Program Bentuk Layanan Guru bagi Siswa Lamban Belajar

40 dan kehilangan harapan untuk melanjutkan belajar karena telah dicap sebagai anak berintelejensi rendah. Berdasarkan kajian dari beberapa pendapat ahli, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa layanan pendidikan guru dalam penelitian ini pada siswa lamban belajar adalah upaya guru dengan sepenuh hati dan profesional dalam memberikan layanan pada siswa lamban belajar untuk mengatasi berbagai masalah yang dialaminya, memberikan program pembelajaran khusus yang membuat potensi anak berkembang optimal, menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang akomodatif dan variatif, serta menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung.

2. Program Bentuk Layanan Guru bagi Siswa Lamban Belajar

Anak lamban belajar adalah anak yang memiliki intelegensi di bawah normal rata-rata anak seusianya. Oleh karena itu kadang- kadang guru harus sabar dalam memberikan layanan pendidikan kepada anak tersebut. Berikut layanan dalam hal pengembangan kurikulum yang dapat diberikan guru pada siswa lamban belajar Nunung, 2012:84 yaitu: 1 Modifikasi alokasi waktu Misalnya materi pelajaran tertentu dalam kurikulum reguler diperkirakan alokasinya selama enam jam. Untuk anak 41 berkebutuhan khusus yang memiliki intelegensi di bawah normal anak lamban belajar dapat dimodifikasi menjadi 10 jam, atau lebih. 2 Modifikasi isi atau materi Untuk anak lamban belajar, materi dalam kurikulum reguler dapat dikurangi atau diturunkan tingkat kesulitannya seperlunya, atau bahkan dihilangkan bagian tertentu. 3 Modifikasi proses belajar-mengajar Guru hendaknya tidak monoton dalam mengajar sehingga hanya akan menguntungkan anak yang memiliki tipe belajar tertentu saja. Beberapa strategi pengajaran dapat dilakukan dalam membantu anak lamban belajar atau slow learner dibanding dengan teman- teman sekelasnya Nani dan Amir, 2013:28 yaitu: a Selalu dimulai dengan review atau mengulang materi sebelumnya untuk mengaitkan materi pelajaran yang akan disampaikan; b Gunakan bahasa sederhana namun jelas dengan cara perlahan; c Lakukan task analysis atau analisa tugas jika akan memberikan tugas atau perkerjaan rumah PR; d Beri tugas yang lebih sederhana atau lebih sedikit dibanding teman-temannya untuk menghindari frustasi; 42 e Lakukan pengulangan materi jika menyampaikan materi pelajaran, akan mendapatkan hasil yang lebih optimal jika disampaikan secara individual; f Pembelajaran dilakukan secara kooperatif karena anak lamban belajar atau slow leaner tidak menyenangi kompetitif; g Berikan pemahaman konsep walau membutuhkan waktu cukup lama dibandingkan dengan menghafal konsep karena akan membuat anak lamban belajar atau slow leaner putus asa. h Gunakan multi pendekatan dan motivasi belajar; i Desain pembelajaran yang menempatkan siswa dalam konteks pembelajaran yang “tidak pernah gagal” untuk menghindari perasaan tidak berdaya. Berdasarkan kajian pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa program khusus bentuk layanan pendidikan yang diberikan guru kepada siswa lamban belajar, yaitu: 1 Modifikasi alokasi waktu Untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki intelegensi di bawah normal anak lamban belajar, materi pelajaran dapat dimodifikasi atau ditambah alokasi waktu dua jam, atau lebih. 43 2 Modifikasi isi atau materi Untuk anak lamban belajar, materi dalam kurikulum reguler dapat dikurangi atau diturunkan tingkat kesulitannya seperlunya, atau bahkan dihilangkan bagian tertentu. 3 Modifikasi proses belajar-mengajar Guru dapat melakukan modifikasi dalam proses belajar- mengajar seperti berikut. a Selalu dimulai dengan review atau mengulang materi sebelumnya untuk mengkaitkan materi pelajaran yang akan disampaikan; b Menggunakan bahasa sederhana namun jelas dengan cara perlahan; c Melakukan analisa tugas kemudian memberi tugas lebih sederhana dan tidak terlalu banyak dibanding teman- temannya untuk menghindari frustasi; d Melakukan pengulangan materi jika menyampaikan materi pelajaran; e Pembelajaran dilakukan secara kooperatif karena anak lamban belajar atau slow leaner tidak menyenangi kompetitif; f Memberikan pemahaman konsep walau membutuhkan waktu cukup lama dibandingkan dengan menghafal konsep 44 karena akan membuat anak lamban belajar atau slow leaner putus asa. g Menggunakan multi pendekatan tidak monoton dalam mengajar h Memberikan motivasi belajar; i Menempatkan siswa dalam konteks pembelajaran yang “tidak pernah gagal” selalu menghargai apapun hasil kerja siswa

E. Pertanyaan Penelitian