RPJP Daerah Provinsi Lampung
87
sosial yang berakar, unik, modern, dan unggul. Jatidiri tersebut merupakan kombinasi antara nilai-nilai luhur daerah
– seperti religius, kebersamaan dan persatuan
– dan nilai modern yang universal
– seperti etos kerja dan prinsip tata kepemerintahan yang baik. Pembangunan jati diri masyarakat
Lampung dilakukan melalui transformasi, revitalisasi, dan reaktualisasi tata nilai budaya daerah Provinsi Lampung yang
beragam, yang mempunyai potensi unggul dan menerapkan nilai modern yang membangun.
4. Reaktualisasi tata nilai budaya daerah Lampung “piil
pesenggiri” sebagai wahana untuk membangun masyarakat modern yang sadar hukum dan wahana penegakan hukum yang
efektif. 5.
Peningkatan ketahanan budaya daerah Lampung harus terus dilakukan dengan strategi kontra propaganda terhadap
infiltrasi budaya asing yang merusak melalui berbagai media komunikasi yang ada, dari yang konvensional sampai yang
paling canggih. 6.
Inventarisasi cagar budaya daerah Provinsi Lampung berupa tradisi, tata nilai, seni, budaya, beserta upaya pelestariannya
guna memperkaya khasanah budaya bangsa.
4.2.5 Mewujudkan Daerah yang Asri dan Lestari
1. Perbaikan pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam
dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. 2.
Pemeliharaan kekayaan jenis dan sumber daya alam.
RPJP Daerah Provinsi Lampung
88
3. Peningkatan kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
4. Pendayagunaan SDA yang terbarukan hutan, pertanian,
perikanan, dan perairan dilakukan secara rasional, optimal, efisien dan bertanggung jawab dengan mendayagunakan
seluruh fungsi dan manfaat secara seimbang. SDA dalam kondisi kritis harus direhabilitasi dan dipulihkan daya
dukungnya. Hasil atau pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan SDA ini sebagian diinvestasikan kembali bagi upaya
pemulihan, rehabilitasi, dan pencadangan untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.
5. Pengelolaan SDA tidak terbarukan tambang, mineral,
sumberdaya energi diarahkan untuk tidak dikonsumsi langsung, melainkan diperlakukan sebagai input untuk proses
produksi berikutnya yang dapat memberikan nilai tambah yang optimal. Hasil atau pendapatan yang diperoleh dari
pengelolaan SDA ini diarahkan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi dengan diinvestasikan pada kegiatan yang produktif,
juga untuk upaya reklamasi, konservasi, dan pencarian sumber- sumber energi alternatif atau bahan substitusi yang
terbarukan, seperti biomassa, biogas, mikrohidro, energi matahari, arus laut, dan tenaga angin yang lebih ramah
lingkungan. 6.
Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan hidup. Kebijakan ini diarahkan terutama bagi generasi muda,
sehingga tercipta SDM yang berkualitas yang peduli terhadap isu SDA dan lingkungan hidup. Dengan demikian ke depan
RPJP Daerah Provinsi Lampung
89
mereka mampu berperan sebagai penggerak bagi penerapan konsep pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-
hari.
4.2.6 Menegakkan