Implementasi transformasi Park Transformasi

28 tingkat kecuraman dari filter. Semakin kecil nilainya misalnya satu maka filter akan semakin curam dan semakin besar nilainya akan semakin landai.

2.6.2 Implementasi transformasi Park

Tranformasi Park secara matematik biasanya digunakan pada mesin sinkron 3 fasa yaitu untuk menyerderhanakan transformasi variabel tertentu dari sistem 3 fasa abc ke sumbu dq0. Variabel tersebut biasanya berupa arus, tegangan atau fluks linkage dalam bentuk variabel aktual kumparan stator. Kuantitas baru didapatkan dari proyeksi variabel aktual pada ketiga sumbu sepanjang sumbu direct kumparan rotor yang disebut sumbu direct d, dan sepanjang sumbu netral kumparan medan yang disebut sumbu quadrature atau disebut sumbu stasioner. Untuk memudahkan biasanya sumbu fasa a dianggap sebagai fasa referensi dan pergeseran sudut fasa referensi disebut θ. Park transformasi dq adalah untuk menyederhanakan transformasi semua kuantitas stator dari sumbu abc yang diubah kedalam referensi variabel baru yang disebut rotor. Jika kita mempunyai 3 variabel ia, ib dan ic maka kita perlu menggunakan 3 variabel baru sehingga dengan transformasi Park menjadi 2 variabel baru yaitu variabel komponen i d dan i q dan variabel komponen ketiganya atau i adalah arus stationer yang sebanding dengan arus urutan nol. Untuk ketiga fasa yang seimbang sumbu nol biasanya dianggap nol. Gambar 2.13 adalah pemodelan persamaan untuk proyeksi perkalian Transformasi Park [15]. Universitas Sumatera Utara 29 Perhitungan p dan q Perhitungan Arus Referensi Low Pass Filter i c1 i c2 i c3 v s1 v s2 v s3 i ref1 i ref2 i ref3 p q q h p h Gambar 2.13 Proses transformasi pq Tegangan sumber V s1 , V s2 , V s3 dan arus sumber i c1 , i c2 , i c3 ditransformasikan menjadi sistem bi-phase menurut Persamaan 2.6: [ ] √ [ √ √ ] [ ] ..................................2.6 Daya aktif dan daya reaktif sesaat pada sistem dihitung berdasarkan Persamaan 2.7: [ ] [ ] [ ] ..............................................2.7 Universitas Sumatera Utara 30 Setelah itu, untuk mendapatkan arus referensi harmonisa dilakukan transformasi sesuai dengan Persamaan 2.8: [ ] [ ] [ ̃ ̃] ................................. 2.8 Untuk mendapatkan arus referensi harmonisa yang sesungguhnya, maka arus harmonisa dalam sistem biphase harus ditransformasikan dengan invers dari transformasi α-β, dimana ditunjukkan pada Persamaan 2.9: [ ] √ [ √ √ ] [ ] ..............................................2.9

2.7 Fuzzy Logic Control