23 agar setiap anggota konsisten dengan sasaran organisasi serta untuk
mengurangi konflik-konflik yang membahayakan.
Sesudah mengurutkan kegiatan kemudian mengelompokkan pekerjaan dengan dasar pilihan sebagai berikut:
Fungsional: organisasi ibagi berdasarkan kelompok-kelompok fungsional seperti: pemasaran, produksi, keuangan dan sumber daya
manusia. Kegiatan: organisasi dibagi berdasarkan kegiatan yang dilakukan
misalnya musik orkestra, teknisi, partisi Wilayah: organisasi dibagi berdasarkan daerah tempat organisasi
beroperasi misalnya Twillite Orkestra cabang Yogyakarta, Surabaya Simponi Orkestra cabang Yogyakarta.
Proses: organisasi dibagi berdasarkan jenis proses yang dilakukan, misalnya bagian aransemen, penulisan part atau partisi, bagian
penggandaan, bagian latihan dan bagian pementasan.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Pada kegiatan belajar 1 ini, peserta sudah mendapat penjelasan tentang manajemen seni pertunjukan dengan konten pembahasan tentang konsep
manajemen seni pertunjukan, perencanaan organisasi seni pertunjukan, pengorganisasian kegiatan, pengarahan anggota, pengendalian organisasi.
Selain mendapatkan pemahaman tentang konsep seni pertunjukan dari penjelasan pengajar, peserta juga disarankan untuk mengerjakan soal latihan
yang ada pada modul ini, sehingga peserta secara langsung akan menghadapi problematika terkait permasalahan manajemen seni pertunjukan.
Rencana pengembangan dan implementasi dari kegiatan belajar 1 ini adalah dengan mengaplikasikan konsep manajemen seni pertunjukan yang
ada pada tataran konsep ke tataran proses pementasan. Melalui pemahaman yang baik pada tataran teoritis, peserta diharapkan dapat mengaplikasikan
pada kegiatan pembelajaran dan pada penyelenggaraan pementasan musik.
Kegiatan pembelajaran 1 dengan konten pembahasan manajemen seni pertunjukan pada tataran teoritis akan memudahkan kita ketika kita hendak
24 memanipulasi pementasan agar terkesan lebih menarik. Hal ini tentunya akan
mendukung proses pembelajaran berikutnya. Tanpa pemahaman tantang manejemen yang baik, pementasan karya musik yang kita selenggarakan
akan cenderung statis dan kurang menarik.
H.
Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. D
4. D
25
Kegiatan Pembelajaran 2 : Tata Teknis Pentas
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Dengan mempelajari modul ini peserta mampu memahami hakikat Tata Teknik Pentas.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul ini peserta mampu: 1. Peserta mampu mengidentifikasi tata panggung.
2. Peserta mampu mengidentifikasi tata suara. 3. Peserta mampu mengidentifikasi tata cahaya.
4. Peserta mampu mengidentifikasi tata busana.
C. Materi Pembelajaran
Seni musik merupakan salah satu jenis kesenian yang sudah ada sejak zaman dahulu, dan sampai saat ini masik eksis keberadaannya. Oleh
karena itu, sebagai pendidik seni musik harus mampu mengembangkan selaras dengan perkembangan, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni. Di samping itu seseorang yang menggeluti bidang musik tidak cukup dengan belajar keterampilan memainkan alat musik saja, tetapi harus
didukung dengan pengetahuan, apresiasi, dan ilmu seni yang lainnya. Dengan demikian di dalam mempelajari seni musik, tidak sekedar dapat
memainkan musik saja melainkan harus pula mempelajari unsur-unsur lain yang tidak dapat ditinggalkan pada saat pementasan hasil karya seni musik.
Komponen-komponen tersebut antara lain tempat, sound system, lighting dan perlengkapan pendukung yang terkait, yang lebih dikelanal dengan tata
teknik pentas. Tata dan teknik pentas merupakan salah satu pendukung dalam
sebuah pertunjukan atau pementasan, karena seperti yang dijelskan diawal bahwa pentas merupakan unsur yang sangat menunjang dalam sebuah
26 pemintasan. Bisa dikatakan bahwa tidak mungkin ada pertunjukan tanpa
pentas. Pentas dalam artian disini tidak hanya dipersempit bermakna panggung, tetapi pentas disni adalah tempat pertunjukan itu dilangsungkan.
Pengertian tata dan teknik pentas agar lebih sederhana di bagi sebai berikut Tata berarti mempunyai makna selesai diatur. Yaitu susunan atau aturan;
Teknik mengandung makna cara memperlakukan atau cara pelaksanaan segala sesuatu yang berkenaan dengan benda-benda yang diperlukan. Dan
bisa juga diartikan menguasai cara kerja benda-benda yang diperlukan; Pentas adalah sebuah tempat yang dipergunakan untuk memintaskan
sesuta pemeranan yang dengan sadar mengisaratkan nilai kesenian. Kemudian kalau digabung antara tata dan pentas mempunyai arti bahwa
segala sesuatu yang berkenaan dengan pentas yang telah diatur. Segala sesuatu itu tidak termasuk manusia aktor sebagai media yang berada
diatas pentas, akan tetapi dibatasi hanya pada benda-benda mati. Dalam hal ini pula dibedakan antara perancang tata pentas dengan pelaksana tata
pentas. Perancang tata pentas cenderung menangani masalah yang berkenaan dengan pertanyaan “mengapa tata pentas dibuat begitu?”
sedangkan pelaksana tata pentas cenderung berhadapan dengan masalah “bagaimana tata pentas dibuat begitu?”. Jadi, apabila tentang penataan
pentas maka yang dimaksud adalah pelaksanaan pentas. Pelaksanaan tata pentas harus menguasai teknis pentas. Teknis pentas merupakan cara kerja
memperlakukan atau menguasai cara kerja benda-benda yang diperlukan dalam hubungannya dengan pentas. Ruang lingkup tata teknis pentas
antara lain pengenalan pentas atau panggung staging, komposisi pentas composition, tata rias make up, tata busana costuming, tata lampu
lighting, dekorasi scenery, dan tata suara sound sistem. Dengan adanya penguasaan pentas atau panggung dan segala macam
pengetahuannya, maka pertunjukan akan lebih menarik. Maka dari itu pengetahuan Tata Teknik Pentas perlu dipelajari oleh mereka yang
menggeluti seni musik pada khususnya dan seni pertunjukan pada umumnya. Tata Teknik Pentas ini menjadi lebih berarti apabila penata
artistik mampu memberi makna kepada bagian-bagian tersebut sehingga unsur-unsur tersebut tidak hanya sebagai bagian yang menempel atau
27 mendukung, tetapi lebih dari itu merupakan kesatuan yang utuh dari sebuah
pementasan. 1. Tata Panggung
Tata panggung adalah pengaturan pemandangan di panggung selama pementasan berlangsung. Tujuannya tidak sekedar supaya permainan
bisa dilihat penonton tetapi juga menghidupkan pemeranan dan suasana panggung . Tata cahaya atau lampu adalah pengaturan pencahayaan di
daerah sekitar panggung yang fungsinya untuk menghidupkan permainan dan dan suasanan lakon yang dibawakan, sehingga menimbulkan
suasana istimewa.Tata suara adalah pengaturan keluaran suara yang dihasilkan dari berbagai macam sumber bunyi seperti; suara pemain, efek
suasana, dan musik. Tata suara diperlukan untuk menghasilkan harmoni. Tata Rias dan Tata Busana adalah pengturan rias dan busana yang
dikenakan pemain. Gunanya untuk menonjolkan watak peran yang dimainkan, dan bentuk fisik pemain bisa terlihat jelas penonton.
Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah Stage melingkupi pengertian seluruh panggung. Jika panggung merupakan
tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga merupakan suatu ketinggian
yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya. Jadi beda panggung dengan pentas ialah pentas dapat
berada diatas panggung atau dapat pula di arena atau lapangan. Pengertian di atas dapat dijelaskan, pentas merupakan bagian dari
panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton dapat jelas melihat. Dalam istilah sehari-hari sering disebut
dengan panggung pementasan. Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu
panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga
dapat berupa arena. Sedangkan panggung terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga bermacam-macam.
1. Panggung Prosenium atau Panggung Pigura
Panggung prosenium merupakan panggung konvensional yang memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar melalui mana
28 penonton menyaksikan pertunjukan. Hubungan antara panggung dan
auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium bisa berupa
garis lengkung atau garis lurus yang dapat disebut dengan pelengkung prosenium Proscenium Arch.
Panggung prosenium dibuat untuk membatasi daerah pemeranan dengan penonton. Arah dari panggung ini hanya satu jurusan yaitu
kearah penonton saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah pertunjukan. Para pemeran diatas panggung juga agar lebih
jelas dan memusatkan perhatian penonton. Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas prosenium harus dapat memenuhi fungsi
melayani pertunjukan dengan sebaik-baiknya. Dengan kesadaran bahwa penonton yang datang hanya bermaksud
untuk menonton pertunjukan, oleh karena itu harus dihindarikan sejauh mungkin apa yang nampak dalam pentas prosenium yang
sifatnya bukan pertunjukan. Maka dipasanglah layar-layar curtain dan sebeng-sebeng Side wing. Maksudnya agar segala persiapan
pertunjukan dibelakang pentas yang sifatnya bukan pertunjukan tidak dilihat oleh penonton. Pentas prosenium tidak seakrab pentas arena,
karena memang ada kesengajaan atau kesadaran membuat pertunjukan dengan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran-ukuran atau nilai-
nilai tertentu dari pertunjukan itu kemudian menjadi konvensi. Maka dari itu pertunjukan yang melakukan konvensi demikian disebut
dengan pertunjukan konvensional.
29 Gambar 1 : bentuk panggung proscenium
2. Panggung portable Panggung portable yaitu panggung tanpa layar muka dan dapat dibuat di
dalam maupun di luar gedung dengan mempergunakan panggung podium, platform yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda.
Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan kursi lipat. Adegan- adegan dapat diakhiri dengan mematikan lampu black out sebagai
pengganti layar depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen.
Gambar 2 : Panggung portable
3. Panggung Arena Panggung arena merupakan bentuk panggung yang paling sederhana
dibandingkan dengan bentuk-bentuk pangung yang lainnya. Panggung ini dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat dipergunakan
secara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong
untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga peninggi ditempatkan di
belakang masing-masing deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang penonton dimukanya. Sebagai
penganti layar pada akhir pertunjukan atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara mematikan lampu black out. Perlengkapan tata
lampu dapat dibuatkan tiang-tiang tersendiri dan penempatannya harus
30 tidak mengganggu pandangan penonton. Berbagai macam bentuk
panggung arena adalah sebagai berikut :
Gambar 3 : panggung arena
4. Panggung Terbuka Panggung terbuka sebetulnya lahir dan dibuat di daerah atau tempat
terbuka. Berbagai variasi dapat digunakan untuk memproduksi pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat di beranda rumah,
teras sebuah gedung dengan penonton berada di halaman, atau dapat diadakan disebuah tempat yang landai dimana penonton berada di bagian
bawah tempat tersebut.
31
Doc. Tendarigging.blogspot.com
Gambar 4. Denah panggung terbuka
5. Panggung Kereta Panggung kereta disebut juga dengan panggung keliling dan digunakan
untuk mempertunjukkan karya-karya teater dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan panggung yang dibuat di atas kereta.
Perkembangan sekarang panggung tidak dibuat di atas kereta tetapi dibuat diatas mobil trailer yang diperlengkapi menurut kebutuhan dan
perlengkapan tata cahaya yang sesuai dengan kebutuhan pentas. Jadi kelompok kesenian dapat mementaskan karyanya dari satu tempat ke
tempat lain tanpa harus memikirkan gedung pertunjukan tetapi hanya mencari tanah yang agak lapang untuk memarkir kereta dan penonton
bebas untuk menonton. Panggung selain memiliki fungsi sebagai tempat aksi pertunjukkan, juga
bisa menjadi identitas sebuah band. Dalam sejarahnya, tata panggung konser musik selalu mengalami perkembangan. Era 70-an panggung
mungkin tidak menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Para musisi termasuk menejer-nya merasa cukup nyaman dengan setting panggung
yang ala kadar-nya. Bagian yang menjadi perhatian biasanya hanya sound
32 system yang disediakan panitia. Setting panggung yang mirip dengan
pesta 17-an, tidak begitu dihiraukan oleh sebagian musisi. Tata panggung dengan konstruksi dan desain seadanya, misalkan hanya
menggunakan papan-papan yang disusun, dan ditopang oleh balok atau besi yang di-skrup, membuat nyaman penyanyi beraksi. Selain konstruksi
yang seadanya, tata pencahayaan saat konser malam juga tidak begitu diperhatikan. Ketersediaan beberapa lampu sorot warna-warni sudah
cukup memuaskan para pengisi panggung yang tampil. Situasi dahulu berbeda dengan sekarang. Tata panggung konser sudah
lebih megah dan moderen. Selain menggunakan peralatan yang praktis, biasanya besi yang di plug-in sebagai konstruksi dan material pendukung
lainnya, seperti lampu LED, plastik melamin sebagai dasar atau lantai panggung. Sebagian penyedia peralatan panggung kini malah
menyediakan sejumlah layanan untuk menjadi bahan request bagi siapapun yang ingin menyewanya. Mereka tidak hanya menyediakan
konstruksi dan tampilannya saja, namun juga sudah merambah ke jasa dan layanan tata cahaya. Intinya, kini bagi siapapun penyelenggara yang
menginginkan panggungnya apik bin ciamik tinggal pilih saja paketnya, layaknya memilih makanan di restoran cepat saji.
Gambar 5 : Panggung diatas mobil trailer
2. Tata Suara
33 Pemasangan soundsystem untuk pertunjukan dan rekaman mempunyai dua
komponen utama yaitu: mikropon dan mixer. Mikropon digunakan untuk mencuplik suara sedangkan mixer digunakan untuk menggabungkan semua
sinyal tersebut. Sinyal yang keluar dari mixer dihubungkan dengan amplifier. Amplifier akan menguatkan sinyal tersebut untuk diberikan ke speaker.
Speaker kemudian akan mengubah sinyal tersebut menjadi gelombang akustik sebagai bunyi.
Kemudian dalam sistem tata suara juga terdapat prosesor yang pada umumnya dihubungkan diantara mixer dan amplifier. Prosesor digunakan
untuk meningkatkan kualitas sinyal audio. Prosesor yang paling umum digunakan yaitu equaliser, effect, dan kompresor. Equaliser pada dasarnya
merupakan kumpulan pengontrol nada yang dapat mempertinggi atau meredam frekuensi sinyal audio secara spesifik. Effect digunakan untuk
memberikan special efek bunyi, seperti reverb suara bergaung dan delay memberikan penundaan sinyal. Kompresor mengatur level sinyal yang
bervariasi. Sinyal yang terlalu kuat hingga melewati batas yang diberikan pada kompresor akan diredam. Dalam hal ini, kompresor dapat membantu
mencegah kerusakan pada speaker. Tata suara dapat dibedakan menjadi
a. Input suara
Input suara merupakan rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan suara seperti: tape recorder, mikrofon, disc player, keyboard dan alat
musik elertronik yang lain. Dalam hal ini mikrofon adalah jenis input suara yang paling sering digunakan. Mikrofon adalah alat teknik yang berguna
untuk memperbesar volume suara, bunyi, efek bunyi dan musik. Dalam teater mikrofon bisa sangat membantu tetapi juga sering membuat repot,
karena masih banyak peristiwa kesalahan teknis tata letak mikrofon, kurang tahu cara mempergunakannya dan kurang tahu jenis dan
fungsinya. Ini ada sebagian dari jenis mikrofon dan tata letaknya.
Dynamic Microphone
Microphone dinamik bekerja dengan mengunakan induksi elektromagnetik. Menggunakan kumparan dan membran sebagai
media pengubah energi suara menjadi energy listrik, cocok digunakan di lapangan outdoor dan mempunyai frekwensi respon
34 antara 40Hz – 16Khz. Mic ini harganya tidak terlalu mahal dan
tahan terhadap uap air, karena alasan itulah mic jenis ini banyak dipakai oleh para penyanyi ketika berada dipanggung.
Gambar 6 : Skema Mikrofon dinamik
Gambar 7 : Mikrofon dinamik Mikrofon dinamik pada mempunyai keunggulannya adalah sebagai
berikut: - tahan cuaca lembab
- mampu untuk frekuensi yang mempunyai tekanan tinggi spl
tinggi
35 - frekuensi respon baik
- tidak memerlukan batrei
Condensor Microphone
Mic jenis ini menggunakan sebuah elektroda metal yang sangat Tipis biasanya berupa lembar plastik yang dilapisi metal
ditempatkan didepan elektroda lain counter electrode yang dibuat dari logam atau keramik yang dilapisi oleh logam. Kedua keeping
ini berlaku sebagai kapasitor. diberikan tegangan 48 Vdc, dengan sensitivitas yang tinggi, cocok digunakan didalam ruangan. Lebih
sensitif dengan frekwensi respon antara 50hz – 12Khz.
Gambar 8 : Skema Mikrofon condensor
Gambar 8 : Mikrofon condensor
36 Condensor microphone mempunyai keunggulannya sebagai
berikut: - lebih peka pada sound pressure level SPL meter rendah
- level output lebih besar - level noise lebih rendah
- frekuensi respon paling baik
Lavalier micpersonal micclip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan penjepit dipergunakan umumnya untuk
wawancara dalam studio.lavalier itu “clip mic”,mic bias yang memiliki karakteristik omni, di negara Eropa populer dengan
sebutan “Lapel”. Di sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya
sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm – 30 cm
Gambar 9 : Lavalier micpersonal micclip-on mic
Mikrofon Boom, dilengkapi dengan batang panjang sehingga bisa diatur mendekat atau menjauh dari pemain.
37 Gambar 10 : mic boom
b. Mixer Mixer adalah pengolah dan pencampur suara. Setiap orang biasanya
memiliki karakter suara yang berbeda antara orang yang satu dengan yang lain, untuk itu diperlukan pengolahan suara yang sempurna sehingga
dapat menghasilkan suara seperti yang dikehendaki. Untuk dapat mengolah suara dengan baik kita haru mengetahui secara jelas fungsi
setiap bagian tombol yang ada di sebuah mixer. Berikut jenis tombol dan fungsinya:
Gain Berfungsi sebagai penambah power, untuk keseluruhan dari bass,
mid, treble.
Low Berfungsi untuk menambah atau mengurangi respon frekuensi
rendah.
Treble Berfungsi untuk menambah suara menjadi lebih tinggi atau efek
tajam. Master
Untuk menambah atau mengurangi volume keseluruhan setelah semua di setting.
38 Gambar 11 : Mixer
c. Equalizer Equalizer adalah sebuah perangkat yang umum digunakan dalam sound
sistem atau tata suara. Alat ini berfungsi untuk membentuk warna suara dan menyamakan dengan bunyi asli. Equalizer juga merupakan salah satu
perangkat paling populer untuk mengatasi kendala akustik dan masalah frrdback.
Gambar 12 : Equalizer
d. Power Amplifier Berfungsi sebagai penguat suara.
39 Gambar 13 : Power Amplifier
e. Loud Speaker Speaker adalah tujuan akhir dari suatu sinyal. Speaker inilah yang
merupakan sinyal kita, sehingga suara dapat terdengar digendang telinga.
Gambar 14 : Speaker
3. Tata Cahaya Salah satu unsur penting dalam pementasan adalah tata cahaya atau
lighting. Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan.
Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Lighting terbagi menjadi dua yaitu:
40 a. Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas
menerangi panggung beserta unsur-unsurnya serta pementasan dapat terlihat.
b. Lighting sebagai pencahayaan. Yaitu fungsi lighting sebagai unsur artisitik pementasan. Yang satu ini, bermanfaat untuk membentuk dan
mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah. Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan,
antara lain : a. Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu,
kabel, holder dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan
tersebut, semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
b. Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya,
penempatan lampu dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik fokus tepat berada di daerah panggung.
Dalam teorinya, sudut penempatan dan titk fokus yang paling efektif adalah 45
di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan idealnya, lighiting dalam
sebuah pementasan apapun jenis pementasan itu tatacahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan, dan
belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah.
c. Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang dibutuhkan. Hal ini berarti, lightingman harus memiliki
pengetahuan tentang warna. d. Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya lightingman harus memiliki
pemahaman mengenai sifat karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda
harus berhati-hati jika sedang bertugas menjadi light setter atau penata cahaya.
Untuk mencapai hasil yang maksimal tentang system tata cahaya, penata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai sistem
jaringan listrik dan segala aturan keselamatan pemasangan listrik. Distribusi
41 cahaya menjadi bagian yang penting dalam perencanaan tata cahaya agar
seluruh wilayah permainan dapat tercahayai, sehingga perubahan gerak dan ekspresi wajah dapat diamati oleh penonton dengan baik.
Melihat posisinya terhadap pentas, maka pencahayaan dapat dibagi menjadi: a. Front Light
Cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan untuk membuat wajah dapat terlihat dari penonton. Jarak sumber cahaya dan objek cukup
jauh maka diperlukan profile, lekollite, ellipsoidale agar cahaya dapat dikendalikan, karena dengan menggunakan shutter cahaya yang
menerpa dinding proscenium dapat dihilangkan.
b. Over Head Cahaya berasal dari atas kepala pemain dengan tujuan mencahayai area
panggung dari atas. Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala pemain downlight meskipun beresiko
bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut. Karena jarak yang tidak terlalu jauh,type Fresnell dan
Plano Convex PC menjadi pilihan. Namun karena pertimbangan ekonomis PAR CAN Medium menjadi alternatif.
c. Down Light Area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas
kepala pemain, meskipun beresiko bohlam menjadi lebih mudah putus oleh panas yang tak tersalur akibat posisi tersebut. PC, Fresnell dan
Lekolite menjadi pilihan, namun PAR CAN Very Nerrow dapat menjadi alternatifnya.
d. Back Light Cahaya yang berasal dari belakang pemain yang membuat bagian atas
pemain menjadi lebih terang dibanding bagian lain, dengan demikian pemain seakan-akan tidak menempel dengan backdrop. Fresnell dan
PAR Can Medium menjadi pilihannya.
e. Side Light
42 Cahaya berasal dari samping yang berguna mencahayai sisi kiri atau
kanan pemain. Cahaya ini amat dibutuhkan untuk karya tari utamanya balet karena banyak gerakan angkat kaki dan lompat.
c. Cyclorama Cahaya yang lembut dari atas upper horizone dan dari lantai panggung
lower horizone yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan- perubahan suasana.
Gambar 15 : Diagram tata cahaya
4. Tata Busana Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan, model, maupun
cara mengenakannya. Tata busana sebenarnya memilki hubungan yang erat dengan tata rias. Karena itu, tugas mengatur pakaian pemain sering dirangkap
penata rias. Artinya, penata rias sekaligus juga menjadi penata busana. Dengan kata lain, tata rias dan tata busana merupakan dua hal yang saling
berhubungan dan saling mendukung. Akan tetapi, sering pula terjadi tugas penata rias dipisahkan dengan tugas
mengatur pakaian. Artinya, penata rias hanya khusus merias wajah, sedangkan penata busana yang mengatur pakaianbusana para pemain
43 dengan pertimbangan untuk mempermudah dan mempercepat kerja.
Meskipun demikian, penata rias dan penata busana harus bekrja sama saling memahami, saling menyesuaikan, dan saling membantu agar hasil akhirnya
memuaskan. Penata rias dan penata busana hars mampu menafsirkan dan memantas-mantaskan rias dan pakaian yang akan di pentaskan oleh pemain.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran meliputi : 1. Pemateri menyampaikan inti dari semua materi tentang tata teknik pentas
kepada peserta dengan jelas. 2. Peserta diberi tugas:
- Mencermati kegiatan persiapan pementasan musik melalui video, yang mengarah pada tujuan pembelajaran dalam modul.
- Mengidentifikasi unsur-unsur pementasan musik. - Mendiskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan.
- Melakukan eksperimen lanjutan hal-hal berkaitan tata teknik pentas,
agar memperoleh pemahaman yang lengkap. 11
Pemateri memberikan pembahasan terkait jawaban dari soal evaluasi pada kegiatan pembelajaran ini.
A. Rangkuman
Tata Teknik Pentas merupakan pengetahuan yang mempelajari seluk beluk tentang pementasan atau pertunjukan; antara lain pengenalan pentas atau
panggung staging, komposisi pentas composition, tata rias make up, tata busana costuming, tata lampu lighting, dekorasi scenery, dan tata
suara sound sistem. Tanpa memperhatikan unsur-unsur tersebut di atas, pertunjukan tari kurang
menarik, monoton, banyak pengulangan, bahkan tidak dapat berjalan dengan lancar dan baik. Sebagai contoh, apabila seseorang menyanyi
dengan arah hadap hanya kedepan saja tidak ada variasi maka akan
44 terlihat monoton dan membosankan, berbeda apabila dibuat variasai arah
yang lebih komunikatif, walaupun geraknya-dan langkah dan gayanya masih sama tetapi akan nampak menarik.
Adanya
penguasaan pentaspanggung
dan segala
macam pengetahuannya, maka pementasan musik akan lebih menarik. Maka dari
itu pengetahuan tata teknik pentas perlu dipelajari oleh mereka yang menggeluti seni musik pada khususnya dan seni pertunjukan pada
umumnya.
B. LatihanTugasKasus
1. Mengapa tata teknik pentas perlu dipelajari? 2. Sebutkan dengan lengkap komponen pendukung tata teknik pentas
3. Sebutkan ruang lingkup tata teknik pentas 4. Apa manfaat mempelajari tata teknik pentas?
5. Apa fungsi tata teknik pentas dalam pertunjukan seni musik?
C. Umpan Balik
Pada kegiatan belajar 2 ini, peserta sudah mendapat penjelasan tentang tata teknik pentas dengan konten pembahasan tentang pengertian
tata teknik pentas, ruang lingkup tata teknik pentas, manfaat tata teknik pentas. Selain mendapatkan pemahaman tentang konsep tata teknik pentas
dari penjelasan pengajar, peserta juga disarankan untuk mengerjakan soal latihan yang ada pada modul ini, sehingga peserta secara langsung akan
menghadapi problematika terkait permasalahan pementasan.
Rencana pengembangan dan implementasi dari kegiatan belajar 2 ini adalah dengan mengaplikasikan konsep tata teknik pementasan yang ada
pada tataran proses pementasan. Melalui pemahaman yang baik pada tataran teoritis, peserta diharapkan dapat mengaplikasikan pada kegiatan
pembelajaran dan pada penyelenggaraan pementasan musik.
Kegiatan pembelajaran 2 dengan konten pembahasan tata teknik pentas pada tataran teoritis akan memudahkan kita ketika hendak
memanipulasi pementasan agar terkesan lebih menarik. Hal ini tentunya akan mendukung proses pembelajaran berikutnya. Tanpa pemahaman tata
45 teknik pentas yang baik, pementasan karya musik yang kita selenggarakan
akan cenderung statis dan kurang menarik.
D. Kunci Jawaban
1. Karena pertunjukan musik akan kurang menarik, monoton, bahkan kemungkinan tidak dapat berjalan dengan lancar dan baik. Adanya
penguasaan panggung dan segala macam pengetahuannya, maka pertunjukan akan lebih menarik. Maka dari itu pengetahuan tata teknik
pentas perlu dipelajari oleh pemusik, seniman maupun pendidik seni musik.
2. Komponen pendukung adalah panggung staging, komposisi pentas composition, tata rias make up, tata busana costuming, tata lampu
lighting, dekorasi scenery, dan tata suara sound sistem. 3. Ruang lingkup tata teknik pentas meliputi tata panggung, tata dekor,
tata cahaya, tata suara, perlengkapan pentas, dan cara perlakuannya. Semua komponen itu saling terkait dan mendukung satu sama lain
dalam sebuah kegiatan pertunjukan.
4. Manfaat bagi individu menjadikan mereka seniman, artis, guru seni , sutradara, koreografer, dan lain-lain percaya diri, karena dapat
menguasai panggung arena pertunjukan, dan membuat penonton tertarik.
5. Fungsinya adalah menjadikan pertunjukan musik lebih baik, bagus, indah, memberikan kepuasan, serta bermakna bagi penonton dan para
artisnya sendiri.
46
Kegiatan Pembelajaran 3 : Pementasan Seni Musik
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran