terjadi selama pemasaran dan terutama dialami oleh pindang yang terlalu lama dimasak.
7. Ikan Asap Dalam memilih ikan asap, hendaknya dipilih yang dagingnya kenyal, permukaan
mengkilap, dan masih berbau khas asap serta bersih yaitu tidak terdapat noda- noda hitam, dan kotoran lainnya.
8. Ikan kaleng Dalam memilih pertama kali, lihatlah kondisi kalengnya. Apabila terjadi
penggelembungan pada salah satu atau kedua sisi kaleng, maka produk tersebut sudah rusak. Penggelembungan ini terjadi akibat adanya gas-gas yang terbentuk
dalam kaleng. Selanjutnya lihatlah masa kadaluwarsanya. Semakin lama batas kadaluwarsanya maka semakin baik untuk dipilih.
Namun demikian kedua cara tersebut hanya mengidentifikasi permukaan luarnya saja. Meskipun permukaan luar kaleng baik, belum tentu ikan yang ada di dalam
kaleng masih baik. Tanda-tanda terjadinya kerusakan ikan yang ada dalam kaleng adalah adanya warna hitam blackening pada daging ikan. Tanda kerusakan
yang lain adalah daging ikan berlubang-lubang seperti sarang laba-laba. Kerusakan ini akibat mutu awal daging ikan yang dikalengkan rendah jelek.
Demikianlah sedikit bekal pengetahuan dalam memilih untuk membeli ikan dan hasil perikanan serta produk olahannya. Keselamatan dan kesehatan tubuh kita
dalam meng-konsumsi bahan pangan terletak pada diri kita sendiri bukan pada orang lain.
3. Teknik Pengolahan
a. Merebus yaitu mengolah bahan makanan dalam cairan yang sedang mendidih 100
o
C.Braising menyemur adalah suatu teknik merebus bahan makanan dalam cairan sedikit atau setengah dari bahannya dalam panci tertutup
dilakukan dengan api kecil secara perlahan-lahan. b. Membakar yaitu teknik mengolah makanan diatas lempeng besi panas gridle
yang diletakkan di atas perapian. c. Memanggang yaitu teknik mengolah bahan makanan dengan cara
memanggang bahan makanan dalam bentuk besar di dalam oven. d. Menumis adalah mengolah bahan makanan dengan minyak sedikit sambil di
aduk dan dilakukan secara cepat shallow frying. e. Menggoreng dengan minyak banyak adalah mengolah bahan makanan
dengan minyak banyak hingga memperoleh hasil yang crispi atau kering deep frying.
4. Hidangan Indonesia dari daging, unggas, dan seafood
a. Masakan berbahan dasar unggas:
1 Ayam: Ayam Masak Hijau, Ayam Cincane, Ayam Betutu, Ayam Paniki 2 Itik: Bebek Goreng
3 Burung: Puyuh goreng b.
Masakan berbahan dasar daging 1 Daging sapi: rawon, krengsengan, Coto Makassar, Rendang
2 Daging kambing: Gulai, Tengkleng, Sate kambing c.
Masakan berbahan dasar seafood 1 Ikan laut: Ikan Bakar Colo-colo, Otak-otak ikan, Ikan acar kuning
2 Ikan air tawar: Mangut lele, Pepes Ikan Mas, Pecel Lele 3 Udang: Pangek Udang, Cileupe Udang
4 Cumi-cumi: Cumi-cumi goreng tepung
B. RANGKUMAN
Unggas secara umum dapat diartikan sebagai ternak bersayap yang dalam taksonomi zoology termasuk golongan kelas aves.
Daging adalah bagian dari hewan sebagian besar jaringan otot bekas sebagai makanan, kata daging bermaksud “makanan “ saja. Penggunaan daging
di setiap daerah berbeda. Penilaian kualitas kesegaran ikan dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara yaitu cara kimia, fisik, mikrobiologi dan organoleptik. Cara organoleptik merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan. Adapun ciri dari kualitas ikan
yang jelek atau mungkin tidak layak untuk dikonsumsi adalah: Warna insang pucat dan berbau busuk; Lender yang menutupi tubuh ikan hilang atau mengering atau
mungkin pula lender menjadi pekat dan lengket; Warna kulit menjadi pudar, jika pengesan kurang baik kulit ikan akan mengering dan retak; Sisik-sisiknya banyak
yang lepas; Keadaan daging lunak dan kehilangan elastisitasnya yaitu jika ditekan dengan jari maka bekas tekanan sulit hilang.
Teknik pebgolahan yang digunakan pada unggas, daging dan seafood adalah merebus, menyemur, membakar, memanggang, menumis dan menggoreng
dengan minyak banyak.