Analisa Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 dengan Teknik Dupont System

(1)

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH PERIODE 2011-2015 DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

VITA DITYA WARDANI NIM. 1112046100143

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ii Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Vita Ditya Wardani NIM. 1112046100143

Di Bawah Bimbingan

Arif Fauzan, SE., MM.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Vita Ditya Wardani NIM : 1112046100143 Jurusan : Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakn karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 16 Desember 2016 Yang Menyatakan


(5)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Vita Ditya Wardani

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Maret 1995 3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Pondok Cipta Blok i No: 141, Bintara, Bekasi Barat. 17134.

6. Email: : vdityaaa@gmail.com

II. PENDIDIKAN

1. 1998-1999 : TK Al- Kautsar

2. 1999-2006 : SDN Bintara XI Bekasi

3. 2006-2009 : SMPN 27 Jakarta

4. 2009-2012 : SMAN 103 Jakarta


(6)

vi

FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS OF ISLAMIC BANK IN 2011-2015 WITH DUPONT SYSTEM TECHNIQUES

ABSTRACK

Vita Ditya Wardani. NIM: 1112046100143. Financial Performance Analysis Of Islamic Bank In 2011-2015 with Dupont System Techniques. Islamic Banking Department, Faculty of Economics and Business, Syarif Hidayatullah Islamic State University Jakarta, 2016.

This study aims to analyze the calculation's results of the Islamic Bank’s financial performance over the period 2011 to 2015 based on DuPont System techniques. The variables used are Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turnover (TATO), and Return On Investment (ROI). This study uses secondary data of bank’s financial statement, which is published by the Islamic Bank. The samples of this study are three Islamic Banks in Indonesia over the period 2011 to 2015. This study uses Purposive Sampling method as the sampling technique and Microsoft Excel to processing the data. The results show that Return On Investment of BSM and BMI tend to decrease over the period 2011 to 2015, while Return On Investment of BRIS tends to increase.

Keywords : Financial Performance, DuPont System, Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turnover (TATO), Return On Investment (ROI)


(7)

vii

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH PERIODE 2011-2015 DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM

ABSTRAK

Vita Ditya Wardani. NIM: 1112046100143. Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 dengan Teknik DuPont System. Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah pada periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System. Variabel yang dipakai yaitu Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turnover

(TATO), dan Return On Investment (ROI). Penelitian ini menggunakan data sekunder dari data yang dipublikasi oleh Bank Syariah berupa laporan rasio keuangan bank. Sampel yang digunakan adalah tiga bank syariah di Indonesia selama periode 2011-2015 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengolahan data penelitian menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan Return On Investment pada BSM dan BMI cenderung mengalami penurunan selama periode 2011-2015, sedangkan

Return On Investment pada BRIS cenderung mengalami kenaikan.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, DuPont System, Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turnover (TATO), Return On Investment (ROI)


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, serta pertolongan-Nya, Khususnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH PERIODE 2011-2015 DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM “ Shalawat dan salam senantiasa dipanjatkan kepada Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita ke dalam zaman kebaikan. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh lulusan dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi (S.E) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa pihak yang terulur memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih yang tulus atas segala kepedulian mereka

yang telah memberikan bantuan berupa do’a, bimbingan, kritik, saran, dorongan

semangat, dukungan finansial dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A. dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(9)

ix

3. Bapak Arif Fauzan, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan waktunya, sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini terselesaikan. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau.

4. Para dosen Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah dan seluruh staff serta pegawai Fakultas Syariah dan Hukum atas curahan ilmu dan tuntunannya kepada penulis.

5. Kedua orang tua tercinta Bapak Budi Susetyo dan Ibu Evi Litawati, adik-adik tercinta Serlita Vidinia Wardani dan Vionita Disty Wardani yang

selalu memberikan do’a, kritik, dan saran dengan sepenuh hati kepada

penulis selama ini. Kalian yang terbaik!

6. Keluarga besar Perbankan Syariah 2012, khususnya tim DOREMI Chairunnisa, Endah Putri Dewanti, Givela Nur Khaleda, Rini Sihwidhi, dan Siti Nurasiyah. Tim Griya Hijau 2 Maya Andyka Sari dan Nur Azilah. Para sahabat, Sri Budiharti dan Maulia Nurul Hakim.

7. KKN KATULISTIWA 2015, Icha, Windy, Aziz, Qori, Givel, Yuni, Anita, Ulya, Naya, Joni, Miqdad, Haris, Arrijal, dan Zaky atas keceriaan dan semangatnya.

8. Para Sahabat SMAN 103 Jakarta, khususnya Chemisttris (11 IPA 2), Amanda, Mairia, Nabilah, Kican, Windy, Febby, Muhammad Isa Ansyari, Asfar, Rifqi yang senantiasa memberikan doa dan semangat serta Shafwan Aziz yang selalu meluangkan waktunya untuk sharing.


(10)

x

9. Seseorang yang selalu menemani, memberikan doa, dukungan semangat, kritik dan masukkan, serta kesabarannya mendengar keluh kesah drama perskripsian ini hehe.

Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, rahmat dan balasan berlipat ganda kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam skripsi ini yang telah memberikan bantuan berupa materi maupun non materi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Jakarta, 17 Oktober 2016


(11)

xi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

F. Pedoman Penulisan ... 6

G. Review Studi Terdahulu ... 7

H. Kerangka Pemikiran ... 11

I. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI A. Bank Syariah ... 14

1. Pengertian Bank Syariah ... 14

2. Karakteristik Bank Syariah ... 15

3. Prinsip Bank Syariah ... 17

4. Tujuan Bank Syariah ... 18


(12)

xii

B. Laporan Keuangan ... 21

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 21

2. Karakteristik Laporan Keuangan ... 23

3. Komponen Laporan Keuangan Bank Syariah ... 26

4. Tujuan Analisa Laporan Keuangan ... 28

5. Manfaat Analisis Laporan Keuangan ... 30

C. Kinerja Keuangan ... 32

1. Pengertian Kinerja Keuangan ... 32

2. Tujuan Analisis Kinerja Keuangan ... 34

3. Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan ... 35

D. DuPont System ... 37

1. Konsep DuPont System ... 37

2. Manfaat DuPont System ... 39

3. Keunggulan dan Kelemahan DuPont System ... 40

4. Bagan DuPont System ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 43

B. Populasi dan Sample ... 44

C. Jenis Penelitian ... 45

D. Sumber Data Penelitian ... 45

E. Teknik Pengumpulan Data ... 46

F. Teknik Pengolahan Data ... 46

G. Metode Analisis Data ... 46

H. Langkah Analisis DuPont System... 48


(13)

xiii BAB IV HASIL DAN ANALISIS

A. Gambaran Umum ... 52

1. Bank Syariah Mandiri (BSM) ... 52

2. Bank Muamalat Indonesia (BMI) ... 55

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) ... 57

B. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Syariah ... 60

1. Bank Syariah Mandiri (BSM) ... 60

2. Bank Muamalat Indonesia (BMI) ... 63

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) ... 66

C. Analisis Perbandingan Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Syariah ... 69

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ... 60

Tabel 4.2 ... 60

Tabel 4.3 ... 60

Tabel 4.4 ... 63

Tabel 4.5 ... 63

Tabel 4.6 ... 63

Tabel 4.7 ... 66

Tabel 4.8 ... 66

Tabel 4.9 ... 66


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ... 11

Gambar 2.1 ... 42

Gambar 4 1 ... 61

Gambar 4.2 ... 64

Gambar 4.3 ... 67


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini dunia perbankan mengalami persaingan yang semakin ketat karena kondisi perekonomian yang semakin terbuka. Dalam hal mencapai sistem perbankan syariah yang kuat, Bank Indonesia melakukan proses konsolidasi terhadap industri perbankan Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan dan kesehatan perbankan dalam jangka panjang, menciptakan kestabilan sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan. Jika dilihat dari peran bank sebagai lembaga kepercayaan, maka tujuan konsolidasi adalah untuk meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat. Hal ini dilakukan mengingat masyarakat sebagai salah satu pihak yang memiliki peran besar dalam industri perbankan suatu negara.

Hingga akhir tahun 2015, industri perbankan syariah di Indonesia dikuasai oleh 3 pemain utama, yakni Bank Syariah Mandiri (selanjutnya disebut BSM), Bank Muamalat Indonesia (selanjutnya disebut BMI), dan Bank Rakyat Indonesia Syariah (serta selanjutnya disebut BRIS). Besarnya aset kelolaan ketiga bank syariah tersebut mencapai 51,23% pada akhir tahun 2015. Besaran aset yang dimiliki memberikan gambaran singkat


(17)

2

tentang ketiganya. Di lihat dari sisi kepentingan nasional, tentunya hal tersebut merupakan hal yang baik dalam memperkuat fundamental industri perbankan nasional dalam jangka panjang yang dapat memajukan dan meningkatkan perekonomian suatu negara.

Masyarakat sebagai salah satu pihak yang berperan dalam lembaga keuangan memiliki hak untuk mengetahui informasi mengenai kinerja keuangan suatu lembaga tersebut dalam hal mengedepankan prinsip kehati-hatian, yaitu dalam memilih lembaga keuangan yang layak dalam menyimpan dan mengelola dananya. Masyarakat melihat jika suatu bank semakin sehat, maka bank tersebut memiliki manajemen yang bagus dan diharapkan dapat memberikan return yang tinggi pula. Bank syariah1 merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dan melakukan kegiatan operasional berdasarkan pada Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, yaitu bank yang berdasarkan prinsip bagi hasil. Untuk memenuhi hak masyarakat terkait prinsip kehati-hatian, maka bank syariah diharuskan memiliki sikap transparan mengenai kinerja keuangannya.

Baik atau buruknya suatu kinerja keuangan bank merupakan cerminan kemampuan perbankan dalam mengelola dan mengalokasi sumber dayanya. Oleh karena itu, penting bagi bank untuk mengukur kinerja keuangannya. Dalam penilian kinerja perbankan diperlukan sebuah


(18)

metode pengukuran untuk memaksimalkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dianalisis dengan tujuan untuk pengambilan keputusan di masa depan seperti mempertahankan kinerja, meningkatkan kinerja, memperbaiki kinerja, ataupun sebagai pertimbangan masyarakat dalam menginvestasikan dana.

Metode pengukuran yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja keuangan, antara lain: analisis nilai tambah pasar (Market Value Added/ MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added/ EVA) dan Balance Score Card / BSC, Analisis Capital Asset, Management, Equity, and Liquidity (CAMEL). 2 Selain metode tersebut ada sebuah

metode yang lebih sederhana, integratif, dan menggambarkan keseluruhan kinerja keuangan, yaitu DuPont System. Metode ini menggabungkan rasio aktivitas dan profit margin, dan menunjukkan bagaimana rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva yang dimiliki bank. Tujuan analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas bank dalam memutar modalnya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini akan mengambil judul “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 dengan Teknik DuPont System”.

2 Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 1, Edisi 3, (Jakarta: Bayu Media, 2003), h. 24.


(19)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah teknik perhitungan DuPont System merupakan teknik terbaik dalam menilai kinerja keuangan?

2. Apakah DuPont System dapat memberikan gambaran secara keseluruhan mengenai kinerja keuangan?

3. Bagaimana penerapan DuPont System pada bank yang dilakukan peneliti terdahulu?

4. Bagaimana hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah pada periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System?

5. Bagaimana perbandingan hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan banyaknya identifikasi masalah yang ditemukan dan keterbatasan waktu penelitian, maka penelitian ini dibatasi hanya pada:

1. Sampel penelitian menggunakan Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia Syariah yang merupakan bank dengan jumlah aset terbesar di industri perbankan syariah nasional tahun 2015.

2. Data yang digunakan adalah laporan keuangan, yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi dengan rentang waktu lima tahun terakhir.


(20)

3. Metode penilaian kinerja menggunakan DuPont System, yaitu metode yang pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.

D. Rumusan Masalah

Dengan membatasi pembahasan, perumusan pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah pada periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System?

2. Bagaimana perbandingan hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui hasil perhitungan kinerja keuangan bank syariah pada periode 2011-2015 berdasarkan analisis DuPont System. b. Untuk mengetahui perbandingan hasil perhitungan kinerja

keuangan bank syariah periode 2011-2015 berdasarkan analisis

DuPont System. 2. Manfaat Penelitian


(21)

6

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan referensi bagi pihak akademisi dalam mengkaji penilaian kinerja perbankan syariah dengan metode DuPont System.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Pihak Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak praktisi khususnya bagian manajemen perseroan dalam mengoptimalkan kinerja keuangan perbankan syariah.

2) Bagi Pihak Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sebagai sumber informasi dan referensi apabila ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kinerja keuangan dengan metode DuPont System, maupun perbandingan dalam penelitian sejenis.

F. Pedoman Penulisan

Pedoman penulisan skripsi ini merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN


(22)

G. Review Studi Terdahulu

Dalam melakukan penelitian, terdapat penelitian yang terkait untuk dijadikan sebagai rujukan. Berikut ini, peneliti paparkan hasil penelusuran mengenai studi terdahulu berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Intan Hadsari Dwanintyas, (2014) dengan penelitian berjudul Analisa Kinerja Keuangan PT. Pegadian (PERSERO) 2008-2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan keuangan PT. Pegadain pada tahun 2008-2012 dengan menggunakan analisis trend, rasio keuangan, analisis DuPont, dan analisan per komponen dalam laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah perubahan status bentuk badan hukum menjadi PT. Pegadaian (Persero) perkembangan perusahaan semakin baik, perusahaan mampu berputar dengan cepat dalam melakukan kegiatan penagihan piutang sebanyak 19 kali dan kategori penilaian menunjukkan predikat sehat selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, serta persentase per komponen terhadap aset lancar menunjukkan persentase yang meningkat tiap tahunnya.3

Daulat Freddy dan Hildawati, (2014) dengan penelitian berjudul Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan menggunakan

3 Intan Hadsari Dwanintyas, Analisa Kinerja Keuangan PT. Pegadian (PERSERO) 2008-2012, Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Departemen Manajemen, 2014.


(23)

8

Metode DuPont System (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI Periode tahun 2008-2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan keuangan perusahaan dengan menggunakan metode DuPont System pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 perusahaan Food and Beverage periode 2008-2010 pada dasarnya baik dilihat dari tingkat investasi dari margin laba bersih dan perputaran aktiva yang mengalami peningkatan terus menerus setiap tahunnya.4

Theresia Lesmana, (2013) dengan penelitian berjudul Penilaian Kinerja Keuangan lima Perusahaan Perbankan Terbesar Periode 2010-2012 menunggunakan DuPont System. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan lima perusahaan perbankan yang sudah

go public dan memiliki kapitalisasi pasar terbesar dengan menggunakan pendekatan DuPont pada periode 2010-2012. Hasil penelitian menunjukkan Bank Rakyat Indonesia paling efisien dalam mengelola modal yang dimiliki untuk mendapatkan profit. Secara keseluruhan, kinerja keuangan dengan menggunakan aspek rasio

DuPont system yang menunjukkan kinerja keuangan yang terbaik adalah Bank Rakyat Indonesia yang memiliki ROA dan ROE tertinggi

4 Daulat Freddy dan Hildawati, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan menggunakan Metode Du Pont System (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI Periode tahun 2008-2010), Universitas Esa Unggul Jakarta. Fakultas Ekonomi, Jurnal Forum Ilmiah, Vol. 11 No. 2, 2014.


(24)

selama 3 tahun berturut-turut. Sementara untuk peringkat kedua yaitu Bank Central Asia (BCA).5

Dr Ahmed Arif Almazari, (2012) dengan penelitian yang berjudul Financial Performance Analysis of the Jordanian Arab Bank by Using the DuPont System of Financial Analysis

(2000-2009). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja keuangan

Arab Bank di Jordan pada masa krisis yang melanda dunia internasional menggunakan analisa DuPont system. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis yang melanda dunia internasional pada tahun penelitian ini dibuat berdampak buruk terhadap bank-bank yang ada di dunia, tetapi krisis ini tidak terlalu memengaruhi Arab Bank. Hasil penelitian ini menunjukkan setelah dianalisa tiga komponen penting dalam DuPont system, yaitu net profit margin, total asset turnover, dan the equity multiplier. Net profit margin

dan total asset turnover Arab Bank menunjukkan angka yang stabil dari tahun 2001-2009 dengan rata-rata 19,75% untuk net profit margin dan rata-rata asset turnover sebesar 5,71%. Sedangkan rata-rata equity multiplier Arab Bank adalah 11.04%. Dari data–data tersebut dapat dikatakan bahwa Arab Bank tidak tergantung kepada utang untuk membiayai asetnya. Hal inilah yang menyebabkan

5 Theresia Lesmana, Penilaian Kinerja Keuangan 5 Perusahaan Perbankan Terbesar Periode 2010-2012 menunggunakan Du Pont System, BINUS University, Fakultas Eonomi dan Komunikasi, Departemen Akuntansi dan Keuangan, Jurnal BINUS Business Review Vol. 4 No. 2, 2013.


(25)

10

Arab Bank memiliki keadaan yang lebih stabil dalam menghadapi krisis dibandingkan dengan bank lainnya.6

Dari berbagai penelitian sebelumnya mengenai kinerja dengan menggunakan metode DuPont System, mayoritas objek penelitian adalah lembaga keuangan konvensional dan masih jarang yang melakukan penelitian serupa pada bank syariah yang secara prinsip beroperasi dengan sistem yang berbeda. Dasar prinsip operasional lembaga keuangan syariah adalah pada sistem bagi hasil, sedangkan pada lembaga keuangan konvensional berdasarkan sistem bunga. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penilaian kinerja perbankan syariah dengan metode DuPont System.

6 Dr Ahmed Arif Almazari, Financial Perfomance Analysis of the Jordanian Arab Bank by Using the DuPont System of Financial Analysis, Department of Business Administrative Sciences, Finance Section, King Saud University, RCC, International Journal of Economics and Finance Vol. 4 No. 4, 2012.


(26)

H. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1


(27)

12

I. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 bab dengan beberapa sub bab. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian dalam skripsi ini. Maka akan dijelaskan sistematika penulisan masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas gambaran umum penulisan skripsi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pedoman penulisan, review studi terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan Bank Syariah, Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan, dan Metode DuPont System dalam pengukuran kinerja keuangan bank syariah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. Sub bab dari metode penelitian ini adalah Pendekatan Penelitian, Populasi dan Sample, Jenis Penelitian,


(28)

Sumber Data Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengelolaan Data, Metode Analisis Data serta Langkah Analisis DuPont System yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil perhitungan dan analisa kinerja keuangan bank syariah dengan metode DuPont System periode 2011-2015 yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian dan mendapatkan kesimpulan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi suatu kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan bab-bab sebelumnya dan memberikan suatu saran yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dialami untuk memperoleh suatu solusi atas permasalahan tersebut serta dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan penelitian.


(29)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (pasal 1 ayat 3).7 Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Bank Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Prinsip syariah menurut ayat 12 pasal 1 UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki wewenang dalam penerapan fatwa di bidang syariah. Dengan demikian prinsip syariah adalah suatu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

7 M. Ismail Yusanto,M. Arif Yunus, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor: Al-Azhar Press, 2009), h. 301.


(30)

lainnya yang ditetapkan oleh pihak/lembaga yang berwenang mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar prinsip syariah.8

Menurut UU No.21 tahun 1998 tentang Perbankan Syariah, kegiatan usaha Bank Syariah sebagai berikut:

a. Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.

b. Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

2. Karakteristik Bank Syariah

Karakteristik Bank Syariah, antara lain:

a. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian diwujudkan dalam bentuk nominal, yang besarnya tidak kaku (tidak rigit) dan dapat dilakukan dengan kebebasan tawar-menawar dalam batas wajar.

b. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan pembayaran selalu dihindarkan, karena persentase bersifat melekat pada sisa utang meskipun, batas waktu perjanjian telah berakhir.

8 Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing, (Jakarta: IN MEDIA, 2013), h.60.


(31)

16

c. Pada kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank Islam tidak menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti (fixed return) yang ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya yang mengetahui tentang ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah semata, manusia sama sekali tidak mampu meramalnya.

d. Pengerahan dana masyarakat berupa dalam bentuk deposito/tabungan, oleh penyimpan dianggap sebagai titipan ( al-wadiah) sedangkan bagi bank dianggap titipan yang diamanatkan sebagai pernyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah yang pasti (fixed return).

e. Bank Islam tidak menetapkan jual-beli atau sewa-menyewa uang dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau dollar dengan dollar, yang dari transaksi itu dapat menghasilkan keuntungan.

f. Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan Non

Halal” sebagai hasil dari transaksi dengan bank konvensional

yang tentunya menerapkan sistem bunga.

g. Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariahnya.

h. Produk-produk bank Islam selalu menggunakan sebutan-sebutan yang berasal dari istilah Arab, misalnya murabahah,


(32)

al-mudharabah, al-ba’i bithaman ajil, al-ijarah, al-ba’iu tahjiri, al -qardhul hasan dan sebagainya, di mana istilah-istilah tersebut telah dicantumkan di dalam kitab-kitab Fiqih Islam.

i. Adanya produk khusus yang tidak terdapat di dalam bank konvensional, yaitu kredit tanpa beban yang murni bersifat sosial, di mana nasabah tidak ada kewajiban untuk mengembalikannya. j. Fungsi kelembagaan Bank Islam selain menjembatani antara

pihak pemilik modal/memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, juga mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi

Amanah, artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan dana yang disimpan dan siap sewaktu-waktu apabila dana tersebut ditarik kembali sesuai dengan perjanjian. 9

3. Prinsip Bank Syariah

Prinsip yang diterapkan oleh Bank Syariah dalam kegiatan operasional, antara lain:

a. Prinsip Keadilan

Tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan Nasabah.


(33)

18

b. Prinsip Kemitraan

Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat dengan mitra usaha.

c. Prinsip Keterbukaan

Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen Bank.

d. Universalitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil’alamiin.10

4. Tujuan Bank Syariah

Tujuan dibentuknya Bank Syariah, antara lain:

a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan), di mana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam,

10 Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing, (Jakarta: IN MEDIA, 2013), h.65.


(34)

juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi Islam.

b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi, dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana.

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang berusaha yang lebih besar terutama kepada kelompok miskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju tercapainya kemandirian berusaha (berwira usaha).

d. Untuk membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. Upaya Bank Islam di dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, program pembinaan konsumen, program pengembangan modal kerja dan program pengembangan usaha bersama.

e. Untuk menjaga kestabilan ekonomi/moneter pemerintahan. Dengan aktivitas-aktivitas Bank Islam yang diharapkan mampu menghindarkan inflasi akibat penerapan sistem bunga, menghindarkan persaingan yang tidak sehat antar lembaga


(35)

20

keuangan, khususnya bank dan menanggulangi kemandirian lembaga keuangan, khususnya bank dari pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun luar negeri.

f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

non-Islam (konvensional) yang menyebabkan umat Islam berada di bawah kekuasaan bank, sehingga umat Islam tidak bisa melaksanakan ajaran agamanya secara penuh, terutama di bidang kegiatan bisnis dan prekonomiannya.11

5. Produk Bank Syariah

Terdapat berbagai macam produk yang dikeluarkan oleh bank syariah dalam menjalankan operasionalnya, produk tersebut dibagi dalam produk penghimpunan dana dan produk penyaluran dana. Produk-produk tersebut adalah sebagai berikut:12

Produk Penghimpunan Dana

11 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.17.

12 M. Ismail Yusanto,M. Arif Yunus, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor: Al-Azhar Press, 2009), h. 309.

No. Produk / Jasa Prinsip Syariah

1. Giro Wadi’ah

2. Tabungan Wadi’ah dan Mudharabah

3. Deposito Mudharabah


(36)

Produk Penyaluran Dana

No Produk / Jasa Prinsip Syariah 1. Dana Talangan Qardh

2. Penyertaan Musyarakah

3. Pembiayaan Modal Kerja

Mudharabah, Syrikah, atau Murabahah

4. Pembiayaan Proyek Mudharabah atau Syirkah

5. Pembiayaan Sektor Pertanian

Mudharabah, Syirkah, dan Murabahah

6. Pembiayaan untuk Akuisisi Aset

Ijarah Mutahiya bi at-Tamlik

7. Pembiayaan ekspor Mudharabah, Sriykah, atau

Murabahah

8. Anjang piutang Hiwalah

9. L/C Wakalah

10. Garansi Bank Kafalah

11. Inkaso/transfer Wakalah dan Hiwalah

12. Pinjaman Sosial Qardhul Hasan

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.13 Ikatan Akuntan Indonesia mengemukakan

13 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.105.


(37)

22

laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas.

Analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.14

Analisis keuangan melibatkan penggunaan berbagai laporan keuangan, antara lain:

a. Neraca merupakan ringkasan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada satu titik tertentu, biasanya pada akhir tahun.

b. Laporan Laba Rugi terdiri dari penghasilan dan biaya perusahaan pada periode waktu tertentu, biasanya untuk satu tahun takwim. Dari kedua laporan tersebut, beberapa laporan turunan dapat dihasilkan seperti laporan laba ditahan, laporan sumber dan penggunaan dana dan laporan arus kas.

14 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h.190.


(38)

2. Karakteristik Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi bahwa harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Maksudnya, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

b. Relevan Informasi

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

c. Keandalan

Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau


(39)

24

jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan, maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.

1) Penyajian Jujur

Informasi harus digambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

2) Substansi mengungguli Bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.

3) Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.


(40)

4) Pertimbangan Sehat

Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu rendah. 5) Kelengkapan

Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan beban. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansinya.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antara perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,


(41)

26

pengukuran dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan bersangkutan, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.15

3. Komponen Laporan Keuangan Bank Syariah

Berdasarkan PSAK No.59 tahun 2007, laporan Keuangan Bank Syariah yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut:

a. Neraca

Merupakan laporan yang meliputi unsur-unsur aset, kewajiban, investasi tidak terikat dan ekuitas bank syariah.

b. Laporan Laba Rugi

Merupakan laporan yang menggambarkan kinerja dan kegiatan usaha bank syariah suatu periode tertentu yang meliputi pendapatan dan beban yang timbul pada operasi utama bank dan operasi lainnya.

c. Laporan Arus Kas

Menurut PAPSI 2013, merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas pada bank syariah selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

15 Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1: Penyajian Lporan Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.5-8.


(42)

d. Laporan Perubahan Ekuitas

Merupakan laporan yang menyajikan peningkatan dan penurunan aset bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

e. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

Merupakan laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya. Menurut PAPSI tahun 2003, investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemiliki dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh bank syariah sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayyadah atau sebagai agen investasi.

f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, dan Sadaqah

Merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana selama suatu jangka waktu tertentu, serta saldo ZIS pada tanggal tertentu.

g. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan

Merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana selama suatu jangka waktu tertentu, serta saldo qardh pada tanggal tertentu.


(43)

28

h. Catatan atas Laporan Keuangan

Merupakan penjelasan mengenai gambaran umum bank syariah, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya dan disajikan secara sistematis.16

4. Tujuan Analisa Laporan Keuangan

Menurut paragraf 05 PSAK No. 1 tahun 2007, tujuan laporan keuangan secara umum adalah memberikan infromasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Tujuan laporan keuangan pada sektor perbankan syariah adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan aktivitas operasi bank guna pengambilan keputusan. Perlakuan akuntansi pada Bank Syariah pada dasarnya sama dengan Bank Konvensional dengan mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Pedoman

16 Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing, (Jakarta: IN MEDIA, 2013), h.91-97.


(44)

Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) serta ketentuan-ketentuan lainnya dari Bank Indonesia. Tujuan analisa laporan keuangan, meliputi:17

a. Screening

Analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan.

b. Understanding

Memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usahanya.

c. Forecasting

Analisa dilakukan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

d. Diagnosis

Analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi, baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah-masalah lain dalam perusahaan.

e. Evaluation

Analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan.

Disamping tujuan tersebut di atas, analisa laporan keuangan juga dapat digunakan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang

17 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.18.


(45)

30

disajikan. Dengan melakukan analisa laporan keuangan, maka informasi yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos dengan pos lainnya akan dapat menjadi indikator-indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan, serta menunjukan kebenaran penyusunsan laporan keuangan.

5. Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).

c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.


(46)

e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, dan peningkatan.

f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:

1) Dapat menilai prestasi perusahaan. 2) Dapat memproyeksi laporan perusahaan.

3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu: Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas), Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban), Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Rentabilitas, Menilai perkembangan dari waktu ke waktu, Menilai komposisi struktur keuangan, dan arus dana.

g. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.18

18 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h.195.


(47)

32

C. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan

Kata kinerja (performance) merupakan kata yang sering mendapat perhatian khusus oleh setiap individu, kelompok maupun organisasi perusahaan. Kata ini sering dikaitkan dengan kata lain seperti kinerja individu, kinerja kelompok, kinerja organisasi. Kinerja keuangan adalah alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan perusahaan melalui struktur permodalannya. Tolak ukur yang digunakan dalam kinerja keuangan tergantung pada posisi perusahaan. Hal ini berarti kata kinerja menunjukkan suatu hasil perilaku kualitatif dan kuantitatif yang terpilih. Kata kinerja menurut para ahli, yaitu:19 a. Stolovitch and Keeps, mendefinisikan kinerja sebagai seperangkat

hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta.

b. Menurut Griffin, kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja.

c. Donnelly, Gibson dan Ivan Cevich, kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan jika tujuan yang diinginkan dapat di capai dengan baik.

19

Veitzal Rivai dan Dato` Ahmad Fawzi Mohd. Basri, Performance Appraisal: Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2005) h. 15


(48)

d. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.20

Dari definisi diatas, jika kinerja dikaitkan dengan performance

sebagai kata benda (noun) dimana salah satu entrinya adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.

Disimpulkan bahwa kinerja keuangan bank adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh bank tersebut yang dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu bank dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.

20

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,


(49)

34

2. Tujuan Analisis Kinerja Keuangan

Tujuan dilakukannya analisa terhadap kinerja keuangan adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih.

b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

d. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar deviden secara teratur kepada para


(50)

pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.21

3. Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8 macam, yaitu menurut Jumingan (2006:242): a. Analisis perbandingan Laporan Keuangan

Merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif). b. Analisis Tren (tendensi posisi)

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.


(51)

36

c. Analisis Persentase per Komponen (common size)

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan.

e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu. f. Analisis Rasio Keuangan

Merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

g. Analisis Perubahan Laba Kotor

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

h. Analisis Break Even

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.22


(52)

D. DuPont System

1. Konsep DuPont System

DuPont System diciptakan oleh F. Donaldson Brown dari DuPont Corporation untuk melakukan analisis keuangan General Motors. Analisis DuPont System ini bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Secara spesifik, pengukuran kinerja keuangan dengan DuPont System lebih menekankan kepada perhitungan komponen-komponen yang terdapat di dalam laporan laba rugi (income statement) dan neraca (balance sheet) bank.

DuPont System adalah ROI yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen penjualan serta efisiensi penggunaan total aset di dalam menghasilkan keuntungan tersebut.23 Analisis DuPont menurut Keown, Martin, Petty, dan Scott adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa profitabilitas perusahaan dan tingkat pengembalian ekuitas”.24

Menurut Sawir, DuPont System yaitu menggabungkan rasio-rasio aktivitas dan profit margin, dan menunjukkan bagaimana rasio-rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan. Jika rasio perputaran dikalikan

23 Syamsuddi, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h.64.

24 Keown, Martin, Petty, dan Scott., Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aprlikasi, (Jakarta: Pearson Education, 2005), h.88.


(53)

38

dengan marjin laba penjualan, hasilnya adalah tingkat pengembalian aktiva (ROA) atau sering disebut juga tingkat pengembalian investasi (ROI).25

Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya. Rasio-rasio ini dirancang untuk mengetahui apakah jumlah total dari tiap-tiap jenis aktiva seperti yang dilaporkan dalam neraca terlihat wajar, terlalu tinggi, atau terlalu rendah jika dibandingkan dengan tingkat penjualan saat ini dan proyeksinya.

Rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Setiap perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak luar. Rasio ini sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba baik yang berasal dari kegiatan operasional maupun kegiatan non-operasional.

Metode analisis DuPont sering digunakan untuk pengendalian divisi, prosesnya disebut dengan pengendalian terhadap tingkat

25 Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan Kelima, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), h.28.


(54)

pengembalian investasi (ROI). Jika ROI untuk divisi tertentu berada di bawah angka yang ditargetkan, melalui Metode DuPont dapat ditelusuri sebab-sebab terjadinya penurunan ROI.

2. Manfaat DuPont System

Manfaat DuPont system dalam pengukuran kinerja keuangan, yaitu:

a. Menyeluruh atau komprehensif dapat mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan. b. Efisiensi dengan sistem ini dapat membandingkan efisiensi

perusahaan dengan efisiensi standar industri, sehingga dapat diketahui ranking perusahaan, selanjutnya dapat diketahui kinerja perusahaan.

c. Dapat mengukur efisiensi tindakan. Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian dalam suatu perusahaan, yaitu dengan mengalikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.

d. Dapat mengukur profitabilitas. Analisis ini dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan ke berbagai


(55)

40

produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga akan dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk. e. Dapat membuat perencanaan. Analisis ini dapat juga untuk

perencanaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan jika perusahaan akan ekspansi.26

3. Keunggulan dan Kelemahan DuPont System

Keunggulan analisis DuPont System, antara lain:

a. Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aktiva.

b. Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga diketahui produk mana yang potensial.

c. Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pendekatan yang lebih integratif dan menggunakan laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.27

Adapun kelemahan DuPont System, antara lain:

a. Sistem Akuntansi Adanya kesulitan dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, karena praktek akuntansi yang dilakukan berbeda.


(56)

b. Adanya fluktuasi nilai dari uang (daya beli) dengan demikian sulit untuk menganalisisnya.

c. Sulit mengadakan perbandingan. Tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang sempurna.28


(57)

42

4. Bagan DuPont System


(58)

43 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Beberapa pengertian penelitian menurut para ahli, sebagai berikut:

1. Menurut Leedy (1980:4), research is the manner in which we solve knotty problems in our attempt to push back the frontiers of human ignorance.

2. Burns (1995:3), research is a systematic investigation to find answers to a problem.

3. Vokell & Asher (1995), scientific research is a diligent and systematic inquiry or investigation of a subject to discover or revise facts, theories, or applications. Research involves a systematic process of gathering, interpreting, and reporting information.29

Dengan demikian, penelitian merupakan kegiatan yang sistematis untuk memberikan/menyediakan jawaban atas pertanyaan atau memecahkan masalah yang serius yang dihadapi.

29 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Edisi Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h.26.


(59)

44

Metode penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan yaitu terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif.

B. Populasi dan Sample

Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati. Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa atau apapun yang menjadi objek dari survei kita.30 Dalam penelitian ini populasi yang

diambil adalah lembaga perbankan syariah. Peneliti menggunakan metode

purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria dibawah ini: 1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dalam

periode 2011-2015.

2. Menyajikan laporan keuangan tahunan yang di publikasikan periode 2011-2015 serta telah diaudit.

3. Termasuk dalam bank dengan jumlah aset terbesar di industri perbankan syariah nasional tahun 2015.

Dengan kriteria pengambilan sampel diatas maka terpilih tiga bank syariah, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia Syariah.

30 Eriyanti, Teknik Sampling (Analisis Opini Publik)”,9 Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2007), h.61.


(60)

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.31 Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan bank syariah, sedangkan subjek penelitian, yaitu pada bank syariah di Indonesia yang terdiri dari tiga bank meliputi Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia Syariah.

D. Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi. Biasanya sumber data tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi dari penelitian sebelumnya. Sumber data penelitian ini berasal dari laporan keuangan tahunan Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat

31Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17. Bandung:


(61)

46

Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia Syariah pada periode 2011-2015 yang telah dipublikasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Library Research merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini serta laporan keuangan yang sudah dipublikasi oleh BI, OJK, dan bank Syariah terkait. Hal ini dilakukan untuk mendapat landasan teori dan konsep yang tersusun. Penelitian ini dilakukan dengan membaca dan mengutip bahan-bahan yangberkaitan dengan penelitian.

F. Teknik Pengolahan Data

Untuk data kuantitatif, maka teknik pengolahan data pada penelitian ini dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas bantu atau teknik lainnya, dan dapat juga menggunakan perangkat program komputer, yakni melalui program Microsoft Excel.

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan laporan keuangan dengan analisis DuPont System untuk mengetahui kinerja keuangan bank syariah dengan


(62)

memanfaatkan laporan neraca dan laporan laba rugi. Variabel yang digunakan, yaitu:

1. Aktiva Lancar

Merupakan salah satu jenis aktiva yang mempunyai pengertian, yaitu uang tunai atau kas dan aset kekayaan lainnya yang diharapkan bisa dikonversi menjadi kas maupun dijual/dikonsumsi habis dalam waktu tidak lebih dari satu tahun buku.

2. Total Aktiva

Merupakan penjumlahan dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang merupakan harta perusahaan secara keseluruhan.

3. Total Asset Turnover (TATO)

Merupakan pengukur perputaran dari semua aset yang dimilki perusahaan. Total Asset Turnover dihitung dari pembagian antara pendapatan dengan total asetnya.

4. Total Biaya

Merupakan penjumlahan keseluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu produk dalam periode tertentu.

5. Laba setelah Pajak

Merupakan penghasilan bersih yang diperoleh oleh perusahaan baik dari usaha pokok (Net Operating Income) ataupun di luar usaha pokok


(63)

48

perusahaan (Non Operating Income) selama satu periode setelah dikurangi semua biaya termasuk pajak penghasilan.

6. Net Profit Margin (NPM)

Merupakan keuntungan pendapatan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan.

7. Return On Investment (ROI)

Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikannya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan persentase. Rasio ini menunjukkan produktifitas dari seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin tidak baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas dari keseluruhan operasi Perusahaan. DuPont System menggunakan pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk mengevaluasi efektivitas perusahaan.

H. Langkah Analisis DuPont System

Dalam mengolah data dilakukan perhitungan yang relevan terhadap masalah yang diteliti. Adapun metode analisis yang digunakan dalam


(64)

penelitian ini adalah dengan menggunakan DuPont System, dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Menentukan Menentukan Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin),

yaitu keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan pendapatan.

a. Pendapatan

Pendapatan = Pendapatan Pengelola Dana oleh Bank sebagai Mudharib + Pendapatan Operasional Lainnya + Pendapatan Non-Usaha

b. Total Biaya

Total Biaya = Hak Pihak Ketiga atas Basil Dana Syirkah Temporer + Beban + Zakat + Pajak Penghasilan

c. Laba Setelah Pajak Laba Setelah Pajak

= Pendapatan – Total Biaya

d. Rasio Laba Bersih Rasio Laba Bersih

=

Laba Setelah Pajak


(65)

50

2. Menentukan Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover), yaitu mengukur perputaran dari semua aset yang dimilki perusahaan. Total Asset Turnover dihitung dari pembagian antara pendapatan dengan total asetnya.

a. Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas + Setara Kas + Surat Berharga + Piutang + Pinjaman + Pembiayaan + Investasi + Tagihan + Aset Lain b. Total Aktiva

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva tetap c. Perputaran Total Aktiva

Perputaran Total Aktiva

=

� ���

� �� � ����

3. Menentukan Return On Investment (ROI), yaitu rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikannya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan persentase. Perusahaan DuPont menggunakan pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk mengevaluasi efektivitas perusahaan.


(66)

1. Cara Menilai Kinerja Keuangan dengan DuPont System

Dasar pengambilan keputusan dengan kriteria perusahaan yang baik, yaitu:

a. ROI (DuPont System) berada di atas rata-rata ROI bank tersebut menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net profit margin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja bank dalam menghasilkan laba semakin baik.

b. Kriteria perusahaan yang kurang baik, ROI (DuPont System) berada dibawah rata-rata ROI bank tersebut menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net profit margin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja bank dalam menghasilkan laba kurang baik.


(67)

52 BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

A. Gambaran Umum

1. Bank Syariah Mandiri (BSM)

BSM hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri. Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank


(1)

83

Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank

sebagai Mudharib 1.608.141.129.000 2.319.732.908.000 2.980.143.546.000 4.352.254.733.000 5.214.863.052.000 4.949.359.579.000 Pendapatan Operasional Lain 279.698.131.000 354.796.740.000 402.691.668.000 441.960.363.000 313.514.925.000 311.893.892.000

Pendapatan 1.887.839.260.000 2.674.529.648.000 3.382.835.214.000 4.794.215.096.000 5.528.377.977.000 5.261.253.471.000

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana

Syirkah Temporer 764.601.115.000 1.156.734.283.000 1.457.940.225.000 2.184.274.118.000 3.352.238.618.000 2.853.894.100.000

Beban 892.161.438.000 1.146.125.099.000 1.403.053.668.000 1.956.320.590.000 2.079.419.558.000 2.298.449.533.000

Pajak Penghasilan 60.137.971.000 98.048.663.000 132.426.899.000 177.773.729.000 39.546.454.000 34.417.650.000

Total Biaya 1.716.900.524.000 2.400.908.045.000 2.993.420.792.000 4.318.368.437.000 5.471.204.630.000 5.186.761.283.000

Laba Bersih 170.938.736.000 273.621.603.000 389.414.422.000 475.846.659.000 57.173.347.000 74.492.188.000

NET PROFIT MARGIN (NPM) 9,055% 10,231% 11,511% 9,925% 1,034% 1,416%

NPM BMI

Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank

sebagai Mudharib #VALUE! 44,249% 28,469% 46,042% 19,820% -5,091% 25,212% 26,698%

Pendapatan Operasional Lain #VALUE! 26,850% 13,499% 9,752% -29,063% -0,517% 2,203% 4,104%

Pendapatan #VALUE! 41,671% 26,483% 41,722% 15,314% -4,832% 22,751% 24,072%

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana

Syirkah Temporer #VALUE! 51,286% 26,039% 49,819% 53,472% -14,866% 30,137% 33,150%

Beban #VALUE! 28,466% 22,417% 39,433% 6,292% 10,533% 20,837% 21,428%

Pajak Penghasilan #VALUE! 63,040% 35,062% 34,243% -77,755% -12,969% -10,561% 8,324%

Total Biaya #VALUE! 39,840% 24,679% 44,262% 26,696% -5,199% 24,747% 26,056%

Laba Bersih #VALUE! 60,070% 42,319% 22,195% -87,985% 30,292% -15,306% 13,378%

NET PROFIT MARGIN (NPM) #VALUE! 12,987% 12,520% -13,778% -89,581% 36,907% -31,003% -8,189%

Kenaikan/Penurunan NPM BMI Rata-Rata

Geometrik

Rata-Rata Aritmatik


(2)

84

Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Kas 339.130.906.000 438.053.383.000 753.812.352.000 998.945.042.000 1.146.487.527.000 1.194.367.912.000

Setara Kas 3.796.507.962.000 7.710.582.742.000 7.624.504.038.000 5.589.976.789.000 9.620.818.515.000 6.702.934.465.000 Surat Berharga 551.804.259.000 1.223.127.397.000 2.678.227.837.000 3.601.092.103.000 4.922.225.165.000 4.504.593.754.000 Piutang 6.490.772.571.000 10.118.602.828.000 16.160.401.822.000 19.603.045.131.000 20.213.020.541.000 17.349.594.697.000 Pinjaman Qardh 1.183.737.563.000 1.933.609.785.000 1.275.669.700.000 420.635.736.000 127.454.600.000 230.577.482.000 Pembiayaan 7.343.577.959.000 9.675.116.084.000 14.805.384.726.000 20.898.935.470.000 21.273.143.673.000 21.245.145.837.000

Investasi Saham 46.707.875.000 46.814.933.000 46.928.175.000 39.064.646.000 28.496.575.000 28.970.217.000

Tagihan Akseptasi 217.804.867.000 64.016.516.000 249.807.240.000 1.352.370.397.000 727.496.566.000 515.350.377.000 Aset Lain-Lain 1.222.188.502.000 952.184.167.000 837.077.326.000 1.321.700.677.000 2.057.096.855.000 3.006.835.093.000

Aktiva Lancar 21.192.232.464.000 32.162.107.835.000 44.431.813.216.000 53.825.765.991.000 60.116.240.017.000 54.778.369.834.000

Aktiva Tetap 208.560.626.000 317.398.693.000 422.599.868.000 868.254.573.000 2.297.070.118.000 2.394.218.133.000

Total Aktiva 21.400.793.090.000 32.479.506.528.000 44.854.413.084.000 54.694.020.564.000 62.413.310.135.000 57.172.587.967.000

Total Assets Turnover (TATO) 8,821% 8,235% 7,542% 8,766% 8,858% 9,202%

TATO BMI

Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Kas #VALUE! 29,169% 72,082% 32,519% 14,770% 4,176% 28,634% 30,543%

Setara Kas #VALUE! 103,097% -1,116% -26,684% 72,108% -30,329% 12,041% 23,415% Surat Berharga #VALUE! 121,660% 118,966% 34,458% 36,687% -8,485% 52,186% 60,657% Piutang #VALUE! 55,892% 59,710% 21,303% 3,112% -14,166% 21,730% 25,170% Pinjaman Qardh #VALUE! 63,348% -34,027% -67,026% -69,700% 80,910% -27,904% -5,299% Pembiayaan #VALUE! 31,749% 53,025% 41,158% 1,791% -0,132% 23,672% 25,518% Investasi Saham #VALUE! 0,229% 0,242% -16,757% -27,053% 1,662% -9,111% -8,335% Tagihan Akseptasi #VALUE! -70,608% 290,223% 441,366% -46,206% -29,161% 18,797% 117,123% Aset Lain-Lain #VALUE! -22,092% -12,089% 57,895% 55,640% 46,169% 19,728% 25,105%

Aktiva Lancar #VALUE! 51,764% 38,150% 21,142% 11,687% -8,879% 20,917% 22,773%

Aktiva Tetap #VALUE! 52,185% 33,145% 105,455% 164,562% 4,229% 62,924% 71,915%

Total Aktiva #VALUE! 51,768% 38,101% 21,937% 14,114% -8,397% 21,717% 23,504%

Total Assets Turnover (TATO) #VALUE! -6,652% -8,412% 16,226% 1,052% 3,892% 0,849% 1,221%

Kenaikan/Penurunan TATO BMI Rata-Rata

Geometrik

Rata-Rata Aritmatik


(3)

85

2010

2011

2012

2013

2014

2015 Rata-Rata Geometrik

NPM

9,055%

10,231%

11,511%

9,925%

1,034%

1,416%

6,723%

TATO

8,821%

8,235%

7,542%

8,766%

8,858%

9,202%

8,519%

ROI

0,799%

0,842%

0,868%

0,870%

0,092%

0,130%

0,560%

ROI BMI

2010

2011

2012

2013

2014

2015 Rata-Rata Geometrik

NPM

#VALUE!

12,99%

12,52%

-13,78%

-89,58%

36,91%

-31,00%

TATO

#VALUE!

-6,65%

-8,41%

16,23%

1,05%

3,89%

0,85%

ROI

#VALUE!

5,47%

3,05%

0,21%

-89,47%

42,24%

-30,42%


(4)

86

Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank

sebagai Mudharib 674.895.000.000 1.046.062.000.000 1.338.401.000.000 1.737.511.000.000 2.056.602.000.000 2.424.752.000.000 Pendapatan Operasional Lain 59.405.000.000 95.708.000.000 169.071.000.000 138.109.000.000 83.454.000.000 130.460.000.000 Pendapatan Non-Usaha 9.001.000.000 11.630.000.000 7.017.000.000 4.202.000.000 5.498.000.000 10.090.000.000

Pendapatan 743.301.000.000 1.153.400.000.000 1.514.489.000.000 1.879.822.000.000 2.145.554.000.000 2.565.302.000.000

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana

Syirkah Temporer 277.605.000.000 461.905.000.000 527.595.000.000 764.590.000.000 994.824.000.000 1.027.442.000.000 Beban 447.643.000.000 674.794.000.000 848.842.000.000 931.290.000.000 1.135.345.000.000 1.368.791.000.000 Pajak Penghasilan 7.099.000.000 5.047.000.000 36.164.000.000 54.378.000.000 8.808.000.000 46.432.000.000

Total Biaya 732.347.000.000 1.141.746.000.000 1.412.601.000.000 1.750.258.000.000 2.138.977.000.000 2.442.665.000.000

Laba Bersih 10.954.000.000 11.654.000.000 101.888.000.000 129.564.000.000 6.577.000.000 122.637.000.000

NET PROFIT MARGIN (NPM) 1,474% 1,010% 6,728% 6,892% 0,307% 4,781%

NPM BRIS

Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank

sebagai Mudharib #VALUE! 54,996% 27,947% 29,820% 18,365% 17,901% 29,148% 29,806%

Pendapatan Operasional Lain #VALUE! 61,111% 76,653% -18,313% -39,574% 56,326% 17,039% 27,241%

Pendapatan Non-Usaha #VALUE! 29,208% -39,665% -40,117% 30,842% 83,521% 2,310% 12,758%

Pendapatan #VALUE! 55,173% 31,306% 24,123% 14,136% 19,564% 28,113% 28,860%

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana

Syirkah Temporer #VALUE! 66,389% 14,222% 44,920% 30,112% 3,279% 29,917% 31,784%

Beban #VALUE! 50,744% 25,793% 9,713% 21,911% 20,562% 25,049% 25,744%

Pajak Penghasilan #VALUE! -28,905% 616,544% 50,365% -83,802% 427,157% 45,587% 196,272%

Total Biaya #VALUE! 55,902% 23,723% 23,903% 22,209% 14,198% 27,242% 27,987%

Laba Bersih #VALUE! 6,390% 774,275% 27,163% -94,924% 1764,634% 62,110% 495,508%

NET PROFIT MARGIN (NPM) #VALUE! -31,437% 565,828% 2,450% -95,552% 1459,533% 26,536% 380,164%

Kenaikan/Penurunan NPM BRIS Rata-Rata

Geometrik

Rata-Rata Aritmatik


(5)

87

Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Kas 45.738.000.000 76.267.000.000 131.936.000.000 237.904.000.000 240.483.000.000 279.855.000.000

Setara Kas 899.466.000.000 1.474.202.000.000 2.289.094.000.000 2.689.564.000.000 3.560.517.000.000 4.899.555.000.000

Surat Berharga 244.717.000.000 243.919.000.000 168.871.000.000 169.295.000.000 667.851.000.000 2.181.054.000.000

Piutang 3.378.070.000.000 5.297.336.000.000 6.982.769.000.000 8.861.644.000.000 9.868.113.000.000 9.787.591.000.000 Pinjaman Qardh 726.148.000.000 1.951.102.000.000 1.430.785.000.000 946.182.000.000 573.172.000.000 387.535.000.000 Pembiayaan 1.309.790.000.000 1.721.836.000.000 2.597.083.000.000 3.970.205.000.000 4.881.619.000.000 6068912000000

Aset Lain-Lain 160.144.000.000 310.834.000.000 365.311.000.000 362.957.000.000 399.569.000.000 469.557.000.000

Aktiva Lancar 6.764.073.000.000 11.075.496.000.000 13.965.849.000.000 17.237.751.000.000 20.191.324.000.000 24.074.059.000.000

Aktiva Tetap 92.313.000.000 125.327.000.000 123.065.000.000 163.163.000.000 151.925.000.000 156.188.000.000

Total Aktiva 6.856.386.000.000 11.200.823.000.000 14.088.914.000.000 17.400.914.000.000 20.343.249.000.000 24.230.247.000.000

Total Assets Turnover (TATO) 10,841% 10,297% 10,750% 10,803% 10,547% 10,587%

TATO BRIS

Nama Akun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Kas #VALUE! 0,667475622 0,729922509 0,803177298 0,010840507 0,163720512 43,658% 47,503%

Setara Kas #VALUE! 0,638974681 0,55276821 0,174946944 0,323826836 0,376079654 40,357% 41,332%

Surat Berharga #VALUE! -0,00326091 -0,307675909 0,002510792 2,944895006 2,265779343 54,882% 98,045%

Piutang #VALUE! 0,568154597 0,31816615 0,269073057 0,113575878 -0,008159817 23,709% 25,216%

Pinjaman Qardh #VALUE! 1,686920573 -0,266678523 -0,338697289 -0,394226481 -0,323876602 -11,802% 7,269%

Pembiayaan #VALUE! 0,314589362 0,508321931 0,528717026 0,229563461 0,243217056 35,888% 36,488%

Aset Lain-Lain #VALUE! 0,940965631 0,17526075 -0,006443825 0,100871453 0,175158734 24,004% 27,716%

Aktiva Lancar #VALUE! 0,637400424 0,260968267 0,234278775 0,171343292 0,192297197 28,905% 29,926%

Aktiva Tetap #VALUE! 0,357631103 -0,018048784 0,325827815 -0,068875909 0,028059898 11,091% 12,492%

Total Aktiva #VALUE! 0,633633666 0,257846321 0,235078445 0,169090831 0,191070659 28,722% 29,734%

Total Assets Turnover (TATO) #VALUE! -0,05013791 0,043899267 0,00497686 -0,023719832 0,003833128 -0,473% -0,423%

Kenaikan/Penurunan TATO BRIS Rata-Rata

Geometrik

Rata-Rata Aritmatik


(6)

88

2010

2011

2012

2013

2014

2015 Rata-Rata Geometrik

NPM

1,474%

1,010%

6,728%

6,892%

0,307%

4,781%

3,906%

TATO

10,841%

10,297%

10,750%

10,803%

10,547%

10,587%

10,597%

ROI

0,160%

0,104%

0,723%

0,745%

0,032%

0,506%

0,422%

ROI BRIS

2010

2011

2012

2013

2014

2015 Rata-Rata Geometrik

NPM

#VALUE!

-31,44%

565,83%

2,45%

-95,55%

1459,53%

26,54%

TATO

#VALUE!

-5,01%

4,39%

0,50%

-2,37%

0,38%

-0,47%

ROI

#VALUE!

-34,88%

595,06%

2,96%

-95,66%

1465,51%

25,94%