3.3.2 Skenario FLC 7 fungsi keanggotaan
Gambar 3.13 menunjukkan bentuk gelombang arus setelah filter aktif bekerja. Pada awal periode filter aktif masih perlu melakukan proses
inisialisasi untuk bisa mendapatkan nilai arus yang harus di injeksikan ke dalam sistem. Diperlukan sekitar 1 periode oleh filter sebelum bekerja sesuai
dengan fungsinya.
Gambar 3.13 Gelombang arus dengan filter aktif FLC 7 fungsi keanggotaan a Fasa R b Fasa S dan c Fasa T
Pada awalnya bentuk arus masih sama seperti sebelum pemasangan filter, hal ini dikarenakan filter memerlukan waktu untuk bisa memberikan
respon terhadap inputan sistem. Setelah kurang dari satu periode 0.02 detik, bentuk gelombang mulai mengalami perbaikan dan menuju
sinusoidal.
Universitas Sumatera Utara
Mulai periode ke dua bentuk gelombang terlihat lebih stabil sampai pada akhir periode simulasi. Total Harmonic Distortion yang ditimbulkan
sebesar 2,15 untuk kondisi fasa R. Sementara sesuai standar IEEE 519- 1992 nilai THD
i
yang diijinkan adalah sebesar 5. Dengan demikian setelah pemasangan filter aktif nilai THD
i
mampu memenuhi kriteria standar yang sudah disebutkan. Sama halnya untuk fasa S dan T mengalami perbaikan
yang cukup signifikan, sehingga secara keseluruhan ketiga fasa setelah dilakukan pemasangan filter menjadi lebih baik kualitas nya dan memenuhi
kriteria standar IEEE 519-1992 yaitu sebesar 5. Untuk analisa FFT nya bisa dilihat pada Gambar 3.14
Gambar 3.14 THD
i
dengan filter aktif FLC 7 fungsi keanggotaan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.15 merupakan gelombang tegangan di titik sumber, sama halnya sebelum dilakukan pemasangan filter aktif, terlihat bentuk gelombang
terjaga sinusoidal. Hal ini dikarenakan harmonisa tegangan nilainya tidak terlalu mengganggu sistem secara keseluruhan.
Gambar 3.15 Gelombang tegangan filter aktif FLC 7 fungsi keanggotaan a Fasa R b Fasa S dan c Fasa T
Gambar 3.16 bagian atas menunjukkan gelombang yang akan dilakukan analisa FFT. Dalam simulasi ini digunakan sample sebesar 10
siklus. Dengan memasukkan nilai frekuensi sebesar 50 Hz, didapatkan nilai THD
v
untuk semua fasa mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,18, nilainya cukup baik dibawah standar IEEE 519-1992 sebesar 5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.16 THD
v
dengan filter aktif FLC 7 fungsi keanggotaan
Pada Gambar 3.17 a menunjukkan gelombang tegangan tiga fasa di sisi beban. Bagian b adalah gelombang arus tiga fasa di sisi beban,
sedangkan bagian c adalah arus di sisi sumber. Terlihat bentuk arus di sisi sumber yang pada awalnya sama dengan arus di sisi beban, tetapi setelah
kurang dari 0,02 detik arus mulai terlihat lebih stabil. Untuk menjaga kualitas daya, sebisa mungkin gelombang yang dihasilkan berbentuk
sinusoidal yang secara tidak langsung berarti nilai harmonisa yang ada di dalam sistem tidak terlalu besar.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.17 a Tegangan beban b Arus di sisi beban c Arus di sisi sumber
Gambar 3.18 a adalah arus harmonisa yang dihasilkan oleh beban dan b arus harmonisa yang dihasilkan oleh filter aktif.
Gambar 3.18 a Arus harmonisa b Arus APF FLC 7 fungsi keanggotaan
Universitas Sumatera Utara
75
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN