Karakteristik Bank Syariah Analisa Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 dengan Teknik Dupont System

15 lainnya yang ditetapkan oleh pihaklembaga yang berwenang mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar prinsip syariah. 8 Menurut UU No.21 tahun 1998 tentang Perbankan Syariah, kegiatan usaha Bank Syariah sebagai berikut: a. Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian. b. Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

2. Karakteristik Bank Syariah

Karakteristik Bank Syariah, antara lain: a. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian diwujudkan dalam bentuk nominal, yang besarnya tidak kaku tidak rigit dan dapat dilakukan dengan kebebasan tawar- menawar dalam batas wajar. b. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan pembayaran selalu dihindarkan, karena persentase bersifat melekat pada sisa utang meskipun, batas waktu perjanjian telah berakhir. 8 Syamsu Iskandar, Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta Asing, Jakarta: IN MEDIA, 2013, h.60. 16 c. Pada kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank Islam tidak menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti fixed return yang ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya yang mengetahui tentang ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah semata, manusia sama sekali tidak mampu meramalnya. d. Pengerahan dana masyarakat berupa dalam bentuk depositotabungan, oleh penyimpan dianggap sebagai titipan al- wadiah sedangkan bagi bank dianggap titipan yang diamanatkan sebagai pernyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah yang pasti fixed return. e. Bank Islam tidak menetapkan jual-beli atau sewa-menyewa uang dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau dollar dengan dollar, yang dari transaksi itu dapat menghasilkan keuntungan. f. Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan Non Halal” sebagai hasil dari transaksi dengan bank konvensional yang tentunya menerapkan sistem bunga. g. Adanya Dewan Pengawas Syariah DPS yang bertugas untuk mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariahnya. h. Produk-produk bank Islam selalu menggunakan sebutan-sebutan yang berasal dari istilah Arab, misalnya al-murabahah, al- 17 mudharabah, al- ba’i bithaman ajil, al-ijarah, al-ba’iu tahjiri, al- qardhul hasan dan sebagainya, di mana istilah-istilah tersebut telah dicantumkan di dalam kitab-kitab Fiqih Islam. i. Adanya produk khusus yang tidak terdapat di dalam bank konvensional, yaitu kredit tanpa beban yang murni bersifat sosial, di mana nasabah tidak ada kewajiban untuk mengembalikannya. j. Fungsi kelembagaan Bank Islam selain menjembatani antara pihak pemilik modalmemiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, juga mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi Amanah, artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan dana yang disimpan dan siap sewaktu-waktu apabila dana tersebut ditarik kembali sesuai dengan perjanjian. 9

3. Prinsip Bank Syariah