Multilevel Inverter TINJAUAN PUSTAKA

18 a n Vs 1 3 4 2 + - Gambar 2.3 Konfigurasi inverter CSI

2.4.1 Controller

Controller digunakan dalam rangkaian filter aktif sebagai pembangkit sinyal yang dipakai untuk menyalakan atau mematikan inverter. Komponen ini memegang peranan sangat penting di dalam implementasi filter aktif, karena ketika fungsi controll ini tidak bekerja dengan baik maka otomatis performansi filter aktif menjadi tidak maksimal. Kemungkinan terburuk adalah filter justru menambah masalah.

2.5 Multilevel Inverter

Pada awalnya inverter konvensional memiliki konfigurasi dua tingkat untuk menghasilkan tegangan AC dari tegangan DC seperti diperlihatkan pada Gambar 2.4. Dua tingkat inverter hanya bisa membangkitkan dua level tegangan output untuk beban, yaitu V dc 2 atau -V dc 2. Universitas Sumatera Utara 19 Gambar 2.4 Inverter dua level satu fasa kiri dan gelombang keluaran kanan Untuk membangkitkan keluaran tegangan AC dua tingkat seperti pada Gambar 2.5, biasanya dilakukan dengan memodulasi lebar pulsa atau lebih dikenal dengan PWM Pulse Width Modulation. Metode ini efektif dalam menghasilkan gelombang keluaran tetapi terdapat distorsi harmonik pada tegangan keuarannya. Hal ini mungkin tidak selalu menjadi masalah, tetapi untuk beberapa aplikasi tertentu dibutuhkan distorsi rendah dalam output tegangan [12]. Gambar 2.5 Tegangan keluaran PWM hijau, gelombang referensi berwarna biru Universitas Sumatera Utara 20 Konsep Multilevel Inverter MLI untuk menghasilkan sinyal AC tidak hanya bergantung pada dua tingkat tegangan. Beberapa tingkat tegangan dapat ditambahkan untuk menciptakan gelombang yang semakin halus, dengan menghasilkan distorsi harmonisa yang rendah. Gambar 2.6 menunjukkan tegangan keluaran untuk tiga tingkat, dan Gambar 2.7 untuk lima tingkat. Gambar 2.6 Tegangan keluaran Multilevel Inverter 3 tingkat Gambar 2.7 Tegangan keluaran Multilevel Inverter 5 tingkat Universitas Sumatera Utara 21 Pada Gambar 2.8 yang merupakan tegangan untuk level tujuh tingkat, terlihat semakin banyak level tegangan yang dihasilkan maka gelombang akan semakin mendekati sinusoidal. Akan tetapi dengan berbagai tingkatan tersebut desain akan menjadi lebih rumit, lebih banyak komponen dan metode kontrol lebih sulit. Gambar 2.8 Tegangan keluaran Multilevel Inverter 7 tingkat Ada beberapa fitur menarik dalam multilevel inverter yaitu dengan tingkat frekuensi yang lebih rendah maka tingkat stress komponen juga bisa dihindari.. Berikut keuntungan menggunakan multilevel inverter [12,13]: 1. Multilevel Inverter dapat menghasilkan tegangan keluaran dengan distorsi yang sangat rendah 2. Multilevel Inverter dapat menghasilkan arus masukan dengan distorsi yang sangat rendah. 3. Multilevel Inverter menghasilkan lebih kecil tegangan common-mode CM, sehingga mengurangi stres. Universitas Sumatera Utara 22 4. Multilevel Inverter dapat beroperasi dengan frekuensi switching yang lebih rendah Ada berbagai topologi multilevel inverter yang telah diusulkan beberapa tahun terakhir seperti ditunjukkan pada Gambar 2.9 [13]. Berikutnya akan lebih difokuskan pembahasan untuk Multilevel Inverter dengan sumber DC yang simetris, sesuai dengan yang digunakan pada tesis ini. A. Diode Clamped Connected Topologi multilevel inverter yang paling umum digunakan adalah “diode clamped connected”, yaitu dioda digunakan sebagai perangkat untuk menjepit tegangan bus DC sehingga mencapai level output voltage. Gambar 2.9 Klasifikasi topologi Cascade Multilevel Inverter Cascade Multilevel Inverter Berdasarkan Koneksi H- Bridges Koneksi Bintang Koneksi Delta Berdasarkan Sumber DC Sumber DC Asimetris Sumber DC Simetris H-Bridge Connected Flying Capacitor Connected Diode Clamped Connected Universitas Sumatera Utara 23 Beberapa kebutuhan komponen inverter tingkat n adalah: a. Sumber tegangan bisa berupa kapasitor = n - 1 b. Perangkat switching berupa relay = 2 n - 1 c. Dioda = n - 1 n - 2 Dengan meningkatnya jumlah level tegangan, kualitas tegangan keluaran menjadi lebih dekat dengan gelombang sinusoidal. Gambar 2.10 menunjukkan topologi diode-clamped tiga tingkat a dimana bus DC terdiri dari dua kapasitor, yaitu C 1 dan C 2 . Tegangan di setiap kapasitor terpasang sebesar V DC 2. Gambar 2.10 Topologi Multilevel Inverter Diode-Clamped Untuk menjelaskan bagaimana level tegangan dibangkitkan, titik netral n dianggap sebagai keluaran fasa titik referensi tegangan. Kombinasi komponen switch bisa dilihat pada Tabel 2.4. Universitas Sumatera Utara 24 Tabel 2.4 Kombinasi switch untuk menghasilkan variasi tegangan keluaran Level Voutput S1 S2 S1’ S2’ 1 V dc 2 1 1 1 1 1 -1 -V dc 2 1 1 Untuk menentukan nilai dari V D bisa digunakan Persamaan 2.5 [14]. .........................................................2.5 Dengan: m = nilai tingkat inverter k = konstanta dari 1 sampai m-1 V dc = Tegangan DC link B. H-Bridge Cascaded Multilevel Inverter Konsep inverter ini adalah menghubungkan inverter H-bridge secara seri untuk mendapatkan tegangan keluaran. Tegangan keluaran adalah jumlah dari tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing tingkat. Jumlah tersebut merupakan tegangan output tingkat 2n +1, dengan n adalah jumlah tingkat. Salah satu keuntungan dari jenis inverter multilevel ini adalah mengurangi jumlah komponen dibandingkan dengan diode-clamp maupun flying capacitor. Universitas Sumatera Utara 25 C. Multilevel Inverter Flying Capacitor Struktur inverter ini mirip dengan diode-clamped, bedanya adalah komponen dioda digantikan oleh kapasitor seperti pada Gambar 2.11. Inverter n-level akan membutuhkan: a. Kapasitor untuk masing-masing fasa = n - 1 × n - 2 2 b. Kapasitor utama = n - 1 Jika dibandingkan dengan metode diode clamp, jumlah kapasitor pada type ini jauh lebih banyak karena komponen untuk dioda digantikan oleh kapasitor. Lain halnya untuk sumber tegangan membutuhkan jumlah komponen yang sama yaitu sebesar n-1. Gambar 2.11 Topologi Multilevel Inverter Flying-Capacitor Universitas Sumatera Utara 26

2.6 Transformasi