Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja Presentase koperasi aktif Persentase Peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjamKSP

Renja Tahun 2017 Dinas Koperasi, UMKM Propinsi Sumatera Barat Sasaran 1 Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Koperasi

a. Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja

Kelembagaan koperasi sangat dipengaruhi oleh kualitas partisipasi anggota koperasi. Kualitas partisipasi anggota koperasi ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain faktor Intern Pengurus dan pengawas koperasi yang lemah. Hal ini disebabkan dipilihnya penguruspengawas yang tidak memenuhi kualifikasi, sehingga kurang berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu hal ini juga akan berdampak pada kualitas pelaksanaan RAT yang lemah. Kebanyakan anggota pasif sehingga RAT akhirnya hanya didominasi oleh sekelompok orang tertentu. Hal ini isebabkan kesadaran anggota yang masih rendah dan kegiatan usaha koperasi yang tidak dilandaskan pada kepentingan ekonomi anggota. Sasaran ini bertujuan untuk meningkatkan kulaitas kelembagaan koperasi. Indikator yang digunakan adalah:

a. Presentase koperasi aktif

Persentase koperasi aktif dapat dihitung dengan perbandingan antara jumlah koperasi aktif dengan jumlah koperasi

b. Persentase Peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjamKSP

Presentase peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjamKSP dapat dihitung dari perbandingan antara jumlah koperasi sehat dengan jumlah koperasi aktif Pencapaian Realisasi Sasaran Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Koperasi Tahun 2011- 2015 Sasaran Indikator Kinerja Realisasi 2015 2011 2012 2013 2014 Targe t Realisasi Capai an Meningkatny a Kualitas Kelembagaa n Koperasi Persentase Koperasi Aktif 66,31 69,36 70,48 69,03 71,5 69,88 97,73 Persentase Peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjamKSP 30,42 30,48 30,56 32,57 32 40,45 126,41 Dari tabel diatas dapat kami jelaskan sebagai berikut :

1. Presentase koperasi aktif

Renja Tahun 2017 Dinas Koperasi, UMKM Propinsi Sumatera Barat Pada tahun 2015 target persentase koperasi aktif sebesar 71,5 dengan realisasi sebesar 69,88 atau pencapaian kinerja sebesar 97,73 dari target yang ditetapkan. Dalam tahun 2015 ini dari jumlah koperasi sebanyak 3.881 unit aktif sebanyak 2.712 unit dan tidak aktif sebanyak 1.169 unit atau persentase koperasi aktif sebesar 69,88 yang terdiri dari 11 KabKota mencapai target persentase koperasi aktif diatas 70 Kab. Agam, Kab. Pasaman Barat,Kab. Padang pariaman, Kab. Tanah Datar, Kota Bukittinggi Kota Padang, Kota Sawahlunto, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kota Payakumbuh dan Kota Pariaman dan 8 Kabupaten dengan realisasi persentase koperasi aktif dibawah 70 Kab. Pasaman, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Solok Selatan, Kab. Pesisir Selatan Kab. Dharmasraya, dan Kab. Kep. Mentawai.

2. Persentase Peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjamKSP

Salah satu indikator penilaian kinerja Koperasi yang memiliki usaha Simpan Pinjam adalah tingkat kesehatan usaha simpan pinjam koperasi yang bersangkutan. Dalam perkembangannya predikat sehat untuk usaha simpan pinjam koperasi tersebut sangat penting, karena koperasi yang sehat menggambarkan bahwa koperasi tersebut telah memiliki sistem pengelolaan usaha dan manajemen yang baik. Persentase peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjam merupakan perbandingan antara jumlah koperasi sehat dengan jumlah koperasi aktif. Pada tahun 2015 ini persentase peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjam koperasi ditargetkan sebesar 32 dan terealisasi 40,45 1.097 unit atau capaiannya sebesar 126,41. Capaian realisasi persentase peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjam ini disebabkan karena semakin baiknya pengelolaan usaha simpan pinjam yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika dibandingkan dengan persentase peningkatan tingkat kesehatan usaha simpan pinjam koperasi terjadi peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2011 sebesar 30,42, tahun 2012 sebesar 30,48, tahun 2013 sebesar 30,56, tahun 2014 sebesar 32,57, dan tahun 2015 sebesar 40,45. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja koperasi Renja Tahun 2017 Dinas Koperasi, UMKM Propinsi Sumatera Barat khususnya Koperasi Simpan Pinjam maupun Usaha Simpan Pinjam semakin membaik.

b. Analisa Penyebab PeningkatanPenurunan Realisasi dari Target