.6 , Db7 = Portc.7, Portc.2 , Rs = Portc.0

Config Lcd = 16 * 2 Cursor Off

Cls

Lcd " Masukkan Kata" Dim Pos As Byte

Dim Kodetombol1 As Byte Dim Kodetombol2 As Byte Dim Kodetombol3 As Byte Dim Kodetombol4 As Byte Dim Kodetombol5 As Byte Dim Kodetombol6 As Byte Dim Kodetombol7 As Byte Dim Kodetombol8 As Byte Dim Kodetombol9 As Byte Dim Kodetombol0 As Byte Dim Kodetombolbintang As Byte Dim Kodetombolpagar As Byte Dim Kodetombol_a As Byte Dim Kodetombol_b As Byte Dim Kodetombol_c As Byte Dim Kodetombol_d As Byte Dim Kodetombol_e As Byte Dim Karakter As String * 1 Dim Teks As String * 16 Dim Record As String * 16 Dim Record2 As String * 16 Dim Button As String * 8 Do

Gosub Scan_keypad Loop

Entri:

If Kodetombolbintang = 1 Then Teks = Teks + Karakter

Cls

Locate 2 , 3 Lcd Teks

Kodetombolbintang = 0 End If

Waitms 100 Return

Back:

If Kodetombol0 = 1 Then Teks = ""

Cls

Locate 2 , 3 Lcd Teks

Kodetombol0 = 0 End If Waitms 100 Return Scan_keypad: Do 'KOLOM 1

Porta = &B11101111 If Pina.0 = 0 Then

Kodetombol1 = Kodetombol1 + 1 If Kodetombol1 = 1 Then

Karakter = "*" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol1 = 2 Then Karakter = "+"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol1 = 3 Then Karakter = "&"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol1 = 4 Then Karakter = "0"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol1 = 0


(27)

2 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.1 = 0 Then

Kodetombol4 = Kodetombol4 + 1 If Kodetombol4 = 1 Then

Karakter = "A" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol4 = 2 Then Karakter = "B"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol4 = 3 Then Karakter = "C"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol4 = 4 Then Karakter = "2"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol4 = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.2 = 0 Then

Kodetombol7 = Kodetombol7 + 1 If Kodetombol7 = 1 Then

Karakter = "D" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol7 = 2 Then Karakter = "E"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol7 = 3 Then Karakter = "F"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol7 = 4 Then Karakter = "3"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol7 = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.3 = 0 Then Kodetombolbintang = 1 Gosub Entri

End If

'KOLOM 2

Porta = &B11011111 If Pina.0 = 0 Then

Kodetombol2 = Kodetombol2 + 1 If Kodetombol2 = 1 Then

Karakter = "!" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 2 Then Karakter = "?"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 3 Then Karakter = "."

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 4 Then Karakter = ","


(28)

3 Lcd " "

Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 5 Then Karakter = "@"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol2 = 6 Then Karakter = "1"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol2 = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.1 = 0 Then

Kodetombol5 = Kodetombol5 + 1 If Kodetombol5 = 1 Then

Karakter = "J" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol5 = 2 Then Karakter = "K"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol5 = 3 Then Karakter = "L"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol5 = 4 Then Karakter = "5"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Kodetombol5 = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.2 = 0 Then

Kodetombol8 = Kodetombol8 + 1 If Kodetombol8 = 1 Then

Karakter = "M" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol8 = 2 Then Karakter = "N"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol8 = 3 Then Karakter = "O"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol8 = 4 Then Karakter = "6"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol8 = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.3 = 0 Then

Kodetombol0 = Kodetombol0 + 1 If Kodetombol_c = 1 Then

Karakter = " " Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter End If

Gosub Back End If

'KOLOM 3

Porta = &B10111111 If Pina.0 = 0 Then


(29)

4 If Kodetombol3 = 1 Then

Karakter = "G" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol3 = 2 Then Karakter = "H"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol3 = 3 Then Karakter = "I"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol3 = 4 Then Karakter = "4"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol3 = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.1 = 0 Then

Kodetombol6 = Kodetombol6 + 1 If Kodetombol6 = 1 Then

Karakter = "T" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol6 = 2 Then Karakter = "U"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol6 = 3 Then Karakter = "V"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol6 = 4 Then Karakter = "8"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol6 = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.2 = 0 Then

Kodetombol9 = Kodetombol9 + 1 If Kodetombol9 = 1 Then

Karakter = "W" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol9 = 2 Then Karakter = "X"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol9 = 3 Then Karakter = "Y"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol9 = 4 Then Karakter = "Z"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol9 = 5 Then Karakter = "9"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol9 = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.3 = 0 Then

Kodetombol_e = Kodetombol_e + 1 If Kodetombol_e = 1 Then

Record = "list Rekaman :" Teks = "1.Slmt Pagi" Record2 = "2.Slmt Siang"


(30)

5 Locate 1 , 3

Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Record Waitms 333 Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Teks Locate 2 , 3 Lcd " " Locate 2 , 3 Lcd Record2

Elseif Kodetombol_e = 2 Then Record = "3.Slmt Malam" Record2 = "4.Apa Kabar?" Locate 1 , 3

Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Record Locate 2 , 3 Lcd " " Locate 2 , 3 Lcd Record2

Elseif Kodetombol_e = 3 Then Record = "5.Baik"

Record2 = "6.Tidak Baik" Locate 1 , 3

Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Record Locate 2 , 3 Lcd " " Locate 2 , 3 Lcd Record2

Elseif Kodetombol_e = 4 Then Record = "7.Ya"

Record2 = "8.Tidak" Locate 1 , 3

Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Record Locate 2 , 3 Lcd " " Locate 2 , 3 Lcd Record2

Elseif Kodetombol_e = 5 Then Record = "9.Sampai Jumpa" Record2 = "10.Terimakasih" Locate 1 , 3

Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Record Locate 2 , 3 Lcd " " Locate 2 , 3 Lcd Record2 Kodetombol_e = 0

End If ' Gosub Entri

End If '--- 'KOLOM 4

Porta = &B01111111 If Pina.0 = 0 Then

Kodetombol_a = Kodetombol_a + 1 If Kodetombol_a = 1 Then

Karakter = "P" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol_a = 2 Then Karakter = "Q"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol_a = 3 Then Karakter = "R"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol_a = 4 Then Karakter = "S"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter

Elseif Kodetombol_a = 5 Then Karakter = "7"

Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol_a = 0 End If


(31)

1 End If

If Pina.1 = 0 Then

Kodetombol_b = Kodetombol_b + 1 If Kodetombol_b = 1 Then

Karakter = " " Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd "Spasi" Kodetombol_b = 0 End If

Gosub Entri

Elseif Pina.2 = 0 Then

Kodetombol_c = Kodetombol_c + 1 If Kodetombol_c = 1 Then

Record = "Made By:" Teks = "Muflih A.N" Record2 = "Irwan Fuzi S" Locate 1 , 3

Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Record Waitms 333 Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Teks Locate 2 , 3 Lcd " " Locate 2 , 3 Lcd Record2 Kodetombol_c = 0 End If

Elseif Pina.3 = 0 Then

Kodetombol_d = Kodetombol_d + 1 If Kodetombol_d = 1 Then

Karakter = "#" Locate 1 , 3 Lcd " " Locate 1 , 3 Lcd Karakter Kodetombol_d = 0 End If

End If Loop End


(32)

2 4.2 Metodologi Analisis Data

Metode yang digunakan dalam Analisis data Alat ini adalah sebagai berikut : - Pengambilan Sampel

- Analisa Sistem - Pengujian

Pengambilan Sampel

Metode ini efektif dilakukan untuk menguji suatu sistem dengan banyak sub-sistem dengan karakteristik yang sama yaitu dengan mengambil salah satu sample sistem/sub sistem yang akan diuji dan hasil pengujian salah satu sistem/sub sistem ini mewakili sistem/sub sistem yang lain.

Analisa Sistem

Analisa sistem dilakukan untuk menjamin keselarasan program (software) dengan hardwarenya agar Alat ini dapat bekerja secara efektif. Analisa yang dilakukan diantaranya database alamat memori tempat penyimpanan rekaman audio dan koneksi antara keypad dengan LCD.

Pengujian

Tahap ini merupakan proses terakhir dari pembuatan Alat Bantu Komunikasi Tunawicara dengan Output Audiovisual ini. Proses pengujian diperlukan untuk menjamin kehandalan dan kesesuaian alat sebelum digunakan user.

4.3Hasil Pengujian

Gambar-8 Alat Bantu Komunikasi Tunawicara Yang Akan Diuji

Spasi Speaker

LCD

Keypad

Switch ON/OFF

Next Play/Pause Previous Enter Clear all List rekaman


(33)

3

Tabel-7 Hasil Pengujian dalam Kondisi Tertentu

Kondisi Hasil Pengujian

Sw-2 (Baris-1, Kolom-3) ditekan 1x

- “A”  Sw-2 ditekan 1x - “K” Sw-6 ditekan 2x - “U”  Sw-10 ditekan 2x

- ENTER  Sw-4 ditekan dan teks- “AKU” diposisikan pada baris ke-2 - Spasi  Sw-14 ditekan 1x

- ENTER  SW-4 ditekan sehingga terdapat spasi setelah teks “AKU” - “A”  Sw-2 ditekan 1x

- ENTER  SW-4 ditekan sehingga terdapat karakter “A” setelah spasi. - “!”  Sw-1 ditekan 2x

- ENTER  SW-4 ditekan sehingga terdapat karakter “!” setelah karakter “A”

- Clear all  Sw-8 ditekan sekali sehingga layar LCD bersih (teks yang ditampilkan sebelumnya hilang)

- Push Button Next ditekan 1x  Play

Pada speaker terdengar :

“ela at Pagi

- Push Button Next ditekan 3x  Play

Pada speaker terdengar :


(34)

4

Pada Tabel-5 diatas hanya beberapa kondisi output visual (sebagai sampel) saja yang dapat ditampilkan pada laporan ini dikarenakan banyaknya input dan output kemungkinan dari keypad yaitu 16 tombol yang masing-masing tombol memiliki kemungkinan 4 karakter yang dapat ditampilkan sehingga outputnya yaitu 16 x 4 = 64 output. Sedangkan untuk hasil lengkap output audio adalah sebagai berikut :

Tabel-8 Hasil Lengkap Pengujian Output Audio Button Next

ditekan – (kali)

Output Audio yang diharapkan

Output Audio Sebenarnya (test)

Hasil

1 “Selamat Pagi” “Selamat Pagi” Sesuai

2 “Selamat Siang” “Selamat Siang” Sesuai 3 “Selamat Malam” “SelamatMalam” Sesuai

4 “Apa Kabar” “Apa Kabar” Sesuai

5 “Baik” “Baik” Sesuai

6 “Tidak baik” “Tidak baik” Sesuai

7 “Ya” “Ya” Sesuai

8 “Tidak” “Tidak” Sesuai

9 “Terimakasih” “Terimakasih” Sesuai

10 “Sampai Jumpa” “Sampai Jumpa” Sesuai

4.4Analisis Sistem

4.4.1 Analisa Program 

 Meng-inisialisasi nama file register yang digunakan, mengatur frekuensi crystal internal, dan mengkonfigurasikan pin-pin LCD yang terhubung ke microcontroller.

Meng-inisialisasi variable dapat sebagai byte, string ataupun integer.

Menentukan panjang maksimal karakter yang dapat ditulis/disimpan pada setiap variabel.


(35)

5

 Meng-eksekusi Sub routine Scan_Keypad  Routine Scan_keypad

 Sub Routine Entri

Set Kolom ke-1 (keypad 4x4) sebagai input

Instruksi decision, apabila button pada Kolom-1, baris-1 pada keypad ditekan 1x maka akan ditampilkan

karakter * pada LCD, jika diteka 2x aka dita pilka karakter + da begitu

juga seterusnya.

Apabila diklik 4x maka program akan men-set kembali bahwa variable Kodetombol1 = 0 sehingga terjadi looping.

Meng-eksekusi sub routine Entri

Jika Tombol Entri ditekan maka karakter akan diposisikan pada baris ke 2 dan kolom ke 3 sebagai awal penulisan dan subroutine ini bekerja setiap saat.


(36)

6  Sub routine Back

4.4.2 Menampilkan Karakter ASCII Pada LCD

Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:

 Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return), 8(Tab), 32(Space)

 Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!@#$%^&*()_+?:”{})

 Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk kode-kode grafik

Kode ASCII yang bernilai dari 0 sampai dengan 31 dinamakan kode control, sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode ASCI yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90. Untuk kode ASCII yang lain dapat dilihat tabel dibawah ini :

Berfungsi membersihkan layar LCD (teks maupun karakter dihapus dari LCD)


(37)

7

Setiap kode ASCII dikonversi ke bilangan biner sehingga terbentuk bit-bit yang terdiri dari bit ‘0’ dan bit ‘1’. Bit inilah yang akan dikirimkan dan pada penerima (LCD) akan dikodekan kembali. Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks aslinya. Proses inilah yang dinamakan decoding. Misalnya kita ingin mengirimkan pesan “lidya”. Maka setiap huruf yaitu l,i,d,y,a akan dikodekan menjadi biner.

Gambar-9 Pengalamatan LCD

Kode ASCII untuk setiap huruf :

– l = 108 = 0110 1100 (yang dikirim pertama) – i = 105 = 0110 1001

– d = 100 = 0110 0100 – y = 121 = 0111 1001

– a = 97 = 0110 0001 (yang dikirim terakhir)

Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks aslinya. Asumsikan pengiriman tanpa gangguan. Maka, pada penerima (LCD) akan diterima kode-kode bit 01101101 01101001 01110010 01101001 01101011

Kemudian kode-kode bit itu akan diterjemahkan dengan memisah menjadi 8 bit. 0110 0001 = 97 = a (yang diterima terakhir)

0111 1001 = 121 = y 0110 0100 = 100 = d 0110 1001 = 105 = i

0110 1100 = 108 = l (yang diterima pertama)


(38)

8 BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan

Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

 Alat Bantu Komunikasi Tunawicara ini memiliki 2 output yaitu Visual dan Audio. Dengan memasukkan input dari keypad 4x4 maka input akan diproses oleh microcontroller dan dikeluarkan ke LCD berupa karakter dan teks.

Untuk output audio telah disediakan 10 rekaman audio yang berupa kata-kata percakapan sehari-hari dan disimpan pada SD Card dan dapat diputar dengan menekan push button “Play”, untuk memindahkan rekaman ke rekaman selanjutnya maka digunakan button “next” sedangkan untuk memindahkan rekaman ke rekaman sebelumnya dapat digunakan button “pevious”.

 Keterbatasan alat ini yaitu hanya mampu menampilkan 16 karakter pada 2 baris dan hanya terdapat beberapa rekaman yang dapat dikeluarkan sebagai output audio.

5.2Saran

Untuk perbaikan alat ini di masa depan maka akan lebih baik bila digunakan lcd dengan dimensi yang lebih besar sehingga dapat menampilkan karakter dan teks yang lebih banyak, selain itu diharapkan alat ini mampu mengkonversi teks menjadi suara secara langsung dan tanpa keterbatasan output suara yang mampu dikeluarkan oleh speaker.


(39)

9

DAFTAR PUSTAKA

http://indo-robotic.blogspot.co.id/2014/02/mengakses-isd256090120-dengan-avr.html, diakses pada tanggal 01 Maret 2016

http://blog.adisanjaya.com/2015/03/menggunakan-keypad-4x4-untuk-mengetik.html, diakses pada tanggal 02 Maret 2016

http://documents.mx/documents/7105040018-pengubah-teks-ke-suara.html, diakses pada tanggal 04 Maret 2016

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin disabilitas, diakses pada tanggal 06 Maret 2016

http://paper-saver.blogspot.co.id/2009/05/data-penggunaan-kertas.html, diakses pada tanggal 06 Maret 2016

http://baskarapunya.blogspot.co.id/2013/01/liquid-crystal-display-lcd-16-x-2.html,diakses pada tanggal 10 Juni 2016

http://sir.stikom.edu/207/6/BAB%20III.pdf ,diakses pada tanggal 10 Juni 2016

http://elektronika-dasar.web.id/led-light-emitting-dioda/ ,diakses pada tanggal 10 Juni 2016

http://fiandstory.blogspot.co.id/2011/05/cara-kerja-keypad-4x4.html, diakses pada tanggal 14 Juni 2016

https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/04/09/mengenal-bahasa-basic-pada-bascom-avr/,

diakses pada tanggal 14 Juni 2016


(1)

4

Pada Tabel-5 diatas hanya beberapa kondisi output visual (sebagai sampel) saja yang dapat ditampilkan pada laporan ini dikarenakan banyaknya input dan output kemungkinan dari keypad yaitu 16 tombol yang masing-masing tombol memiliki kemungkinan 4 karakter yang dapat ditampilkan sehingga outputnya yaitu 16 x 4 = 64 output. Sedangkan untuk hasil lengkap output audio adalah sebagai berikut :

Tabel-8 Hasil Lengkap Pengujian Output Audio Button Next

ditekan – (kali)

Output Audio yang diharapkan

Output Audio Sebenarnya (test)

Hasil

1 “Selamat Pagi” “Selamat Pagi” Sesuai 2 “Selamat Siang” “Selamat Siang” Sesuai 3 “Selamat Malam” “SelamatMalam” Sesuai

4 “Apa Kabar” “Apa Kabar” Sesuai

5 “Baik” “Baik” Sesuai

6 “Tidak baik” “Tidak baik” Sesuai

7 “Ya” “Ya” Sesuai

8 “Tidak” “Tidak” Sesuai

9 “Terimakasih” “Terimakasih” Sesuai 10 “Sampai Jumpa” “Sampai Jumpa” Sesuai

4.4Analisis Sistem

4.4.1 Analisa Program 

 Meng-inisialisasi nama file register yang digunakan, mengatur frekuensi crystal internal, dan mengkonfigurasikan pin-pin LCD yang terhubung ke microcontroller.

Meng-inisialisasi variable dapat sebagai byte, string ataupun integer.

Menentukan panjang maksimal karakter yang dapat ditulis/disimpan pada setiap variabel.


(2)

5  Meng-eksekusi Sub routine Scan_Keypad  Routine Scan_keypad

 Sub Routine Entri

Set Kolom ke-1 (keypad 4x4) sebagai input

Instruksi decision, apabila button pada Kolom-1, baris-1 pada keypad ditekan 1x maka akan ditampilkan karakter * pada LCD, jika diteka 2x aka dita pilka karakter + da begitu juga seterusnya.

Apabila diklik 4x maka program akan men-set kembali bahwa variable Kodetombol1 = 0 sehingga terjadi looping.

Meng-eksekusi sub routine Entri

Jika Tombol Entri ditekan maka karakter akan diposisikan pada baris ke 2 dan kolom ke 3 sebagai awal penulisan dan subroutine ini bekerja setiap saat.


(3)

6  Sub routine Back

4.4.2 Menampilkan Karakter ASCII Pada LCD

Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:

 Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return), 8(Tab), 32(Space)

 Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!@#$%^&*()_+?:”{})

 Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk kode-kode grafik

Kode ASCII yang bernilai dari 0 sampai dengan 31 dinamakan kode control, sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode ASCI yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90. Untuk kode ASCII yang lain dapat dilihat tabel dibawah ini :

Berfungsi membersihkan layar LCD (teks maupun karakter dihapus dari LCD)


(4)

7

Setiap kode ASCII dikonversi ke bilangan biner sehingga terbentuk bit-bit yang terdiri dari bit ‘0’ dan bit ‘1’. Bit inilah yang akan dikirimkan dan pada penerima (LCD) akan dikodekan kembali. Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks aslinya. Proses inilah yang dinamakan decoding. Misalnya kita ingin mengirimkan pesan “lidya”. Maka setiap huruf yaitu l,i,d,y,a akan dikodekan menjadi biner.

Gambar-9 Pengalamatan LCD Kode ASCII untuk setiap huruf :

– l = 108 = 0110 1100 (yang dikirim pertama) – i = 105 = 0110 1001

– d = 100 = 0110 0100 – y = 121 = 0111 1001

– a = 97 = 0110 0001 (yang dikirim terakhir)

Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks aslinya. Asumsikan pengiriman tanpa gangguan. Maka, pada penerima (LCD) akan diterima kode-kode bit 01101101 01101001 01110010 01101001 01101011

Kemudian kode-kode bit itu akan diterjemahkan dengan memisah menjadi 8 bit. 0110 0001 = 97 = a (yang diterima terakhir)

0111 1001 = 121 = y 0110 0100 = 100 = d 0110 1001 = 105 = i

0110 1100 = 108 = l (yang diterima pertama)


(5)

8 BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan

Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

 Alat Bantu Komunikasi Tunawicara ini memiliki 2 output yaitu Visual dan Audio. Dengan memasukkan input dari keypad 4x4 maka input akan diproses oleh microcontroller dan dikeluarkan ke LCD berupa karakter dan teks.

Untuk output audio telah disediakan 10 rekaman audio yang berupa kata-kata percakapan sehari-hari dan disimpan pada SD Card dan dapat diputar dengan menekan push button “Play”, untuk memindahkan rekaman ke rekaman selanjutnya maka digunakan button “next” sedangkan untuk memindahkan rekaman ke rekaman sebelumnya dapat digunakan button “pevious”.

 Keterbatasan alat ini yaitu hanya mampu menampilkan 16 karakter pada 2 baris dan hanya terdapat beberapa rekaman yang dapat dikeluarkan sebagai output audio.

5.2Saran

Untuk perbaikan alat ini di masa depan maka akan lebih baik bila digunakan lcd dengan dimensi yang lebih besar sehingga dapat menampilkan karakter dan teks yang lebih banyak, selain itu diharapkan alat ini mampu mengkonversi teks menjadi suara secara langsung dan tanpa keterbatasan output suara yang mampu dikeluarkan oleh speaker.


(6)

9

DAFTAR PUSTAKA

http://indo-robotic.blogspot.co.id/2014/02/mengakses-isd256090120-dengan-avr.html, diakses pada tanggal 01 Maret 2016

http://blog.adisanjaya.com/2015/03/menggunakan-keypad-4x4-untuk-mengetik.html, diakses pada tanggal 02 Maret 2016

http://documents.mx/documents/7105040018-pengubah-teks-ke-suara.html, diakses pada tanggal 04 Maret 2016

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin disabilitas, diakses pada tanggal 06 Maret 2016

http://paper-saver.blogspot.co.id/2009/05/data-penggunaan-kertas.html, diakses pada tanggal 06 Maret 2016

http://baskarapunya.blogspot.co.id/2013/01/liquid-crystal-display-lcd-16-x-2.html,diakses pada tanggal 10 Juni 2016

http://sir.stikom.edu/207/6/BAB%20III.pdf ,diakses pada tanggal 10 Juni 2016

http://elektronika-dasar.web.id/led-light-emitting-dioda/ ,diakses pada tanggal 10 Juni 2016

http://fiandstory.blogspot.co.id/2011/05/cara-kerja-keypad-4x4.html, diakses pada tanggal 14 Juni 2016

https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/04/09/mengenal-bahasa-basic-pada-bascom-avr/, diakses pada tanggal 14 Juni 2016