Pengaruh Waktu Pemberian Nitrogen terhadap Pertumbuhan Tanaman serta Produksi dan Viabilitas Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dari Sektor Tanaman yang Berbeda

09
PENGWRUbl WAKTU PEMBERIAN N I T
N
TERYIBIDAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSl DAN
VlABlElTAS BENIM KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) DARl
SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA

Oleh :
R. DWI A N G G D R O WIDJAJAHTO
A 24 0170

-

-----

~

----

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
F A K U L T A S PERTANIAH

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR

1994

RINGKASAN

DWI ANGGORO W.

R.

Pengaruh Waktu Pemberian Nitrogen

terhadap Pertumbuhan Tanaman Serta Produksi dan Viabilitas
Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dari Sektor Tanaman
yang Berbeda .

Karya ilmiah di bawah bimbingan WAHJU

QAMARA MUGNI SJAH .


Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mempelajari pengaruh waktu pemberian pupuk

N

(1)

terhadap

pertumbuhan tanaman serta produksi dan viabilitas kedelai,
dan (2) Mempelajari hubungan antara sektor tanaman kedelai
dengan

viabilitas benih

kedelai yang

dihasilkan dari

masing-masing sektor dalam waktu pemberian pupuk N tertentu .

Perbanyakan dan pengamatan lapang dilakukan di kebun
percobaan

IPB

di

Sindang

Barang, Bogor.

Pengujian

viabilitas benih dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Benih IPB di Leuwikopo, Darmaga dan di Baranangsiang,

Bogor.

Penelitian dilaksanalcan Desember


1992

sampai dengan Mei 1993.
Penelitian ini menggunakan benih kedelai varietas
Wilis.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah ran-

cangan

acak

kelompok

(randomized block

design)

untuk


mengamati perbedaan pertumbuhan antarperlakuan pemberian
pupuk
~

-

~

~

dan
-~

~p
p
~

p

tersarang


~

rancangan
p
p ~ - - p
~ ~
p
~
p
-

acak

kelompok

dengan

pangamatan
----


p ~ - ~ ~ p p - ~ p - ~ - - ~ p - ~
~
~
~
p
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
-~
~


(cross section

and nested)

untuk

mengamati

perbedaan pada viabilitas benih karena perlakuan pemberian
pupuk dan sektor yang berbeda .

Dalam penelitian ini terdapat dua perlakuan dan tiga
ulangan di lapang.
rian pupuk N.

Perlakuan pertama ialah waktu pembe-

Perlakuan ini terdiri dari 6 taraf, yaitu


(1) tanpa pemberian pupuk N (No), (2) 120 kg N/ha diberi-

kan semuanya pada saat tanam (N1), (3) 60 kg N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga

(N2), (4) 60 kg N/ha diberikan pada saat

tanam, 20 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga dan 40
kg N/ha diberikan saat pengisian polong (N3), (5) 60 kg
N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan
saat pengisian polong (N4), dan (6) 60 kg N/ha diberikan
saat tanam, 40 kg N/ha diberikan saat menjelang

pada

berbunga dan 20 kg N/ha diberikan saat pengisian polong
(N5).
Sebagai

perlakuan


kedua

adalah

sektor

tanaman.

Perlakuan ini merupakan perlakuan pengamatan, yang membagi
kanopi tanaman kedelai menjadi

tiga sektor, yaitu

(1)

sektor atas (S1), (2) sektor tengah (SZ), dan (3) sektor
bawah (S3).
Hasil uji P

(95%) mnenunjuklcan pengaruh yang tidak


nyata pada setiap pengamatan pertumbuhan vegetatif kedelai
yang diwakili oleh pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,
dan jumlah cabang.

Produksi dan komponen produksi jumlah

polong per tanaman juga menunjukkan pengaruh yang tidak

berbeda-nyata-.--Namun-demikian,-komponen produksi lainnya;
yaitu jumlah benih per polong, jumlah benih bernas per
polong dan bobot 100 butir menunjukkan nilai yang lebih

rendah pada perlakuan No.

Perbedaan komponen produksi

menurut jumlah benih per polong dan jumlah benih bernas
per polong bukan disebabkan oleh waktu pemberian N, tetapi
oleh ada tidaknya N yang diberikan. Perlakuan N1 dan N3
menghasilkan bobot 100 butir benih tertinggi.
Pada

pengamatan

keserempakan

tumbuh,

berat

kering

vigor

daya

kecambah
simpan

normal,

dan

Valk

menunjukkan viabilitas benih dari pertanaman yang dipupuk
dengan N lebih baik daripada dari pertanaman tanpa pupuk
N.

Pada pengamatan vigor daya simpan, perlakuan N3 dan N4

menunjukkan vigor yang terbaik. Perlakuan N2 menghasilkan
vigor tertinggi pada pengamatan Valk.
Pada pengamatan kecepatan tumbuh, hanya perlakuan No
yang menunjukkan bahwa ketiga sektor di dalamnya saling
berbeda nyata.

Pengaruh perlakuan sektor dalam perlakuan

N3 dan N4 terhadap Valk adalah nyata.

sektor

bawah

menghasilkan

benih

Pada perlakuan N3,

berviabilitas

dibandingkan dengan sektor atas dan tengah.

rendah

Benih dari

sektor bawah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
sektor atas dan nyata lebih rendah daripada sektor tengah
pada perlakuan N4, yang terlihat dari hasil Valk
Hasil percobaan ini menyarankan agar biji dari sektor
atas dan tengah digunakan untuk benih.

Biji dari sektor

bawah dimanfaatkan untuk konsumsi pangan, pakan, bahan
industri.

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN NITROGEN
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSI DAN VIABILITAS
BENIH KEDELAI (Glvcine max (L.) Merr.
DARI SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarj ana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh

:

R. Dwi Anggoro W .
A24.0170

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSITUT PERTANIAN BOGOR
1994

09
PENGWRUbl WAKTU PEMBERIAN N I T
N
TERYIBIDAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSl DAN
VlABlElTAS BENIM KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) DARl
SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA

Oleh :
R. DWI A N G G D R O WIDJAJAHTO
A 24 0170

-

-----

~

----

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
F A K U L T A S PERTANIAH
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR

1994

RINGKASAN

DWI ANGGORO W.

R.

Pengaruh Waktu Pemberian Nitrogen

terhadap Pertumbuhan Tanaman Serta Produksi dan Viabilitas
Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dari Sektor Tanaman
yang Berbeda .

Karya ilmiah di bawah bimbingan WAHJU

QAMARA MUGNI SJAH .

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mempelajari pengaruh waktu pemberian pupuk

N

(1)

terhadap

pertumbuhan tanaman serta produksi dan viabilitas kedelai,
dan (2) Mempelajari hubungan antara sektor tanaman kedelai
dengan

viabilitas benih

kedelai yang

dihasilkan dari

masing-masing sektor dalam waktu pemberian pupuk N tertentu .
Perbanyakan dan pengamatan lapang dilakukan di kebun
percobaan

IPB

di

Sindang

Barang, Bogor.

Pengujian

viabilitas benih dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Benih IPB di Leuwikopo, Darmaga dan di Baranangsiang,

Bogor.

Penelitian dilaksanalcan Desember

1992

sampai dengan Mei 1993.
Penelitian ini menggunakan benih kedelai varietas
Wilis.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah ran-

cangan

acak

kelompok

(randomized block

design)

untuk

mengamati perbedaan pertumbuhan antarperlakuan pemberian
pupuk
~

-

~

~

dan
-~

~p
p
~

p

tersarang

~

rancangan
p
p ~ - - p
~ ~
p
~
p
-

acak

kelompok

dengan

pangamatan
----

p ~ - ~ ~ p p - ~ p - ~ - - ~ p - ~
~
~
~
p
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
-~
~

(cross section

and nested)

untuk

mengamati

perbedaan pada viabilitas benih karena perlakuan pemberian
pupuk dan sektor yang berbeda .

Dalam penelitian ini terdapat dua perlakuan dan tiga
ulangan di lapang.
rian pupuk N.

Perlakuan pertama ialah waktu pembe-

Perlakuan ini terdiri dari 6 taraf, yaitu

(1) tanpa pemberian pupuk N (No), (2) 120 kg N/ha diberi-

kan semuanya pada saat tanam (N1), (3) 60 kg N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga

(N2), (4) 60 kg N/ha diberikan pada saat

tanam, 20 kg N/ha diberikan saat menjelang berbunga dan 40
kg N/ha diberikan saat pengisian polong (N3), (5) 60 kg
N/ha diberikan pada saat tanam dan 60 kg N/ha diberikan
saat pengisian polong (N4), dan (6) 60 kg N/ha diberikan
saat tanam, 40 kg N/ha diberikan saat menjelang

pada

berbunga dan 20 kg N/ha diberikan saat pengisian polong
(N5).
Sebagai

perlakuan

kedua

adalah

sektor

tanaman.

Perlakuan ini merupakan perlakuan pengamatan, yang membagi
kanopi tanaman kedelai menjadi

tiga sektor, yaitu

(1)

sektor atas (S1), (2) sektor tengah (SZ), dan (3) sektor
bawah (S3).
Hasil uji P

(95%) mnenunjuklcan pengaruh yang tidak

nyata pada setiap pengamatan pertumbuhan vegetatif kedelai
yang diwakili oleh pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,
dan jumlah cabang.

Produksi dan komponen produksi jumlah

polong per tanaman juga menunjukkan pengaruh yang tidak

berbeda-nyata-.--Namun-demikian,-komponen produksi lainnya;
yaitu jumlah benih per polong, jumlah benih bernas per
polong dan bobot 100 butir menunjukkan nilai yang lebih

rendah pada perlakuan No.

Perbedaan komponen produksi

menurut jumlah benih per polong dan jumlah benih bernas
per polong bukan disebabkan oleh waktu pemberian N, tetapi
oleh ada tidaknya N yang diberikan. Perlakuan N1 dan N3
menghasilkan bobot 100 butir benih tertinggi.
Pada

pengamatan

keserempakan

tumbuh,

berat

kering

vigor

daya

kecambah
simpan

normal,

dan

Valk

menunjukkan viabilitas benih dari pertanaman yang dipupuk
dengan N lebih baik daripada dari pertanaman tanpa pupuk
N.

Pada pengamatan vigor daya simpan, perlakuan N3 dan N4

menunjukkan vigor yang terbaik. Perlakuan N2 menghasilkan
vigor tertinggi pada pengamatan Valk.
Pada pengamatan kecepatan tumbuh, hanya perlakuan No
yang menunjukkan bahwa ketiga sektor di dalamnya saling
berbeda nyata.

Pengaruh perlakuan sektor dalam perlakuan

N3 dan N4 terhadap Valk adalah nyata.

sektor

bawah

menghasilkan

benih

Pada perlakuan N3,

berviabilitas

dibandingkan dengan sektor atas dan tengah.

rendah

Benih dari

sektor bawah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan
sektor atas dan nyata lebih rendah daripada sektor tengah
pada perlakuan N4, yang terlihat dari hasil Valk
Hasil percobaan ini menyarankan agar biji dari sektor
atas dan tengah digunakan untuk benih.

Biji dari sektor

bawah dimanfaatkan untuk konsumsi pangan, pakan, bahan
industri.

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN NITROGEN
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA PRODUKSI DAN VIABILITAS
BENIH KEDELAI (Glvcine max (L.) Merr.
DARI SEKTOR TANAMAN YANG BERBEDA

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarj ana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh

:

R. Dwi Anggoro W .
A24.0170

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSITUT PERTANIAN BOGOR
1994