10
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
5. Struktur KI dan KD Matematika Kelas VII
Pengelompokan materi Matematika SMP kelas VII terdiri 4 Kompetensi Inti KI yang kemudian dijabarkan menjadi 38 Kompetensi Dasar KD itu merupakan
bahan kajian yang akan ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama satu tahun dalam dua semester yang terurai dalam 38 minggu. Sesuai dengan
sistem semester, maka 38 minggu itu dibagi menjadi dua semester, semester pertama dan semester kedua. Setiap semester terbagi menjadi 19 minggu,
sehingga alokasi waktu yang tersedia adalah 5 × 40 menit × 32 minggutahun atau 5 × 40 menit × 19 minggusemester.
Untuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan pembelajaran pihak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku teks
pelajaran untuk mata pelajaran Matematika kelas VII. Berdasarkan jumlah KD terutama yang terkait dengan penjabaran KI ke-3, buku teks pelajaran Matematika
Kelas VII disusun menjadi sembilan bab, yaitu:
1. Bab I : Bilangan
2. Bab II : Himpunan
3. Bab III : Bentuk Aljabar 4. Bab IV : Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
5. Bab V : Perbandingan
6. Bab VI : Aritmetika Sosial 7. Bab VII : Garis dan Sudut
8. Bab VIII : Segiempat dan Segitiga 9. Bab IX
: Penyajian Data Berdasarkan alokasi waktu yang tersedia selama satu tahun, maka penjabaran dalam
setiap kompetensi dasar sebagai berikut :
Tabel 1.1 Alokasi Waktu setiap Kompetensi Dasar
Semester Bab
Jumlah Pertemuan
I Satu
I 12
II 10
III 10
IV 8
Jumlah 40
11
MATEMATIKA
Semester Bab
Jumlah Pertemuan
II Dua
V 8
VI 6
VII 8
VIII 12
IX 6
Jumlah 40
B. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
1. Hakikat Mata Pelajaran Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan, diperlukan
penguasaan dan pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah
dasar, untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, inovatif dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk hidup lebih baik pada keadaan yang selalu berubah,
tidak pasti, dan sangat kompetitif. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa siswa harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika.
Dalam pembelajaran, pemahaman konsep sering diawali secara induktif melalui pengamatan pola atau fenomena, pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Proses
induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Dengan demikian, cara belajar secara deduktif dan induktif digunakan dan sama-sama
berperan penting dalam matematika. Dari cara kerja matematika tersebut diharapkan akan terbentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan komunikatif pada siswa.
Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotor kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika. Ada
beberapa karakteristik matematika, antara lain :