Kolom 2 diisi kemungkinan solusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah;
Kolom 3 diisi solusi yang dipilih untuk mengatasi masalah denan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah atau yang sedang
diusulkan melalui proposal yang disusun. Kolom 4 diisi sumber pembiyaan untuk mendukung program terpilih, misalnya
komite sekolah, SPP, BPP, donor, atau yang lain.
e.Rancangan program pengembangan
Komponen proposal ini sebenarnya merupakan penjabaran lebih rinci dari usulan program yang telah diidentifikasi pada bagian
akhir telaah situasi. Penjabaran masing-masing usulan program itu sekurang-kurangnya mencakup: 1 latar belakang dan rasional, 2
tujuan, 3 mekanisme dan rancangan kegiatan, 4 sumber daya dana yang dibutuhkan, 5 jadwal pelaksanaan, 6 indikator
keberhasilan, dan 7 rancangan keberlanjutan. Bagian-bagian proporsal tersebut pada dasarnya tidak berbeda
dengan bagian-bagian Renop yang diuraikan pada Bab 1 yang diuraikan pada awal bahan diklat ini. Oleh karena itu, rincian dan
ruang lingkup masing-masing bagian tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penjelasan pada Bab 1 tersebut. Hal yang
membedakan keduanya adalah pijakan yang dijadikan rujukan dalam pengembangan program atau kegiatan. Dasar pengembangan Renop
adalah hasil telaah yang dilakukan untuk penyusunan Renstra, sedangkan dasar dalam pengembangan proposal adalah hasil telaah
situasi yang dilakukan saat proposal itu di kembangkan. Kedua hasil telaah tersebut dimungkinkan berbeda karena dilaksanakan pada
waktu dan fokus yang berbeda.
f. Indikator keberhasilan
Untuk memudahkan pembaca mengetahui apa yang menjadi tolak ukur pencapaian tujuan semua program yang diusulkan, selain
untuk pada masing-masing program yang diusulkan, penyusun proposal perlu menyajikan sejumlah indikator keberhasilan program
secara keseluruhan. Indikator keberhasilan ini dapat berupa indikator kunci key performance indicator dan indikator pendukung atau
indikator tambahan. Indikator kunci biasanya merupakan indikator keberhasilan kegiatan secara keseluruhan, dan sulit dicapai oleh
program-program yang diusulkan secara terpisah-pisah. Peningkatan persentase atau jumlah siswa yang lulus UNAS, tingkat keberhasilan
siswa diterima pada jurusan favorit di perguruan tinggi ternama, kecepatan siswa mendapatkan pekerjaan, misalnya, hanya dapat
dicapai melalui berbagai program pengembangan sekolah yang dilaksanakan secara terintegrasi. Oleh karena itu angka-angka yang
menunjukkan parameter-paremeter tersebut dapat dijadikan sebagai indikator kunci pengembangan sekolah. Indikator-indikator seperti
tingkat kehadiran siswa di kelas, tingkat penggunaan laboratorium untuk, tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan, transaksi bahan
pustaka dengan siswa, dan sebagainya adalah faktor-faktor yang dapat dicapai oleh program-program pengembangan khusus. Oleh
karena itu indikator-indikator semacam ini dapat digunakan sebagai tambahan atau pendukung pencapaian indikator kunci.
Untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi kemajuan yang dicapai sekolah secara bertahap, dianjurkan indikator keberhasilan
tersebut disajikan secara serial dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu yang biasa dipakai adalah saat awal sebelum
program yang diusulkan dalam proposal dilaksanakan yang digunakan sebagai landasan awal atau baseline, saat pertengahan
implementasi program atau midterm, dan saat program telah berakhir
atau final. Penyajian itu dapat dilakukan dalam bentuk tabel sebagaimana Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan
Indikator Awal
Program Baseline
Capaian Tengah Mid
Akhir Program
Final Idikator Kunci
Kelulusan Ujian akhir
Rata-Rata NUN
Jumlah Siswa yang
diterima di PT Favorit
Persentase Kenaikan kelas
Lama tunggu mendapatkan pekerjaan pertama bulan
dst.
Indikator PendukungTambahan
Penggunaan laboratorium
IPA untuk per minggu jam
Tingkat kehadiran siswa dalam kelas
Rata-rata transaksi bahan
pustaka dengan siswa per hari
Dst
g.Rencana Implementasi Program