Membangun Masyarakat Religius, Berbudi Luhur, dan

RPJP Daerah Provinsi Lampung 86 pelayanan sosial yang memadai. Perhatian lebih besar diberikan kepada kelompok masyarakat yang kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah rawan bencana.

4.2.4 Membangun Masyarakat Religius, Berbudi Luhur, dan

Berbudaya, serta Melestarikan dan Mengembangkan Budaya Daerah 1. Pembangunan agama diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam pembangunan. Pembangunan agama diarahkan pula untuk meningkatkan kerukunan hidup umat beragama dengan meningkatkan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis. 2. Budaya inovatif yang berorientasi IPTEKS terus dikembangkan agar masyarakat Provinsi Lampung menguasai IPTEKS serta mampu berjaya di era persaingan global. Pengembangan budaya IPTEKS tersebut dilakukan dengan meningkatkan penghargaan masyarakat terhadap IPTEKS melalui pengembangan budaya membaca dan menulis, masyarakat pembelajar, masyarakat yang cerdas, kritis, dan kreatif dalam rangka pengembangan tradisi IPTEKS, bersamaan dengan mengarahkan budaya konsumtif menuju budaya produktif. 3. Pembangunan dan pemantapan jati diri masyarakat Lampung ditujukan untuk mewujudkan karakter masyarakat dan sistem RPJP Daerah Provinsi Lampung 87 sosial yang berakar, unik, modern, dan unggul. Jatidiri tersebut merupakan kombinasi antara nilai-nilai luhur daerah – seperti religius, kebersamaan dan persatuan – dan nilai modern yang universal – seperti etos kerja dan prinsip tata kepemerintahan yang baik. Pembangunan jati diri masyarakat Lampung dilakukan melalui transformasi, revitalisasi, dan reaktualisasi tata nilai budaya daerah Provinsi Lampung yang beragam, yang mempunyai potensi unggul dan menerapkan nilai modern yang membangun. 4. Reaktualisasi tata nilai budaya daerah Lampung “piil pesenggiri” sebagai wahana untuk membangun masyarakat modern yang sadar hukum dan wahana penegakan hukum yang efektif. 5. Peningkatan ketahanan budaya daerah Lampung harus terus dilakukan dengan strategi kontra propaganda terhadap infiltrasi budaya asing yang merusak melalui berbagai media komunikasi yang ada, dari yang konvensional sampai yang paling canggih. 6. Inventarisasi cagar budaya daerah Provinsi Lampung berupa tradisi, tata nilai, seni, budaya, beserta upaya pelestariannya guna memperkaya khasanah budaya bangsa.

4.2.5 Mewujudkan Daerah yang Asri dan Lestari