riyadhus sholihin , bahasa arab, pidato, qiro’ah, tapak suci, tahfidz dan
musik Islami, tenis meja, futsal dan voly. Kondisi santri Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah
Surakarta yang berasal dari berbagai daerah, rentang usia yang berbeda dan tingkat pemahaman terhadap agama dan kematangan sikap atau
perilakunya yang berbeda inilah yang mendorong penulis untuk meneliti bagaimanakah kadar religiusitas santri Panti Asuhan Keluarga Yatim
Muhammadiyah Surakarta saat ini.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kadar religiusitas santri Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah
Surakarta.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kadar
religiusitas santri
Panti Asuhan
Keluarga Yatim
Muhammadiyah Surakarta
2. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan kadar religiusitas pada santri PAKYM serta
01
diharapkan ada proses pengkajian lanjut secara mendalam menghasilkan kompetensi religiusitas yang lebih baik.
Secara praktis, bagi Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas pengasuhan, penanaman aqidah dan akhlak, serta pengembangan karakter santri dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan. Penelitian ini juga bermanfaat bagi Muhammadiyah secara umum yaitu untuk memperkaya data dan
fakta empiris panti asuhan dibawah naungan Muhammadiyah sehingga Muhammadiyah bisa menjadi organisasi masyarakat yang
profesional dalam penanganan anak yatim. Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi berupa
koleksi, data, dan realitas hasil riset tentang religiusitas santri panti asuhan di bidang spikologi Islam. Spikologi Islam adalah salah satu
term dalam kajian pemikiran Islam yang ditekuni dalam program studi yang di tempuh penulis saat ini. Jadi, kajian ini adalah kajian
pemikiran Islam di bidang spikologi Islam yang memberikan kontribusi pada umat Islam secara umum tentang kondisi religiusitas
santri Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta. Mengapa harus dengan terminologi psikologi Islam, karena Islam
harus menjadi wordview atau menjadi cara pandang terhadap persoalan religiusitas santri Panti Asuhan Keluarga Yatim
Muhammadiyah Surakarta.
00
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang religiusitas yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya pernah dilakukan oleh Yayah Kisbiah 1992 dengan judul
“ Hubungan Religiusitas dengan Kebermaknaan Hidup pada Mahasiswa
Beragama Islam Fakultas Isipol Universitas Gajah Mada” Hasilnya
menyatakan bahwa semakin tinggi religiusitas mahasiswa maka semakin tinggi pula kebermaknaan hidup mereka
7
. Penelitian ini fokus pada hubungan religiusitas dengan kebermaknaan hidup. Sementara peneliti ini
akan fokus pada kadar atau tingkat religiusitas santri PAKYM Surakarta. Khusnawati Mukaromah 2005 dalam skripsinya “Relasi
Religiusitas Dan Empati Mahasiswa Pondok Hajjah Nuriyah Shobron Universitas Muhammdiyah Surakarta“dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi religiusitas akan membantu mengontrol sikap, tingkah laku dalam merespon setiap situasi dan kondisi yang dihadapinya secara positif,
dengan demikian empati terhadap sesama semakin meningkat
8
. Penelitian ini fokus pada relasi atau hubungan religiusitas dengan empati
mahasiswa. Berbeda dengan yang akan dilakukan peneliti yakni menitikberatkan pada tingkat religiusitas santri PAKYM Surakarta.
Sakinah Rosyidah 2008 “Hubungan Religiusitas Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Anak Yatim Panti Asuhan Mardhatillah”
menyimpulkan ada korelasi positif antara religiusitas dan kebermaknaan
7
Yayah Kisbiyah, Hubungan Religiusitas dengan Kebermaknaan Hidup pada Mahasiswa Beragama Islam Fakultas Isipol Universitas Gajah Mada, Thesis, tidak terbit,
1992, hlm. 89.
8
Khusnawati Mukaromah, Skripsi, tidak terbit, 2005 hlm. 67
hidup terhadap anak yatim Panti Asuhan Mardhatillah sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi religiusitas subjek maka akan semakin
tinggi kebermaknaan hidupnya
9
. Penelitian ini masih senada dengan penelitian sebelumnya, yakni mengkaji hubungan religiusitas dengan
kebermaknaan hidup. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis yang menitikberatkan pada kadar religiusitas santri PAKYM Surakarta.
Ismawati 2012 “Hubungan Religiusitas Dengan Kebermaknaan
Hidup Pada Santriwati Pondok Pesantren Wali Songo Desa Wado Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora” menyimpulkan ada
hubungan antara religiusitas dengan kebermaknaan hidup dengan kategori sedang
10
. Fokus penelitian adalah pada hubungan religiusitas dengan kebermaknaan hidup sebagaimana penelitian sebelumnya. Penelitian yang
dilakukan penulis berbeda karena fokusnya justru pada kadar religiusitas santri PAKYM Surakarta.
Penelitian yang sudah banyak dilakukan di atas cenderung meneliti pola hubungan antara religiusitas dengan aspek lain dalam
kehidupan subjek seperti kebermaknaan hidup, kesiapan menghadapi pernikahan, kontrol sikap dan perilaku serta empati. Penelitian yang akan
dilakukan ini memiliki kekhasan tersendiri yaitu meneliti sejauh mana
9
Sakinah Rosyidah, Hubungan Religiusitas Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Anak Yatim Panti Asuhan Mardhatillah, Skripsi Tidak terbit, 2008, hlm. 74.
10
Ismawati, Hubungan Religiusitas Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Santriwati Pondok Pesantren Wali Songo Desa Wado Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora,
Skripsi, Tidak Terbit, 2012, hlm. 69.
kadar religiusitas santri Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta.
E. Kerangka Teoritik