BAB III METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di wilayah administrasi Nusa Tenggara Timur meliputi 2 dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Kupang untuk mewakili daratan Timor dan Kabupaten
Manggarai mewakili daratan Flores dan sekitarnya. Pemilihan kabupaten sebagai lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. Menunjuk rechtsgowen yang ada dalam rechtskringen Timor dan sekitarnya,
sebagaimana dipetakan Vollenhoven.
b. Mewakili wilayah daratan yang ada di Propinsi NTT. c. Komplesitas masalah pertanahan yang dihadapi.
B. WILAYAH KERANGKA SAMPLING
Kerangka sampling dilakukan untuk memperoleh data primer tentang aspirasi masyarakat adat dengan menggunakan “purposive sampling” yaitu dengan sengaja
menentukan wilayah persekutuan masyarakat hukum adat berdasarkan keragaman hukum adatnya. Responden terdiri atas tokoh-tokoh masyarakat sesuai dengan struktur dan
sistem kekerabatan komunal dan paternalistik yang disebut dengan tua-tua adat. 1. Data dan Sumber Data
Data sekunder diperoleh dari dokumentasi formal dan informal, data hasil penelitian sejenis, dan data primer diperoleh langsung dari informen.
2. Teknik Pengumpulan data Studi berbagai dokumen, fokus grup diskusi, seminar dan interview terstruktur.
3. Analisis Data
16
Menggunakan teknik analisis normatif dari Antony Allot 1980: 26 dan domain analisis dari James B. Spratley 1979: 107. Analisis normatif, untuk menjelaskan
hubungan komponen sistem norma hukum adat pertanahan yang meliputi : bentuk form; otoritas pengembangan emitted by; isi content; tujuan aim; kelompok
sasaran adressed; bentuk-bentuk ketaatan form of complience; otoritas restorator dan pengendali pelanggaran norma hukum dengan norma lainnya conflict of the
normative system with law or other normative. Sedangkan domain analisis untuk menjelaskan hubungan antara komponen spesis dari suatu term hukum sebagai
genusnya serta induksi analitik, tematis dan berkelanjutan selama penelitian berlangsung.
C. ASPEK-ASPEK YANG DITELITI