Uji Kuat Tekan Beton Absorbsi Beton Uji Kuat Tarik Beton

c. Variasi III : 0.0061 mᶾ V2=10 V1 M2 = 0,458 kg d. Variasi IV : 0.0061 mᶾV2=15 V1 M2 = 0,687 kg e. Variasi V : 0.0061 mᶾV2=20 V1 M2 = 0,916 kg

3.8 Pengujian Sampel

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan beton, pengujian tarik belah dan absorbsi beton dan makrostruktur.

3.8.1 Uji Kuat Tekan Beton

Pengujian dilakukan pada umur beton 28 hari untuk tiap variasi beton. Sehari sebelum pengujian sesuai umur rencana, silinder beton dikeluarkan dari bak perendaman. Sebelum dilakukan uji kuat tekan, benda uji ditimbang beratnya. Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan mesin kompres elektrik berkapasitas 200 ton yang digerakkan secara manual. Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus : Α Ρ c f  .............................................................3.1 dimana : f‟c = Kekuatan tekan kgcm 2 P = Beban tekan kg A = Luas permukaan benda uji cm 2 Gambar 3.7 Uji Tekan Beton

3.8.2 Absorbsi Beton

Salah satu sifat beton yang paling penting agar memiliki ketahanan terhadap serangan material dari luar adalah absorbsi beton. Faktor utama yang menentukan absorbsi beton adalah faktor air semen dari campuran beton. Semakin tinggi faktor air semen maka akan semakin banyak pula Pori – pori yang saling berhubungan sehingga beton mempunyai absorbsi yang tinggi. Karena itu agar beton dapat bertahan dengan waktu yang lama maka absorbsi beton perlu diturunkan yaitu dengan menurunkan faktor air semen. Absorbsi beton dapat dihitung dengan rumus : Absorbsi = ................................................3.2 Dimana : A = Berat beton setelah direndam gr B = Berat beton dalam kondisi kering gr

3.8.3 Uji Kuat Tarik Beton

Konstruksi beton yang dipasang mendatar sering menerima beban tegak lurus sumbu bahannya dan sering mengalami rekahan splitting. Hal ini terjadi karena daya dukung beton terhadap gaya lentur tergantung pada jarak dari garis berat beton, makin jauh dari garis berat makin kecil daya dukungnya. Kekuatan tarik belah relatif rendah, untuk beton normal berkisar antara 9- 15 dari kuat tekan. Penggujian kuat tarik beton dilakukan melalui pengujian split cilinder. Nilai pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50- 0,60 kali √fc‟, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57 √fc‟. Pengujian tersebut menggunakan benda uji silinder beton berdiameter 150 mm dan panjang 300 mm, diletakkan pada arah memanjang di atas alat penguji kemudian beban tekan diberikan merata arah tegak dari atas pada seluruh panjang silinder. Apabila kuat tarik terlampaui, benda uji terbelah menjadi dua bagian dari ujung ke ujung. Tegangan tarik yang timbul sewaktu benda uji terbelah disebut sebagai spilt cilinder strength. Besarnya tegangan tarik belah beton tegangan rekah beton dapat dihitung dengan rumus : L D π Ρ 2 Fct  ..........................................................3.3 di mana : Fct = Tegangan rekah beton kgcm P = Beban maksimum kg L = Panjang silinder cm D = Diameter cm Gambar 3.8 Uji Split Cylinder

3.8.4 Makrostruktur