ESTIMASI 2011 Financial Statement Q3 PKPK (Unaudited)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011
Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dan 30 September 2010
Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
20
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN –
lanjutan Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan dan
Anak Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2. Penyisihan Atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Perseroan dan Anak Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perseroan dan Anak Perusahaanmempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit daripihak ketiga yang tersedia dan faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perseroan dan Anak Perusahaan. Provisi spesifik
ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang dagang Perseroan dan Anak Perusahaan sebelum penyisihan
untuk penurunan nilai pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp69.721.516.691,- 31 Desember 2010: Rp 60.551.862.571,-. Lihat Catatan No.5.
Estimasi Dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahunperiode
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan dan Anak Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan interim konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perseroan dan Anak Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Pensiun Dan Imbalan Purna Karya Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan purna karyaPerseroan dan Anak Perusahaan
bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perseroan dan Anak Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10 kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan
diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perseroan dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan purna karya dan beban imbalan purna karya bersih.
Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 30 September 2011 adalah Rp1.350.702.862,- 31 Desember 2010: Rp 1.625.505.934,-. Lihat Catatan No.19.
Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perseroan dan Anak Perusahaan
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat
bersih atas aset tetap Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 189.727.837.789,- 31 Desember 2010: Rp191.186.144.105,-. Lihat Catatan 11.
Instrumen Keuangan Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan
estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan
metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Kelompok Usaha. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar
dalam laporan perubahan posisi keuangan interim konsolidasian pada tanggal 30 September2011 sebesarRp112.344.395.778,- 31 Desember 2010: Rp120.882.150.948,-sedangkan nilai tercatat liabilitaskeuangan
dalam laporan posisikeuangan konsolidasian pada tanggal 30 September2011 sebesar Rp259.319.231.248,- 31 December2010: Rp233.682.430.397,-. Lihat Catatan 33.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011
Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dan 30 September 2010
Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
21
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN –
lanjutan Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perseroan
dan Anak Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar Dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan kondisi, termasuk
namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan
informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp28.967.180.507,- 31 Desember 2010: Rp 26.374.921.753,-. Lihat
Catatan 8.