80
untuk membuat kebijakan dan mengambil keputusan.
34
Unit ini bertanggung jawab kepada Ketua MA. Sementara itu, pada badan-badan
peradilan di bawahnya, pejabat itu bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan masing-masing sesuai kebijakan yang disusun oleh MA.
MA menjadi pusat pembuatan kebijakan umum pemenuhan akses informasi, meliputi: a jenis informasi yang dapat diakses dan yang tidak;
b pejabat yang memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan dan petugas pelaksana; c tugas dan wewenang masing-masing pejabat
tersebut; d mekanisme untuk mengakses informasi; e biaya permintaan informasi; f mekanisme pengaduan sengketa informasi dan
penyelesaian sengketa tersebut secara internal dan; g sanksi apabila tidak dilaksanakan. Pengenaan biaya permintaan informasi harus sesuai
dengan prinsip murah dan terjangkau, antara lain untuk biaya penggandaan dan pencarĂan informasi, apabila memang dibutuhkan.
4. Mengembangkan Mekanisme Pengawasan, Pengaduan dan
Penyelesaian Keberatan, serta Insentif dan Disinsentif sehubungan dengan Pelaksanaan Pelayanan Informasi
Tugas pengawasan atau pemantauan ini diberikan kepada salah satu unit organisasi yang relevan di MA yang memiliki akses, kewenangan
memadai serta kewibawaan di hadapan badan-badan peradilan di bawahnya. Sistem pengelolaan pengaduan dapat digabungkan dengan
sistem pengelolaan pengaduan secara umum, namun jelas dan terkoordinasi dengan sistem pengelolaan dan pelayanan informasi.
Bentuknya adalah prosedur yang mudah dan sederhana, serta memiliki kejelasan bagi pengguna pelayanan informasi mengenai pejabat yang
bertanggung jawab untuk menyelesaikan, tata cara penyelesaian dan jangka waktu yang diperlukan. Sistem yang efektif harus berujung pada
penyelesaian yang jelas dan tindakan korektif yang sesuai bagi pengguna pelayanan informasi.
34
Dalam UU Keterbukaan Informasi Publik, pejabat ini diistilahkan sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi.
81
5. Meningkatkan Pemahaman Masyarakat akan Kegunaan dan Kebutuhan Informasi Pengadilan
Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap informasi pengadilan memberikan keuntungan tidak saja bagi masyarakat, tetapi juga bagi
Pengadilan sebagai sebuah organisasi yang terus-menerus belajar, berkembang dan mengikuti tuntutan zaman learning organizationknowledge
based organization. Dengan disediakannya informasi yang dibutuhkan masyarakat oleh Pengadilan, misalnya informasi tentang prosedur
beracara atau biaya perkara, maka masyarakat akan terbantu mendapatkan akses untuk memperoleh keadilan serta membantu sistem
pengawasan pengadilan oleh masyarakat. Di sisi lain, Pengadilan juga akan memperoleh manfaat karena baik permintaan informasi maupun
informasi hasil pengawasan masyarakat dapat dijadikan masukan untuk terus-menerus memperbaiki kinerjanya.
82
83
BAB VII PENUTUP