Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS,

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

SKRIPSI

Oleh:

Oleh :

I PUTU SASTRAWAN NIM : 1115351006

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2016


(2)

i

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS,

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

SKRIPSI

Oleh:

Oleh :

I PUTU SASTRAWAN NIM : 1115351006

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana

Denpasar 2016


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 22 Februari 2016

Tim Penguji Tanda tangan

1. Ketua : Dr. Drs. I.D.G. Dharma Suputra, M.Si, Ak ………..

2. Sekretaris : Made Yenni Latrini, SE., M.Si. ………..

3. Anggota : Ni Luh Sari Widhiyani, SE., M.Si. ………..

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE.,M.Si., Ak Made Yenni Latrini, SE., M.Si. NIP. 19650323 199103 1 004 NIP. 19670115 199203 2 002


(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.

Apabila ternyata di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 22 Februari 2016

I Putu Sastrawan NIM.1115351006


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karuniaNya skripsi yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013” dapat diselesaikan sesuai dengan yang telah direncanakan. Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan berhasil terselesaikan tanpa dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan laporan ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Ibu Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE., M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Dr. I Dewa Gde Dharma Suputra, SE., M.Si.,AK, selaku Pembantu Dekan III dan Pembahas Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 5. Bapak Dr. A.A.G.P Widanaputra, SE., M.Si., Ak., dan Bapak Dr. Dewa Nyoman

Badera, SE.,M.Si., masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.


(6)

v

6. Bapak Drs. I Ketut Suardhika Natha, M.Si., selaku Ketua Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Ibu Ni Gusti Putu Wirawati, SE., M.Si., selaku Koordinator Jurusan Akuntansi. 8. Ibu Ni Luh Sari Widhiyani, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Udayana.

9. Bapak Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, MSi.,Ak., selaku Dosen Pembimbing Akademik atas waktu dan masukannya selama penyelesaian skripsi ini.

10.Ibu Made Yenni Latrini, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas waktu, bimbingan dan masukannya selama penyelesaian skripsi ini.

11.Keluarga tercinta yang selalu memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungan moril maupun materi yang tidak henti-hentinya.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 22 Februari 2016


(7)

vi

Judul : Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

Nama : I Putu Sastrawan NIM : 1115351006

ABSTRAK

Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan, dan perubahan posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi keuangan suatu entitas serta membantu dalam membuat keputusan ekonomi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, solvabilitas dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 54 perusahaan berdasarkan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag mengindikasikan bahwa perusahaan yang mendapatkan profit yang besar cenderung melakukan proses audit lebih singkat dibanding perusahaan yang mengalami profit yang kecil. (2) solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag mengindikasikan bahwa tingginya jumlah hutang yang dimiliki perusahaan akan menyebabkan proses audit yang relatif lebih panjang, dan (3) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag yang mengindikasikan bahwa besar atau kecilnya jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan tidak mempengaruhi panjang atau pendeknya proses penyusunan laporan keuangan pada perusahaan tersebut.


(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.5 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 11

2.1.1 Teori Regulasi ... 11

2.1.2 TeoriKepatuhan ... 12

2.1.3 Auditing ... 13

2.1.4 Audit Report Lag ... 15

2.1.5 Profitabilitas ... 16

2.1.6 Solvabilitas ... 17


(9)

viii

2.1.8 Hasil Penelitian Sebelumnya …………... 19

2.2 Rumusan Hipotesis Penelitian ... 21

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Reoprt Lag . 21 2.2.2 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Reort Lag .... 22

2.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Reort Lag .. ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 24

3.2 Lokasi Dan Ruang Lingkup Penelitian... 25

3.3 Objek Penelitian ... 25

3.4 Identifikasi Variabel ... 25

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.6 Jenis Data... 28

3.6.1 Menurut Sifat Data ... 28

3.6.2 Menurut Sumber Data... 28

3.7 Metode Penentuan Sampel ... 29

3.7.1 Populasi Penelitian... 29

3.7.2 Sampel Penelitian ... 29

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.9 Teknik Analisis Data ... 31

3.9.1 Analisis linear berganda ... 31

3.9.2 Uji asumsi klasik ... 32

3.9.3 Uji F ... 34

3.9.4 Uji t (t-test) ... 34

3.9.5 Analisis Statistik Deskriptif ... 35

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Organisasi ... 36


(10)

ix

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 39

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 40

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 45

4.5 Koefisien Determinasi ... 46

4.6 Uji F ... 47

4.7 Uji t (t-test) ... 49

4.8 Pengaruh Profitabiitas, Solvabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Reort Lag ... 50

4.8.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag . 50 4.8.2 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag .. 51

4.8.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag ... 52

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 54

5.2 Saran ... 55

DAFTAR RUJUKAN ... 56


(11)

x

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

2.1 Penelitian Sebelumnya ... ... 19

3.1 Perusahaan Manufaktur Yang Menjadi Sampel Penelitian ... 30

4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 39

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 41

4.3 Hasil Uji Multikoliniaritas ... 42

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 43

4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 44

4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 45

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 47

4.8 Hasil Uji Statistik F ... 48


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian ... 24


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman 1. Nama-Nama Perusahaan Manufaktur Yang

Menjadi Sampel Penelitian ... 62

2. Tabulasi Data Sampel Perusahaan ... 64

3. Uji Statistik Deskriptif ... 70

4. Uji Asumsi Klasik ... 71

5. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 74

6. Uji Analisis Koefisien Determinasi ... 76


(14)

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan, dan perubahan posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi keuangan suatu entitas serta membantu dalam membuat keputusan ekonomi (Haron et al., 2006 dalam Sari, 2011). Informasi yang ada di dalam laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh investor dalam pengambilan keputusan ekonomi, oleh sebab itu laporan keuangan yang dihasilkan harus memenuhi empat karakteristik kuantitatif yang membuat kaporan keuangan berguna bagi pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan (IAI, 2007 dalamSari, 2011). Keinginan untuk menyajikan laporan keuangan tepat waktu sering dihadapkan dengan berbagai kendala. Salah satu kendala adalah adanya keharusan laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik.

Akuntan publik mengharuskan suatu laporan keuangan agar diaudit adalah dengan tujuan untuk memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan, artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen perlu verifikasi apakah telah sesuai dengan standar pelaporan. Dyer dan McHugh, 1974 (dalam Sari, 2011)


(16)

menyimpulkan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai. Para pemakai informasi akuntansi tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan pembuatan keputusan, tetapi informasi juga harus bersifat baru. Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan.

Permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber informasi bagi para pemakai laporan keuangan juga semakin tinggi. Pasar modal membutuhkan laporan keuangan yang tepat waktu untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam melakukan keputusan investasi (Shukeri dan Sherliza, 2010). Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).

Syarat adanya penyajian laporan keuangan auditan bagi perusahaan go public adalah Bapepam-LK yang mempunyai wewenang untuk merumuskan persyaratan pelaporan yang dipandang perlu untuk memberikan informasi yang benar kepada publik. Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menetapkan regulasi tentang waktu penyampaian laporan keuangan auditan. Regulasi tersebut diatur dalam peraturan Nomor X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012. Audit terhadap laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independen akan memberikan manfaat yaitu:


(17)

menambah kredibilitas laporan keuangan, mengurangi kecurangan perusahaan dan memberikan dasar yang lebih dipercaya untuk pelaporan pajak dan laporan keuangan lain yang harus diserahkan kepada pemerintah.

Jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal ditandatanganinya laporan audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi dipublikasikan, dengan demikian ketepatan waktu pelaporan merupakan catatan pokok laporan yang memadai. Pengguna informasi tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan pembuatan keputusannya, tetapi informasi harus bersifat baru. Laporan keuangan seharusnya disajikan pada interval waktu untuk menjelaskan perubahan yang terjadi dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi informasi dalam membuat prediksi dan keputusan.

Interval waktu dalam penyampaian laporan keuangan ke publik haruslah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Rentang waktu penyelesaian audit dari tanggal tutup buku perusahaan sampai dengan tanggal yang tercantum dalam laporan audit disebut dengan Audit Report Lag (Afify, 2009). Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) di Indonesia telah mengatur bahwa perusahaan publik wajib menyerahkan laporan keuangan tahunan disertai dengan opini auditor paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan atau harus teraudit selama 90 hari (Novice dan Budi, 2010). Dalam pelaksanaannya, tidak jarang pemeriksaan audit menemui banyak kendala misalnya terbatasnya jumlah karyawan yang melakukan audit, banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi dan pengendalian intern yang kurang baik (Petronila, 2007 dalam Novice dan Budi,


(18)

2010). Hal inilah yang menyebabkan laporan audit dikeluarkan lebih lama dari batas waktu yang ditentukan karena adanya kinerja dan pengendalian baik dari dalam maupun luar perusahaan yang diberlakukan secara kurang optimal sehingga dapat mengakibatkan proses pengauditan memerlukan waktu yang cukup lama dari waktu yang telah ditentukan oleh Bapepam.

Beberapa faktor yang mempengaruhi audit report lag telah banyak dilakukan pada penelitian sebelumnya. Lianto dan Kusuma (2010) meneliti adanya pengaruh profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan jenis industri terhadap audit report lag. Swami dan Latrini (2013) meneliti pengaruh kepemilikan manajerial, dewan komisaris, kepemilikan institusional dan keberadaan komite audit terhadap audit report lag. Purwati dan Suhardjo (2008) meneliti pengaruh jenis industri, laba/rugi, opini auditor, profitabilitas, ukuran perusahaan, ukuran KAP dan solvabilitas sebagai variabel independen dan audit report lag sebagai variabel dependen.

Faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag salah satunya adalah profitabilitas. Menurut Sumadji dan Pratama (2006) profitabilitas merupakan kemungkinan yang diprediksi untuk mendatangkan keuntungan atau laba. Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur melalui rasio profitabilitas. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka laba yang dihasilkan akan semakin besar. Menurut Carslow (1991) dalam penelitian Subekti dan Widiyanti (2004), ada dua alasan mengapa perusahaan yang menderita kerugian cenderung mengalami audit report lag yang lebih panjang. Pertama, ketika kerugian terjadi perusahaan ingin menunda bad news


(19)

sehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal ulang penugasan audit. Kedua, auditor akan lebih berhati-hati selama proses audit jika percaya bahwa kerugian ini mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan perusahaan dan kecurangan manajemen informasi tentang laba perusahaan. Hilmi dan Ali (2007), Merdekawati (2010), Ansah (2000) dan Rachmawati (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap reporting lag perusahaan. Kali ini berarti perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi cenderung lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan. Menurut Listiana dan Susilo (2010) memperoleh hasil bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap audit report lag adalah solvabilitas atau yang sering disebut dengan leverageratio. Respati (2004) menyatakan bahwa leverage ratio mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Wirakusuma (2004) menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap audit report lag. Lianto dan Kusuma (2010) menemukan hasil dimana tingkat solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag. Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan rasio solvabilitas berpengaruh signifikan untuk sampelnya pada tahun 1988, namun tidak berpengaruh signifikan untuk sampelnya pada tahun 1987.


(20)

Ukuran perusahaan juga dikatakan sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag. Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya suatu perusahaan yang di ukur dari besarnya total asset atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut Mas’ud Machfoedz (1994:56) ukuran perusahaan dikategorikan menjadi tiga yaitu; 1) Perusahaan Besar, 2) Perusahaan Menengah, 3) Perusahaan Kecil. Perusahaan yang mendapatkan laba yang besar tidak ada alasan untuk menunda penerbitan laporan keuangan auditan karena ini merupakan berita baik yaitu prestasi yang dicapai cukup menggembirakan. Menurut Yetawati (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit

delay. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2008:8) yang menunjukan bahwa

ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap audit delay. Menurut penelitian Ashton dkk. (1987),dan Subekti dan Wulandari (2004) perusahaan besar melaporkan laporan keuangannya lebih lambat dibandingkan dengan perusahaan kecil dan mendapatkan kesimpulan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Petronila (2007) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag karena perusahaan yang besar cenderung untuk melaporkan laporan keuangannya lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit merupakan syarat utama bagi peningkatan harga pasar saham perusahaan. Pada perusahaan manufaktur kebanyakan asset yang dimiliki lebih banyak berbentuk fisik daripada berbentuk nilai moneter seperti persediaan, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud,


(21)

sehingga menyebabkan auditor membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan proses audit pada perusahaan manufaktur. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan melakukan audit report lag yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPEPAM.

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.”

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah:

1) Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap audit report lag? 2) Bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap audit report lag?

3) Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :


(22)

1) Untuk membuktikan secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap audit report lag.

2) Untuk membuktikan secara empiris pengaruh solvabilitas terhadap audit report lag.

3) Untuk membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut :

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengaplikasikan teori–teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di perusahaan dan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi tambahan dalam bidang ilmu akuntansi keuangan khususnya yang berhubungan dengan audit report lag

2) Kegunaan Praktis

Memberikan bukti empiris dalam hal menambah pemahaman tentang pengaruh profitabilitas, solvabilitas dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan yang dapat dijadikan bahan masukan guna kemajuan perusahaan di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini juga diharapkan


(23)

dapat menjadi bahan pertimbangan oleh auditor dalam melaksanakan auditnya agar dapat menyelesaikan laporan auditnya tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun berurutan secara sistematis, sehingga antara sub bab dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan diuraikan secara ringkas meliputi 5 (lima) bab, sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan permasalahan yang ada dalam penelitian ini yang meliputi latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penyajian.

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini memuat uraian sistematis tentang teori-teori yang digunakan untuk membangun penelitian ini yakni teori regulasi, teori kepatuhan dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian serta hasil-hasil penelitian sebelumnya yang akan digunakan untuk membangun rumusan hipotesis sebagai acuan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini.


(24)

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis, sumber dan metode pengumpulan data serta teknik analisis yang digunakan dalam memecahkan masalah penelitian. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang analisis hasil penelitian dan pembahasan tentang permasalahan yang diteliti melalui gambaran umum objek penelitian, pengujian statistik, dan analisis terhadap hasil penelitian. Bab ini juga menguraikan interpretasi dari hasil penelitian yang memberikan jawaban atas permasalahan dari penelitian ini.

Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini menyajikan simpulan dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang ditujukan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang telah dilakukan.


(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori Dan Konsep 2.1.1 Teori Regulasi

Teori regulasi dikemukakan oleh Stigler (1971) yang menyatakan bahwa legislatif membuat aturan untuk melindungi pengguna laporan keuangan, Stigler berpendapat bahwa harus dibutuhkannya aturan-aturan dalam akuntansi yang dibuat oleh pemerintah. Pemerintah mengatur aturan-aturan tersebut agar pihak pemakai laporan keuangan mendapatkan informasi yang relevan.

Berdasarkan teori ini Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menetapkan regulasi tentang waktu penyampaian laporan keuangan auditan. Regulasi tersebut diatur dalam peraturan Nomor X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan disertai dengan laporan auditor independen secara berkala kepada Bapepam-LK paling lambat akhir bulan ketiga atau dalam jangka waktu 90 hari.

Bursa Efek Indonesia menerbitkan keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: 307/BEJ/07-2014 yaitu Peraturan Nomor I-H tentang sanksi keterlambatan penyampaian laporan keuangan auditan bila terdapat perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan setelah jangka waktu 90 hari. Beberapa


(26)

sanksi yang diterima oleh emiten adalah berupa peringatan tertulis, denda, hingga penghentian sementara perdagangan saham (suspensi). Manfaat teori ini adalah dengan adanya regulasi dari Bapepam-LK terkait waktu penyampaian laporan keuangan auditan, emiten berusaha untuk mentaati regulasi tersebut agar terhindar dari sanksi yang akan diterima. Regulasi ini membantu pihak pengguna laporan keuangan perusahaan untuk mendapatkan informasi yang relevan.

2.1.2 Teori Kepatuhan

Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-limu sosial khususnya di bidang psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi prilaku kepatuhan seorang individu. Menurut Tyler (Susilowati, 1998, 2003, 2004 dalam Rachmad Saleh,2001) terdapat dua perspektif dasar dalam literatur sosiologi mengenai kepatuhan pada hukum, yang disebut instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan dalam tangible dan insentif yang berhubungan dengan prilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka.

Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka.Komitmen normatif melalui moralitas personal (normative commitment through morality) berarti mematuhi hukum karena hukum tersebut dianggap sebagai keharusan, sedangkan komitmen


(27)

normatif melalui legitimasi (normative commitment through legitimacy) berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak untuk mendikte perilaku.

Penelitian mengenai teori kepatuhan telah diterapkan secara luas pada perpajakan. Friedland menemukan adanya bukti mengenai kesamaan efektifitas hukuman yang ringan dan yang berat. Meskipun demikian, masalah mengenai dampak sanksi yang tepat terhadap kepatuhan rnasih merupakan hal yang kontroversial, walaupun banyak penelitian mengindikasikan sanksi memiliki peran yang penting dalam mempertahankan kepatuhan. Berdasarkan perspektif normatif maka sudah seharusnya bahwa teori kepatuhan ini dapat diterapkan di bidang akuntansi. Apalagi di dalam UU No. 8 tahun 1995, secara eksplisit telah menyebutkan bahwa setiap perusahaan publik wajib memenuhi ketentuan dalam undang-undang tersebut dan khususnya dalam penyampaian laporan keuangan berkala secara tepat waktu kepada BAPEPAM. Sehubungan dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia, maka kepatuhan emiten dalam melaporkan pelaporan keuangan merupakan suatu hal yang mutlak dalam memenuhi kepatuhan terhadap prinsip pengungkapan informasi yang tepat waktu.

2.1.3 Auditing

Secara umum auditing adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan


(28)

kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. (Mulyadi, 2002 : 9).

Asmara (1996) menjelaskan beberapa hal terkait pentingnya laporan keuangan diaudit dan tujuannya. Laporan keuangan perlu diaudit disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama adanya perbedaan kepentingan antara pemakai laporan keuangan dengan manajemen sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan tersebut. Kedua, laporan keuangan memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan oleh parapemakai laporan keuangan. Ketiga, kerumitan data. Dan terakhir keterbatasan akses pemakai laporan terhadap catatan-catatan akuntansi. Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum.

Jenis opini auditor juga mempengaruhi pengambilan keputusan. Ada lima tipe pokok laporan audit yang diterbitkan auditor (Mulyadi, 2002: 20) :

1) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian.

2) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan.

3) Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian. 4) Laporan yang berisi pendapat tidak wajar.


(29)

Kegiatan yang dilakukan oleh IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) antara lain meliputi penetapan standar-standar auditing untuk profesi akuntan (Asmara, 1996 :8-9). Standar-standar auditing yang berlaku umum yang paling dikenal adalah Standar Auditing Berlaku Umum, dimana standar tersebut meliputi:

1) Penetapan kualitas kerja dan seluruh tujuan yang akan dicapai dalam suatu audit laporan keuangan.

2) Standar auditing terdiri dari Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan.

2.1.4 Audit Report Lag

Ahmad dan Kamarudin (2002) menyatakan bahwa “Audit report lag is the length of time from a company’s fiscal year end to the date of the auditor’s report”. Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut untuk dipublikasikan sehingga berdampak pada reaksi pasar terhadap keterlambatan informasi dan mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan. Audit report lag merupakan aspek penting dalam menjaga relevansi dari informasi yang dibutuhkan para pengguna laporan keuangan. Audit report lag adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku / akhir tahun fiskal hingga tanggal diterbitkannya laporan keuangan auditan (Soetedjo, 2006).

Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2009) adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu


(30)

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk menjaga tingkat relevansi dari laporan keuangan, maka laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

IAI (2009) menyatakan bahwa jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Ketepatan waktu menunjukan laporan keuangan disajikan dalam kurun waktu teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang mungkin akan mempengaruhi pemikiran jangka panjang investor dan keputusan pemakainya. Ketentuan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan telah diatur dalam Peraturan Bapepam yang menjelaskan tentang penyampaian laporan keuangan perusahaan dan laporan keuangan tahunan yang harus disertai dengan pendapat lazim dari auditor independenya yang disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.

2.1.5 Profitabilitas

Menurut Sumadji dan Pratama (2006) profitabilitas adalah kemungkinan yang diprediksi untuk mendatangkan keuntungan atau laba. Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur melalui rasio profitabilitas. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka laba yang dihasilkan akan semakin besar. Rasio profitabilitas digunakan untuk menganalisis efektivitas operasional perusahaan. Rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan kinerja manajemen perusahaan yang baik.


(31)

Ada perbedaan perlakuan laporan keuangan oleh manajemen ketika perusahaan mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi dan rendah. Perusahaan yang mempunyai rugi atau tingkat profitabilitas rendah nantinya akan membawa dampak buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya penilaian kinerja suatu perusahaan. Hal ini akan mengandung berita buruk, sehingga perusahaan akan cenderung mengulur waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

2.1.6 Solvabilitas

Solvabilitas seringkali disebut leverageratio. Weston dan Copeland (1995) dalam Kartika (2011) menyatakan bahwa leverage ratio mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Dengan demikian solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tingginya rasio debt to total assets mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunga. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan.

Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan yang berisi berita buruk (Ukago,2005). Wirakusuma (2004) memperoleh hubungan yang signifikan antara solvabilitas dengan audit delay


(32)

perusahaan. Semakin tinggi rasio utang terhadap total aktiva, maka semakin lama 5 rentang waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian audit laporan keuangan tahunan tersebut.

2.1.7 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan ukuran nominal misalnya jumlah kekayaan dan total penjualan perusahaan dalam satu periode penjualan. Penelitian yang dilakukan oleh Ashton dan Elliot (1987) di Kanada dengan jumlah sampel 488 perusahaan meneliti hubungan antara ukuran perusahaan dengan proksi total revenue dengan audit delay menunjukkan bahwa semakin besar suatu perusahaan publik maka audit delay semakin besar pula.

Carslaw dan Kaplan (1991) di New Zelland melakukan penelitian yang menggunakan total asset sebagai proksi ukuran perusahaan menunjukkan bahwa

audit delay mempunyai hubungan yang berkebalikan dengan ukuran perusahaan. Hal

ini terjadi karena perusahaan yang lebih besar mempunyai pengendalian internal yang lebih kuat yang akan mengurangi kecenderungan kesalahan pelaporan keuangan yang mungkin terjadi dan meyakinkan auditor untuk mengendalikan pengendalian yang lebih luas dan untuk melakukan pekerjaan internal. Selain itu berkaitan dengan pelayanan yang lebih baik oleh perusahaan, untuk memastikan kepuasan dari klien yang lebih besar. Menurut Dyer dan Mc Hugh (1975) manajemen dari perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay


(33)

karena perusahaan-perusahaan tersebut diawasi secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Dengan demikian perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal. Disamping itu perusahaan besar pada umumnya telah memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik sehinga memudahkan auditor menyelesaikan pekerjaannya.

2.1.8 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi lamanya waktu dalam penyelesaian audit laporan keuangan suatu perusahaan. Beberapa penelitian yang menjadi referensi dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel. 2.1

Penelitian Sebelumnya

No Peneliti / Tahun Variabel Independen Variabel Dependen

Hasil Penelitian

1 Novice Lianto Dan Budi Hartono

Kusuma (2010)

Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan dan Jenis Industri.

Audit Report Lag Profitabilitas, solvabilitas, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag. Ukuran perusahaan dan jenis indrustri tidak berpengaruh terhadap audit report lag.


(34)

No Peneliti / Tahun Variabel Independen Variabel Dependen

Hasil Penelitian

2 Imam Fadoli (2014) Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Jenis Industri dan Opini Auditor.

Audit Report Lag Profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, jenis industri dan opini auditor berpengaruh positif terhadap audit report lag

3 Ivena Tiono dan Yulius Jogi C. (2013)

Profitabilitas, Opini Audit, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP.

Audit Report Lag Profitabilitas, opini audit, ukuran perusahaan, reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Jenis industri berpengaruh terhadap audit report lag

4 Ni Komang Ari Sumartini dan Ni Luh Sari Widhiyani (2014)

Opini Audit,

Solvabilitas, Ukuran KAP Dan Laba Rugi.

Audit Report Lag Opini audit, ukuran KAP, laba/rugi berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag

5 Lisa Listiana dan Tri Pujadi Susilo (2010) Tipe Laporan Keuangan, Profitabilitas, Likuiditas, Rasio Utang, Pergantian Auditor.

Audit Report Lag Tipe laporan keuangan, rasio utang, pergantian auditor berpengaruh positif terhadap audit report lag. Profitabilitas, likuiditas berpengaruh negatif terhadap audit report lag 6 Christian

Noverta Togasima dan Yulius Jogi Christiawan (2014)

Profitabilitas, Opini Audit, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Solvabilitas,

Company

Ownership, Umur Perusahaan.

Audit Report Lag Profitabilitas, opini audit, jenis industri, reputasi KAP, company ownership, umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Ukuran perusahaan, solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag.


(35)

2.2 Rumusan Hipotesis Penelitian

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag

Menurut Ang (1997) rasio profitabilitas merupakan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Dasar pemikiran bahwa tingkat keuntungan dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan efektifitas perusahaan, tentu saja berkaitan dengan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan perusahaan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dalam periode berjalan. Indikator rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA).

Penelitian Listiana dan Susilo (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Hilmi dan Ali (2007), Merdekawati (2010), Ansah (2000) dan Rachmawati (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap reporting lag perusahaan. Parwati dan Suhardjo (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag, sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Tiono dan Jogi (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:


(36)

2.2.2 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag

Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi. Carslaw dan Kaplan(1991) dalam Rachmawati (2008) mengungkapkan bahwa proporsi relatif dari hutang terhadap total aset mengindikasikan kondisi keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan karena tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula risiko keuangannya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat cenderung dapat melakukan mismanagement dan fraud. Proporsi yang tinggi dari hutang terhadap total asset ini akan mempengaruhi likuiditas yang terkait dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan, yang pada akhirnya memerlukan kecermatan yang lebih dalam pengauditan (Rachmawati 2008).

Wirakusuma (2004) menemukan adanya pengaruh solvabilitas terhadap audit report lag. Semakin besar rasio hutang terhadap total aktiva maka akan semakin lama rentang audit report lag. Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan rasio solvabilitas berpengaruh signifikan untuk sampelnya pada tahun 1988, namun tidak berpengaruh signifikan untuk sampelnya pada tahun 1987. Fadoli (2014) juga menemukan hasil dimana tingkat solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:


(37)

2.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan ukuran nominal misalnya jumlah kekayaan dan total penjualan perusahaan dalam satu periode penjualan (Rahayu 2011). Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan. Hal yang mendasari hubungan antaraukuran perusahaan dengan audit report lag adalah perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit report lag karena perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah.

Penelitian yang dilakukan oleh Hanifah (2001), Lianto dan Kusuma (2010) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit report lag sedangkan Petronila (2007) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Hasil Penelitian Parwati dan Suhardjo (2009), Tiono dan Jogi (2012) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag.


(1)

perusahaan. Semakin tinggi rasio utang terhadap total aktiva, maka semakin lama 5 rentang waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian audit laporan keuangan tahunan tersebut.

2.1.7 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan ukuran nominal misalnya jumlah kekayaan dan total penjualan perusahaan dalam satu periode penjualan. Penelitian yang dilakukan oleh Ashton dan Elliot (1987) di Kanada dengan jumlah sampel 488 perusahaan meneliti hubungan antara ukuran perusahaan dengan proksi total revenue dengan audit delay menunjukkan bahwa semakin besar suatu perusahaan publik maka audit delay semakin besar pula.

Carslaw dan Kaplan (1991) di New Zelland melakukan penelitian yang menggunakan total asset sebagai proksi ukuran perusahaan menunjukkan bahwa audit delay mempunyai hubungan yang berkebalikan dengan ukuran perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan yang lebih besar mempunyai pengendalian internal yang lebih kuat yang akan mengurangi kecenderungan kesalahan pelaporan keuangan yang mungkin terjadi dan meyakinkan auditor untuk mengendalikan pengendalian yang lebih luas dan untuk melakukan pekerjaan internal. Selain itu berkaitan dengan pelayanan yang lebih baik oleh perusahaan, untuk memastikan kepuasan dari klien yang lebih besar. Menurut Dyer dan Mc Hugh (1975) manajemen dari perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay


(2)

karena perusahaan-perusahaan tersebut diawasi secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Dengan demikian perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal. Disamping itu perusahaan besar pada umumnya telah memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik sehinga memudahkan auditor menyelesaikan pekerjaannya.

2.1.8 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi lamanya waktu dalam penyelesaian audit laporan keuangan suatu perusahaan. Beberapa penelitian yang menjadi referensi dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel. 2.1

Penelitian Sebelumnya

No Peneliti / Tahun Variabel Independen Variabel Dependen

Hasil Penelitian

1 Novice Lianto Dan Budi Hartono

Kusuma (2010)

Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan dan Jenis Industri.

Audit Report Lag Profitabilitas, solvabilitas, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag. Ukuran perusahaan dan jenis indrustri tidak berpengaruh terhadap audit report lag.


(3)

No Peneliti / Tahun Variabel Independen Variabel Dependen

Hasil Penelitian

2 Imam Fadoli (2014) Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Jenis Industri dan Opini Auditor.

Audit Report Lag Profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, jenis industri dan opini auditor berpengaruh positif terhadap audit report lag

3 Ivena Tiono dan Yulius Jogi C. (2013)

Profitabilitas, Opini Audit, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP.

Audit Report Lag Profitabilitas, opini audit, ukuran perusahaan, reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Jenis industri berpengaruh terhadap audit report lag

4 Ni Komang Ari Sumartini dan Ni Luh Sari Widhiyani (2014)

Opini Audit,

Solvabilitas, Ukuran KAP Dan Laba Rugi.

Audit Report Lag Opini audit, ukuran KAP, laba/rugi berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag 5 Lisa Listiana

dan Tri Pujadi Susilo (2010) Tipe Laporan Keuangan, Profitabilitas, Likuiditas, Rasio Utang, Pergantian Auditor.

Audit Report Lag Tipe laporan keuangan, rasio utang, pergantian auditor berpengaruh positif terhadap audit report lag. Profitabilitas, likuiditas berpengaruh negatif terhadap audit report lag 6 Christian

Noverta Togasima dan Yulius Jogi Christiawan (2014)

Profitabilitas, Opini Audit, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Solvabilitas,

Company

Ownership, Umur Perusahaan.

Audit Report Lag Profitabilitas, opini audit, jenis industri, reputasi KAP, company ownership, umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Ukuran perusahaan, solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag.


(4)

2.2 Rumusan Hipotesis Penelitian

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag

Menurut Ang (1997) rasio profitabilitas merupakan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Dasar pemikiran bahwa tingkat keuntungan dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan efektifitas perusahaan, tentu saja berkaitan dengan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan perusahaan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dalam periode berjalan. Indikator rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA).

Penelitian Listiana dan Susilo (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Hilmi dan Ali (2007), Merdekawati (2010), Ansah (2000) dan Rachmawati (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap reporting lag perusahaan. Parwati dan Suhardjo (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag, sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Tiono dan Jogi (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:


(5)

2.2.2 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag

Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi. Carslaw dan Kaplan(1991) dalam Rachmawati (2008) mengungkapkan bahwa proporsi relatif dari hutang terhadap total aset mengindikasikan kondisi keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan karena tingginya proporsi dari hutang akan meningkatkan pula risiko keuangannya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat cenderung dapat melakukan mismanagement dan fraud. Proporsi yang tinggi dari hutang terhadap total asset ini akan mempengaruhi likuiditas yang terkait dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan, yang pada akhirnya memerlukan kecermatan yang lebih dalam pengauditan (Rachmawati 2008).

Wirakusuma (2004) menemukan adanya pengaruh solvabilitas terhadap audit report lag. Semakin besar rasio hutang terhadap total aktiva maka akan semakin lama rentang audit report lag. Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan rasio solvabilitas berpengaruh signifikan untuk sampelnya pada tahun 1988, namun tidak berpengaruh signifikan untuk sampelnya pada tahun 1987. Fadoli (2014) juga menemukan hasil dimana tingkat solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:


(6)

2.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan ukuran nominal misalnya jumlah kekayaan dan total penjualan perusahaan dalam satu periode penjualan (Rahayu 2011). Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan. Hal yang mendasari hubungan antaraukuran perusahaan dengan audit report lag adalah perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit report lag karena perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah.

Penelitian yang dilakukan oleh Hanifah (2001), Lianto dan Kusuma (2010) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit report lag sedangkan Petronila (2007) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Hasil Penelitian Parwati dan Suhardjo (2009), Tiono dan Jogi (2012) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

10 162 106

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

3 56 79

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Kompleksitas Operasi, Reputasi Kap, Umur Perusahaan Terhadap Audit Report Lag (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 4 9

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Kompleksitas Operasi, Reputasi Kap, Umur Perusahaan Terhadap Audit Report Lag (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015).

0 3 5

PENGARUH KOMITE AUDIT, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015.

0 0 12

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015

0 0 15

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 18

ABSTRAK Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, dan Jenis Opini Audit terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2012

0 0 10