Dinyatakan dalam Rupiah penuh
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2009 - Tidak Konsolidasi
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan
f. Aset tetap lanjutan
Jenis Aset Tetap Estimasi Masa Manfaat
Bangunan :
10 tahun Perabot dan peralatan Kantor
: 2 - 4 tahun
Kendaraan :
4 - 8 tahun Alat-alat berat
: 4 - 8 tahun
g. Penurunan Nilai Aset
h. Pembiayaan Sewa
Penerapan dari SAK revisi ini tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Aset sewa yang digunakan oleh lessee sesuai dengan sewa pembiayaan disusutkan secara konsisten dengan menggunakan
metode yang sama dengan aset yang disusutkan yang dimiliki secara langsung atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan masa manfaat, jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan kepemilikan pada akhir masa sewa. Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Apabila
aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan perhitungan laba rugi.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan aset tersebut siap digunakan.
Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan SAK 30 Revisi 2007, “Sewa”, yang menggantikan SAK 30 1990, “Akuntansi Sewa”. Menurut SAK revisi ini, suatu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran
sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap
periode selama masa sewa. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis di masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba rugi yang timbul dari penghentian aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
Sesuai dengan PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aset”, manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.
10
Dinyatakan dalam Rupiah penuh
PT BUMI CITRA PERMAI, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2009 - Tidak Konsolidasi
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan