BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian kritik ekologi dalam kumpulan cerpen Kayu Naga Karya Korrie Layun Rampan melalui pendekatan ekokritik Ecocriticism di
dapatkan beberapa poin penting yang menjadi simpulan. Beberapa poin penting simpulan mengenai hasil penelitian akan dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, data berbentuk kutipan baik langsung ataupun tidak langsung yang merupakan bentuk kritik ekologi dalam kumpulan cerpen Kayu Naga berjumlah
26. Setelah dilakukan penelitian, data tersebut menghasilkan beberapa poin penting yang mengacu pada bentuk kritik dalam tiap cerpen. Poin penting tersebut
adalah penebangan pohon dan perusakan hutan, serta perburuan dan penangkaran hewan liar.
Bentuk kritik dalam fokus ‘penebangan pohon dan perusakan hutan’ merupakan bentuk kritik dalam kumpulan cerpen Kayu Naga yang membahas
khusus mengenai sebab dan akibat adanya penebangan. Sistem ladang berpindah yang dilakukan oleh orang-orang dayak, dan penebangan dalam skala luas yang
dilakukan oleh perusahaan HPH menjadi fokus penelitian pada subab ini. Bentuk kritik ‘perburuan serta penangkaran hewan liar’ membahas mengenai latar
belakang tokoh berburu serta membahas mengenai efek, sebab, akibat tentang penangkaran hewan dalam kumpulan cerpen Kayu Naga.
Kedua, data yang berbentuk kutipan mengenai bentuk interaksi tokoh dengan alam dalam kumpulan cerpen Kayu Naga berjumlah 49. Setelah dilakukan
91
penelitian, data tersebut menghasilkan beberapa poin penting yang mengacu pada bentuk interaksi dalam tiap cerpen. Poin penting membahas mengenai ‘pelukisan
latar oleh tokoh’, ‘perbuatan tokoh terhadap lingkungan’, dan ‘pemikiran tokoh terhadap lingkungan’.
‘Pelukisan latar’ membahas tentang cara tokoh dalam melukiskan lingkungan sekitar. Cara tokoh melukiskan latar dapat mengetahui watak dan
bentuk interaksi tokoh tersebut. ‘Perbuatan tokoh’ membahas mengenai tindakan tokoh untuk mendapatkan watak dan sifat tokoh tersebut. Sementara ‘pemikiran
tokoh’ membahas mengenai pikiran tokoh tentang hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar tokoh. Pembahasan pada bentuk interksi tokoh ini
menggunakan kutipan yang dijelaskan dengan bahasan alam serta masalah ekologi.
Ketiga, data berbentuk kutipan mengenai faktor sosial budaya dan ekonomi yang mempengaruhi adanya kritik ekologi dalam kumpulan cerpen Kayu Naga
berjumlah 27. Setelah dilakukan penelitian, data tersebut menghasilkan beberapa poin penting yang mengacu pada faktor sosial budaya dalam tiap cerpen. Poin
penting membahas mengenai ‘dampak kerusakan lingkungan’, ‘mitos’, dan ‘perilaku masyarakat’.
Dalam kumpulan cerpen Kayu Naga terdapat beberapa kisah yang membahas tentang dampak kerusakan lingkungan. Fokus penelitan pada bagian
dampak kerusakan lingkungan adalah dampak yang di sebabkan oleh perusahaan Hak Pengusahaan Hutan HPH dan perusahaan yang memegang izin mendirikan
Hutan Tanaman Industri HTI. Perusahaan HPH dan HTI mampu mengubah cara
pandang masyarakat dan setiap tokoh. Mitos merupakan salah satu faktor mengenai keadaan sosial dan budaya yang ada dalam kumpulan cerpen Kayu
Naga. Mitos yang berkembang dalam kumpulan cerpen ini di bagi menjadi 2 fokus, yakni mengenai hukum karma terhadap perbuatan yang merusak
lingkungan dan legenda makhluk penjaga alam. Faktor sosial yang lain adalah perilaku masyarakat. Sistem sosial masyarakat tak lepas dari latar tempat dalam
cerpen. Keadaan dan perilaku masyarakat pada umumnya dihubungkan dengan masalah lingkungan yang ada dalam kumpulan cerpen Kayu Naga.
B. Saran