PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009 TIDAK DIAUDIT DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2008 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
b. Prinsip-prinsip konsolidasi lanjutan Selisih lebih antara biaya perolehan investasi dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih
Anak Perusahaan dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Bagian Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 lima tahun.
Apabila biaya perolehan investasi lebih rendah dari pada bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan, maka selisih tersebut dicatat sebagai “Selisih Lebih Bagian Aktiva Bersih
Anak Perusahaan atas Biaya Perolehan” sebagai bagian dari Hutang Lain-lain dalam neraca konsolidasi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 dua puluh
tahun.
Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak PerusahaanPerusahaan Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar
aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan danatau perusahaan asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak
Perusahaan perusahaan asosiasi , disajikan sebagai akun tersendiri di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi sebagai “Selisih Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.
c. Setara kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, yang
tidak dibatasi
penggunaannya atau
tidak digunakan
sebagai jaminan
atas hutang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Rekening bank dan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Aktiva Lain-lain”.
d. Investasi
Investasi dalam saham dengan persentase kepemilikan perusahaan sedikitnya 20 tetapi tidak lebih dari 50 dicatat dengan metode ekuitas, dimana biaya perolehan investasi tersebut akan
bertambah atau berkurang sesuai dengan bagian Perusahaan atau Anak Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen.
Berdasarkan PSAK No. 15 mengenai “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi”, dalam menggunakan metode ekuitas, jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama
atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya akan diakui dengan mengkreditkan kewajiban hanya apabila investor telah menjamin untuk membayar
kewajiban perusahaan asosiasi. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya melaporkan laba, investor akan mengakui penghasilan hanya setelah bagiannya atas laba melebihi bagiannya atas kerugian
bersih yang belum diakui. Investasi saham dengan kepemilikan perusahaan kurang dari 20 dinyatakan sebesar harga
perolehan.
e. Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan, bila ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
PT SUMMARECON AGUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009 TIDAK DIAUDIT DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2008 TIDAK DIAUDIT
Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lanjutan
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan, maupun tidak dilakukan, dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan
dengan pihak di luar hubungan istimewa, diungkapkan dalam Catatan 32.
g. Persediaan