7
Novi Citra Oktaviana, 2013 Implementasi Pembelajaran Berbasis Multikultural Untuk Mengembangkan Sikap Toleransi Anak
Taman Kanak-kanak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.
Penelitian dengan menggunakan pendekatan ini berasumsi bahwa dunia realitas, situasi dan peristiwa yang terjadi sebagai objek suatu studi tentang
perilaku dan fenomena sosial seharusnya dipandang secara berbeda-beda oleh orang-orang yang berbeda pula Nasution, 2003: 32.
Untuk memperoleh berbagai data yang diperlukan, maka teknik yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut : Observasi langsung dan
pengamatan langsung, Wawancara, Studi Literatur, dan Studi Dokumentasi.
F. Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi sosial penelitian yang diidentifikasikan pada 3 unsur yaitu, tempat, pelaku dan kegiatan yang dapat
diobservasi Nasution, 2003: 43. Unsur tempat atau lokasi dimana berlangsungnya penelitian ini dilakukan di Kelompok B Taman Kanak-Kanak
Bunda Balita Jalan Makam Caringin No. 76 Bandung.
G. Definisi Operasional Penelitian
Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran judul yang penulis kemukakan di atas, maka perlu kirannya mengemukakan definisi istilah-istilah
yang terdapat dalam rumusan masalah sebagai berikut :
1. Toleransi
Jika kita telusuri jagad pemikiran keagamaan barat kontemporer, maka akan kita temukan sebuah nilai value yang taken for granted, bahkan menjadi
porosnya, yakni toleransi tolerance. Dalam deklarasi prinsip-prinsip toleransi
UNESCO 1995, dinyatakan, “Toleransi adalah penghargaan, penerimaan dan
penghormatan terhadap kepelbagaian cara-cara kemanusiaan, bentuk-bentuk ekspre
si dan kebudayaan”. Sedangkan dalam kamus-kamus Inggris, toleransi tolerance bermakna to endure without protest menahan perasaan tanpa protes.
Hanya saja perkembangan pemikiran dan politik barat telah mendorong toleransi menjadi sebuah nilai value tersendiri sebagaimana pernyataan Albert
8
Novi Citra Oktaviana, 2013 Implementasi Pembelajaran Berbasis Multikultural Untuk Mengembangkan Sikap Toleransi Anak
Taman Kanak-kanak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Dondeyne :
“…toleransi adalah sebuah nilai value itu sendiri dan bukan sekedar
suatu kejelekan yang lebih rendah yang harus ditolerir dalam kondisi-kondisi tertentu.” Albert Dondeyne, Faith and the World, dalam Anis Malik Thoha, Tren
Pluralisme Agama, 2005.
2. Pembelajaran
Pembelejaran adalah suatu kombinasi yang tersusun melalui unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran Oemar Hamalik, 2001: 57.
Piaget mengemukakan aspek-aspek perkembangan intelektual anak sebagai berikut: Aspek struktur Ada hubungan fungsional antara tindakan fisik,
tindakan mental, dan perkembangan berpikir logis anak-anak. Tindakan-tindakan menuju
perkembangan operasi-operasi
dan selanjutnya
menuju pada
perkembangan struktur-struktur. Struktur yang juga disebut skemata atau juga biasa disebut dengan konsep, merupakan organisasi mental tingkat tinggi.
Teori Psikologi Gestalt disebut juga field theory atau insight full lerning. Menurutnya manusia bukan hanya sekadar makhluk reaksi yang hanya berbuat
atau bereaksi jika ada rangsang yang mempengaruhinya. Manusia adalah individu yang mempunyai kebulatan antara jasmani dan rohani. Secara pribadi manusia
tidak secara langsung bereaksi kepada rangsang, dan tidak pula reaksi itu dilakukan secara tidak terarah, tidak pula dilakukan dengan cara trial and error.
Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut
Bruner selama kegiatan belajar berlangsung hendakanya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri discovery learning makna segala sesuatu yang dipelajari.
Dalam hal ini siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu
memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.
9
Novi Citra Oktaviana, 2013 Implementasi Pembelajaran Berbasis Multikultural Untuk Mengembangkan Sikap Toleransi Anak
Taman Kanak-kanak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3. Multikultural
Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia
yang dikaitkan dengan gender, ras, kelas, Sleeter and Grant, 1988. Pendidikan multikultural adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia dengan
tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi jasmaniah atau status ekonomi seseorang Skeel, 1995. Pembelajaran berbasis multikultural berusaha
memberdayakan siswa untuk mengembangkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, memberi kesempatan untuk bekerja bersama dengan orang atau
kelompok orang yang berbeda etnis atau rasnya secara langsung. Pendidikan multikultural juga membantu siswa untuk mengakui ketepatan dari pandangan-
pandangan budaya yang beragam, membantu siswa dalam mengembangkan kebanggaan terhadap warisan budaya mereka, menyadarkan siswa bahwa konflik
nilai sering menjadi penyebab konflik antar kelompok masyarakat Savage Armstrong, 1996. Pendidikan multikultural diselenggarakan dalam upaya
mengembangkan kemampuan siswa dalam memandang kehidupan dari berbagai perspektif budaya yang berbeda dengan budaya yang mereka miliki, dan bersikap
positif terhadap perbedaan budaya, ras, dan etnis. Farris Cooper, 1994.
35
Novi Citra Oktaviana, 2013
Implementasi Pembelajaran Berbasis Multikultural Untuk Mengembangkan Sikap Toleransi Anak Taman Kanak-kanak
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian deskriptif adalah menbuat gambaran tentang sesuatu keadaan secara obyektif dalam suatu situasi Ali, 1985.
Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Penerapan pendekatan kualitatif ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kenyataan-kenyataan tentang
kemandirian subjek penelitian yang kemudian dideskripsikan melalui kata-kata dan bukan berupa angka. Dimana semua data yang dikumpulkan itu dijadikan
sebagai kunci terhadap apa yang telah diteliti. Nasution, 1992. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
yang ditujukan untuk memperoleh jawaban tentang permasalahan yang sedang terjadi dengan cara menghimpun data, mengolah, menganalisis, menafsirkan, dan
menyimpulkan data hasil penelitian Yuhani, 2008: 36. Sujana dan Ibrahim 1989: 64 mengemukakan metode deskriptif sebagai
berikut : Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang dengan perkataan
lain penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.
Hal senada dikemukakan oleh Nazir 1988: 63 bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang.
B. Subjek Penelitian
Untuk memudahkan penulisan dalam penelitian diperlukan pula beberapa persiapan sebelum melakukan penelitian. Hal tersebut dimaksudkan selama
melakukan proses penelitian supaya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
36
Novi Citra Oktaviana, 2013
Implementasi Pembelajaran Berbasis Multikultural Untuk Mengembangkan Sikap Toleransi Anak Taman Kanak-kanak
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
prosedur yang berlaku. Semua itu diperlukan agar semua tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan baik
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi sosial penelitian yang diidentifikasikan pada 3 unsur yaitu, tempat, pelaku dan kegiatan yang dapat
diobservasi Nasution,
2003: 43.Unsur
tempat atau
lokasi dimana
berlangsungnya penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Bunda Balita Jalan Makam Caringin No. 76 Bandung.Yang dijadikan subjek penelitian adalah
Kelas B. Dipilih kelas ini sebagai subjek penelitian, karena menurut penulis kemampuan anak beragam dan kurang berkembang dalam pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran perlu ditingkatkan dan perlu dilakukan penelitian tindakan.
C. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian