Pelaksanaan Sistem Penggajian Karyawan Pada PDAM Titanadi Cabang Berastagi

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PELAKSANAAN SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG BERASTAGI

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

MUHAMMAD KHAIRIL HSB 112101100

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji kepada Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih, yang senantiasa tetap memberikan yang terbaik kapada seluruh umat manusia di dunia. Begitupula shalawat teriring salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa tatanan iman dan ajaran selamat-menyelamatkan di dunia yang semu ini.

Rasa syukur yang sangat disampaikan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PELAKSANAAN SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PDAM TITANADI CABANG BERASTAGI”.

Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ayah penulis, Pihri Hasibuan. yang selama ini telah memberikan nasehat-nasehat terindah serta ibunda penulis, Dra Emrina Lubis yang telah mendidik dan mengayomi dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yang diberikan tanpa putus. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungannya baik moril, materil, dan spiritual baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga memungkinkan penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas


(3)

2. Ibu DR.Yeni Absah,S.E.,M.Si. dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E.,M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Setri Hiyanti, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

saran arahan dan koreksi kepada penulis.

4. Bapak M. Kasim Sebayang S.Kom selaku Kepala Cabang PDAM Tirtanadi

Cabang Berastagi

5. Bapak Romy Pranata S.T selaku Kabag Umum dan Personalia PDAM Tirtanadi

Cabang Berastagi.

6. Para sahabatku Aan, Reja, Betet, Bahadur, Giang, Kotok, Girik yang telah

berjuang bersama dan mengisi hari-hari penulis semasa kuliah.

7. Teman-teman Program Studi D-III Keuangan stambuk 2011 dan semua

rekan-rekan terbaik yang telah membantu dan memberikan semangat pada penulis dalam menyelesaikan Tugas akhir ini.

Akhir kata, kepada pihak yang telah memberi bantuan yang tak ternilai harganya ini, penulis mengucapkan terima kasih. Dan besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Medan, Juni 2014


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... ... v

DAFTAR GAMBAR... ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 4

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 6

C. Tujuan pokok PDAM Tirtanadi ... 7

D. Struktur Organisasi... ... 8

E. Kinerja terkini... ... 11

BAB III PEMBAHASAN A. Sistem Penggajian Karyawan ... 12

B. Gaji Pokok ... 23

C. Fasilitas yang diberikan Kepada Karyawan... ... 24

D. Potongan Gaji... ... 26

E. Prosedur Pembayaran Gaji... ... 26

BAB 4 PENUTUP A. Kesimpulan ... 28

B. Saran……….. ... 29


(5)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman Tabel 3.1 Tabel gaji... 23


(6)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PDAM Tirtanadi cabang


(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gaji atau upah mengambil peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan karena upah merupakan salah satu faktor pendorong dalam kinerja karyawan sebuah perusahaan. Dimana kinerja yang bagus dapat menunjang produktivitas perusahaan. Agar upah dapat diterima sesuai dengan hak karyawan dan aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar, maka perusahaan atau lembaga membutuhkan sistem dan prosedur yang baik.

Peranan gaji dan upah diperlukan dalam kehidupan masyarakat. Berbagai kebutuhan hidup yang menjadikan beban dalam menjalani hidupnya dipenuhi melalui pandapatandari gaji dan upah ini. Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia dituntut untuk bekerja, agar mendapatkan gaji dan upah. Dimana dengan gaji dan upah tersebut manusia akan dapat memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupannya.

Begitu juga dengan PDAM Tirtanadi Sumatera Utara, salah satu cabangnya berada di Berastagi yang bergerak dibidang jasa pengolahan dan penyaluran air bersih dan air limbah di wilayah Berastagi dan sekitarnya dijadikan objek penelitian untuk melihat sistem penggajian yang baik dan benar agar setiap karyawan tidak merasa dirugikan dalam pembayaran gaji.

Pada PDAM Tirtanadi cabang Berastagi sistem gaji dan upah tersebut dilakukan dengan menggunakan Sistem penggajian yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan melibatkan berbagai fungsi atau bagian yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan penggajian tersebut.


(8)

Menurut Mulyadi (2008 : 2 ) sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Adanya sistem system ini diharapkan para pelaksana dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah ditetapkan dan dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam proses pembayaran gaji karyawan.

Sebenarnya masih ada perusahaan yang kurang peduli akan bagaimana sistem penggajian yang baik dan benar serta tepat waktu, oleh karena itu banyak sekali karyawan yang merasa dirugikan akan sistem pengggajian khususnya dalam pembayaran gaji.

Apabila sistem penggajian pada suatu parusahaan tidak baik dan benar akan terjadi kekacauan yang berakibat seperti, menurunnya kinerja karyawan, kurangnya produktifitas pada perusahaan, dan efektifitas karyawan dalambekerja bekurang.

Berdasarkan uraian diatas dapat terlihat bahwa sistem penggajian mempunyai peranan yang penting dalam mengelola pembayaran gaji karyawan pada suatu perusahaan, dengan dasar itulah sehingga tugas akhir ini diberi dengan

judul “ PELAKSANAAN SISTEM PENGGAJIAN PADA PDAM

TIRTANADI CABANG BERASTAGI ” B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat suatu masalah yang pokok yaitu Bagaimanakah sistem pelaksanaan penggajian karyawan pada PDAM Tirtanadi Cabang Berastagi?


(9)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pelaksanaan penggajian karyawan pada PDAM Tirtanadi Cabang Berastagi.

Manfaat yang didapat dengan diadakannya penelitian ini :

1. Bagi PDAM Tirtanadi cabang Berastagi

Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan berupa uraian pembahasan dengan saran yang layak dipertimbangkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

2. Bagi Peneliti Lain

Manfaat bagi peneliti lain adalah sebagai bahan masukan dan sumber informasi penting bagi pihak-pihak yang memerlukan dan rekan-rekan lain dalam rangka menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya.

3. Bagi Peneliti

Manfaat penulisan ini selain untuk melatih Penulis di dalam pembuatan karya tulis, juga dapat membandingkan teori yang di dapat dibangku kuliah dengan aplikasi praktek pada perusahaan yang bersangkutan.


(10)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PDAM Tirtanadi dibangun oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada tanggal 8 Desember 1905 yang diberi nama NV Waterleiding Maatschappij Ajer Beresih. Pembangunan ini dilakukan oleh Hendrik Cornelius Van Den Honert selaku Direktur Deli Maatschappij, Pieter Kolff selaku Direktur Deli Steenkolen Maatschappij dan Charles Marie Hernkenrath selaku Direktur Deli Spoorweg Maatschappij. Kantor Pusat dari perusahaan air bersih ini berada di Amsterdam Belanda.

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi didirakan pada tanggal 23 September 1905 dengan nama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berkantor pusat di Amsterdam negeri Belanda. Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Sumatera Utara No.11 tahun1979 perusahaan ini resmi menggunakan nama yang sekarang (Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi) disingkat PDAM Tirtanadi yang berlokasi di Jl.Sisingamangaraja No.1 Medan.

Pada Tahun 1985, Peraturan Daerah ini disempurnakan dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.25 tahun 1985 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara.

Selanjutnya pada tahun 1991 diadakan perubahan pertama Peraturan Daerah No.25 tahun 1985 dengan No.6 tahun 1991. Dalam Peraturan Daerah ini PDAM Tirtanadi disamping menangani Air Bersih juga ditugaskan mengelola Air limbah. Selanjutnya pada tanggal 29 April 1999, Peraturan Daerah No.6 tahun


(11)

1991 diperbaharui lagi dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.3 tahun 1999.

Pada saat itu air yang diambil dari sumberutama mata air Rumah Sumbul di Sibolangit dengan kapasitas 3000 m3/hari. Air tersebut ditransmisikan ke Reservoir Menara yang memiliki kapasitas 1200 m3 yang terletak di Jl. Kapitan (sekarang kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara). Reservoir ini memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah. Reservoir ini dibuat dari besi dengan diameter 14 m. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pemerintah Indonesia.

Berdasarkan Perda Sumatera Utara No 11 tahun 1979, status perusahaan diubah menjadi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Sejak tahun 1991 PDAM Tirtanadi ditunjuk sebagai operator sistem pengelolaan air limbah Kota Medan.

Dalam rangka pengembangan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat Sumatera Utara, PDAM Tirtanadi melaksanakan kerjasama operasi dengan 9 (Sembilan) PDAM di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupten Deli Serdang, kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Samosir. Pada Pebruari 2009, PDAM Tirtanadi Cabang Nias, Madina, dan Simalungun dikembalikan ke Pemkab-nya masing masing dengan pertimbangan bahwa pihak Pemkab telah memiliki kemampuan di dalam pengelolaan PDAM di daerahnya masing – masing.


(12)

Pada tanggal 10 September 2009, telah ditandatangani Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No 10 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi yang menyatakan bahwa tujuan pokok PDAM Tirtanadi adalah untuk mengelola dan menyelenggarakan pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan dan untuk mengembangkan perekonomian daerah, meningkatkan pendapatan daerah, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

B. Visi dan Misi Perusahaan Visi

Visi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu perusahaan air minum unggul di Asia Tenggara

Misi

Misi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai Berikut :

a. Memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat Sumatera Utara

dengan kuantitas, kontinuitas, dan kualitas yang memenuhi persyaratan.

b. Mengembangkan air siap minum secara berkesinambungan.

c. Meminimalkan keluhan pelanggan dengan mengutamakan Pelayanan

Prima.

d. Memperlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya

secara optimal

e. Mengelola Perusahaan dengan menerapkan prinsip kewajaran,

transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas, sebagai bentuk pelaksanaan Good Corporate Governance.


(13)

f. Menjadikan perusahaan sebagai salahsatu sumber Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara.

g. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

h. Menjalankan pengelolaan air limbah kepada masyarakat Sumatera Utara

dan mengembangkannya di masa yang akan datang. C. Tujuan Pokok PDAM Titanadi

Tujuan PDAM Tirtanadi :

a. Mengembangkan perekonomian Daerah.

b. Pendapatan Asli Daerah.

c. Menyelenggarakan pelayanan air minum.

d. Memenuhi persyaratan kesehatan.

e. Memberikan pelayanan penyaluran air limbah.

f. Meningkatkan kualitas lingkungan.

D. Struktur Organisasi

STRUKTUR KEPEGAWAIAN PDAM TIRTANADI CABANG BERASTAGI SUMATERA UTARA

Gambar 2.1 Kepala Cabang Kabag Personalia Kabag Pengawasan Kabag Pemasaran Kabag Jaringan Asisten Asisten Asisten Karyawan-karyawati


(14)

Kepala Cabang Mempunyai tugas:

1. Mengurus urusan kantor cabang ke kantor pusat

2. Menghadiri rapat seluruh kepala cabang pada setiap hari rabu

3. Mengendalikan nasabah yang ada di kantor cabang

4. Membawahi seluruh karyawan yang ada di kantor cabang

5. Menjadwalkan cofi morning dalam dua minggu satu kali di kantor cabang

Kabag Umum Personalia Mempunyai tugas :

1. Mengatur dana kas rutin yang dibutuhkan oleh masing-masing bidang

2. Mengantar laporan bulanan yang dibuat olae masing-masing bidang ke

kantor pusat satu kali dalam satu bulan

3. Melaksanakan TRA (tunggakan rekening air) bagi pelanggan yang

menunggak

4. Membawahi bagian sekuriti di kantor cabang

5. Mengurus keperluan karyawan ke kantor pusat

6. Membuat laporan bulanan

Kabag Jaringan Mempunyai tugas :

1. Memberikan tugas kepada seluruh operator unutk mengatur pengoprasian

pompa untuk menyuplai air kepelanggan


(15)

4. Kabag Jaringan berkerja sama dengan anggota

Kabag Pengawasan Mempunyai tugas:

1. Menjadwalkan pengawasan kepada seluruh pekerja yang berhubungan

dengan kantor cabang

2. Membuat laporan bulanan

Kabag Pemasaran Mempunyai tugas :

1. Membuat skedul pencatatan meter air pelanggan

2. Mengatur anggota untuk melakukan pencatatan meter air sesuai dengan

skedul

3. Memberkan tugal kepada anggota untuk menerima calon pelanggan

4. Menerima dan menaggapi keluhan pelanggan

5. Membuat laporan bulanan

Asisten II Umum Mempunyai tugas :

1. Membuat voucer pengeluaran uang kas (dana kerja)

2. Membukukan pengeluaran uang kas (dana kerja)

3. Melaporkan pengeluaran uang kas (dana kerja) ke Kabag Umum

4. Mengoreksi absesnsi para karyawan

5. Menghitung dan membayarkan uang makan, uang lembur, uang transport

setiap minggu (setiap bulan) kepada karyawan


(16)

Mempunyai tugas :

1. Melaksanakan survey bagi pemohon (calon pelanggan)

2. Memproses permohonan pemasangan baru

3. Memasukkan sket pasang baru

E. Kinerja Perusahaan Terkini

Kinerja dari PDAM Tirtanadi cabangberastagi adalah:

1. Mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap karyawan

2. Menigkatkan mutu pelayanan air bersih, khususnya kota Berastagi

sekitarnya

3. Mengadakan perawatan rutin terhadap seluruh alat-alat yang digunakan

untuk menyuplai air keseluruh pelanggan

BAB III PEMBAHASAN A.Sistem Penggajian Karyawan

Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi,


(17)

yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai.

Menurut Hariandja (2002) Gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat.

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Menurut jogiyanto (2005:1) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu

Menurut Sutabri (2005:13) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Sebagai Sistem Abstrak ( Abstract System) dan Sistem Fisik ( PhysicalSystem).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tampak secara fisik misalnya teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran pemikiran yang berhubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya komputer, sistemakuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sebagai Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia


(18)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuatoleh manusia, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

3. Sebagai Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu

(Probabilistic System).

Sistem tertentu beroperasi dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran darisistem dapat diramalkan, contoh: sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sebagai Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otom atis tanpa adanya turut campur dengan pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistemini menerima masukkan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

Penggajian diambil dari kata gaji, dimana pengertian gaji ini telah dibahas pada uraian diatas, istilah gaji biasannya digunakan untuk pegawai yang menerima hasil kerjanya dalam bentuk uang yang akan dibayarkan pada setiap minggu sekali.


(19)

Dari definisi diatas dapat disampaikan bahwa sistem penggajian adalah seperangkat unsur yang saling berkaitan dan membentuk totalitas yang menentukan pemberian imbalan atau hasil kerja seseorang.

Sistem penggajian dibagi menjadi tiga jenis diantaranya :

1. Sistem Skala Tunggal

Sistem skala tunggal adalah memberikan gaji pokok yang samakepada

pegawai yang berpangkat dengan tidak memperlihatkan

sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggungjawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.

2. Sistem Skala Ganda

Sistem skala ganda adalah sistem penggajian menentukan besarnya gaji yang bukan saja didasarkan pada pangkat, tetapi juga didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggungjawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.

3. Sistem Skala Gabungan

Sistem skala gabungan adalah sistem penggajian yang

merupakan perpaduan antara sistem skala tunggal dengan sistem skala ganda, dimana pegawai yang berangkat dan masa kerja sama diberi gaji pokok yang sama,disamping kepada pegawai yang memikul tanggungjawab yang berat.

Fungsi penggajian adalah sebagai berikut :

a. Pengalokasian Sumber Daya Manusia secara efisien

b. Pemberian gaji yang baik bagi keryawan yang berprestasi akan


(20)

c. Penggajian yang baik mendorong perusahan memperoleh keuntungan yang maksimal dan pegawai yang dipekerjakan adalah pegawai produktif

d. Mendorong pertumbuhan stabilitas ekonomi

Menurut Amir Abadi Jusuf (2000 : 285 ) sistem penggajian adalah sistem yang menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajer.

Menurut Mulyadi (2001:382), menyebutkan bahwa sistem penggajian akan dapat berjalan dengan baik bila melibatkan lima fungsi, yaitu:

1. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan kerja karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi fungsi kepegawaian berada di tangan Bagian Kepegawaian, di bawah Departemen Personalia dan Umum

2. Fungsi Pencatatan Waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji. Dalam struktur organisasi, fungsi pencatatan waktu berada di tangan Bagian Pencatat Waktu, di bawah Departemen Personalia dan Umum.


(21)

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi pembuat daftar gaji berada di tangan Bagian Gaji, di bawah Departemen Personalia dan Umum.

4. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Dalam srtuktur organisasi, fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian berada ditangan tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1) Bagian Utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji untuk membayarkan gaji karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji tersebut.

2) Bagian Kartu Biaya

Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan jam kerja (untuk tenaga kerja langsung).


(22)

3) Bagian Jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.

5. Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. Dalam stuktur organisasi, fungsi keuangan ada di Bagian Kasa.

Mulyadi (2001:374) juga menyebutkan dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian adalah :

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing),pemindahan dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji.

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.


(23)

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung. Seperti telah disebutkan di atas, catatan waktu kerja ini hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya dalam bentuk pesanan. Dalam perusahaan ini diperlukan informasi biaya tenaga kerja langsung untuk setiap pesanan yang diproduksi. Dalam perusahaan yang memproduksi barang secara masal, karyawan mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari ke hari, sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan distribusi tenaga kerja langsung. Semua biaya tenaga kerja langsung dibebankan langsung kepada produk yang sama.

4. Daftar Gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, yang kemudian dikurangi potongan – potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

5. Rekap Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji tiap departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji.

6. Surat Pernyataan Gaji

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan daftar gaji dalam kegiatan yang terpisah dari kegiatan pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.


(24)

Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji. Di halaman muka amplop gaji karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

8. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.

Prosedur dalam sistem penggajian perusahaan : 1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi. Pencatatan waktu jam hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa, yang karyawan harus menandatangani setiap hadir dan pulang karyawan dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir berupa clock card yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin otomatis pencatat waktu (time recorder machine). Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir karyawan digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar hadir ini juga digunakan untuk menentukan apakah karyawan bekerja dalam jam biasa atau dalam jam lembur (overtime), sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur.


(25)

2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan Pph Pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji.

3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji

Dalam prosedur distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produksi.

4. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji . Jika jumlah karyawan banyak, pembagian amplop gaji biasanya dilakukan oleh juru bayar. Pembayaran gaji dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan.

Setiap perusahaan mempunyai sistem penggajian yang berbeda-beda mungkin ada yang menggunakan sistem penggajian berdasarkan jamjaman,


(26)

harian, mingguan maupun tahunan. Begitu juga dengan PDAM Tirtanadi cabang Berastagi yang telah menggunakan sistem penggajian yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Pada PDAM Tirtanadi cabang Berastagi ada dua jenis karyawan, yaitu karyawan tetap dan tenaga honor kontrak. Yang disebut tenaga honor kontrak adalah apabila berakhirnya kontrak selama 1(satu) tahun, maka tenaga honor kontrak tersebut wajib memperpanjang kontrak kembali untuk masa satu tahun kontrak kerja berikutnya sesuai dengan peraturan perusahaan. Artinya setiap tenaga honor kontrakharus perpanjang kontrak setiap tahunnya.

Menurut penjelasan dari Bapak Romy Pranata selaku kabag personalia PDAM Tirtanadi cabang Berastagi yaitu sebagai berikut:

“Sistem yang digunakan di PDAM Tirtanadi adalah sistem gaji/upah bulanan (30 hari). Sistem ini dinilai paling efektif dibandingkan dengan sistem gaji/upah yang lain”. (Wawancara tanggal 15 Mei 2014).

Sistem gaji/upah adalah sistem gaji/upah bersih dalam bentuk uang tanpa ada bentuk natura. Standar gaji/upah diatur dan ditetapkan, minimum sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Perusahaan berhak mengubah komponen- komponen upah selama tidak melanggar undangundang. Peninjauan gaji/upah dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali diluar ketentuan pemerintah. Sistem evaluasi gaji/upah diatur tersendiri oleh pihak perusahaan dengan melihat situasi dan kondisi perusahaan.

Pegupahan diatur dengan, sistem upah bulanan, upah bulanan adalah upah dalam satu bulan atau 30 hari. Upah bulanan didasarkan atas surat keputusan menteri tenaga kerja dan pelaksanaannya diatur atas persetujuan bersama


(27)

kedua belah pihak. Gaji/upah karyawan seluruhnya akan dibayarkan tiap-tiap bulan pada tanggal 25. Apabila tanggal tersebut kebetulan jatuh pada hari minggu/libur nasional maka gaji/upah pembayarannya akan diajukan satu hari sebelumnya.

Besarnya gaji pokok ataupun tunjangan yang diberikan kepada karyawan, pada saat-saat tertentu akan dievaluasi. Ada kemungkinan bahwa besarnya tunjangan ataupun fasilitas yang diberikan kepada karyawan, akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karyawan yang bersangkutan mungkin sudah tidak menjabat pada posisi tersebut, sehingga karyawan yang bersangkutan tidak berhak lagi untuk menerimanya Dengan demikian, selain menerima gaji pokok yang besarnya telah ditentukan, pada umumnya setiap karyawan juga akan menerima berbagai macam tunjangan serta dikurangi dengan berbagai macam kewajiban yang harus dibayarkan kepada perusahaan. Secara umum dapat dikatakan, bahwa komponen gaji yang diterima seseorang, pada umumnya terdiri atas : Gaji Pokok + Tunjangan – Potongan.

B.Gaji Pokok

Yang dimaksud gaji pokok adalah gaji yang dibayarkan setiap bulan kepada karyawan PDAM Tirtanadi cabang Berastagi secara teratur pada umumnya pembayaran gaji pokok ini setiap bulannya sama menurut ketentuan yang berlaku. Gaji pokok karyawan pada PDAM Tirtanadi ditentukan berdasarkan golongan. Gaji yang diterima karyawan tidaklah sebesar gaji pokok yang telah ditetapkan, akan tetapi ditambah dengan tunjangan dan dikurangi potongan-potongan yang ditentukan.


(28)

Menurut data yang diperoleh berikut adalah tabel daftar gaji pokok pada tiap golongan yang ada pada PDAM Tirtanadi cabang Berastagi:

Tabel 3.1 : Tabel Gaji

No Golongan Gaji pokok

1 B-4 2.525.500

2 B-3 2.350.100

3 B-2 2.474.500

4 C-3 3.238.800

5 C-2 3.107.400

6 C-1 2.553.100

7 Tenaga honor

kontrak 1.851.500

Sumber PDAM Tirtanadi

Bagi karyawan PDAM Tirtanadi cabang Berastagi gaji dengan jumlah tersebut sudah dirasa cukup dan sesuai dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan mereka. Salah satu karyawan menyatakan :

“gaji dan fasilitas yang kami peroleh, kami rasa sudah cukup dan sesuai dengan pekerjaan kami. Karena selain gaji pokok, kami juga masih mendapatkan uang makan, uang lembur dan lain sebagainya.” (wawancara tanggal 15 Mei 2014).

Dari keterangan salah satu karyawan bisa diketahui bahwa karyawan merasa puas dengan gaji yang diperoleh dan mereka merasa gaji yang diterima sudah sesuai dengan beban kerja yang dikerjakan.


(29)

C.Fasilitas yang diberikan kepada karyawan

Setiap perusahaan/ badan usaha pasti memperhatikan kesejahteraan para karyawannya maka dari itu selain perusahaan memberikan gaji/upah juga memberikan tunjangantunjangan. Fasilitas-fasilitas diluar gaji pokok yang diberikan pasti berbeda antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Adapun fasilitas yang diberikan PDAM Tirtanadi cabang Berastagi menurut dokumen yang diperoleh antara lain :

a. Tunjangan Pendidikan

Tunjangan Pendidikan ini diberikan satu kali dalam satu bulan yang ditambahkan bersama gaji pokok.

b. Tunjangan Perumahan

Tunjangan Perumahan ini diberikan satu kali dalam satu tahun.

c. Tunjangan Intensif

Tunjangan Intensif ini diberikan satu kali dalam satu tahun, karyawan menerimanya disetiap akhir bulan enam.

d. Tunjangan Hari Raya

Karyawan yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih sebesar 1bulan upah. Karyawan yang telah memiliki masa kerja lebih dari 3 bulan akan memperoleh tunjangan hari raya secara proposional. Diberikan minimal satu minggu sebelum haru raya.

e. Tunjangan BAT (Bantuan Akhit Tahun)


(30)

f. Karyawan diberikan cuti 12 hari dalam satu tahun dan satu bulan dalam lima tahun.

g. Uang Makan

Uang makan ini diberikan satu minggu sekali. Karyawan menerimanya setiap hari jumat, dan apabila pada haru jumat tersebut tanggal merah, pemberian uang makan akan diberikan satu hari sebelumnya.

Absen karena mangkir, ijin pribadi, sakit tanpa surat dokter, dan tidak masuk karena alasan apapun dan sesuai dengan apa yang diatur dalam perjanjian tidak akan diberikan uang makan sehingga uang makannya akan berkurang.

h. Uang Lembur

Uang lembur ini diberikan kepada karyawan tenaga honor kontrak satu kali dalam satu minggu berdasarkan kelebihan jam kerja.

i. Uang kerajinan

Uang kerajinan diberikan kepada karyawan setiap satu kali dalam satu bulan berdasarkan absensi kehadiaran.

D.Potongan Gaji

Setiap karyawan di PDAM Tirtanadi tidak mendapatkan gaji/upah secara utuh pasti ada potongan-potongan dari perusahaan. Adapun gaji/upah yang dapat dipotong /diperhitungkan menurut penjelasan Bapak Romy Pranata selaku kabag personalia PDAM Tirtanadi cabang Berastagi potongan-potongan gaji karyawan adalah sebagai berikut :

1. Sumbangan-sumbangan karyawan untuk untuk jaminan sosial menurut


(31)

2. Pembayaran pinjaman karyawan setiap bulannya

3. Iuran wajib STM

4. Iuran wajib BPJS

5. Iuran Pensiun

E.Prosedur Pembayaran Gaji

Pembayaran upah/gaji diberikan setiap akhir bulan yaitu pada tanggal 25 ditiap bulannya. Pada awal bulan yaitu pada tanggal 5 adalah batas akhir karyawan untuk menyerahkan absensi dan lembur. Yang selanjutnya akan diteruskan ke administrasi personel di Medan setelah itu terjadi perhitungan dan selanjutnya diserahkan kepada administrasi payroll untuk membayarkan gaji/upah para karyawan. Pembayaran gaji/ upah karyawan melalui transfer ke rekening masing-masing karyawan. Maka dari itu setiap karyawan diwajibkan memiliki nomor rekening sendiri yang akan digunakan untuk transaksi pembayaran gaji dan pembayaran-pembayaran lainnya yang menjadi hak karyawan. Perusahaan akan mengirimkan semua pembayaran tersebut melaui bank Sumut oleh karena itu setiap karyawan diwajibkan memiliki rekening tabungan di Bank Sumut terdekat. Perusahaan akan membantu dalam hal pengurusan pembukaan rekening baru.

Gaji yang diterima pada tanggal 25 berupa upah yaitu yang terdiri dari gaji pokok + tunjangan lainnya dan juga pembayaran uang lembur untuk bulan sebelumnya.

Apabila terjadi keterlambatan sehingga menyebabkan karyawan belum dapat menerima pembayaran atas uang lembur pada bulan seharusnya dia menerima maka uang lembur tersebut akan dibayarkan pada bulan selanjutnya.


(32)

Bagi karyawan yang tidak menyampaikan form absensi dan lembur hingga bulan berikutnya maka pihak PDAM Tirtanadi tidak akan memberikan pembayaran uang lembur yang dilakukan.


(33)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat penulis dalam sistem penggajian pada PDAM Tirtanadi Cabang Berastagi :

1. Sistem penggajian yang digunakan di PDAM Tirtanadi adalah sistem

gaji/upah bulanan yaitu upah dalam 30 hari karena sistem ini dianggap lebih efektif dibandingkan dengan sistem lain. Seperti sistem penggajian perjam, harian, ataupun mingguan.

2. Selain karyawan mendapatkan gaji/upah karyawan juga mendapatkan

tunjangan diantaranya yaitu tunjangan pendidikan, tunjangan perumahan, tunjangan intensif, Tunjangan Hari Raya, tunjangan Bantuan Akhir Tahun (BAT) dan juga tunjangan cuti, uang transpor, uang lembur juga uang makan. Dibandingkan dengan perusahaan lain, seperti PT Sibayakindo Berastagi. Tunjangan yang di berikan PDAM Tirtanadi memiliki kekurangan yaitu, PDAM Tirtanadi memberikan tunjangan kesehatan hanya dari BPJS saja. Sedangkan PT Sibayakindo Berastagi memberikan tunjangan kesehatan yang lebih baik untuk karyawannya. Seperti, setiap karyawanya diberikan tunjangan kesehatan tanpa memotong gaji, setiap karyawan yang rawat inap di rumah sakit semuanya dibiayai oleh perusahaan.

3. Pembayaran gaji/upah kepada seluruh karyawan selalu tepat waktu karena


(34)

Bank SUMUT. Pembayaran gaji/upah dibayarkan tiap akhir bulan tepatnya pada tanggal 25.

4. Slip gaji untuk masing-masing karyawan dengan segala perinciannya

diserahkan langsung bagi karyawan yang membutuhkannya melalui kasir pada perusahaan, hal ini penting sebagai bukti bagi karyawan maupun perusahaan.

B. Saran

Untuk menunjang administrasi pembayaran gaji khusus pada PDAM Tirtanadi cabang Berastagi dimasa yang akan datang, saran yang diberikan sebagi bahan masukan sebagai berikut :

1. Perusahaan harus memberikan gaji dan tunjangan yang sesuai untuk

memenuhi kebutuhan karyawan masing-masing dan juga harus memberikan tunjangan kesehatan yang lebih baik dari yang diberikan perusahaan saat ini. Melalui perbaikan tunjangan ini diharapkan karyawan lebih baik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

2. Dengan adanya sistem yang dilaksanakan dengan baik maka akan

diperoleh hasil kerja yang baik pula. Oleh karena itu untuk mempertahankannya para karyawan PDAM Tirtanadi cabang Berastagi harus dapat :

• Mempertinggi disiplin individu, baik disiplin waktu maupun


(35)

kewajiban dan haknya serta menghindari penggunaan waktu yang kurang efektif.

• Meningkatkan prestasi kerja dan membina serta mengembangkan diri

demi kelancaran tugas, agar mendapat tunjangan yang lebih baik dari perusahaan.


(36)

DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba empat, Jakarta

Jusuf, Amir Abdi. 2000. Sistem Informasi Akuntan. Salemba Empat, Jakarta Sutabri, Tata. 2005. Analisis Sistem Informasi. Andi Publisher, Yogyakarta PDAM Tirtanadi cabang Berastagi. 2014. Dokumen, Berastagi

Hariandja. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo, jakarta

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi Publisher,


(1)

2. Pembayaran pinjaman karyawan setiap bulannya 3. Iuran wajib STM

4. Iuran wajib BPJS 5. Iuran Pensiun

E.Prosedur Pembayaran Gaji

Pembayaran upah/gaji diberikan setiap akhir bulan yaitu pada tanggal 25 ditiap bulannya. Pada awal bulan yaitu pada tanggal 5 adalah batas akhir karyawan untuk menyerahkan absensi dan lembur. Yang selanjutnya akan diteruskan ke administrasi personel di Medan setelah itu terjadi perhitungan dan selanjutnya diserahkan kepada administrasi payroll untuk membayarkan gaji/upah para karyawan. Pembayaran gaji/ upah karyawan melalui transfer ke rekening masing-masing karyawan. Maka dari itu setiap karyawan diwajibkan memiliki nomor rekening sendiri yang akan digunakan untuk transaksi pembayaran gaji dan pembayaran-pembayaran lainnya yang menjadi hak karyawan. Perusahaan akan mengirimkan semua pembayaran tersebut melaui bank Sumut oleh karena itu setiap karyawan diwajibkan memiliki rekening tabungan di Bank Sumut terdekat. Perusahaan akan membantu dalam hal pengurusan pembukaan rekening baru.

Gaji yang diterima pada tanggal 25 berupa upah yaitu yang terdiri dari gaji pokok + tunjangan lainnya dan juga pembayaran uang lembur untuk bulan sebelumnya.

Apabila terjadi keterlambatan sehingga menyebabkan karyawan belum dapat menerima pembayaran atas uang lembur pada bulan seharusnya dia


(2)

Bagi karyawan yang tidak menyampaikan form absensi dan lembur hingga bulan berikutnya maka pihak PDAM Tirtanadi tidak akan memberikan pembayaran uang lembur yang dilakukan.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat penulis dalam sistem penggajian pada PDAM Tirtanadi Cabang Berastagi :

1. Sistem penggajian yang digunakan di PDAM Tirtanadi adalah sistem gaji/upah bulanan yaitu upah dalam 30 hari karena sistem ini dianggap lebih efektif dibandingkan dengan sistem lain. Seperti sistem penggajian perjam, harian, ataupun mingguan.

2. Selain karyawan mendapatkan gaji/upah karyawan juga mendapatkan tunjangan diantaranya yaitu tunjangan pendidikan, tunjangan perumahan, tunjangan intensif, Tunjangan Hari Raya, tunjangan Bantuan Akhir Tahun (BAT) dan juga tunjangan cuti, uang transpor, uang lembur juga uang makan. Dibandingkan dengan perusahaan lain, seperti PT Sibayakindo Berastagi. Tunjangan yang di berikan PDAM Tirtanadi memiliki kekurangan yaitu, PDAM Tirtanadi memberikan tunjangan kesehatan hanya dari BPJS saja. Sedangkan PT Sibayakindo Berastagi memberikan tunjangan kesehatan yang lebih baik untuk karyawannya. Seperti, setiap karyawanya diberikan tunjangan kesehatan tanpa memotong gaji, setiap karyawan yang rawat inap di rumah sakit semuanya dibiayai oleh perusahaan.

3. Pembayaran gaji/upah kepada seluruh karyawan selalu tepat waktu karena pembayaran dilakukan melalui transfer pada bank yang ditunjuk yaitu


(4)

Bank SUMUT. Pembayaran gaji/upah dibayarkan tiap akhir bulan tepatnya pada tanggal 25.

4. Slip gaji untuk masing-masing karyawan dengan segala perinciannya diserahkan langsung bagi karyawan yang membutuhkannya melalui kasir pada perusahaan, hal ini penting sebagai bukti bagi karyawan maupun perusahaan.

B. Saran

Untuk menunjang administrasi pembayaran gaji khusus pada PDAM Tirtanadi cabang Berastagi dimasa yang akan datang, saran yang diberikan sebagi bahan masukan sebagai berikut :

1. Perusahaan harus memberikan gaji dan tunjangan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan karyawan masing-masing dan juga harus memberikan tunjangan kesehatan yang lebih baik dari yang diberikan perusahaan saat ini. Melalui perbaikan tunjangan ini diharapkan karyawan lebih baik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

2. Dengan adanya sistem yang dilaksanakan dengan baik maka akan diperoleh hasil kerja yang baik pula. Oleh karena itu untuk mempertahankannya para karyawan PDAM Tirtanadi cabang Berastagi harus dapat :

• Mempertinggi disiplin individu, baik disiplin waktu maupun kedisiplinan dalam pelaksanaan kerja sehingga menyadari akan


(5)

kewajiban dan haknya serta menghindari penggunaan waktu yang kurang efektif.

• Meningkatkan prestasi kerja dan membina serta mengembangkan diri demi kelancaran tugas, agar mendapat tunjangan yang lebih baik dari perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba empat, Jakarta

Jusuf, Amir Abdi. 2000. Sistem Informasi Akuntan. Salemba Empat, Jakarta Sutabri, Tata. 2005. Analisis Sistem Informasi. Andi Publisher, Yogyakarta PDAM Tirtanadi cabang Berastagi. 2014. Dokumen, Berastagi

Hariandja. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo, jakarta

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi Publisher, yogyakarta