Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja Persentase Peningkatan Volume Usah Analisa Penyebab PeningkatanPenurunan Realisasi dari Target Kinerja

Renja Tahun 2017 Dinas Koperasi, UMKM Propinsi Sumatera Barat 2. Peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjam koperasi dari target 32 terealisasi 40,45 dengan capaiannya sebesar 128,41 disebabkan : a adanya dukungan dana melalui APBN, APBD KabKotapropinsi dalam pelaksanaan pembinaan dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam koperasi. b berfungsinya satgas pengawasan usaha simpan pinjam koperasi sesuai dengan Permenkop dan UKM No. 15PerM.KUKM122009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 19PerMKUKM112008 tentang Pedoman Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Sasaran 2 Meningkatnya Kinerja Usaha Koperasi Sektor Riil dan Kinerja Usaha Simpan PinjamKSP Sasaran ini bertujuan untuk mewujudkan peningkatan kinerja usaha koperasi sektor riil dan koperasi simpan pinjam. a. Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja Persentase Peningkatan Volume Usaha. Volume Usaha koperasi adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan. Presentase peningkatan volume usaha dapat dihitung dari jumlah volume usaha tahun 2015 dikurang volume usaha tahun 2014 bagi volume usaha tahun 2014 dikali 100. Perbandingan antara target dan realisasi tahun sebelumnya dari Sasaran 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Pencapaian Realisasi Sasaran Meningkatnya Kinerja Usaha Koperasi Sektor Riil dan Kinerja Usaha Simpan Pinjam Tahun 2011-2015 Sasaran Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2015 2011 2012 2013 2014 Target Realis asi Capaia n Meningkatnya Kinerja Usaha Koperasi Sektor Riil dan Kinerja Usaha Simpan PinjamKSP Presentase peningkatan volume usaha 29,65 14,79 1,28 12,12 15 9,74 64,93 Renja Tahun 2017 Dinas Koperasi, UMKM Propinsi Sumatera Barat Berdasarkan tabel diatas pencapaian dari realisasi indikator kinerja mengalami penurunan yaitu sebesar 14,80 dari target sebesar 15 terealisasi sebesar 9,74 atau pencapaian sebesar 64,93 dari volume usaha tahun 2014 sebesar Rp. 4.485,154 milyar naik menjadi Rp. 4.921,881 milyar pada tahun 2015.

b. Analisa Penyebab PeningkatanPenurunan Realisasi dari Target Kinerja

Penurunan capaian realisasi indikator presentase peningkatan volume usaha disebabkan adanya penurunan volume usaha pada beberapa KabupatenKota seperti Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Dharmasraya, Kota Sawahlunto, dan Kota Pariaman. Volume usaha koperasi sektor riil turun disebabkan turunnya harga sawi. Disamping itu salah satu penyebab lain turunnya volume usaha, yaitu kegiatan bantuan modal dan sarana usaha bagi koperasi yang tidak bisa dilaksanakan karena adanya kebijakan bantuan hibah kepada masyarakat untuk tahun 2015 tidak bisa direalisasikan sesuai evaluasi Kemendagri. Disamping itu faktor eksternal yang mempengaruhi penurunan volume usaha koperasi adalah : a Volume usaha koperasi secara mikro dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti produksi, harga, tempat usaha dan promosi. Peningkatan hasil produk koperasi yang bergerak di sektor ril akan dipengaruhi oleh tingkat persaingan dan harga pasar yang kompetitif. Selain dari tingkat persaingan dan harga juga dipengaruhi oleh tingkat pelayanan dan partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa dan usaha koperasi. Kemampuan Penguruspengelola koperasi dalam menetapkan tempat lokasi usaha serta promosi produk juga akan berpengaruh terhadap peningkatan volume usaha. b Volume usaha koperasi juga dipengaruhi oleh terbatasnya modal koperasi dalam pengembangan usaha. Salah satu usaha KUD adalah pengencer pupuk bersubsidi. Dalam penyediaan pupuk bersubsidi ini Renja Tahun 2017 Dinas Koperasi, UMKM Propinsi Sumatera Barat koperasi harus memiliki modal yang cukup untuk mendapatkan pupuk dari PT. Pusri, sedangkan modal dari koperasi tersebut sangat terbatas sehingga koperasi tidak dapat mengembangkan usahanya secara maksimal. c Dengan terjadinya inflasi pada tahun 2015 yang berakibat produk pertanianperkebunan mengalamai penurunan harga, sehingga dengan terjadinya penurunan harga pada produk tersebut berakibat kepada rendahnya pendapatan koperasi. Sasaran 3 Meningkatnya legalitas usaha UMKM binaan Sasaran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan usaha UMKM sehingga dalam perkembangan UMKM ini lebih terarah dan memiliki legalitas usaha a. Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja Indikator kinerja dalam mencapai sasaran ini adalah Persentase UMKM yang memiliki legalitas usaha Legalitas Usaha merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu usaha dan produk. UMKM seharusnya memiliki legalitas usaha karena banyak sekali manfaat dari legalitas usaha, antara lain : 1 sarana perlindungan hukum; 2 sarana promosi; 3 bukti kepatuhan terhadap aturan hukum;4 mempermudah pengembangan usaha. Pencapaian Realisasi Sasaran Meningkatnya Legalitas Usaha UMKM Binaan Tahun 2011-2015 Sasaran Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2015 2011 2012 2013 2014 Target Realisasi Capai an Meningkatnya legalitas usaha UMKM binaan Presentase UMKM yang memiliki legalitas usaha 10 10 33,33 42,57 28,57 60,44 211,55 Renja Tahun 2017 Dinas Koperasi, UMKM Propinsi Sumatera Barat Pada table diatas dapat dilihat perbandingan target dengan realisasi kinerja tahun 2015 untuk sasaran meningkatkan legalitas usaha UMKM binaan dengan target sebesar 28,57 dapat direalisasikan sebesar 60,44 dengan capaian kinerja sebesar 211,55 Pada tahun 2015 realisasi legalitas usaha UMKM sebanyak 303.055 produkUMKM terdiri dari pendaftaran merek sebanyak 30 produk UMKM, sertifikasi Halal 15 produk UMKM dengan total sebanyak 45 produk UMKM, dan pendaftaran merk dari Kementerian Koperasi Dan UMKM RI sebanyak 150 produk UMKM , dan sertifikasi Halal sebanyak 33 produk UMKM, pemberian izin usaha mikro kecil sebanyak 5.000 IUMK, SIUP sebanyak 117.360 UMKM, TDP sebanyak 123.076 UMKM Persentase UMKM yang memiliki legalitas usaha selalu mengalami peningkatan dari tahun 2012-2015. Pada tahun 2012 realisasi persentase UMKM yang memiliki legalitas usaha adalah sebesar 10, tahun 2013 sebesar 33,33, tahun 2014 sebesar 42,57.

b. Analisi Penyebab PeningkatanPenurunan Realisasi dari Target Kinerja