Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
kemudian meninggal dan ia menikahi Charlotte Kerr pada 1983. Pada tanggal 14 Desember 1990 ia meninggal karena serangan jantung Haerkötter, 1971: 146.
Ia menulis berbagai drama, novel, dan sandiwara radio. Beberapa karyanya antara lain ialah Romulus der Groβe drama, 1949, Die Ehe des Herrn
Missisippi drama, 1950, Der Besuch der alten Dame drama, 1956, Die Panne cerita pendek, 1956, Das Versprechen novel, 1958, Die Physiker drama,
1962, dan Der Meteor 1966. Bahkan ia mendapatkan penghargaan, seperti The Schiller Prize 1959, New York Drama Critics Circle Award untuk drama Der
Besuch der alten Dame, Austrian State Prize 1984, Büchner Prize 1986 dan gelar kehormatan dari lima universitas.
Haerkötter 1971: 146 mengungkapkan dalam bukunya Deutsche Literaturgeschichte,
“Ein anderes Mittel ist Dürrenmatts Humor, allerdings ein bequemer und bloβstellender Humor, mit dem er sein Publikum herausfordert und
aufrüttelt. Nicht unerwähnt bleiben darf seine sprachschöpferische Begabung, die ihn zu einem der wortgewaltigsten Dramatiker unserer Zeit
macht. Als Beispiel für seine Dramatik diene der Inhalt der Komödie”.
Artinya, hal yang berbeda adalah humor Dürrenmatt, sebuah humor yang nyaman dan berkompromi. Dengan humor itu ia menantang dan membangkitkan
gairah para pendengarnya. Hal penting lainnya adalah bakat kreatifnya, yang membuatnya menjadi salah satu dramawan paling diperhitungkan diantara
dramawan sejamannya. Sebagai contoh, isi dari drama komedinya. Karya sastra berupa drama Der Besuch der alten Dame karya Friedrich
Dürrenmatt ini dipilih sebagai subjek penelitian karena kondisi sosial masyarakat yang ditampilkan, pandangan masyarakat terhadap kondisi yang terjadi, sejarah,
dan realita sosial yang terjadi pada masa drama ini dibuat. Tema yang ditampilkan juga menarik dan relevan dengan kondisi sosial yang terjadi pada saat ini, yaitu
pengaruh tinggi rendahnya kondisi sosial ekonomi yang berdampak pada bagaimana masyarakat bersikap atau memandang suatu persoalan nyata. Sebagian
masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah dapat melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Desakan ekonomi inilah yang
berpengaruh terhadap tindakan dan nilai sosial masyarakat. Bahkan drama ini telah diangkat menjadi film dan dimainkan oleh teater-
teater di dunia. Salah satunya dipentaskan oleh Teater Koma pada 12- 28 Januari 2007 dengan judul “Kunjungan Cinta”. Lakon ini dimainkan untuk memperingati
hari jadi Teater Koma ke-30 1977 -2007 di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki GBB TIM. Pementasan ini mengalami beberapa penggubahan yang
sesuai dengan latar budaya Indonesia, seperti misalnya penggunaan nama kota Güllen menjadi kota Goela, nama tokoh Claire Zachanassian menjadi Klara
Zakanasian, serta nama tokoh Alfred Ill menjadi Ilak Alipredi. Penggubahan ini dimaksudkan agar penonton tidak mengalami kesulitan dalam memaknai alur
cerita. Inti dari cerita ini sama seperti naskah aslinya. Pentas ini disutradarai oleh N. Riantiarno dan dimainkan oleh Ratna Riantiarno sebagai Klara dan Butet
Kartarejasa sebagai Ilak teaterkoma.org. Drama ini mengisahkan kebimbangan penduduk sebuah kota kecil yang
miskin atas dua pilihan yang sulit. Mereka diharuskan memilih antara mendapatkan uang satu miliar sebagai sokongan dana untuk kota tetapi
menyerahkan nyawa seorang tokoh yang mereka hormati atau mereka tetap mempertahankan beliau dengan tetap hidup dalam kemiskinan.
Kisah ini dimulai dengan kedatangan seorang wanita miliarder tua bernama Claire Zachanassian yang kembali ke kota kelahirannya, Güllen.
Sekarang kota kecil ini menjadi sangat miskin dan kotor, sehingga kedatangan Claire disambut baik oleh walikota dan penduduk, dengan harapan bahwa Claire
akan memberikan sokongan dana bagi kota tersebut. Harapan itu dikabulkan oleh Claire. Dia akan memberikan satu triliun dollar dengan satu syarat, yaitu
menyerahkan hidup Alfred Ill. Ternyata Alfred adalah mantan kekasih Claire dahulu bernama Klara Wäscher yang dahulu mengkhianatinya. Di masa muda,
Alfred pernah menghamili Klara. Dalam sebuah persidangan Alfred menolak mengakui bahwa ia yang menghamili Klara. Bahkan ia membayar dua orang laki-
laki untuk memberikan saksi palsu, sehingga hakim menyatakan bahwa Alfred tidak bersalah. Kemudian Klara pergi meninggalkan Güllen dalam keadaan
miskin dan terhina. Beberapa tahun kemudian ketika Klara kembali ke Güllen, ia mengungkapkan kenangan masa lalu yang menyakitkan dan meminta sebuah
tuntutan, penduduk Güllen pun menjadi bimbang, apakah mereka akan hidup makmur dengan menyerahkan nyawa Alfred, seorang tokoh yang mereka hormati,
atau tetap melindungi Alfred dan hidup dalam kemiskinan.