Geo-Fisik-Kimia a RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

499 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL lingkungan hidup di wilayah studi rencana kegiatan pertambangan migas dan pansbumi yang dibatasi pada komponen-komponen lingkungan yang berkaitan dengan atau berpotensi akan terkena dampak penting. Komponen lingkungan hidup yang telah ditelaah harus sesuai dengan hasil studi pelingkupan dalam KA Andal dan apabila diperlukan dan dianggap penting dapat menelaah komponen lingkungan lainnya berdasarkan hasil penilaian di lapangan. Penyajian data dan informasi rona lingkungan hidup ini harus dilakukan secara lengkap, rinci dan sistematis sehingga dapat terlihat jelas kaitan antara masing-masing komponennya seperti berikut :

4.1. Geo-Fisik-Kimia a

. Iklim dan kualitas udara Komponen iklim bulanan dan tahunan serta kualitas udara yang perlu ditampilkan antara lain : tipe iklim, suhu maksimum, minimum, rata-rata, kelembaban, curah hujan, jumlah hari hujan, keadaan angin arah dan kecepatan, intensiatas radiasi mataair, zat pencemar debu, CO, CO 2 , NO x , SO 2 , H 2 S, dll, tingkat kebisingan dan lain- lain. b . Hidrologi dan Kualitas Air Memuat informasi tentang sumber air secara hidrologi mencakup keadaan hidrologi daerah bersangkutan, terutama sifat fisik dan kimia air dari badan perairan yang menerima limbah dan diperkirakan akan terkena dampak kegiatan. Komponen hidrologi dan kualitas air yang perlu ditampilkan antara lain : l Karakteristik sungai, danau dan lain-lain l Pola l Rata-rata debit dekade, bulanan dan tahunan l Sendimentasi dan tingkat erosi l Kondisi fisik daerah resapan air permukaan dan air tanah l Tingkat penyediaan dan kebutuhan air untuk minum, mandi dan cuci l Tingkat penyediaan dan kebutuhan air untuk keperluan pertanian, industri dan lain-lain l Kualitas air c . Fisiografi dan Geologi Membahas keadaan fisiologi dan geologi, meliputi : 1 . Keadaan topografimorfologi lahan, struktur geologi, stratigrafi dan informasi seismik di daerah proyek dan sekitarnya data dari studi kelayakan. Khususnya untuk stratigrafi perlu diuraikan ketebalan masing- masing lapisan tanahnya. 2 . Jenis tanah, karakteristik kimia dan fisika tanah, seperti porositas, permea- bilitas dan tingkat kesuburan tanah. 3 . Tingkat kestabilan tanah permukaan dan atau lereng baik oleh proses geologis maupun yang disebabkan oleh proses erosisedimentasi. 4 . Keunikan, keistimewaan dan kerawanan bentuk lahan dan batuan secara geologis, ekologis maupun nilai estetikanya. Informasi ini harus dinyatakan dalam peta dengan skala yang memadai atau diagramgambar yang representatif l Morfologi l Stratigrafi l Struktur geologi l Jenis tanah l Indikator-indikator lingkungan yang ber- kaitan dengan stabilitas geologi dan tanah, yaitu gerakan tanah, gempa bumi, kegiatan vulkanis dan lain-lain. l Keunikankeistimewaan bentang alam l Dan lain-lain l Hidrooseanografi 500 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL d . Hidrooseanografi Untuk rencana usaha atau kegiatan yang mempunyai kaitan langsung dengan laut, agar dibahas keadaan hidro- oseanografi, meliputi : 1 . Pola pasang surut, arus, gelombangombak laut dan pengaruhnya pada sungai yang bermuara di sekitarnya 2 . Kondisi dan sifat pantai serta interaksinya dengan sedi- mentasi, angin dan musim cuaca seperti perubahan garis pantai baik yang periodik maupun bertahap. Jelaskan pula kecepatan pendangkalan pantainya. 3 . Kualitas air laut dan interaksinya dengan air tanah dari sungai yang ada di sekitarnya serta perubahan akibat pergantian musim. e . Tata Ruang, Lahan dan Tanah 1 . Inventarisasi tataguna lahan dan sumber-sumber lain di lokasi kegiatan dan sekitarnya pada saat kegiatan diajukan dan kemungkinan di masa yang akan datang. 2 . Rencana pengembangan wilayah, rencana tata ruang, rencana tataguna tanah dan sumberdaya lainnya yang telah disusun secara resmi oleh pemerintah setempat baik ditingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional di lokasi rencana pembangunan kegiatan. 3 . Kemungkinan adanya konflik yang timbul antar rencana kegiatan dengan rencana tataguna lahan dan sumberdaya lainnya, dalam kaitannya dengan pem- bebasan lahan untuk rencana kegiatan. 4 . Inventarisasi nilai estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada di sekitar lokasi kegiatan. 5 . Penjelasan dan uraian supaya dilengkapi dengan peta tata letak kegiatan dan rencana umum tata ruang setempat dengan skala yang memadai dan jelas.

4.2. Biologi a