3.2. Makna Kanji di Stasiun Bus
Tidak banyak rute bus antar kota yang berjarak jauh di Jepang, karena jaringan kereta yang panjang telah dahulu dibangun sebelum jalan raya. Dewasa ini
orang Jepang lebih memilih bepergian dengan pesawat udara karena lebih efisien waktu. Sebaliknya bus carteran sangat terkenal di dalam kota dan juga di daerah
pinggiran pantai. Bus bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat golongan bawah dan menengah karena selain sangat murah, juga merupakan cara satu-satunya untuk
bisa mencapai tempat-tempat tertentu yang tidak bisa dicapai pesawat maupun kereta. Bagian yang paling sulit bepergian dengan bus ialah memahami tanda baca
yang terdapat di halte, stasiun ataupun di dalam bus itu sendiri. Nama-nama tempat biasanya memainkan peranan penting, tidak hanya baris-barisnya semata, akan tetapi
nama-nama lambang yang memiliki bacaan yang unik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar : 1 Aksara yang paling atas dalam lingkaran tanda baca menyatakan perusahaan
bus---dalam hal ini, 都営バス Toei basu---dan memastikan kita bahwa ini benar-benar 停留所 teiryuujo, “halte bus”. Toei sama seperti dalam Toei sen untuk kereta bawah
tanah, jadi kalimat penuhnya, 都営バス停留所 Toei Basu Teiryuujo, berarti “Halte Bus Metropolitan Tokyo” A dalam gambar 1. Memeriksa bagian lambang ini
bukanlah merupakan latihan asal-asalan, karena bus-bus swasta jalur kota mungkin saja berhenti sangat dekat antara satu sama lain.
B dalam gambar 1 adalah nama halte bus. Di bawahnya dengan tulisan vertikal adalah nomor-nomor rute dan tujuan akhir dari bus-bus yang berhenti di situ.
Lambang empat persegi panjang di bagian bawah gambar 1 ialah contoh dari jam berangkat di setiap rutenya. Jadwal untuk hari minggu dan hari-hari libur ditulis
Universitas Sumatera Utara
setengah biasanya dalam lambang bewarna merah, di bawah kepala 休日 kyuujitsu , “hari libur”. Lihat gambar 2 dan 4. 平 日 Heijitsu, yakni jadwal “hari kerja”
biasanya dalam aksara bewarna hitam ditulis di bagian lain dari jadwal tersebut.
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4 Lambang-lambang yang pasti kita pelajari sekarang ialah salah satunya dalam
gambar 2, 3, dan 4. Yang pertama, diucapkan 実 jitsu 日 nichi 日 hi yang berarti “matahari” atau “hari” secara alamiah sudah cukup sebagai gambar “matahari”.
Lambang yang berikutnya, yang biasanya diucapkan ji atau toki, “jam” atau “waktu” ialah gambar matahari di sebelah kiri, di sebelah kanan, kaki dan tangan
gambar 3. Bayangkan akan gerakan tangan dan kaki ketika melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
sebelah kanan memiliki asal usul kata yang rumit. Pengertian “kerja” menjadi “pegawai pemerintah”, yang kemudian berpindah menjadi “kuil”. Artinya yang
terakhir berasal dari gabungan biksu Budha dari India, yang ketika mengembara melewati daratan Cina, sering diberi akomodasi di kantor-kantor pemerintah.
Aksara yang ketiga dapat dikatakan tidak terlalu sulit untuk diingat. Diucapkan yasu mu atau kyuu yang berarti “rehat” atau “peristirahatan”, ia berasal
usul dari sketsa orang yang sedang rehat di bawah keteduhan sebuah pohon Gambar 4.
Ada beberapa tujuan akhir dalam perjalanan bus. Jenis perjalanan bus yang paling disukai sekarang ini ialah wan-man, bus dengan satu kondektur, yang lebih
murah. Jadi, di atas bus Metropolitan kota Tokyo anda memasukkan sejumlah ongkos ke dalam kotak ongkos pada saat anda naik. Pada bus-bus lain mungkin anda harus
mengambil secarik kertas 整理券 seiriken dari mesin karcis pada saat anda naik. Di atas kertasnya tertulis zona daerah, dan apabila kita siap turun, periksalah nomor meja
biaya elektronik di bagian depan bus dan masukkan seiriken dengan jumlah uang secukupnya ke dalam kotak ongkos dekat tempat duduk supir.
3.3. Makna Kanji di Stasiun Taksi