Pemberian Cacing Tanah untuk Meningkatkan Efektivitas Teras Gulud dan Mulsa Vertikal dalam Menekan Erosi dan Aliran Permukaan, serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogopada Latosol (Oxic Dystropept) Darmaga

PEMBERIAN CACING TANAH UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
TERAS GULUD DAN MULSA VERTIKAL DALAM MENEKAN
EROSI DAN ALIRAN PERMUKAAN, SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 GOGO
PADA LATOSOL (Oxic Dysrropept) DARMAGA

oleh
RONALD PT LUMBANRAJA v
A.270503

JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

I995

RINGKASAN
RONALD LUMBANRAJA. Pemberian Cacing Tanah untuk Meningkatkan
Efektivitas Teras Gulud dan Mulsa Vertikal dalam Menekan Erosi dan Aliran
Permukaan serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo pada
Latosol (Oxic Dystropepr) Darmaga (dibawah bimbingan KAMIR R. BRATA dan

SUDARMO)
Mulsa vertikal lebih efektif sebagai tehnik konservasi tanah, air dan bahan
organik tanah dibandingkan teras gulud dan mulsa konvensional. Pemberian cacing
tanah pada dasar saluran diharapkan dapat meningkatkan efektivitas teras gulud dan
mulsa vertikal untuk menekan aliran permukaan dan erosi. Penelitian ini bertujuan
untuk menelaah peranan cacing tanah dalam meningkatkan efektivitas mulsa vertikal
dan teras gulud dalam menekan aliran permukaan dan erosi, serta pengaruhnya
terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo (Oryza sariva L.) varietas Danau
Tempe pada tanah Latosol (Oxic Dysrropept) Darmaga, Bogor.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor di Darmaga dengan kemiringan lereng 14.5 %, berlangsung mulai
akhir Desember 1993 sampai akhir April 1994. Rancangan penelitian yang diguna-

kan adalah Rancangan Acak Kelompok, 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan
yang diterapkan adalah mulsa konvensional (Tl), teras gulud berjarak 11 m (T2),
teras gulud berjarak 11 m diberi cacing tanah (T3), mulsa vertikal berjarak 11 m
(T4), dan mulsa vertikal berjarak 11 m diberi cacing tanah (T5). Petak percobaan
berukuran 22 x 2 m dengan tanaman indikator padi gogo varietas Danau Tempe.
Mulsa yang digunakan adalah jerami padi dengan dosis 3 tonlha, sedangkan jenis
cacing tanah adalah Phererima sp dengan jumlah 200 ekor tiap saluran.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian cacing tanah dapat memperbaiki beberapa sifat fisik tanah, diantaranya menurunkan bobot isi, meningkatkan
laju infiltrasi dan permeahilitas tanah, menekan jumlah aliran permukaan dan erosi.
Perlakuan mulsa vertikal diberi cacing tanah lebih efektif menekan jumlah
aliran permukaan dan erosi sebesar 90% &an 75% dibandingkan perlakuan mulsa
vertikal. Perlakuan teras gulud diberi cacing lebih efektif menekan aliran permukaan dan erosi sebesar 56% dan 52% dihanding perlakuan teras gulud. Besarnya
efektivitas penekanan aliran permukaan dan erosi tersebut meningkat dengan pemberian mulsa. Pertahan cacing tanah dengan pemberian mulsa lebih efektif menekan
aliran permukaan dan erosi sebesar 95% dan 94% dibanding perlakuan cacing tanah
tanpa mulsa
Tinggi tanaman tertinggi dijumpai pada perlakuan T5 sebesar 76.7 cm,
kemudian diikuti perlakuan TI, T4, T3, dan T2 masing-masing sebesar 76.2, 75.9,
75.0, dan 73.5 cm.

Jumlah anakan produktif tertinggi juga diberikan oleh perla-

kuan T5 sebesar 16.30 batang, kemudian diikuti perlakuan T4, T3, T2, dan T1
masing-masing sebesar 15.67, 15.50, 14.95, dan 14.17 batang.
Produk~igabah kering tertinggi diberikan perlakuan T1, kemudian diikuti
perlakuan T5, T4, T2, serta T3, masing-masing sebesar 4.64, 4.36, 4.24, 4.21
serta 3.90 tonlha. Produksi biomassa kering tertinggi juga diberikan perlakuan T I ,

kemudian diikuti perlakuan T5, T4, T2, serta T3, masing-masing sebesar 8.65,
8.14, 7.70, 7.63, serta 7.07 tonlha. Tetapi produksi gabah setiap rumpun tertinggi
diberikan oleh perlakuan T5 sebesar 30.74 gr, kemudian diikuti perlakuan TI, T4,
T2, dan T3 masing-masing sebesar 30.20, 29.90, 29.69, dan 27.50 grlrumpun.
Produksi biomassa per rumpun juga mengikuti pola tersebut masing-masing sebesar
57.40, 56.30, 54.29, 53 3 0 , dan 49.85 gr.

PenIberian Cacing Tanah untuk Meningkatkan Efektivitas
Teras Gulud dan Mulsa Vertikal dala~nMenekan Erosi dan Aliran Persnukaan,
serta Penga~uhnyaterhadap Perturnbuhan dan Produksi Padi Gogo
pada Latosol (OxicDystropepr) Dar~naga

oleh
Ronald PT Lurnbanra.ja

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mesnperoleh
Gelar Sarjana Pertanian Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor


JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
ISTITUT PERANIAN BOGOR

1995

: PEMBERIAN CACING TANAH UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS TERAS GULUD DAN MULSA VERTIKAL
DALAM MENEKAN EROSI DAN ALIRAN PERMUKAAN,
SERTA PENGARUYNYA TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI PAD1 GOGO PADA LATOSOL (OxicDysrropepr) DARMAGA

Judul

Nanra Mahasiswa : Ronald PT Lunlhanraja
N o n ~ o rPokok

: A.27 0503

Menyetujui


Ir. Kamir R. Brata, MSc

Ir. Sudar~no

NIP 130 542 202

NIP 131 284 622

Mengetahui

I

NIP 130 607 616

Tanggal Luius :

3 0 J I!N 1995

PEMBERIAN CACING TANAH UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS

TERAS GULUD DAN MULSA VERTIKAL DALAM MENEKAN
EROSI DAN ALIRAN PERMUKAAN, SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 GOGO
PADA LATOSOL (Oxic Dysrropept) DARMAGA

oleh
RONALD PT LUMBANRAJA v
A.270503

JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

I995

RINGKASAN
RONALD LUMBANRAJA. Pemberian Cacing Tanah untuk Meningkatkan
Efektivitas Teras Gulud dan Mulsa Vertikal dalam Menekan Erosi dan Aliran
Permukaan serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo pada
Latosol (Oxic Dystropepr) Darmaga (dibawah bimbingan KAMIR R. BRATA dan

SUDARMO)
Mulsa vertikal lebih efektif sebagai tehnik konservasi tanah, air dan bahan
organik tanah dibandingkan teras gulud dan mulsa konvensional. Pemberian cacing
tanah pada dasar saluran diharapkan dapat meningkatkan efektivitas teras gulud dan
mulsa vertikal untuk menekan aliran permukaan dan erosi. Penelitian ini bertujuan
untuk menelaah peranan cacing tanah dalam meningkatkan efektivitas mulsa vertikal
dan teras gulud dalam menekan aliran permukaan dan erosi, serta pengaruhnya
terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo (Oryza sariva L.) varietas Danau
Tempe pada tanah Latosol (Oxic Dysrropept) Darmaga, Bogor.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor di Darmaga dengan kemiringan lereng 14.5 %, berlangsung mulai
akhir Desember 1993 sampai akhir April 1994. Rancangan penelitian yang diguna-

kan adalah Rancangan Acak Kelompok, 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan
yang diterapkan adalah mulsa konvensional (Tl), teras gulud berjarak 11 m (T2),
teras gulud berjarak 11 m diberi cacing tanah (T3), mulsa vertikal berjarak 11 m
(T4), dan mulsa vertikal berjarak 11 m diberi cacing tanah (T5). Petak percobaan
berukuran 22 x 2 m dengan tanaman indikator padi gogo varietas Danau Tempe.
Mulsa yang digunakan adalah jerami padi dengan dosis 3 tonlha, sedangkan jenis
cacing tanah adalah Phererima sp dengan jumlah 200 ekor tiap saluran.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian cacing tanah dapat memperbaiki beberapa sifat fisik tanah, diantaranya menurunkan bobot isi, meningkatkan
laju infiltrasi dan permeahilitas tanah, menekan jumlah aliran permukaan dan erosi.
Perlakuan mulsa vertikal diberi cacing tanah lebih efektif menekan jumlah
aliran permukaan dan erosi sebesar 90% &an 75% dibandingkan perlakuan mulsa
vertikal. Perlakuan teras gulud diberi cacing lebih efektif menekan aliran permukaan dan erosi sebesar 56% dan 52% dihanding perlakuan teras gulud. Besarnya
efektivitas penekanan aliran permukaan dan erosi tersebut meningkat dengan pemberian mulsa. Pertahan cacing tanah dengan pemberian mulsa lebih efektif menekan
aliran permukaan dan erosi sebesar 95% dan 94% dibanding perlakuan cacing tanah
tanpa mulsa
Tinggi tanaman tertinggi dijumpai pada perlakuan T5 sebesar 76.7 cm,
kemudian diikuti perlakuan TI, T4, T3, dan T2 masing-masing sebesar 76.2, 75.9,
75.0, dan 73.5 cm.

Jumlah anakan produktif tertinggi juga diberikan oleh perla-

kuan T5 sebesar 16.30 batang, kemudian diikuti perlakuan T4, T3, T2, dan T1
masing-masing sebesar 15.67, 15.50, 14.95, dan 14.17 batang.
Produk~igabah kering tertinggi diberikan perlakuan T1, kemudian diikuti
perlakuan T5, T4, T2, serta T3, masing-masing sebesar 4.64, 4.36, 4.24, 4.21
serta 3.90 tonlha. Produksi biomassa kering tertinggi juga diberikan perlakuan T I ,

kemudian diikuti perlakuan T5, T4, T2, serta T3, masing-masing sebesar 8.65,
8.14, 7.70, 7.63, serta 7.07 tonlha. Tetapi produksi gabah setiap rumpun tertinggi
diberikan oleh perlakuan T5 sebesar 30.74 gr, kemudian diikuti perlakuan TI, T4,
T2, dan T3 masing-masing sebesar 30.20, 29.90, 29.69, dan 27.50 grlrumpun.
Produksi biomassa per rumpun juga mengikuti pola tersebut masing-masing sebesar
57.40, 56.30, 54.29, 53 3 0 , dan 49.85 gr.

PenIberian Cacing Tanah untuk Meningkatkan Efektivitas
Teras Gulud dan Mulsa Vertikal dala~nMenekan Erosi dan Aliran Persnukaan,
serta Penga~uhnyaterhadap Perturnbuhan dan Produksi Padi Gogo
pada Latosol (OxicDystropepr) Dar~naga

oleh
Ronald PT Lurnbanra.ja

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mesnperoleh
Gelar Sarjana Pertanian Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor


JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
ISTITUT PERANIAN BOGOR

1995

: PEMBERIAN CACING TANAH UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS TERAS GULUD DAN MULSA VERTIKAL
DALAM MENEKAN EROSI DAN ALIRAN PERMUKAAN,
SERTA PENGARUYNYA TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI PAD1 GOGO PADA LATOSOL (OxicDysrropepr) DARMAGA

Judul

Nanra Mahasiswa : Ronald PT Lunlhanraja
N o n ~ o rPokok

: A.27 0503

Menyetujui


Ir. Kamir R. Brata, MSc

Ir. Sudar~no

NIP 130 542 202

NIP 131 284 622

Mengetahui

I

NIP 130 607 616

Tanggal Luius :

3 0 J I!N 1995

Dokumen yang terkait

Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah Latosol (Oxic Dystropept) Parung yang Disawahkan

0 6 50

Pengaruh Residu Kapur dan Sekam Padi terhadap Sifat Kimia Tanah dan Hasil Kedelai pada Latosol Coklat Kemerahan (Oxic Dystropept) Bogor

0 5 68

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Night Soil dan Beberapa Ukuran Agregat Tanah terhadap Sifat Fisik Tanah dan Produksi Kacang Kedelai (Glycine max L. Merr) Varietas Wilis pada Tanah Latosol (Oxic Dystropept) dari Darmaga

0 7 136

Pengaruh Dosis Pemupukan dan Ketersediaan Unsur Fosfor dalam Tanah terhadap Produsi Jagung (Zae mays) Varietas Pioneer pada Tanah Latosol (Oxic dystropept) di Darmaga

0 12 50

Pengaruh jarak simpanan depresi terhadap aliran permukaan dan erosi pada tanah latosol dramaga

0 11 53

Pengaruh Kombinasi Panjang Lereng dan Luasan Dengan Lubang Resapan dan Mulsa Vertikal Pada Teras Gulud Terhadap Aliran Permukaan dan Erosi, Serta Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Gajah

0 10 69

Aplikasi Teknologi Sistem Peresapan Biopori Untuk Mencegah Aliran Permukaan Dan Erosi Serta Peningkatan Produksi Tanaman Pada Tanah Latosol Darmaga

0 3 112

Pengaruh Aplikasi Sistem Peresapan Biopori Terhadap Aliran Permukaan, Erosi, Kehilangan Hara Dan Produktivitas Tanaman Jagung (Zea mays) Dan Padi (Oryza sativa) Pada Tanah Latosol Darmaga

0 2 84

PEMBERIAN MULSA BATANG JAGUNG SERTA STRIP PENGUAT TERAS TERHADAP LIMPASAN PERMUKAAN, EROSI DAN NISBAH PENGKAYAAN SEDIMEN.

0 0 13

PEMBERIAN MULSA DAN PENGUAT TERAS PADA TIGA JENIS TANAMAN TERHADAP LIMPASAN PERMUKAAN, EROSI, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADA TANAH ANDISOL.

0 0 13