BINATANG LANGKA DI INDONESIA. docx

10 BINATANG LANGKA DI INDONESIA

1. BADAK JAWA

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus sondaicus) merupakan salah satu
mamalia besar terlangka di dunia yang ada diambang kepunahan. Dengan hanya
sekitar 50 ekor individu di alam liar, spesies ini diklas ifikasikan sebagai sangat
terancam (critically endangered) dalam Daftar Merah IUCN.
Ujung Kulon menjadi satu-satunya habitat yang tersisa bagi badak Jawa di
Indonesia. Populasi lain dari sub-spesies yang berbeda di Vietnam telah dinyatakan
punah. Status badak Jawa dilindungi sejak 1931 di Indonesia, yang diperkuat
dengan penetapan Ujung Kulon di barat daya pulau Jawa sebagai taman nasional
sejak 1992.
Badak Jawa pernah hidup di hampir semua gunung-gunung di Jawa Barat,
diantaranya berada hingga diatas ketinggian 3000 meter dia tas permukaan laut.
Pada tahun 1960-an, diperkirakan sekitar 20 sd 30 ekor badak saja tersisa di TN
Ujung Kulon.

2. KURA-KURA HUTAN SULAWESI / PARUH BETET

Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest

Turtle; Kura-kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The World’s 25
Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 dengan populasi kurang
dari 250 ekor.
Ancaman utama populasi kura-kura langka ini adalah perburuan dan
perdangan bebas sebagai bahan makanan dan hewan peliharaan. Pada awal tahun
1990-an, sekitar 2.000 – 3.000 ekor diperkirakan diperdagangkan ke China sebagai
bahan makanan. Selain itu kura-kura hutan sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) juga
banyak diekspor ke Eropa dan Amerika sebagai hewan peliharaan.
Selain perburuan, rusaknya habitat akibat kerusakan hutan (penebangan
kayu komersial, pertanian skala kecil, dan pembukaan hutan untuk perkebunan
kelapa sawit) juga menjadi ancaman bagi kelangsungan populasi kura-kura hutan
sulawesi (Leucocephalon yuwonoi). Hal ini diperparah oleh rendahnya tingkat
reproduksi kura-kura hutan sulawesi (Sulawesi Forest Turtle).

3. ELANG JAWA

Elang Flores (Spizaetus floris)merupakan salah satu jenis raptor (burung
pemangsa) endemik yang dipunyai Indonesia. Sayangnya elang flores yang
merupakan burung pemangsa endemik flores (Nusa Tenggara) ini kini menjadi raptor
yang paling terancam punah lantaran populasinya diperkirakan tidak melebihi 250

ekor sehingga masuk dalam daftar merah (IUCN Redlist) sebagai Critically
Endangered (Kritis). Status konservasi dan jumlah populasi ini jauh di bawah Elang
Jawa (Spizaetus bartelsi) yang status konservasinya Endangered (Terancam).
Tubuh elang flores berwarna coklat kehitam-hitaman. Sedangkan dada dan
perut raptor endemik flores ini ditumbuhi bulu berwarna putih dengan corak tipis
berwarna coklat kemerahan. Ekor elang flores berwarna coklat yang memiliki garis
gelap sejumlah enam. Sedangkan kaki burung endemik ini berwarna putih.

Persebaran, Populasi, dan Konservasi. Elang flores merupakan raptor
(burung pemangsa) endemik Nusa Tenggara yang hanya dapat ditemukan di pulau
Flores, Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca.

4. KAKATUA KECIL JAMBUL KUNING

Burung berparuh bengkok ini mendiami daerah hutan, pingiran hutan, semak
hingga daerah pertanian dengan ketinggian mencapai 800 meter dpl. Jenis kakatua
ini membuat sarang pada batang-batang pohon tertentu. Makanan burung ini adalah
biji-bijian, kacang, dan aneka buah-buahan.
Sebagaimana jenis kakatua lainnya, Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua
sulphurea) merupakan burung yang pandai. Burung yang nyaris punah ini dapat

dilatih untuk melakukan berbagai gerakan dan menirukan ucapan manusia.
Persebaran Kakatua Kecil Jambul Kuning. Kakatuan Kecil Jambul Kuning
(Cacatua sulphurea) merupakan burung endemik Indonesia dan Timor Leste.
Burung yang nyaris punah ini tersebar di seluruh Nusa Tenggara (termasuk Bali dan
Timor), Sulawesi dan pulau sekitarnya, serta di kepulauan Masalembu.

5. GAJAH SUMATERA

Gajah sumatera secara umum mempunyai ciri badan lebih gemuk dan lebar.
Pada ujung belalai memiliki satu bibir. Berbeda dengan Gajah Afrika, Gajah
Sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku di kaki belakang. Berat gajah
sumatera dewasa mencapai 3.500-5000 kilogram, lebih kecil dari Gajah Afrika.
Rata-rata Gajah Sumatera dewasa dalam sehari membutuhkan makanan
hingga 150 kilogram dan 180 liter air. Dari jumlah itu, hanya sekitar 40% saja yang
mampu diserap oleh pencernaannya. Untuk memenuhi nafsu makan ini Gajah
Sumatera melakukan perjalanan hingga 20 km perharinya. Dengan kondisi hutan
yang semakin berkurang akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak heran
jika nafsu makan dan daya jelajah bintang berbelalai ini sering terjadi konflik dengan
manusia.
Sebagaimana spesies gajah asia lainnya, Gajah Sumatera tidur sambil

berdiri. Selama tidur, telinganya selalu dikipas-kipaskan. Ia mampu mendeteksi
keberadaan sumber air dalam radius 5 kilometer. Gajah Sumatera, mengalami masa
kawin pada usia 10-12 tahun. Dan akan melahirkan anak 4 tahun sekali dengan
masa mengandung hingga 22 bulan.

6. TARSIUS SIAU

Tarsius siau (Tarsius tumpara) merupakan hewan nokturnal beraktifitas pada
sore hingga malam hari sedangkan siang hari lebih banyak dihabiskan untuk tidur.
Makanan utamanya adalah serangga seperti kecoa, dan jangkrik namun juga
memakan reptil kecil.
Habitat, Populasi, dan Konservasi. Tarsius siau (Tarsius tumpara) merupakan
hewan endemik yang hanya dijumpai di pulau Siau, Sulawesi Utara.
Dimungkinkanprimata imut namun langka ini juga terdapat di beberapa pulau kecil di
dekat pulau Siau.
Populasi tarsius siau diperkirakan hanya 1.300-an ekor saja (2009) yang
hidup di sekitar kolam air tawar kecil di ujung selatan pulau Siau, di tebing curam di
sisi pantai timurpulau, dan di lereng dekat kaldera Gunung Karengetang. Populasi
tarsius ini diperkirakan mengalami penurunan hingga 80% dalam tiga generasi
terakhir.


7. ANOA

Anoa adalah satwa endemik pulau Sulawesi, Indonesia. Anoa juga menjadi
fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara. Satwa langka dan dilindungi ini terdiri
atas dua spesies (jenis) yaitu: anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa
dataran rendah (Bubalus depressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang
jarang dijamah manusia. Kedua spesies anoa tersebut hanya dapat ditemukan di
Sulawesi, Indonesia. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang
masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan
dagingnya.
Baik Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) maupun Anoa Dataran Rendah
(Bubalus depressicornis) sejak tahun 1986 oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam
binatang denganstatus konservasi “Terancam Punah” (Endangered; EN) atau tiga
tingkat di bawah status “Punah”.
Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau, tanduknya lurus ke
belakang serta meruncing dan agak memipih. Hidupnya berpindah-pindah tempat
dan apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan
mencebur ke rawa-rawa atau apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan
tanduknya.


8. HARIMAU SUMATERA

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan satu dari enam
sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk
dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered).
Berdasarkan data tahun 2004, jumlah populasi harimau Sumatera di alam
bebas hanya sekitar 400 ekor saja. Sebagai predator utama dalam rantai makanan,
harimau mempertahankan populasi mangsa liar yang ada di bawah
pengendaliannya, sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang
mereka makan dapat terjaga.
Harimau Sumatera menghadapi dua jenis ancaman untuk bertahan hidup:
mereka kehilangan habitat karena tingginya laju deforestasi dan terancam oleh
perdagangan illegal dimana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga
tinggi di pasar gelap untuk obat-obatan tradisional, perhiasan, jimat dan dekorasi.
Harimau Sumatera hanya dapat ditemukan di pulau Sumatera, Indonesia.

9. MUSANG CONGKOK

Musang Congkok adalah salah satu musang yang terdapat di daerah

pengunungan Aceh dan Sumatera Barat, hewan ini padai naik pohon dengan kakikakinya, hewan ini berat menacapai 5 kg dan panjang sekitar 71 cm.
Di Aceh banyak terdapat musang ini,Musang Congkok ini memangsa
mamalia kecil seperti burung-burung, kadang-kadang memangsa ayam peliharaan
warga dan tulurnya juga, tapi kadang-kadang hewan ini memakan buah-buahan
juga, buah faforitnya adalah buah coklat/kakau, pepaya dan kopi, inilah yang saya
tau.
Musang Congkok bersuara mistis yang beralun-alun di malam yang gelap, ini
sebagai untuk memanggil temannya atau sang betina memanggil anaknya. Bulunya
bewarna hitam dan terdapat garis-garis coklat pada badannya, ekornya panjang, bila
dipelihara musang ini jinak dan akan mengikut aktifitas majikannya.

10. ORANG UTAN

Orangutan Sumatera adalah jenis orangutan yang paling terancam di antara
dua spesies orangutan yang ada di Indonesia. Dibandingkan dengan 'saudaranya' di
Borneo, orangutan Sumatera mempunyai perbedaan dalam hal fisik maupun
perilaku. Spesies yang saat ini hanya bisa ditemukan di propinsi-propinsi bagian
utara dan tengah Sumatera ini kehilangan habitat alaminya dengan cepat karena
pembukaan utan uantu perkebunan dan pemukiman serta pembalakan liar.
Terdapat 13 kantong populasi orangutan di pulau Sumatera. Dari jumlah

tersebut kemungkinan hanya tiga kantong populasi yang memiliki sekitar 500
individu dan tujuh kantong populasi terdiri dari 250 lebih individu. Enam dari tujuh
populasi tersebut diperkirakan akan kehilangan 10-15% habitat mereka akibat
penebangan hutan sehingga populasi ini akan berkurang dengan cepat.
Menurut IUCN, selama 75 tahun terakhir populasi orangutan Sumatera telah
mengalami penurunan sebanyak 80%. Dalam kurun waktu 1998 da 1999, laju
kehilangan tersebut dilaporkan mencapai sektar 1000 orangutan per tahun dan
terdapat di Ekosistem Leuser, salah satu luasan hutan terbesar di bagian utara
Pulau Sumatera. Saat ini populasi orangutan Sumatera diperkirakan hanya tersisa
sekitar 6.500-an ekor (Rencana Aksi dan Strategi Konservasi Orangutan, Dephut
2007) dan dalam IUCN Red List edisi tahun 2002, orangutan Sumatera
dikategorikan Critically Endangered atau sudah sangat terancam kepunahan.

10 TANAMAN LANGKA DI INDONESIA

1. BUNGA BANGKAI

Bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk
fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku
talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai

tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia. Nama bunga ini berasal dari
bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang
dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki
bunganya.
2. KANTONG SEMAR

Kantong semar merupakan jenis tanaman langka karnivora. Sewaktu daun masih
muda, kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika
sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup
sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa.
Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu
kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh.

3. RAFFLESIA ARNOLDII

Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan
diameter bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan
bunga bangkai karena mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang
dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu
penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan inang

untuk hidupnya. Saat ini kondisi habitat Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan
sehingga jumlahnya menurun drastis dari tahun ke tahun. Menyusutnya habitat
bunga tersebut di antaranya disebabkan kegiatan manusia seperti pembukaan
wilayah hutan baik untuk kegiatan pertambangan, pertanian, maupun permukiman.
4. POHON DAMAR

Tanaman langka ini berasal dari papua. Damar adalah salah satu jenis pohon
potensial yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman langka ini tingginya bisa
mencapai 60 m dan dimeternya 2 m.

5. CENDANA

Cendana atau cendana wangi, merupakan tanaman langka penghasil kayu cendana
dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa,
aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Cendana adalah
tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang
untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup
mendukung
kehidupannya.
Karena

prasyarat
inilah
cendana
sukar
dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana wangi (Santalum album) kini
sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu cendana dianggap sebagai obat
alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu
cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama
untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.
6. EDELWIS JAWA

Bunga ini merupakan bunga yang sangat kritis dan langka, tumbuh di pegunungan di
wilayah Jawa dan merupakan tanaman yang pertama kali tumbuh setelah terjadi
erupsi gunung,

7. ANGGREK TEBU

Anggrek tebu merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara
jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat
mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter
dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya jenis tanaman langka ini
layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek
raksasa.
7. JELUTUNG

Jelutung atau jelutong (Dyera costulata, syn. D. laxiflora) adalah spesies pohon dari
subfamilia oleander. Pohon ini dapat tumbuh hingga 60 meter dengan diameter
sebesar 2 meter. Pohon ini tumbuh di semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatra
dan bagian selatanThailand.

Nama

: Farrel Ahmad Fauzan

Kelas

: VI A

No Absen: 1