Metode Analisis Data Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran hasil sebagai berikut : Tabel 3.2 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel Variabel yang Diukur Indikator Skala Instrumen Jumlah hari Rasio Tanggal Audit report lag antara tanggal laporan penutupan tahun keuangan buku sampai yang di audit dengan diterbitkannya laporan audit. Total aset yang Rasio LAPORAN KEUANGAN Ukuran perusahaan dimiliki perusahaan pada tahun pelaporan Ukuran KAP KAP Big Four Nominal LAPORAN KEUANGAN Non -Big Four Jenis opini audit Unqualified Nominal LAPORAN KEUANGAN opinion selain Unqualified Opinion

3.6. Metode Analisis Data

1. Pengujian Asumsi Klasik Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS 21.0. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, analisis regresi linear berganda memerlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi : Universitas Sumatera Utara a. Uji Normalitas Menurut Ghozali 2005 : 110 “ uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov- Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut: 1 jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan 2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2005 : 91. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2005 : 92. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2005 : 105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Hengky Selva 2013 : 66 ada beberapa cara untuk mendeteksi problem heteroskedastisitas pada model regresi antara lain yaitu: 1 Dengan melihat grafik scatterplot, yaitu ploting titik-titik menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada satu tempat, maka dapat disimpuLaporan Keuanganan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas, 2 Dengan melakukan uji statistik glejser yaitu dengan mentransformasi nilai resudial menjadi obsolut resudial dan meregresnya dengan variabel independen dalam model Gujarati Universitas Sumatera Utara dan Poter 2010. Jika diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen 0.05, maka dapat disimpuLaporan Keuanganan bahwa tidak terdapat problem heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali 2005 : 95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Menurut Hengky Selva 2013 : 73 ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya problem autokorelasi pada model regresi yaitu dengan melakukan uji statistik Durbin-Watson, uji Runs Test dan uji Box- Ljung. Untuk uji Durbin-Watson kita akan membandingkan hasil DW statistik dengan DW tabel. Jika DW statistik DW tabel, maka dapat disimpuLaporan Keuanganan bahwa tidak terdapat problem autokorelasi. Sedangkan pada uji statistik Runs Test jika diperoleh nilai signifikansi 0.05, maka dapat disimpuLaporan Keuanganan bahwa data kita memenuhi asumsi klasik autokorelasi. Dan pada uji Box-Ljung jika dari 16 lag yang dihasiLaporan Keuanganan terdapat dua lag atau lebih yang nilainya signifikan, maka dapat disimpuLaporan Keuanganan bahwa data kita tidak terjadi problem autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 2. Pengujian Hipotesis Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Model regresi linear berganda untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi perubahan audit report lag. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y : Audit report lag a : Kontansta b : Koefisien X 1 : Ukuran perusahaan X 2 : Ukuran KAP X 3 : Opini audit e : Error a. Uji signifikansi simultan Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F- test. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan: jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H 1 ditolak dan jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H 1 diterima. Universitas Sumatera Utara b. Uji signifikansi parsial Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan: jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka H 1 ditolak dan jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka H 1 diterima. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Jenis Opini Audit dan Kualitas Audit terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 – 2012

0 58 70

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Opini Audit, Leverage, Laba Rugi dan Kompleksitas terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

3 16 93

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 4 72

Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

0 3 37

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ANAK PERUSAHAAN, PROFITABILITAS PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG.

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Audit Report Lag - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

0 2 11

ABSTRAK Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, dan Jenis Opini Audit terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2012

0 0 10

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13