Perancangan buku mengenal Elang Jawa sebagai satawa langka di Indonesia

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Aprelia Taurissy

Tempat, Tanggal Lahir : Ponorogo, 26 April 1986

Alamat : Perumahan D’Green Jatihandap No.2 Ds. Mandala Mekar, Kab. Bandung 40193

Telp/HP : 085777514264

Email : kawachi_26@yahoo.com

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin Riwayat Pendidikan

- SD N Mangkujayan II (Ponorogo) 1994-2000 - SMP N 6 (Ponorogo) 2000-2003

- SMA Bakti (Ponorogo) 2003-2005

- Universitas Komputer Indonesia Angkatan 2005 Jurusan Desain Komunikasi Visual (Bandung) 2005-2012

Pengalaman Kerja

- Guru pembimbing di Sanggar Canvas Rumah Kuning, Bandung - Graphic Designer di CV. Bandung Shopping Media, Bandung

Pelatihan dan Pameran yang Pernah Diikuti


(2)

- 1001 Inspiration Design Festival, Tahun 2007 di Universitas Komputer Indonesia

- Comic and Illustration Exhibition “Inilah Kami!”, Tahun 2007 di Universitas Komputer Indonesia

- Comic and Illustration Exhibition “Superhero”, Tahun 2008 di Universitas Komputer Indonesia

- Pendekatan Dasar Kerja Tim (PDKT) Rolltime, Tahun 2008 di Universitas Komputer Indonesia

- Comic and Illustration Exhibition “Go Green”, Tahun 2011 di Braga City Walk


(3)

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki kekayaan fauna yang beragam. Sederet rekor dan catatan kekayaan dimiliki oleh negeri ini. Namun Indonesia juga merupakan salah satu penyumbang kepunahan fauna di dunia (Wariyanto 2006). Hal ini disebabkan Karena masih banyaknya perburuan-perburuan liar dan perdagangan ilegal yang dilakukan di Indonesia. Makin lama, semakin panjang daftar jenis fauna Indonesia yang masuk dalam kategori terancam kepunahan. Sayangnya, kesadaran untuk menjaga populasi fauna masih kurang. Masih banyaknya pengrusakan habitat fauna-fauna ini. Padahal penting keberadaan fauna di muka bumi ini. Fauna mempunyai fungsi untuk menyeimbangkan ekosistem alam. Tidak terbayangkan jika salah satu dari jenis fauna ini mengalami kepunahan, maka rantai makanan disekitarnya pun menjadi terputus dan kemungkinan juga bisa mengalami kepunahan.

Elang Jawa merupakan salah satu fauna yang terancam punah keberadaannya. Elang Jawa ini adalah fauna yang hanya ada (endemik) di Indonesia khususnya di pulau Jawa. Habitatnya mulai rusak dengan kondisi alam yang mulai berubah, adanya pembangunan yang seharusnya lahan hutan, dan tercemar dengan bahan-bahan kimia seperti pestisida. Selain habitat yang mengancam kepunahannya, perburuan dan juga perdagangan ilegal juga menjadi faktor lain.

Burung Elang Jawa ini sering diburu karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Tapi karena populasi burung ini mulai menurun drastis, maka pemerintah mulai menetapkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah untuk melindungi burung ini, seperti UU No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, PP No 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis


(5)

Tumbuhan dan Satwa, serta Kepres No 4 tahun 1993, tentang Flora Fauna Nasional yang menetapkan Elang Jawa sebagai Satwa Kebanggaan Nasional.

Masih jarangnya media informasi yang berisi pengetahuan untuk masyarakat tentang fauna Elang Jawa membuat masyarakat tidak tahu dan tidak mengenal pentingnya menjaga populasi Elang Jawa di Indonesia. Hal ini bisa mengakibatkan perburuan liar makin merajalela dan kepunahan total fauna Elang Jawa yang merupakan fauna khas Indonesia.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari perancangan tugas akhir ini disimpulkan bahwa identifikasi masalah dalam penulisan laporan proyek tugas akhir ini, yaitu:

1. Masih banyaknya fauna-fauna Indonesia yang tak terjaga populasinya, yang mengakibatkan fauna tersebut terancam kepunahan dan salah satunya adalah fauna Elang Jawa.

2. Ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan perburuan liar, perdagangan illegal, dan pengrusakan habitat Elang Jawa.

3. Elang Jawa ini sering diburu karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena kemiripannya dengan burung garuda dan habitatnya mulai rusak dengan kondisi alam yang mulai berubah. 4. Sedikitnya media-media informasi pengetahuan tentang Elang

Jawa untuk masyarakat.

1.3. Fokus Masalah

Perancangan tugas akhir ini akan difokuskan pada pengetahuan-pengetahuan yang mendukung untuk dibuatnya media informasi tentang Elang Jawa sebagai satwa langka di Indonesia untuk menjaga habitat dan keberadaan populasinya agar tidak terjadi kepunahan total.


(6)

1.4. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan tugas akhir ini adalah:

1. Menginformasikan kepada masyarakat yang berada di wilayah hutan primer dan lereng-lereng gunung di pulau Jawa tentang fauna Elang Jawa.

2. Dapat meningkatkan peran masyarakat disekitar habitat Elang Jawa dalam melindungi fauna yang dilindungi ini.


(7)

BAB II

ELANG JAWA SEBAGAI SATWA LANGKA DI INDONESIA 2.1. Satwa Langka

Satwa langka atau fauna hampir punah adalah spesies-spesies yang jumlahnya menurun sampai suatu keadaan, sehingga daya hidup mereka dipersoalkan (Alikodra, 2010). Semua negara di dunia merasa bertanggung jawab terhadap kelestarian fauna yang hidup di negaranya. Sehingga setiap negara telah melakukan upaya perlindungan terhadap spesies-spesies yang diancam kepunahan. Begitu juga Indonesia yang kaya akan keanekaragaman satwanya wajib untuk melestarikannya.

Klarifikasi fauna langka menurut IUCN (Internasional Union for Conservation of Nature) membagi fauna menjadi lima kategori yaitu, Least Concern (masih berlimpah), Near Threatened (hampir terancam), Vulnerable (rentan), Endangered (terancam kepunahan), Critically Endangered (kritis). Menurut Red Data Book IUCN jumlah satwa Indonesia yang terancam punah 12 jenis mamalia, 104 jenis burung, 19 jenis reptile dan 60 jenis ikan. Supaya tidak terjadi kepunahan, perlu adanya perlindungan khusus untuk satwa-satwa langka ini.

2.2. Elang Jawa 2.2.1. Asal

Elang Jawa dengan nama ilmiah Spizaetus Bartelsi Stesemann merupakan salah satu fauna khas di Indonesia khususnya di pulau Jawa. Mac Kinnon (seperti dikutip Andono, 2004) menciri-cirikan fisik burung Elang Jawa berwarna coklat kayu manis terang, Iris mata kuning atau kecoklatan, paruh kehitaman dengan pangkal paruh kekuningan, kaki kekuningan dan memiliki jambul panjang dibagian kepala.


(8)

Klarifikasi Ilmiah Elang Jawa :

Kingdom : Animalia

Phyllum : Chordata

Subphyllum : Vertebrata

Class : Aves

Ordo : Falconiformes

Familly : Accipitridae

Genus : Spizaetus

Species : Spizaetus Bartelsi Stesemann

Gambar II.1 Elang Jawa

Sumber : http://pustakadigitalindonesia.blogspot.com/2011/01/garuda-elang-perkasa-pelindung.html


(9)

Gambar II.2 Kepala Elang Jawa

Sumber : http://pustakadigitalindonesia.blogspot.com/2011/01/garuda-elang-perkasa-pelindung.html

2.2.2. Habitat

Elang Jawa paling sering dijumpai diketinggian antara 500 m – 1500 m diatas permukaan laut (Dpl) dan di hutan alam (48%) dari pada di hutan tanaman. Elang Jawa menyukai pohon yang tinggi menjulang yang dapat digunakan untuk mengincar mangsa ataupun sebagai sarang. Tercatat bahwa Elang Jawa membangun sarang di pohon Rasamala (Altingia excelsa), pasang (Lithocarpus dan Quercus), tusam (Pinus merkusii) Puspa (Schima wallichii), Kitambaga (Eugenia cuprea), Ki Sireum (Eugenia clavimyrtus). Jenis-jenis dominan antara lain Puspa (Schima wallichii), Saninten (Castanopsis argentea), Hantap (Sterculia sp), Jamuju (Podocarpus imbricatus), Manglid (Magnolia blumei). Umumnya sarang ditemukan di pohon yang tumbuh di lereng dengan kemiringan sedang sampai curam pada


(10)

ketinggian tempat diatas 800 m dpl, dengan dasar lembah memiliki anak sungai. Hal ini berhubungan dengan kesempatan memperoleh mangsa dan memelihara keselamatan anak.

Gambar II.3 Sarang Elang Jawa

Sumber :

http://media.photobucket.com/image/sarang%20elang%20jawa/kibchome/JHEkomp2.jpg

2.2.3. Reproduksi

Rata-rata burung pemangsa jarang beranak dan jumlah anaknya pun sangat sedikit, demikian juga dengan Elang Jawa yang berbiak setiap 2 tahun sekali dengan jumlah anak umumnya 1 ekor. Elang Jawa dapat berbiak pada umur 3-4 tahun dengan masa mengerami 44-48 hari. Musim kawin pada Elang Jawa terjadi antara akhir bulan Januari hingga Mei. Pada anak Elang Jawa umur 27-30 minggu atau 7 bulan telah dapat terbang dan mulai belajar mematikan mangsa. Pada saat tersebut telah dapat membuat 8 variasi suara sehingga dalam


(11)

komunikasi telah dapat dilakukan dengan baik. Bunyi kicaunya nyaring tinggi, berulang-ulang, kli-iiw atau ii-iiiiw, bervariasi atara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli

2.2.4. Makanan

Umumnya Elang Jawa memakan satwa yang mudah ditemukan seperti jenis-jenis tupai (Callosciurus sp dan Tupai sp) dan burung-burung kecil lainnya. Elang Jawa juga suka memakan anak kera ekor panjang (Macaca fascucularis) dan jalarang (Ratufa bicolor). Selama ini juga Elang Jawa tidak pernah terlihat mengejar mangsa di udara, hal ini di karenakan ruas kaki Elang Jawa yang terlalu pendek sehingga tidak mampu menangkap burung di udara.

2.2.5. Penyebaran

Sebaran Elang Jawa ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di semenanjung Blambangan Purwo. Namun demikian penyebarannya kini terbatas di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan diseparuh belahan selatan Pulau Jawa. Elang Jawa masih ditemukan di Tangkuban Perahu, Gunung Sawal, dan Panaruban Jawa Barat, dan beberapa daerah lain di Jawa seperti di Jawa Tengah (Gunung Segara / Pegunungan Pembarisan, Gunung Slamet, Pegunungan Dieng (termasuk Gunung Prahu, Gunung Besar dan Dataran Tinggi Dieng), Gunung Ungaran, Gunung Merapi, dan Gunung Muria,


(12)

Yogyakarta (sekitar lereng merapi) dan Jawa Timur (Pulau Sempu Kabupaten Malang).Elang Jawa ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng.

2.2.6. Populasi

Populasi Elang Jawa diperkirakan sangat rendah, memiliki daerah jelajah 20-120km2. Menurut Collar dkk tahun 1994 spesies ini termasuk pada kategori genting dengan kemungkinan tingkat kepunahan sekitar 20% dalam 20 tahun. Populasi Elang Jawa pada tahun 1989 oleh Meyburg diperkirakan Elang Jawa tinggal 50-60pasang (100-120 ekor), Sedangkan berdasarkan sozer dan Nijman tahun 1995 populasi Elang Jawa sekitar 81-108 pasang (162-216 ekor). Dan pada tahun 1996 Van Ballen berdasarkan luas hutan 5230 km2 populasi Elang Jawa sekitar 130 pasang (260 ekor). (Ariyanto,2010)

Berdasarkan data terakhir Yayasan Pribumi Alam Lestari (YPAL), diperkirakan jumlah populasi elang jawa tinggal 81-108 pasang. Setelah letusan dahsyat Gunung Merapi lusa belum ada data lagi mengenai Elang Jawa ini. Di Jawa Tengah diperkirakan terdapat 20-28 pasang Elang Jawa, yang tersebar di 6 daerah. Di Jawa Timur sebagaian besar populasi terdapat di derah cagar alam pulau Sempu. (Prajoko, 2011)

2.3. Undang-undang yang melindungi

Elang Jawa dilindungi Undang-undang No.5 Tahun1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, bahwa menangkap, melukai,membunuh, menyimpan, memiliki dan memperdagangkannya baik hidup, mati maupun bagian-bagian tubuhnya saja dinyatakan


(13)

dilarang dan diancam hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal 100 juta rupiah (Andono,2004). Kenapa ancaman tersebut begitu tinggi, ini karena Elang Jawa berkembang biak sangat sedikit, dan Elang Jawa menjadi mata rantai makanan tertinggi.

Gambar II.4 Mata Rantai Makanan

Sumber : http://myfriendisnowhere.blogspot.com/2010_06_01_archive.html

Dan diperkuat dengan PP 7 dan 8 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ditetapkan sebagai satwa nasional pada era pemerintahan Soeharto dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No.4/ 1993 pada tanggal 10 Januari 1993 tentang Flora Fauna Nasional yang menetapkan “Elang Jawa sebagai Satwa Kebanggan Nasional” karena kemiripannya dengan burung Garuda (Andono,2004).


(14)

2.4. Kondisi Lapangan

Menurut Ornitolog Universitas Padjadjaran, Johan Iskandar di Bandung sebagai salah satu satu satwa endemik di Jawa Barat, keberadaan Elang Jawa sangat memprihatinkan. Ruang gerak Elang Jawa di Jawa Barat semakin terbatas. Hal ini disebabkan minimnya ekosistem hutan akibat perusakan oleh manusia, dampak pemanasan global dan dampak pertisida (Herlambang, 2009)

Populasi Elang Jawa tergantung pada hutan primer yang rimbun dan sejuk dan banyaknya kawasan hutan ini karena alih fungsi lahan yaitu penebangan hutan, pembukaan lahan, dan kegiatan wisata. Yang mengakibatkan ruang gerak Elang Jawa ini semakin menyempit. Dan tidak kalah penting adalah membuat bersih semak belukar yang digunakan Elang berburu mangsa.

Perubahan kondisi alam yang membuat iklim tidak menentu yaitu akibat pemanasan global memicu Elang Jawa perpindah ke tempat yang lebih tinggi mencari tempat yang lebih sejuk. Dan ini memungkinkan Elang Jawa semakin jarang terlihat.

Ancaman perburuan, perdagangan, dan pemeliharaan Elang Jawa juga menjadi faktor penurunan populasinya. Perburuan illegal yang hanya untuk kesenangan olahraga menembak. Perdagangan illegal untuk kemudian dijadikan peliharaan yang membuat bangga pemiliknya walaupun harus mengeluarkan uang jutaan rupiah.


(15)

2.5. Indonesia

2.5.1. Negara Indonesia

Gambar II.5. Peta Indonesia

Sumber : http://geosman1sbw.wordpress.com/2010/09/14/geografi-indonesia/

Negara Indonesia terletak disebelah tenggara Asia, di Kepulauan Melayu antara Samudra Hindia dan Sumudra Pasifik. Dengan koordinat geografisnya 6°LU – 11°08′LS dan dari 95°’BT – 141°45′BT. Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau


(16)

ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia. (SMAN 1 Sumbawa Besar, 2010)

Cuaca di Indonesia adalah tropis; panas, lembab; sedikit lebih sejuk di dataran tinggi. Datarannya kebanyakan dataran rendah di pesisir, pulau-pulau yang lebih besar mempunyai pegunungan di pedalaman. Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia minyak tanah, kayu, gas alam, kuningan, timah, bauksit, tembaga, tanah yang subur, batu bara, emas, perak.

Bahaya alam yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor. Masalah Lingkungan yang dihadapi sekarang ini adalah penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan, polusi air dari limbah industri dan pertambangan, polusi udara di daerak perkotaan, asap dan kabut dari kebakaran hutan, kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan, perambahan suaka alam/suaka margasatwa, perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi, penghancuran terumbu karang, pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju, pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan, semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur.


(17)

2.5.2. Pulau Jawa

Gambar II.6. Peta Pulau Jawa

Sumber :http://geospasial.bnpb.go.id/2009/12/15/pulau-jawa-peta-wilayah-administrasi/

Pulau Jawa, merupakan pulau yang terpadat penduduknya per kilometer persegi di Indonesia. Pulau melintang dari Barat ke Timur, berada di belahan bumi selatan.

Barisan pegunungan berapi aktif dengan tinggi di atas 3.000 meter di atas permukaan laut berada di pulau ini, salah satunya Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Bromo di Jawa Timur yang terkenal sangat aktif. Bagian selatan pulau berbatasan

dengan Samudera India, pantai terjal dan dalam, bagian utara pulau berpantai landai dan dangkal berbatasan dengan Laut Jawa dan dipisahkan dengan pulau Madura oleh Selat Madura. Di bagian barat pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Sumatera oleh Selat Sunda dan di bagian timur pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Bali oleh Selat Bali.


(18)

Hutan di pulau Jawa tidak selebat hutan tropik di pulau Sumatera dan pulau Kalimantan dan areal hutan dipulau Jawa semakin sempit oleh karena desakan jumlah populasi di pulau Jawa yang semakin padat dan umumnya merupakan hutan tersier dan sedikit hutan sekunder. Kota-kota besar dan kota industri di Indonesia sebagian besar berada di pulau ini dan ibukota Republik Indonesia, Jakarta, terletak di pulau Jawa. Secara geologik, pulau Jawa merupakan kawasan episentrum gempa bumi karena

dilintasi oleh patahan kerak bumi lanjutan patahan kerak bumi dari pulau Sumatera, yang berada dilepas pantai selatan pulau Jawa.

Saat ini pulau Jawa secara administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi yaitu: Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa - Yogyakarta, dan Jawa Timur.

2.6. Buku

Buku adalah bagian lembar kertas tertulis yang dijilid menjadi satu unit. Dalam sains kepustakaan, buku disebut Monograf untuk membedakannya dengan terbitan serial lainnya seperti majalah dan koran. Pada umumnya, buku hanya merujuk pada buku yang diterbitkan dan bukan apapun "kertas-kertas yang diikat". (Viwwit, 2011)

Struktur buku Bagian awal

Halaman sebagian judul (Half title page) Halaman judul (Title page)

Halaman hak cipta (Inprint / Copyright page) Prakata (Preface)


(19)

Bagian teks

Judul bab

Pecahan judul / Subtajuk Teks

Ilustrasi Bagian akhiran

Lampiran Bibliografi Glosari

Masukan indeks Kulit belakang

Intisari isi buku Biodata penulis Foto penulis

2.7. Target Audiens 2.7.1. Target Primer

A. Demografis

a. Usia : Dewasa

19-35 tahun

b. Sasaran Ekonomi : Menengah

c. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan d. Agama : Semua agama yang ada di

Indonesia

B. Psikografis


(20)

dengan pekerjaannya.

b. Masyarakat yang punya keinginan tinggi untuk

mencari informasi, membaca yang terkait dengan pekerjaan, juga yang tidak terkait dengan pekerjaan.

c. Masyarakat yang ingin tahu lebih banyak tentang satwa langka Elang Jawa.

C. Geografis

Masyarakat yang berada di wilayah hutan primer dan lereng-lereng gunung di pulau Jawa, seperti Gunung Sawal, Gunung Segara / Pegunungan Pembarisan, Gunung Slamet, Pegunungan Dieng (termasuk Gunung Prahu, Gunung Besar dan Dataran Tinggi Dieng), Gunung Ungaran, Gunung Merapi, dan Gunung Muria.

2.7.2. Target Sekunder

Segmentasi pendukung dari perancangan karya ini adalah masyarakat umum di pulau Jawa, meliputi wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur dan mereka yang tinggal di Indonesia umumnya.


(21)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN

3.1. Strategi Perancangan

3.1.1. Strategi Komunikasi

Tujuan Komunikasi pada perancangan buku bergambar sebagai media informasi adalah memberikan informasi tentang fauna Elang Jawa kepada masyarakat luas untuk sama-sama melindungi fauna langka ini dari kepunahan.

Pesan utama yang ingin disampaikan adalah mewujudkan sikap kepedulian masyarakat untuk menjaga kelestarian fauna Elang Jawa yang merupakan fauna langka yang harus dilindungi.

Bahasa yang digunakan dalam buku bergambar ini menggunakan Bahasa Indonesia dengan mempertimbangkan pemasaran buku ini. Menggunakan gaya bahasa yang sedikit formal dan lugas karena mengarah pada target audiens. Dan diharapkan pesan tersebut bisa diingat masyarakat sebagai bagian dari informasi.

3.1.2. Strategi Kreatif

Pendekatan kreatif yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara menampilkan informasi melalui bentuk visual. Visual yang ditampilkan lebih dominan daripada teks. Hal ini dilakukan karena msyarakat yang cenderung bisa memahami gambar daripada huruf atau tulisan. Sehingga pesan yang disampaikan lebih menjangkau bagi masyarakat tersebut.


(22)

Isi dalam buku bergambar ini mencakup beberapa hal yang dapat memberikan dorongan kepada masyarakat untuk berperan serta dalam melestarikan fauna Elang Jawa yang hampir punah. Adanya gimmick menjadi salah satu faktor pendukung yang bisa menjadi daya guna bagi target audiens.

3.1.3. Strategi Media

Media yang akan dibuat untuk menginformasikan fauna Elang Jawa adalah dengan cara mengemas informasi kedalam sebuah media dengan ditambah media pendukung dan media promosi.

A. Media Utama

Media utama berupa buku bergambar dengan pesan informasi tentang pengenalan fauna Elang Jawa. Konten Isi buku bergambar ini

Asal, menginformasikan tentang asal usul dan ciri-ciri fisik Elang Jawa.

Habitat, berisi tentang tempat hidup Elang Jawa. Reproduksi, Menginformasikan tentang

perkembang biakan Elang Jawa.

Makanan, Menginformasikan tentang makanan Elang Jawa.

Penyebaran, berisi tentang penyebaran Elang Jawa di pulau Jawa.

Populasi, menginformasikan tentang perkembangan populasi Elang Jawa.

Hukum, berisi tentang perundang-undangan untuk melindungi Elang Jawa.


(23)

Pelestarian, berisi tentang upaya-upaya melestarikan Elang Jawa.

B. Media Pendukung

Media pendukung digunakan menjadi media tambahan yang diberikan atau dipublikasikan bersama media utama dalam satu paket. Dimaksudkan agar menjadi rangsangan pembeli untuk membeli buku bergambar ini. Adapun media pendukung ini berupa gimmick

Gimmick merupakan barang-barang yang diberikan

sebagai media pengingat setelah menggunakan media utama dan diberikan dalam satu kemasan. Gimmick yang diberikan didasari dari tema buku yaitu kalender, notebook, gantungan kunci, t-shirt untuk dipakai.

C. Media Promosi

Media Promosi dibuat untuk memperkenalkan buku bergambar ini agar diketahui oleh masyarakat. Media ini dipublikasikan pada waktu buku telah dirilis ke pasaran.

Poster merupakan media iklan luar ruangan yang berfungsi menjangkau segmentasi dari populasi diluar target sasaran. Poster ini ditempatkan di toko buku yang terdapat tempat khusus untuk menempatkan iklan ini agar pengunjung toko mengetahui bahwa buku bergambar tersebut sudah dirilis. Dan juga di lembaga-lembaga yang berwenang dalam proses pengerjaan buku bergambar tersebut seperti, Departemen Kehutanan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pro Fauna.

Flyer untuk buku bergambar konsep yang digunakan adalah menampilkan informasi untuk dibaca dalam waktu lama daripada poster kepada target market seperti sinopsis buku dan manfaat. Flyer ditempatkan di toko buku, Departemen


(24)

Kehutanan, Pro Fauna (LSM) dan Fauna Alam Nusantara (LSM).

Dari sebagian hasil penjualan buku bergambar ini bisa di sumbangkan pada upaya pelestarian Elang Jawa.

3.1.4. Strategi Distribusi

Media utama berupa buku bergambar yang dirancang oleh penulis akan terlebih dahulu ditawarkan kepada pihak penerbitan yang berpotensi dan kompeten dengan produk. Dengan jalur penerbit buku bergambar didistribusikan bersama media pendukung dan kemasan. Sedangkan untuk kebutuhan promosi, media akan ditempatkan di tempat utama yaitu toko buku. Selain itu akan ditempatkan pada area yang juga berpotensi selain toko buku untuk dilihat masyarakat sebagai target market yang akan membeli produk tersebut. Tempat tersebut antara lain adalah Departemen Kehutanan dan Pro Fauna (LSM).

3.2. Konsep Visual 3.2.1 Format Desain

Format buku bergambar yang digunakan dalam setiap halaman adalah lanskap dengan tampilan penuh dengan ukuran 20 cm x 15 cm. Dengan ukuran yang kecil memudahkan untuk dibawa dan dibaca dimana saja.

3.2.2 Layout

Layout yang digunakan menampilkan kesan kuno, untuk menggerakkan rasa peduli masyarakat tentang Elang Jawa ketika


(25)

melihat desain ini. Layout menggunakan background kayu dan kertas kuno.

Gambar III. 1 Layout Buku

3.2.3 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan dalam media buku ini menggunakan teknik kolase, yaitu menggabung-gabungkan ilustrasi manual dan ilustrasi fotografi.

Ilustrasi manual yang digunakan dalam buku bergambar ini menampilkan gambar-gambar inti dari pokok pembahasan halaman isi buku tersebut. Seperti halaman isi tentang Reproduksi Elang Jawa, ilustrasi yang dipakai berupa ranting-ranting pohon dengan sarang Elang Jawa diantara ranting-ranting tersebut. Atau halaman isi tentang Hukum, ilustrasi yang dipakai palu persidangan.


(26)

Gambar III. 2 Ilustrasi Manual

Pertimbangan pengambilan ilustrasi fotografi fauna Elang Jawa didasari pada bagaimana masyarakat tahu dengan jelas bentuk fisik Elang Jawa. Sehingga masyarakat tahu dengan pasti jika ada Elang Jawa disekitar mereka.

3.2.4 Warna

Pewarnaan ilustrasi manual pada buku ini menggunakan media pensil warna yang mana memberikan kesan halus. Menggunakan warna-warna alam yang cerah untuk membuat pembaca antusias melihat halaman selanjutnya.

Warna menggunakan warna coklat agar terlihat kuno dimaksudkan untuk membangkitkan rasa peduli terhadap Elang Jawa dan merupakan warna dominan fauna Elang Jawa. Warna Hijau mengandung unsur alam karna Elang Jawa hidup di alam


(27)

bebas. Dan warna Biru untuk melambangkan kepercayaan melestarikan fauna Elang Jawa pada masyarakat luas. Makna warna menurut Eko Nugroho, M.Si. adalah,

Cokelat : Melambangkan kekuatan, energi, kehangatan, cinta, tanah/bumi, daya tahan. Warna ini seringkali menunjukan ciri-ciri suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagian masa depan. Di Indonesia warna coklat merupakan warna netral.

Hijau : Melambangkan alami, warna harmoni, tenang, sejuk, suci, kekayaan, spiritual, sehat, keberuntungan, pembaharuan, keseimbangan, nyaman, kesegaran sehingga menjadikan optimis akan ketenangan jiwa dan pikiran.

Biru : Melambangkan kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, dingin dan dalam seperti lautan, tenang, damai, luas dan nyaman, imajinasi dan harmoni, memperlancar komunikasi.


(28)

Gambar III. 3 Palet Warna

3.2.5 Tipografi

Pada judul buku ilustrasi ini, tipografi yang digunakan adalah Tw Cen MT (custom) yang di print out kemudian di foto untuk memberikan kesan klasik dengan gurat lipatan di tiap huruf dan mempunyai sisi gelap terang yang berbeda-beda


(29)

Gambar III. 4 Huruf

Untuk sub judul menggunakan huruf Monotype Corsiva untuk memberikan kesan klasik menyesuaikan layout.

Monotype Corsiva

! ” # $ % & ’ ( ) * + , - / : ; < = > ? @ ^ _ ` ~ { } [ ] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

Dan untuk teks isi buku menggunakan huruf Garamond karena memiliki tingkat keterbacaan yang baik.

Garamond

! ” # $ % & ’ ( ) * + , - / : ; < = > ? @ ^ _ ` ~ { } [ ] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z


(30)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

4.1. Media Cetak

4.1.1. Buku

Gambar IV.1 Buku & Isi

Ukuran : 20 cm x 15 cm (8 halaman) Material : Art paper (210 gram)

Teknik Produksi : Digital Printing

Ilustrasi : Terdapat potongan fotografi fauna Elang Jawa untuk menggambarkan bentuk fisik nyata fauna tersebut, terdapat juga ilustrasi manual yang menggambarkan suasana dalam isi buku tersebut.

Isi pesan : Mengenalkan pola hidup fauna Elang Jawa kepada masyarakat melalui buku ilustrasi ini.


(31)

4.1.2. Poster Promosi Buku

Gambar IV.2 Poster Promosi Buku

Ukuran : 29,7cm x 42cm Material : Art paper

Teknik Produksi : Laser

Ilustrasi : Tertera gambar buku yang diterbitkan karena poster tersebut merupakan poster promosi buku. Fotografi Elang Jawa dan ilustrasi manual ranting-ranting pohon dan daun.

Isi Pesan : Sebagai media penyampaian pesan penawaran buku.


(32)

4.1.3. Flyer

Gambar IV.3 Flyer

Ukuran : 10,4 cm x 14,7 cm Material : Art Paper

Teknik Produksi : Laser

Ilustrasi : Tertera gambar buku yang diterbitkan karena poster tersebut merupakan poster promosi buku. Fotografi Elang Jawa dan ilustrasi manual ranting-ranting pohon dan daun.

Isi Pesan : Sebagai media penyampaian pesan penawaran buku.


(33)

4.1.4. X-Banner

Gambar IV.4 X-Banner

Ukuran : 21 cm x 42 cm Material : Polyposter Teknik Produksi : Digital Printing

Ilustrasi : Tertera gambar buku yang diterbitkan karena x-banner tersebut merupakan x-banner promosi buku.

Isi Pesan : Masyarakat dapat mengenal fauna Elang Jawa, dan dapat pula membeli buku yang tertera di x-banner tersebut


(34)

4.1.5. Kalender

Gambar IV.5 Kalender

Ukuran : 19 x 36 cm Material : Art paper Teknik Produksi : Laser

Ilustrasi : Gambar Fauna Elang Jawa dengan ranting-ranting. Tertera tagline dan tahun kalender. Isi pesan : sebagai media pengingat tentang fauna


(35)

4.1.6. Notebook

Gambar IV.6 Notebook

Ukuran : 10 cm x 8 cm Material : Art paper Teknik Produksi : Laser

Ilustrasi : Gambar fauna Elang Jawa yang bertengger disebuah ranting pohon.

Isi Pesan : Sebagai media pengingat tentang fauna Elang Jawa


(36)

4.1.7. Gantungan Kunci

Gambar IV.7 Gantungan Kunci

Ukuran diameter : 4,4 Cm

Material : Laminasi glossy Teknik Produksi : Cetak

Ilustrasi : Gambar fauna Elang Jawa agar masyarakat tahu bahwa Indonesia memiliki satwa langka.

Isi Pesan : Sebagai media pengingat tentang fauna Elang Jawa.


(37)

4.1.8. T-shirt

Gambar IV.8 T-shirt

Ukuran : Size M Material : Katun kardet Teknik Produksi : Sablon Press

Ilustrasi : Gambar fotografi fauna Elang Jawa dan gambar manual ranting-ranting pohon untuk menampilkan karakteristik fauna Elang Jawa dan habitatnya.

Isi Pesan : Sebagai media pengingat masyarakat tentang fauna Elang Jawa.


(38)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU MENGENAL ELANG JAWA

SEBAGAI SATWA LANGKA DI INDONESIA

DK 38315/Tugas Akhir Semester I 2011/2012

Oleh:

Aprelia Taurissy NIM:

51905047 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(39)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 2

1.3 Fokus Masalah………. 2

1.4 Tujuan Perancangan………. 3

BAB II ELANG JAWA SEBAGAI SATWA LANGKA DI INDONESIA 2.1 Satwa Langka……….. 4

2.2. Elang Jawa………. 4

2.2.1. Asal……… 4

2.2.2. Habitat……….. 6

2.2.3. Reproduksi ………. 7

2.2.4. Makanan………... 8

2.2.5. Penyebaran……….. 8

2.2.6. Populasi……… 9

2.3. Undang-undang yang melindungi………. 9

2.4. Kondisi Lapangan……….. 11

2.5. Indonesia………. 12

2.5.1. Negara Indonesia……… 12

2.5.2. Pulau Jawa...……… 14

2.6. Buku………. 15 2.7 Target Audiens……….. 16

2.7.1 Target Primer……… 16

2.7.2 Target Sekunder……….. 17

BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Strategi Perancangan………. 18


(40)

3.1.2 Strategi Kreatif………. 18

3.1.3 Strategi Media……….. 19

3.1.4 Strategi Distribusi……… 21

3.2 Konsep Visual……….. 21

3.2.1 Format Desain………. 21

3.2.2 Layout……… 21

3.2.3 Ilustrasi………. 22

3.2.4 Warna……… 23

3.2.5 Tipografi……… 25

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI 4.1 Media Cetak……….. 27

4.1.1 Buku Bergambar………. 27

4.1.2 Poster Promosi Buku………. 28

4.1.3 Flyer………...…… 29

4.1.4 X-Banner………. 30

4.1.5 Kalender……… 31

4.1.6 Notebook………... 32

4.1.7 Gantungan Kunci……… 33

4.1.8 T-shirt………. 34

DAFTAR PUSTAKA………. 35


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alikodra,H.S. (2010). Teknik Pengelolaan Satwaliar Dalam Rangka

Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Bogor: IPB Press.

Andono,A. (2004). Pesona Elang Jawa (Spizaetus bartelsi Stresemann,

1924)di SM Gn Sawal. Tangerang: Pustaka Empat.

Nugroho,E. (2008). Pengenalan Teori Warna. Yogakarta: Andi Publisher Supriyono,R. (2011). Desain Komunikasi Visual, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Publisher

Website

Ariyanto,D. 2010 (7 Maret). Upaya Pelestarian Elang Jawa Sebagai Satwa Nasional dan Langka yang Dilindungi Undang-undang. Tersedia di: http://jendelagertak.blogspot.com/2010/03/satwa-langka.html [25 Januari 2011]

Herlambang,C.H. 2009 (24 Februari). Habitat Elang Jawa Terancam.

Tersedia di:

http://sains.kompas.com/read/2009/02/24/20394759/habitat.elang.jawa.teran cam [23 Januari 2011]

Prajoko,S. 2011 (30 September). Cerita Burung Garuda dan Elang Jawa

yang Berstatus Endangered. Tersedia di:

http://regional.kompasiana.com/2011/09/30/cerita-burung-garuda-dan-elang-jawa-yang-berstatus-endangered/ [17 Februari 2012]


(42)

SMAN 1 Sumbawa Besar. 2010 (14 September). Geografi Indonesia. Tersedia di: http://geosman1sbw.wordpress.com/ [20 Noverber 2011]

Viwwit. 2011 (4 November).Pengertian Buku. Tersedia di:

http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2225764-pengertian-buku/ [17 Februari 2012]

Wariyanto,A. 2006 (4 November). Melestarikan Keanekaragaman Hayati. Tersedia di: http://www.suaramerdeka.com/harian/0611/04/opi04.htm [26 Oktober 2011]


(43)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir berjudul “Mengenal Elang Jawa Sebagai Satwa Langka Di Indonesia” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam mendapat gelar Strata 1 (S1) pada program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan pengantar proyek tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis. Banyak rintangan, hambatan dan kesulitan-kesulitan yang harus dilalui dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Dan dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan menyumbangkan pemikiran, doa serta bantuannya baik secara moral maupun materiil.

Bandung, 10 Februari 2012


(44)

(1)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 2

1.3 Fokus Masalah………. 2

1.4 Tujuan Perancangan………. 3

BAB II ELANG JAWA SEBAGAI SATWA LANGKA DI INDONESIA 2.1 Satwa Langka……….. 4

2.2. Elang Jawa………. 4

2.2.1. Asal……… 4

2.2.2. Habitat……….. 6

2.2.3. Reproduksi ………. 7

2.2.4. Makanan………... 8

2.2.5. Penyebaran……….. 8

2.2.6. Populasi……… 9

2.3. Undang-undang yang melindungi………. 9

2.4. Kondisi Lapangan……….. 11

2.5. Indonesia………. 12

2.5.1. Negara Indonesia……… 12

2.5.2. Pulau Jawa...……… 14

2.6. Buku………. 15 2.7 Target Audiens……….. 16

2.7.1 Target Primer……… 16

2.7.2 Target Sekunder……….. 17

BAB III STRATEGI PERANCANGAN 3.1 Strategi Perancangan………. 18


(2)

3.1.2 Strategi Kreatif………. 18

3.1.3 Strategi Media……….. 19

3.1.4 Strategi Distribusi……… 21

3.2 Konsep Visual……….. 21

3.2.1 Format Desain………. 21

3.2.2 Layout……… 21

3.2.3 Ilustrasi………. 22

3.2.4 Warna……… 23

3.2.5 Tipografi……… 25

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI 4.1 Media Cetak……….. 27

4.1.1 Buku Bergambar………. 27

4.1.2 Poster Promosi Buku………. 28

4.1.3 Flyer………...…… 29

4.1.4 X-Banner ………. 30

4.1.5 Kalender……… 31

4.1.6 Notebook………... 32

4.1.7 Gantungan Kunci……… 33

4.1.8 T-shirt………. 34

DAFTAR PUSTAKA………. 35


(3)

35 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alikodra,H.S. (2010). Teknik Pengelolaan Satwaliar Dalam Rangka Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Bogor: IPB Press. Andono,A. (2004). Pesona Elang Jawa (Spizaetus bartelsi Stresemann, 1924)di SM Gn Sawal. Tangerang: Pustaka Empat.

Nugroho,E. (2008). Pengenalan Teori Warna. Yogakarta: Andi Publisher Supriyono,R. (2011). Desain Komunikasi Visual, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Publisher

Website

Ariyanto,D. 2010 (7 Maret). Upaya Pelestarian Elang Jawa Sebagai Satwa Nasional dan Langka yang Dilindungi Undang-undang. Tersedia di: http://jendelagertak.blogspot.com/2010/03/satwa-langka.html [25 Januari 2011]

Herlambang,C.H. 2009 (24 Februari). Habitat Elang Jawa Terancam.

Tersedia di:

http://sains.kompas.com/read/2009/02/24/20394759/habitat.elang.jawa.teran cam [23 Januari 2011]

Prajoko,S. 2011 (30 September). Cerita Burung Garuda dan Elang Jawa yang Berstatus Endangered. Tersedia di: http://regional.kompasiana.com/2011/09/30/cerita-burung-garuda-dan-elang-jawa-yang-berstatus-endangered/ [17 Februari 2012]


(4)

SMAN 1 Sumbawa Besar. 2010 (14 September). Geografi Indonesia. Tersedia di: http://geosman1sbw.wordpress.com/ [20 Noverber 2011]

Viwwit. 2011 (4 November). Pengertian Buku. Tersedia di:

http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2225764-pengertian-buku/ [17 Februari 2012]

Wariyanto,A. 2006 (4 November). Melestarikan Keanekaragaman Hayati. Tersedia di: http://www.suaramerdeka.com/harian/0611/04/opi04.htm [26 Oktober 2011]


(5)

i KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir berjudul “Mengenal Elang Jawa Sebagai Satwa Langka Di Indonesia” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam mendapat gelar Strata 1 (S1) pada program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan pengantar proyek tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis. Banyak rintangan, hambatan dan kesulitan-kesulitan yang harus dilalui dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Dan dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan menyumbangkan pemikiran, doa serta bantuannya baik secara moral maupun materiil.

Bandung, 10 Februari 2012


(6)