4
C. HASIL DAN PEMAHASAN
1. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode dilusi padat karena bahan yang diujikan berupa larutan keruh sehingga apabila menggunakan dilusi cair akan mengalami
kesulitan di dalam pengamatan untuk menentukan nilai KHM dan KBM. Pada penelitian
ini digunakan dua bakteri uji yang termasuk dalamgolonganbakteri Gram positif.
Berdasarkan Tabel 1, ekstrak etanol daun kenikir pada konsentrasi 0,5 telah memperlihatkan tidak adanya pertumbuhan bakteri S.epidermidis. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai KHM dan KBM ekstrak terhadap S.epidermidis berada pada konsentrasi 0,5, bisa disebut bakterisida. Pada konsentrasi 2 pertumbuhan S.mutans
sudah tidak terlihat, artinya nilai KHM ekstrak terhadap S.mutans adalah 2, sedangkan nilai KBMnya belum diketahui karena masih terdapat pertumbuhan bakteri, bisa disebut
bakteriostatik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Unosson, et al., 2013 yang menyatakan bahwa S.epidermidis lebih cepat dibunuh dibandingkan dengan S.mutans
karena S.mutans tidak memiliki enzim katalase. Pada penelitian yang dilakukan oleh Wardoyo 2011 diketahui bahwa ekstrak
etanol kenikir efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureusyang termasuk dalam golonganbakteri Gram positif dengan cara menembus selaput pori bakteri.
Hal tersebut dikarenakan struktur dinding sel bakteri Gram positif lebih sederhana, sehingga memudahkan bahan bioaktif masuk ke dalam sel dibanding pada bakteri Gram
negatif
Tabel 1 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kenikir terhadap S.mutans dan S.epidermidis
Konsentrasi S.mutans S.epidermidis
R1 R2 R3 KHM KBM R1 R2 R3 KHM KBM 0,25
+ +
+ + + + + + + +
0,5 +
+ +
+ +
- -
- -
- 1 +
+ +
+ +
- -
- -
- 2 -
- -
- +
- -
- -
- K1
- -
- - - - -
- - - K2
+ +
+ + + + + + + +
K3 + +
+ +
+ +
+ +
+ +
Keterangan tabel : R
: Replikasi + : Terdapat pertumbuhan bakteri
- : tidak terdapat pertumbuhan bakteri K1 : Kontrol Media 5 mL media MH
K2 : Kontrol bakteri 5 mL media MH + 15 µL suspensi bakteri K3 : Kontrol Suspending agent 4 mL media MH + 1 mL CMC-Na + 15 µL suspensi bakteri
2. Hasil Analisis Kromatografi Lapis Tipis dan Bioautografi
Uji KLT menggunakan fase gerak butanol: asam asetat: air 4:1:5 vvv, dengan fase diam selulosa, jarak elusi 15 cm, diperoleh bercak dengan Rf 0,52 yang disemprot
dengan sitoborat diamatiUV 366 nm berflouresensi biru kehijauan, dengan sistem KLT dan