Pembatasan masalah Metodologi Penelitian Percobaan

3. “Pemanfaatan Kulit Kerang dan Resin Epoksi terhadap Karakteristik Beton Polimer” oleh Shinta Marito Siregar. Program Study Magister Ilmu Fisika Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 2009. Beton alternatif tanpa semen dengan bahan baku kulit kerang, pasir silika dan resin epoksi, beton dikeringkan selama 8 jam pada suhu 60°C tekanan 1 atm. Hasil pengujian kualitas beton optimum pada 80 kulit kerang 20volume resin epoksi. Kuat tekan 56,9MPa, kuat patah 34MPa dan kuat Tarik ,46MPa. Densitas 2,716 gcm3, absorbsi 0,4, penyusutan 1,29, konduktivitas termal. 1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis dalam penelitian untuk tugas akhir ini sebagai berikut: 1. Mengetahui workability beton segar yang menggunakan bahan abu kulit kerang sebagai substitusi pada semen dalam campuran beton. 2. Mengetahui perilaku mekanik beton yang menggunakan abu kulit kerang dan kapur sebagai substitusi pada semen dalam campuran beton dan membandingkannya dengan beton normal. Perilaku mekanik yang diteliti meliputi: kuat tekan, kuat tarik belah, absorbsi dan makrostruktur. 3. Sebagai informasi awal kepada masyarakat umum bahwa limbah abu kulit kerang dapat dimanfaatkan pada campuran beton.

1.3. Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi cakupan ruang lingkupnya agar tidak terlalu luas. Pembatasan masalah meliputi : 1. Mutu beton yang direncanakan adalah f‟c 20 Mpa. 2. Menggunakan bahan campuran abu kulit kerang dan kapur. 3. Substitusi Kadar Abu dan kapur yang digunakan sebanyak 5 , 10 , 15, 20 dari penggunaan semen. 4. Benda uji yang digunakan adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, 5. Perawatan beton dengan cara perendaman di air. 6. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari untuk semua variasi. 7. Pengujian kuat tarik belah dilakukan pada umur 28 hari untuk semua variasi. 8. Pengujian absorbsi beton dilakukan setelah umur 28 hari. 9. Pengujian makrostruktur beton dilakukan setelah umur 28 hari. Gambar 1.1 Benda Uji Silinder

1.4. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut : 1. Penyediaan bahan penyusun beton : batu pecah, pasir, semen dan bahan campuran abu kulit kerang dan kapur. 2. Pemeriksaan bahan penyusun beton.  Analisa ayakan agregat halus dan agregat kasar  Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar.  Pemeriksaan berat isi pada agregat halus dan agregat kasar.  Pemeriksaan kadar Lumpur pencucian agregat kasar dan halus lewat ayakan no.200.  Pemeriksaan kandungan organik colorimetric test pada agregat halus. 3. Pemeriksaan analisa laboratorium abu kulit kerang dan kapur. 4. Mix design perancangan campuran Penimbangan penakaran bahan penyusun bet on berdasarkan uji karakteristik f‟c 20 Mpa. 5. Pengujian kuat tekan beton, kuat tarik belah, absorbsi beton dan makrostruktur menggunakan benda uji silinder.

1.5. Percobaan

Pembuatan benda uji : Pembuatan beton dengan menggunakan campuran abu kulit kerang dan kapur dengan faktor air semen tetap untuk setiap variasi. Benda uji yang dibuat adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Adapun variasi yang digunakan adalah : a Variasi 1, tanpa penambahan beton normal . b Variasi 2, penambahan abu kulit kerang dan kapur sebesar 5 dari penggunaan semen. c Variasi 3, penambahan abu kulit kerang dan kapur sebesar 10 dari penggunaan semen. d Variasi 4, penambahan abu kulit kerang dan kapur sebesar 15 dari penggunaan semen. e Variasi 5, penambahan abu kulit kerang dan kapur sebesar 20 dari penggunaan semen.  Pengujian slump slump test ASTM C143-90 A, untuk mengetahui tingkat kemudahan pengerjaan workability setelah penggantian agregat dan sebelumnya.  Standar praktis untuk pembuatan dan pemeliharaan benda uji beton di lapangan ASTM C 31-91  Pengujian absorbsi beton setelah umur 28 hari ASTM C642-97.  Pengujian kekuatan tekan beton ASTM C39-86 pada umur 28 hari.  Pengujian kekuatan tarik belah beton ASTM C496–96 pada umur 28 hari.  Pengujian makrostruktur beton ASTM B-276 pada umur 28 hari. Tabel 1.1 Distribusi Pengujian Benda Uji Silinder Variasi Kuat Tekan Beton Umur 28 hari Kuat Tarik Belah Umur 28 hari Absorbsi Beton Umur 28 hari Jumlah Benda Uji Beton Normal 3 3 3 9 Beton + 5 abu kulit kerang Beton + 5 kapur 3 1 3 1 3 1 9 4 Beton + 10 abu kulit kerang Beton + 10 kapur 3 1 3 1 3 1 9 4 Beton + 15 abu kulit kerang Beton + 15 kapur 3 1 3 1 3 1 9 4 Beton + 20 abu kulit kerang Beton + 20 kapur 3 1 3 1 3 1 9 4 Total Benda Uji 61 Total jumlah benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat tekan sebanyak 19 silinder, untuk pngujian kuat tarik belah sebanyak 19 silinder, untuk pengujian absorbsi sebanyak 19 silinder. Pengujian pada Kapur adalah revisi dari seminar proposal. Dengan pengujian kuat tekan sebanyak 4 silinder, untuk pngujian kuat tarik belah sebanyak 4 silinder, untuk pengujian absorbsi sebanyak 4 silinder. Dan sebanyak 3 silinder untuk pengujian makrostruktur.

1.6. Manfaat Penelitian