Pengaruh Waktu Pemberian Nitrogen terhadap Pertumbuhan Tanaman serta Produksi dan Viabilitas Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dari Sektor Tanaman yang Berbeda
09
PENGWRUbl WAKTU PEMBERIAN N I T
N
TERYIBIDAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSl DAN
VlABlElTAS BENIM KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) DARl
SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA
Oleh :
R. DWI A N G G D R O WIDJAJAHTO
A 24 0170
-
-----
~
----
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
F A K U L T A S PERTANIAH
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
RINGKASAN
DWI ANGGORO W.
R.
Pengaruh Waktu Pemberian Nitrogen
terhadap Pertumbuhan Tanaman Serta Produksi dan Viabilitas
Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dari Sektor Tanaman
yang Berbeda .
Karya ilmiah di bawah bimbingan WAHJU
QAMARA MUGNI SJAH .
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mempelajari pengaruh waktu pemberian pupuk
N
(1)
terhadap
pertumbuhan tanaman serta produksi dan viabilitas kedelai,
dan (2) Mempelajari hubungan antara sektor tanaman kedelai
dengan
viabilitas benih
kedelai yang
dihasilkan dari
masing-masing sektor dalam waktu pemberian pupuk N tertentu .
Perbanyakan dan pengamatan lapang dilakukan di kebun
percobaan
IPB
di
Sindang
Barang, Bogor.
Pengujian
viabilitas benih dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Benih IPB di Leuwikopo, Darmaga dan di Baranangsiang,
Bogor.
Penelitian dilaksanalcan Desember
1992
sampai dengan Mei 1993.
Penelitian ini menggunakan benih kedelai varietas
Wilis.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah ran-
cangan
acak
kelompok
(randomized block
design)
untuk
mengamati perbedaan pertumbuhan antarperlakuan pemberian
pupuk
~
-
~
~
dan
-~
~p
p
~
p
tersarang
~
rancangan
p
p ~ - - p
~ ~
p
~
p
-
acak
kelompok
dengan
pangamatan
----
p ~ - ~ ~ p p - ~ p - ~ - - ~ p - ~
~
~
~
p
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
-~
~
(cross section
and nested)
untuk
mengamati
perbedaan pada viabilitas benih karena perlakuan pemberian
pupuk dan sektor yang berbeda .
Dalam penelitian ini terdapat dua perlakuan dan tiga
ulangan di lapang.
rian pupuk N.
Perlakuan pertama ialah waktu pembe-
Perlakuan ini terdiri dari 6 taraf, yaitu
(1) tanpa pemberian pupuk N (No), (2) 120 kg N/ha diberi-
kan semuanya pada saat tanam (N1), (3) 60 kg N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga
(N2), (4) 60 kg N/ha diberikan pada saat
tanam, 20 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga dan 40
kg N/ha diberikan saat pengisian polong (N3), (5) 60 kg
N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan
saat pengisian polong (N4), dan (6) 60 kg N/ha diberikan
saat tanam, 40 kg N/ha diberikan saat menjelang
pada
berbunga dan 20 kg N/ha diberikan saat pengisian polong
(N5).
Sebagai
perlakuan
kedua
adalah
sektor
tanaman.
Perlakuan ini merupakan perlakuan pengamatan, yang membagi
kanopi tanaman kedelai menjadi
tiga sektor, yaitu
(1)
sektor atas (S1), (2) sektor tengah (SZ), dan (3) sektor
bawah (S3).
Hasil uji P
(95%) mnenunjuklcan pengaruh yang tidak
nyata pada setiap pengamatan pertumbuhan vegetatif kedelai
yang diwakili oleh pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,
dan jumlah cabang.
Produksi dan komponen produksi jumlah
polong per tanaman juga menunjukkan pengaruh yang tidak
berbeda-nyata-.--Namun-demikian,-komponen produksi lainnya;
yaitu jumlah benih per polong, jumlah benih bernas per
polong dan bobot 100 butir menunjukkan nilai yang lebih
rendah pada perlakuan No.
Perbedaan komponen produksi
menurut jumlah benih per polong dan jumlah benih bernas
per polong bukan disebabkan oleh waktu pemberian N, tetapi
oleh ada tidaknya N yang diberikan. Perlakuan N1 dan N3
menghasilkan bobot 100 butir benih tertinggi.
Pada
pengamatan
keserempakan
tumbuh,
berat
kering
vigor
daya
kecambah
simpan
normal,
dan
Valk
menunjukkan viabilitas benih dari pertanaman yang dipupuk
dengan N lebih baik daripada dari pertanaman tanpa pupuk
N.
Pada pengamatan vigor daya simpan, perlakuan N3 dan N4
menunjukkan vigor yang terbaik. Perlakuan N2 menghasilkan
vigor tertinggi pada pengamatan Valk.
Pada pengamatan kecepatan tumbuh, hanya perlakuan No
yang menunjukkan bahwa ketiga sektor di dalamnya saling
berbeda nyata.
Pengaruh perlakuan sektor dalam perlakuan
N3 dan N4 terhadap Valk adalah nyata.
sektor
bawah
menghasilkan
benih
Pada perlakuan N3,
berviabilitas
dibandingkan dengan sektor atas dan tengah.
rendah
Benih dari
sektor bawah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
sektor atas dan nyata lebih rendah daripada sektor tengah
pada perlakuan N4, yang terlihat dari hasil Valk
Hasil percobaan ini menyarankan agar biji dari sektor
atas dan tengah digunakan untuk benih.
Biji dari sektor
bawah dimanfaatkan untuk konsumsi pangan, pakan, bahan
industri.
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN NITROGEN
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSI DAN VIABILITAS
BENIH KEDELAI (Glvcine max (L.) Merr.
DARI SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarj ana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
:
R. Dwi Anggoro W .
A24.0170
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSITUT PERTANIAN BOGOR
1994
09
PENGWRUbl WAKTU PEMBERIAN N I T
N
TERYIBIDAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSl DAN
VlABlElTAS BENIM KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) DARl
SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA
Oleh :
R. DWI A N G G D R O WIDJAJAHTO
A 24 0170
-
-----
~
----
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
F A K U L T A S PERTANIAH
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
RINGKASAN
DWI ANGGORO W.
R.
Pengaruh Waktu Pemberian Nitrogen
terhadap Pertumbuhan Tanaman Serta Produksi dan Viabilitas
Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dari Sektor Tanaman
yang Berbeda .
Karya ilmiah di bawah bimbingan WAHJU
QAMARA MUGNI SJAH .
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mempelajari pengaruh waktu pemberian pupuk
N
(1)
terhadap
pertumbuhan tanaman serta produksi dan viabilitas kedelai,
dan (2) Mempelajari hubungan antara sektor tanaman kedelai
dengan
viabilitas benih
kedelai yang
dihasilkan dari
masing-masing sektor dalam waktu pemberian pupuk N tertentu .
Perbanyakan dan pengamatan lapang dilakukan di kebun
percobaan
IPB
di
Sindang
Barang, Bogor.
Pengujian
viabilitas benih dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Benih IPB di Leuwikopo, Darmaga dan di Baranangsiang,
Bogor.
Penelitian dilaksanalcan Desember
1992
sampai dengan Mei 1993.
Penelitian ini menggunakan benih kedelai varietas
Wilis.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah ran-
cangan
acak
kelompok
(randomized block
design)
untuk
mengamati perbedaan pertumbuhan antarperlakuan pemberian
pupuk
~
-
~
~
dan
-~
~p
p
~
p
tersarang
~
rancangan
p
p ~ - - p
~ ~
p
~
p
-
acak
kelompok
dengan
pangamatan
----
p ~ - ~ ~ p p - ~ p - ~ - - ~ p - ~
~
~
~
p
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
-~
~
(cross section
and nested)
untuk
mengamati
perbedaan pada viabilitas benih karena perlakuan pemberian
pupuk dan sektor yang berbeda .
Dalam penelitian ini terdapat dua perlakuan dan tiga
ulangan di lapang.
rian pupuk N.
Perlakuan pertama ialah waktu pembe-
Perlakuan ini terdiri dari 6 taraf, yaitu
(1) tanpa pemberian pupuk N (No), (2) 120 kg N/ha diberi-
kan semuanya pada saat tanam (N1), (3) 60 kg N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga
(N2), (4) 60 kg N/ha diberikan pada saat
tanam, 20 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga dan 40
kg N/ha diberikan saat pengisian polong (N3), (5) 60 kg
N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan
saat pengisian polong (N4), dan (6) 60 kg N/ha diberikan
saat tanam, 40 kg N/ha diberikan saat menjelang
pada
berbunga dan 20 kg N/ha diberikan saat pengisian polong
(N5).
Sebagai
perlakuan
kedua
adalah
sektor
tanaman.
Perlakuan ini merupakan perlakuan pengamatan, yang membagi
kanopi tanaman kedelai menjadi
tiga sektor, yaitu
(1)
sektor atas (S1), (2) sektor tengah (SZ), dan (3) sektor
bawah (S3).
Hasil uji P
(95%) mnenunjuklcan pengaruh yang tidak
nyata pada setiap pengamatan pertumbuhan vegetatif kedelai
yang diwakili oleh pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,
dan jumlah cabang.
Produksi dan komponen produksi jumlah
polong per tanaman juga menunjukkan pengaruh yang tidak
berbeda-nyata-.--Namun-demikian,-komponen produksi lainnya;
yaitu jumlah benih per polong, jumlah benih bernas per
polong dan bobot 100 butir menunjukkan nilai yang lebih
rendah pada perlakuan No.
Perbedaan komponen produksi
menurut jumlah benih per polong dan jumlah benih bernas
per polong bukan disebabkan oleh waktu pemberian N, tetapi
oleh ada tidaknya N yang diberikan. Perlakuan N1 dan N3
menghasilkan bobot 100 butir benih tertinggi.
Pada
pengamatan
keserempakan
tumbuh,
berat
kering
vigor
daya
kecambah
simpan
normal,
dan
Valk
menunjukkan viabilitas benih dari pertanaman yang dipupuk
dengan N lebih baik daripada dari pertanaman tanpa pupuk
N.
Pada pengamatan vigor daya simpan, perlakuan N3 dan N4
menunjukkan vigor yang terbaik. Perlakuan N2 menghasilkan
vigor tertinggi pada pengamatan Valk.
Pada pengamatan kecepatan tumbuh, hanya perlakuan No
yang menunjukkan bahwa ketiga sektor di dalamnya saling
berbeda nyata.
Pengaruh perlakuan sektor dalam perlakuan
N3 dan N4 terhadap Valk adalah nyata.
sektor
bawah
menghasilkan
benih
Pada perlakuan N3,
berviabilitas
dibandingkan dengan sektor atas dan tengah.
rendah
Benih dari
sektor bawah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
sektor atas dan nyata lebih rendah daripada sektor tengah
pada perlakuan N4, yang terlihat dari hasil Valk
Hasil percobaan ini menyarankan agar biji dari sektor
atas dan tengah digunakan untuk benih.
Biji dari sektor
bawah dimanfaatkan untuk konsumsi pangan, pakan, bahan
industri.
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN NITROGEN
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSI DAN VIABILITAS
BENIH KEDELAI (Glvcine max (L.) Merr.
DARI SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarj ana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
:
R. Dwi Anggoro W .
A24.0170
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSITUT PERTANIAN BOGOR
1994
PENGWRUbl WAKTU PEMBERIAN N I T
N
TERYIBIDAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSl DAN
VlABlElTAS BENIM KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) DARl
SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA
Oleh :
R. DWI A N G G D R O WIDJAJAHTO
A 24 0170
-
-----
~
----
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
F A K U L T A S PERTANIAH
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
RINGKASAN
DWI ANGGORO W.
R.
Pengaruh Waktu Pemberian Nitrogen
terhadap Pertumbuhan Tanaman Serta Produksi dan Viabilitas
Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dari Sektor Tanaman
yang Berbeda .
Karya ilmiah di bawah bimbingan WAHJU
QAMARA MUGNI SJAH .
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mempelajari pengaruh waktu pemberian pupuk
N
(1)
terhadap
pertumbuhan tanaman serta produksi dan viabilitas kedelai,
dan (2) Mempelajari hubungan antara sektor tanaman kedelai
dengan
viabilitas benih
kedelai yang
dihasilkan dari
masing-masing sektor dalam waktu pemberian pupuk N tertentu .
Perbanyakan dan pengamatan lapang dilakukan di kebun
percobaan
IPB
di
Sindang
Barang, Bogor.
Pengujian
viabilitas benih dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Benih IPB di Leuwikopo, Darmaga dan di Baranangsiang,
Bogor.
Penelitian dilaksanalcan Desember
1992
sampai dengan Mei 1993.
Penelitian ini menggunakan benih kedelai varietas
Wilis.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah ran-
cangan
acak
kelompok
(randomized block
design)
untuk
mengamati perbedaan pertumbuhan antarperlakuan pemberian
pupuk
~
-
~
~
dan
-~
~p
p
~
p
tersarang
~
rancangan
p
p ~ - - p
~ ~
p
~
p
-
acak
kelompok
dengan
pangamatan
----
p ~ - ~ ~ p p - ~ p - ~ - - ~ p - ~
~
~
~
p
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
-~
~
(cross section
and nested)
untuk
mengamati
perbedaan pada viabilitas benih karena perlakuan pemberian
pupuk dan sektor yang berbeda .
Dalam penelitian ini terdapat dua perlakuan dan tiga
ulangan di lapang.
rian pupuk N.
Perlakuan pertama ialah waktu pembe-
Perlakuan ini terdiri dari 6 taraf, yaitu
(1) tanpa pemberian pupuk N (No), (2) 120 kg N/ha diberi-
kan semuanya pada saat tanam (N1), (3) 60 kg N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga
(N2), (4) 60 kg N/ha diberikan pada saat
tanam, 20 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga dan 40
kg N/ha diberikan saat pengisian polong (N3), (5) 60 kg
N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan
saat pengisian polong (N4), dan (6) 60 kg N/ha diberikan
saat tanam, 40 kg N/ha diberikan saat menjelang
pada
berbunga dan 20 kg N/ha diberikan saat pengisian polong
(N5).
Sebagai
perlakuan
kedua
adalah
sektor
tanaman.
Perlakuan ini merupakan perlakuan pengamatan, yang membagi
kanopi tanaman kedelai menjadi
tiga sektor, yaitu
(1)
sektor atas (S1), (2) sektor tengah (SZ), dan (3) sektor
bawah (S3).
Hasil uji P
(95%) mnenunjuklcan pengaruh yang tidak
nyata pada setiap pengamatan pertumbuhan vegetatif kedelai
yang diwakili oleh pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,
dan jumlah cabang.
Produksi dan komponen produksi jumlah
polong per tanaman juga menunjukkan pengaruh yang tidak
berbeda-nyata-.--Namun-demikian,-komponen produksi lainnya;
yaitu jumlah benih per polong, jumlah benih bernas per
polong dan bobot 100 butir menunjukkan nilai yang lebih
rendah pada perlakuan No.
Perbedaan komponen produksi
menurut jumlah benih per polong dan jumlah benih bernas
per polong bukan disebabkan oleh waktu pemberian N, tetapi
oleh ada tidaknya N yang diberikan. Perlakuan N1 dan N3
menghasilkan bobot 100 butir benih tertinggi.
Pada
pengamatan
keserempakan
tumbuh,
berat
kering
vigor
daya
kecambah
simpan
normal,
dan
Valk
menunjukkan viabilitas benih dari pertanaman yang dipupuk
dengan N lebih baik daripada dari pertanaman tanpa pupuk
N.
Pada pengamatan vigor daya simpan, perlakuan N3 dan N4
menunjukkan vigor yang terbaik. Perlakuan N2 menghasilkan
vigor tertinggi pada pengamatan Valk.
Pada pengamatan kecepatan tumbuh, hanya perlakuan No
yang menunjukkan bahwa ketiga sektor di dalamnya saling
berbeda nyata.
Pengaruh perlakuan sektor dalam perlakuan
N3 dan N4 terhadap Valk adalah nyata.
sektor
bawah
menghasilkan
benih
Pada perlakuan N3,
berviabilitas
dibandingkan dengan sektor atas dan tengah.
rendah
Benih dari
sektor bawah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
sektor atas dan nyata lebih rendah daripada sektor tengah
pada perlakuan N4, yang terlihat dari hasil Valk
Hasil percobaan ini menyarankan agar biji dari sektor
atas dan tengah digunakan untuk benih.
Biji dari sektor
bawah dimanfaatkan untuk konsumsi pangan, pakan, bahan
industri.
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN NITROGEN
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSI DAN VIABILITAS
BENIH KEDELAI (Glvcine max (L.) Merr.
DARI SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarj ana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
:
R. Dwi Anggoro W .
A24.0170
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSITUT PERTANIAN BOGOR
1994
09
PENGWRUbl WAKTU PEMBERIAN N I T
N
TERYIBIDAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSl DAN
VlABlElTAS BENIM KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) DARl
SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA
Oleh :
R. DWI A N G G D R O WIDJAJAHTO
A 24 0170
-
-----
~
----
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
F A K U L T A S PERTANIAH
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
RINGKASAN
DWI ANGGORO W.
R.
Pengaruh Waktu Pemberian Nitrogen
terhadap Pertumbuhan Tanaman Serta Produksi dan Viabilitas
Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dari Sektor Tanaman
yang Berbeda .
Karya ilmiah di bawah bimbingan WAHJU
QAMARA MUGNI SJAH .
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mempelajari pengaruh waktu pemberian pupuk
N
(1)
terhadap
pertumbuhan tanaman serta produksi dan viabilitas kedelai,
dan (2) Mempelajari hubungan antara sektor tanaman kedelai
dengan
viabilitas benih
kedelai yang
dihasilkan dari
masing-masing sektor dalam waktu pemberian pupuk N tertentu .
Perbanyakan dan pengamatan lapang dilakukan di kebun
percobaan
IPB
di
Sindang
Barang, Bogor.
Pengujian
viabilitas benih dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Benih IPB di Leuwikopo, Darmaga dan di Baranangsiang,
Bogor.
Penelitian dilaksanalcan Desember
1992
sampai dengan Mei 1993.
Penelitian ini menggunakan benih kedelai varietas
Wilis.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah ran-
cangan
acak
kelompok
(randomized block
design)
untuk
mengamati perbedaan pertumbuhan antarperlakuan pemberian
pupuk
~
-
~
~
dan
-~
~p
p
~
p
tersarang
~
rancangan
p
p ~ - - p
~ ~
p
~
p
-
acak
kelompok
dengan
pangamatan
----
p ~ - ~ ~ p p - ~ p - ~ - - ~ p - ~
~
~
~
p
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
-~
~
(cross section
and nested)
untuk
mengamati
perbedaan pada viabilitas benih karena perlakuan pemberian
pupuk dan sektor yang berbeda .
Dalam penelitian ini terdapat dua perlakuan dan tiga
ulangan di lapang.
rian pupuk N.
Perlakuan pertama ialah waktu pembe-
Perlakuan ini terdiri dari 6 taraf, yaitu
(1) tanpa pemberian pupuk N (No), (2) 120 kg N/ha diberi-
kan semuanya pada saat tanam (N1), (3) 60 kg N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga
(N2), (4) 60 kg N/ha diberikan pada saat
tanam, 20 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga dan 40
kg N/ha diberikan saat pengisian polong (N3), (5) 60 kg
N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan
saat pengisian polong (N4), dan (6) 60 kg N/ha diberikan
saat tanam, 40 kg N/ha diberikan saat menjelang
pada
berbunga dan 20 kg N/ha diberikan saat pengisian polong
(N5).
Sebagai
perlakuan
kedua
adalah
sektor
tanaman.
Perlakuan ini merupakan perlakuan pengamatan, yang membagi
kanopi tanaman kedelai menjadi
tiga sektor, yaitu
(1)
sektor atas (S1), (2) sektor tengah (SZ), dan (3) sektor
bawah (S3).
Hasil uji P
(95%) mnenunjuklcan pengaruh yang tidak
nyata pada setiap pengamatan pertumbuhan vegetatif kedelai
yang diwakili oleh pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,
dan jumlah cabang.
Produksi dan komponen produksi jumlah
polong per tanaman juga menunjukkan pengaruh yang tidak
berbeda-nyata-.--Namun-demikian,-komponen produksi lainnya;
yaitu jumlah benih per polong, jumlah benih bernas per
polong dan bobot 100 butir menunjukkan nilai yang lebih
rendah pada perlakuan No.
Perbedaan komponen produksi
menurut jumlah benih per polong dan jumlah benih bernas
per polong bukan disebabkan oleh waktu pemberian N, tetapi
oleh ada tidaknya N yang diberikan. Perlakuan N1 dan N3
menghasilkan bobot 100 butir benih tertinggi.
Pada
pengamatan
keserempakan
tumbuh,
berat
kering
vigor
daya
kecambah
simpan
normal,
dan
Valk
menunjukkan viabilitas benih dari pertanaman yang dipupuk
dengan N lebih baik daripada dari pertanaman tanpa pupuk
N.
Pada pengamatan vigor daya simpan, perlakuan N3 dan N4
menunjukkan vigor yang terbaik. Perlakuan N2 menghasilkan
vigor tertinggi pada pengamatan Valk.
Pada pengamatan kecepatan tumbuh, hanya perlakuan No
yang menunjukkan bahwa ketiga sektor di dalamnya saling
berbeda nyata.
Pengaruh perlakuan sektor dalam perlakuan
N3 dan N4 terhadap Valk adalah nyata.
sektor
bawah
menghasilkan
benih
Pada perlakuan N3,
berviabilitas
dibandingkan dengan sektor atas dan tengah.
rendah
Benih dari
sektor bawah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
sektor atas dan nyata lebih rendah daripada sektor tengah
pada perlakuan N4, yang terlihat dari hasil Valk
Hasil percobaan ini menyarankan agar biji dari sektor
atas dan tengah digunakan untuk benih.
Biji dari sektor
bawah dimanfaatkan untuk konsumsi pangan, pakan, bahan
industri.
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN NITROGEN
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSI DAN VIABILITAS
BENIH KEDELAI (Glvcine max (L.) Merr.
DARI SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarj ana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
:
R. Dwi Anggoro W .
A24.0170
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSITUT PERTANIAN BOGOR
1994