Etiologi Penyakit Malaria Tanda dan Gejala Malaria

c. Perilaku Kesehatan Lingkungan Merupakan bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhinya. 2.3 Konsep Penyakit Malaria 2.3.1 Pengertian Penyakit Malaria Penyakit malaria adalah penyakit menular yang menyerang dalam bentuk infeksi akut ataupun kronis. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus plasmodium bentuk aseksual, yang masuk ke dalam tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anhopeles betina. Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa italia yaitu mal = buruk dan area = udara atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa- rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai nama lain seperti demam roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kura dan paludisme Prabowo, 2004 Menurut Farmedia 2005 dalam Sari 2007, malaria adalah salah satu penyakit infeksi, penyebab kematian sekitar 1-2 juta penduduk dunia per tahun terutama di daerah Afrika. Setiap tahun penyakit ini menyerang hampir 300-500 juta penduduk dunia. Manusia terserang penyakit ini akibat terinfeksi parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.

2.3.2. Etiologi Penyakit Malaria

Malaria disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam genus Plasmodium. Plasmodium ini merupakan protozoa obligat intraseluler. Pada manusia Universitas Sumatera Utara terdapat 4 spesies yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Penularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk betina Anopheles ataupun ditularkan langsung melalui transfusidarah atau jarum suntik yang tercemar serta dari ibu hamil kepada janinnya. Harijanto, 2006. Malaria vivax disebabkan oleh P. vivax yang juga disebut juga sebagai malaria tertiana. P. malariae merupakan penyebab malaria malariae atau malaria kuartana. P. ovale merupakan penyebab malaria ovale, sedangkan P. falciparum menyebabkan malaria falsiparum atau malaria tropika. Spesies terakhir ini paling berbahaya, karena malaria yang ditimbulkannya dapat menjadi berat sebab dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh. Harijanto, 2006.

2.3.3. Tanda dan Gejala Malaria

Tanda dan gejala klinis malaria yang timbul bervariasi tergantung pada berbagai hal antara lain usia penderita, cara transmisi, status kekebalan, jenis plasmodium, infeksi tunggal atau campuran. Selain itu yang tidak kalah penting adalah kebiasaan menggunakan obat anti malaria yang kurang rasional yang dapat mendorong timbulnya resistensi. Berbagai faktor tersebut dapat mengacaukan diagnosis malaria sehingga dapat disangka demam tifoid atau hepatitis, terlebih untuk daerah yang dinyatakan bebas malaria atau yang Annual Parasite Incidence –nya rendah. Universitas Sumatera Utara Secara klinis, gejala dari penyakit malaria terdiri atas beberapa serangan demam dengan interval tertentu yang diselingi oleh suatu periode dimana penderita bebas sama sekali dari demam. Gejala klinis malaria antara lain sebagai berikut. 1. Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat. 2. Nafsu makan menurun. 3. Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah. 4. Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan plasmodium Falciparum. 5. Dalam keadaan menahun kronis gejala di atas, disertai pembesaran limpa. 6. Malaria berat, seperti gejala di atas disertai kejang-kejang dan penurunan. 7. Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang menonjol adalah mencret diare dan pusat karena kekurangan darah anemia serta adanya riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria. Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas, yaitu: 1. Demam berulang yang terdiri dari tiga stadium: stadium kedinginan, stadium panas, dan stadium berkeringat 2. Splenomegali pembengkakan limpa 3. Anemi yang disertai malaise Serangan malaria biasanya berlangsung selama 6-10 jam dan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu: 1. Stadium dingin Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi gemeretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan segala macam Universitas Sumatera Utara pakaian dan selimut yang tersedia nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari jemarinya pucat kebiru-biruan, kulit kering dan pucat. Penderita mungkin muntah dan pada anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam. 2. Stadium Demam Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala dan muntah sering terjadi, nadi menjadi kuat lagi. Biasanya penderita merasa sangat haus dan suhu badan dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya skizon darah yang telah matang dan masuknya merozoit darah ke dalam aliran darah. Pada P. vivax dan P. ovale skizon-skizon dari setiap generasi menjadi matang setiap 48 jam sekali sehingga demam timbul setiap tiga hari terhitung dari serangan demam sebelumnya. Nama malaria tertiana bersumber dari fenomena ini. Pada P. malaria, fenomena tersebut 72 jam sehingga disebut malaria P. vivaxP. ovale, hanya interval demamnya tidak jelas. Serangan demam diikuti oleh periode laten yang lamanya tergantung pada proses pertumbuhan parasit dan tingkat kekebalan yang kemudian timbul pada penderita. 3. Stadium Berkeringat Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat tidurnya basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-kadang sampai di bawah suhu normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak. Pada saat bangun Universitas Sumatera Utara dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Gejala-gejala yang disebutkan di atas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada spesies parasit dan umur dari penderita, gejala klinis yang berat biasanya terjadi pada malaria tropika yang disebabkan oleh plasmodium falciparum. Hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan parasit bentuk trofozoit dan skizon untuk berkumpul pada pembuluh darah organ tubuh seperti otak, hati dan ginjal sehingga menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah pada organ-organ tubuh tersebut. Gejala berupa komapingsan, kejang-kejang sampai tidak berfungsinya ginjal. Kematian paling banyak disebabkan oleh jenis malaria ini. Kadang–kadang gejalanya mirip kolera atau disentri. Black water fever yang merupakan gejala berat adalah munculnya hemoglobin pada air seni yang menyebabkan warna air seni menjadi merah tua atau hitam. Gejala lain dari black water fever adalah ikterus dan muntah-muntah yang warnanya sama dengan warna empedu, black water fever biasanya dijumpai pada mereka yang menderita infeksi P. falcifarum yang berulang - ulang dan infeksi yang cukup berat Sarumpaet, 2006. Secara klasik demam terjadi setiap dua hari untuk parasit tertiana P. falciparum, P. vivax, dan P. ovale dan setiap tiga hari untuk parasit quartan P. malariae. CDC 2004 dalam Sembel 2009 mengemukakan bahwa karakteristik parasit malaria dapat mempengaruhi adanya malaria dan dampaknya terhadap populasi manusia. P. falciparum lebih menonjol di Afrika bagian selatan Sahara dengan jumlah penderita yang lebih banyak, demikian juga yang meninggal dibandingkan dengan daerah-daerah tempat parasit yang lain lebih menonjol. P. vivax Universitas Sumatera Utara dan P. ovale memiliki tingkatan hynozoites yang dapat tetap dorman dalam sel hati untuk jangka waktu tertentu bulan atau tahun sebelum direaktivasi dan menginvasi darah. P. falciparum dan P. vivax kemungkinan mampu mengembangkan ketahanannya terhadap obat antimalaria Sarumpaet, 2006.

2.3.4. Stratifikasi Endemi Malaria

Dokumen yang terkait

Nilai Budaya Legenda Tengku Raden Di Masyarakat Melayu Kualuh – Leidong

16 142 105

Pengaruh Sosiodemografi, Perilaku Ibu Dan Lingkungan Terhadap Kejadian Penyakit Malaria Pada Anak Di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2011

6 89 149

Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Balita 0-24 bulan di Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara thaun 2005

0 22 55

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

3 68 159

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 0 16

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 0 2

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 0 10

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 0 43

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 1 7

Analisis Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013

0 0 33