Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pembuktian dari perubahan sikap klien dijelaskan pada tabel di atas yang dapat dilihat setelah dilaksanakannya Bimbingan Konseling Karir Pasca melakukan Training Super Student untuk Meningkatkan Manajemen Diri Siswa pada kondisi awal. Pada tabel tersebut terdapat 4 point A Tidak Sesuai Pengukuran dan 6 point B Kadang-kadang Sesuai Pengukuran. Kategori Point A yaitu menunjukkan minimnya perilaku peningkatan manajemen diri yang dilakukannya dan tidak sesuai pengukuran. Jika perilaku klien nampak pada point A berarti proses konseling tidak berhasil karena tidak adanya perubahan perilaku klien. Selanjutnya point B yaitu untuk Kadang-kadang sesuai pengukuran. Hal ini dilakukan bahwa sikap dan perilaku klien ini hampir menunjukkan minimnya perilaku klien dan kadang-kadang sesuai pengukuran siswa yang meningkatkan manajemen dirinya tersebut. Untuk point C yaitu untuk sesuai pengukuran. Hal ini dimaksudkan bahwa perilaku klien hampir sesuai pengukuran siswa yang meningkatkan manajemen dirinya. Selanjutnya untuk point D yaitu untuk sangat sesuai pengukuran. Hal ini dimaksudkan bahwa klien sangat sesuai pengukuran siswa yang meningkatkan manajemen dirinya. Jika perilaku klien nampak pada point D, maka terjadi perubahan dalam diri klien dan pemberian konseling di kategorikan berhasil. Untuk melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan konseling tersebut, peneliti berpedoman pada prosentasi perubahan perilaku dengan standart uji sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1. 75 atau 75 sampai dengan 100 dikategorikan berhasil 2. 60 sampai dengan 75 dikategorikan cukup berhasil 3. 60 dikategorikan kurang berhasil Dari tabel di atas dijelaskan bahwa setelah mendapatkan Bimbingan Konseling Karir tersebut terjadi perubahan sikap dan perilaku dalam manajemen diri siswa tersebut. Dimana yang sangat sesuai pengukuran ada 6 point, yang sesuai pengukuran ada 4 point. Yang dapat ditulis sebagai berikut: 1. Point B = 0 010100 = 0 Gejala yang sering dilakukan 2. Point C = 4 410100 = 40 Gejala yang kadang dilakukan 3. Point D = 6 610100 = 60 Gejala yang tidak pernah dilakukan Berdasarkan prosentasi dari hasil diatas dapat diketahui bahwa “hasil proses Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatakan Manajemen Diri Siswa antara Belajar dan Berorganisasi” dikategorikan cukup berhasil. Hal ini sesuai dengan nilai skor 60 yang memiliki kategori cukup berhasil. Jadi, kesimpulannya dalam pemberian konseling karir yang di lakukan konselor dapat dikatakan cukup berhasil karena pada awalnya ada 10 gejala. Gejala tesebut adalah gejala tidak adanya manajemen diri sebelum proses konseling, akan tetapi sesudah proses konseling 6 gejala itu tidak dilakukan lagi oleh klien dan 4 gejala yang kadang-kadang masih dilakukan oleh klien. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perubahan yang cukup sempurna walaupun tidak sepenuhnya karena suatu masalah menemukan sebuah solusi tidak akan berjalan langsung mulus pasti butuh sebuah proses untuk memuluskan masalah tersebut. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 101

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses bimbingan konseling karir dalam meningkatkan manajemen diri siswa antara belajar dan berorganisasi dilakukan dengan memakai pendekatan Training Super Student atau Pelatihan Membangun Karakter Berprestasi. Pendekatan ini di lakukan guna untuk mensuport, menggali, mendorong semangat dan energi positif baik dalam berfikir dan berperilaku. Pendekatan Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Manajemen Diri Siswa antara Belajar dan Berorganisasi telah dikolaborasikan dengan hasil interprestasi kedisplinan diri atau manajemen diri, dengan tahapan: konselor mengajaknya untuk menulis impian dalam hidupnya, menulis idola hidupnya, menulis kebiasaan hidupnya serta menonton video motivasi diri siswa agar apa yang di inginkan di cita-citakan dapat terwujud dan ada rasa ingin bangkit yang lebih baik dari apa yang saat ini dilakukan. Dari beberapa tahapan yang dilakukan ada perkembangan yang cukup berhasil, artinya klien bersemangat untuk belajar, waktunya mulai dikelola sebaik mungkin, segala aktivitas yang menyibukkan dirinya dia kurangi, sikapnya dan sifatnya mulai membaik dengan di tandai aktif dalam digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengerjakan tugas, suka menegur sapa dengan sesama, waktunya sungguh-sungguh dia manfaatkan untuk hal-hal yang bernilai positif. Hal ini di ketahui dari beberapa pihak yakni teman dekatnya, ustadz ustadzahnya dan juga teman sekelas yang melihatnya dalam kesehariannya mengatakan bahwa ada perubahan yang cukup baik dari yang sebelumnya. Kekuatan tretament yang diberikan dibilang cukup berhasil dalam penelitian waktu yang cukup singkat. Beberapa treatment yang diberikan berjalan mulus sesuai dengan keinginan konselor yang ingin membangun manajemen dirinya yang digabungkan dengan Training Super Student dengan beberapa materi yang ada di dalamnya. 2. Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Manajemen Diri Siswa antara Belajar dan Berorganisasi dikategorikan cukup berhasil. Hal itu dapat dilihat dari perhitungan prosentase sikap manajemen diri sebelum dan sesudah treatment yakni 60 yang tergolong dalam kategori cukup berhasil. Keberhasilan tersebut dibuktikan dengan adanya perubahan sikap dan perilaku klien dalam meningkatkan manajemen diri siswa berupa: klien mengetahui pentingnya waktu, mulai bisa memanajemen atau mengelola dirinya maupun waktu kegiatannya dengan baik, mengurangi kegiatan yang diikuti, bersikap sopan dan santun kepada sesama, mengurangi sifat keras kepalanya, mengetahui arah tujuan hidupnya dengan sikapnya cara berfikir dan mengetahui impian yang sebenarnya serta menyesuaikan dengan organisasi yang diikuti saat ini. Ini yang menjadi nilai positif dalam penelitian karena adanya perubahan yang

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Usaha Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 15

MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING MANAJEMEN-DIRI (BKMD) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN EFIKASI-DIRI DALAM BELAJAR SISWA SEKOLAH MENEGAH ATAS.

0 0 87

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK MODELLING UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN REMAJA KEPADA ORANG TUA DI DESA BARENGKRAJAN KRIAN SIDOARJO.

0 0 111

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR DENGAN PENDEKATAN SOCIAL LEARNING KRUMBOLTZ DALAM MENENTUKAN PEMILIHAN KARIR SEORANG SISWA KELAS XI DI MA BILINGUAL KRIAN SIDOARJO.

0 0 117

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

0 1 15

KARYA TULIS ILMIAH STUDI PERILAKU REMAJA DALAM MENGATASI DISMENOREA DI MA BILINGUAL KRIAN SIDOARJO

0 0 17

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Bimbingan dan Konseling - MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MA AL-HIKMAH KAJEN MARGOYOSO PATI - STAIN Kudus Repository

0 0 46

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MA AL-HIKMAH KAJEN MARGOYOSO PATI - STAIN Kudus Repository

0 0 10