DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup
4
1.3. Rumusan Masalah
5
1.4. Batasan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Definisi Belajar dan Pembelajaran 8
2.2. Definisi Hasil Belajar
8
2.3. Pengertian Kerjasama
9 2.4.
Model Problem Based Learning PBL 10
2.4.1. Ciri-ciri Model Problem Based Learning PBL
12
2.4.2. Langkah-langkah Dalam Problem Based Learning PBL
12 2.4.3.
Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning 13
2.5. Model Konvensional Ceramah
14
2.6. Pengertian Media
15
2.6.1. Fungsi Media Pembelajaran
16
2.6.2. Kartu Berpasangan Sebagai Media Pembelajaran
17
2.7. Deskripsi Materi
18
2.7.1. Tata Nama Senyawa
18 2.7.2
Penamaan Senyawa Ionik 18
2.7.3. Penamaan Senyawa Kovalen Biner
24 2.7.4.
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon 24
2.7.5. Tata Nama IUPAC Berdasarkan Bilangan Oksidasi
25 2.7.5.1. Penamaan Senyawa Ionik Biner
25 2.7.5.2. Penamaan Senyawa Molekuler Biner Menurut Sistem Stock
27 2.8.
Kerangka Berpikir 27
2.9. Hipotesis Penelitian
29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
30 3.2.1.
Populasi 30
3.2.2. Sampel
30 3.3.
Variabel dan Instrumen Penelitian 30
3.3.1. Variabel
30 3.3.2.
Instrumen Penelitian 31
3.3.2.1. Instrumen Tes 31
3.3.2.2. Instrumen Non Tes 36
3.4. RancanganDesain Penelitian
36 3.5.
Teknik Pengumpulan Data 39
3.5.1. Tahap Persiapan
39 3.5.2.
Tahap Pelaksanaan Penelitian 40
3.5.3. Tahap Pengolahan Data
40 3.6.
Teknik Analisis Data 41
3.6.1. Analisis Data Instrumen Tes
41 3.6.2.
Analisis Data Instrumen Non-tes 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian 47
4.1.1. Validitas Tes
47 4.1.2.
Tingkat Kesukaran Tes 47
4.1.3. Daya Beda Tes
48 4.1.4.
Distruktor 48
4.1.5. Reliabilitas Tes
48 4.2.
Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian 48
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
48 4.2.2.
Analisis Menjawab Soal pada Kelas Eksperimen dan Kontrol
51 4.2.3.
Persen Peningkatan Hasil Belajar 52
4.2.4. Nilai Sikap Kerjasama
55 4.2.5.
Uji Normalitas 57
4.2.6. Uji Homogenitas
58 4.2.7.
4.2.8. Uji Hipotesis
Uji Korelasi 58
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan 61
5.2. Saran
61
DAFTAR PUSTAKA 62
D AFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Beberapa Logam yang Membentuk Lebih dari
Satu Ion Monoatomik
19
Tabel 2.2. Beberapa Ion Poliatomik Kation 20
Tabel 2.3. Beberapa Ion Poliatomik Anion 21
Tabel 2.4. Penamaan Kelompok Anion Oksihalogen
22
Tabel 2.5. Penamaan Awalan Latin
23
Tabel 2.6. Penulisan Rumus Senyawa Hidrokarbon
25 Tabel 2.7.
Rumus dan Nama Beberapa Senyawa Biner Menurut Aturan IUPAC
26 Tabel 3.1.
Klasifikasi Analisis Validitas Isi 32
Tabel 3.2. Rancangan Penelitian
37 Tabel 3.3.
Makna dari Koefisien Korelasi 44
Tabel 3.4. Persentase Nilai Sikap Siswa
46 Tabel 4.1.
Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa 49
Tabel 4.2. Analisis Menjawab Soal pada Kelas Eksperimen dan
Kontrol 51
Tabel 4.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar
52 Tabel 4.4.
Rata-rata dan Standar Deviasi Data Gain 52
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Gain
57 Tabel 4.6.
Uji Homogenitas Data Gain 58
Tabel 4.7. Tabel 4.8.
Hasil Uji Hipotesis Data Gain Uji Korelasi
59 59
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1.
Skema Rancangan Penelitian 38
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 50
Gambar 4.2. Rata-Rata Nilai Gain
53
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Silabus 65
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
68
Lampiran 3a Kisi-kisi Instrumen Tes setelah validasi ke ahli
94
Lampiran 3b Kisi-kisi Instrumen Tes yang valid untuk pretest-
posttest 95
Lampiran 4a Instrumen Tes Penelitian Sebelum Validasi
96
Lampiran 4b Instrumen Tes Penelitian Pretest-Posttest
102
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum dan Setelah
Validasi 105
Lampiran 6 Contoh Kartu Berpasangan
106 Lampiran 7
Lembar Observasi Kerjasama Siswa 118
Lampiran 8 Validasi Isi
123 Lampiran 9
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 126
Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Tes
129 Lampiran 11
Perhitungan Distruktor Instrumen Tes 133
Lampiran 12 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes
136 Lampiran 13
Rekap Instrumen Tes 138
Lampiran 14 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
139 Lampiran 15
Analisis dari Soal Posttest di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
143 Lampiran 16
Varian dan Standar Deviasi Data Pretest - Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
146 Lampiran 17
Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol
150 Lampiran 18
Uji Normalitas Data 154
Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas
159 Lampiran 20
Pengujian Hipotesis 162
Lampiran 21 Lembar Nilai Aktivitas Kerjasama Siswa dalam
Kelompok 164
Lampiran 22 Perhitungan Korelasi
165 Lampiran 23
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 169
Lampiran 24 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat X
2
170 Lampiran 25
Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t Tabel t 171
Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
172 Lampiran 27
Dokumentasi Penelitian 173
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran IPA yang sarat dengan konsep, dari konsep sederhana sampai konsep yang lebih kompleks sehingga
sangatlah diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut. Siswa sering kali memaknai konsep yang kompleks
menjadi konsep yang membingungkan dan memunculkan rasa ketidaktertarikan terhadap materi kimia Nugraha, 2013.
Tata nama senyawa kimia adalah sub materi pokok pada semester genap di kelas X IPA. Pada bab ini banyak terdapat konsep, butuh pemahaman yang cukup,
karena materi ini akan terus dipelajari sampai kelas XII IPA. Materi ini membutuhkan daya hafalan dan pemahaman yang baik, karena siswa akan
dikenalkan pada macam-macam senyawa kimia dan cara penamaannya. Oleh karena itu diperlukan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya terpusat
oleh guru dan perlunya belajar dalam kelompok untuk mencapai hasil pembelajaran yang baik Setiawan, 2013.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMA Negeri 7 Medan, peneliti melakukan tanya jawab kepada guru kimia dan beberapa siswa tentang
pandangannya terhadap mata pelajaran kimia dan materi tata nama senyawa. Banyak siswa yang mengeluh dan menganggap materi kimia itu sulit dan susah
untuk dimengerti. Kondisi ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa masih rendah, seperti yang diungkapkan guru mata pelajaran kimia masih ada sebagian
siswa yang dinyatakan tidak tuntas dalam ulangan harian dengan KKM yang diterapkan oleh sekolah yaitu 75, yang sesuai dengan Daftar Kumpulan Nilai
DKN di SMA Negeri 7 Medan semester genap tahun ajaran 20132014. Data tersebut, menunjukkan mutu pembelajaran yang belum optimal. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan belum optimalnya hasil pembelajaran diantaranya guru belum menggunakan model, strategi, dan media pembelajaran
yang tepat, masih menggunakan model konvensional. Pembelajaran dengan menggunakan model konvensional atau ceramah bervariasi yang menempatkan
guru sebagai sumber informasi utama, pada model ini guru berperan dominan dalam proses pembelajaran. Guru menyalurkan ilmu kepada siswa sehingga siswa
menjadi pasif. Siswa cenderung belajar menghafal dan tidak membangun sendiri pengetahuannya sehingga kreativitas siswa kurang berkembang. Kondisi ini tidak
mendukung siswa dalam meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah Nugraha, 2013.
Sementara itu pemerintah telah berusaha melakukan perbaikan melalui perbaikan kurikulum sehingga muncul kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013
proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang memiliki karakter antara lain materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika serta mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis dan tepat dalam memecahkan masalah serta mengaplikasikan
materi pembelajaran, menutun siswa untuk mencari tahu Discovery Learning bukan diberitahu. Kurikulum 2013 ini memberikan 3 alternatif model
pembelajaran yaitu Discovery Learning Inkuiri, Problem Based Learning, dan Project Based Learning Divisi PLPG Rayon, 2013.
Pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning, selanjutnya disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
keterampilan untuk memecahkan masalah Ngalimun, 2013. Problem Based Learning memiliki ciri-ciri seperti pembelajaran dimulai
dengan pemberian masalah, siswa secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka. Mempelajari dan mencari
sendiri materi yang terkait dengan masalah, dan melaporkan solusi dari masalah. Sementara guru lebih banyak memfasilitasi. Dalam model ini juga dapat dilihat
kerjasama siswa dalam berkelompok saat memecahkan masalah Ngalimun, 2013.
Keterampilan bekerjasama merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan dewasa ini. Pentingnya memiliki keterampilan
kerjasama dalam kehidupan manusia, sejalan dengan pernyataan Johnson, Johnson Holubec dalam Apriono, 2011, yang menyatakan bahwa sama seperti
seorang guru harus mengajarkan keterampilan akademis, keterampilan kerjasama juga harus diberikan kepada siswa, karena tindakan ini akan bermanfaat bagi
mereka untuk meningkatkan kerja kelompok, dan menentukan bagi keberhasilan hubungan sosial di masyarakat.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, keterampilan kerjasama merupakan aspek kepribadian yang penting, dan perlu dimiliki oleh setiap orang
dalam kehidupan sosial di masyarakat. Oleh karena itu keterampilan kerjasama khususnya dalam pembelajaran perlu mendapatkan perhatian dari orang tua dan
guru untuk diberikan kepada anak semenjak usia dini, agar menjadi suatu kebiasaan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang hanya
berorientasi pada hasil belajar semata, tentu akan memberikan dampak yang kurang positif pada siswa, karena siswa cenderung individualistis, kurang
bertoleransi dan jauh dari nilai-nilai kebersamaan Apriono, 2011. Keberhasilan yang diharapkan ditentukan oleh beberapa faktor selain
model yang tepat dapat juga digunakan media pengajaran. Agar proses pembelajaran lebih menarik lagi dan menumbuhkan kerjasama siswa maka model
Problem Based Learning dapat dipadukan dengan media kartu pasangan yang mana terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban yang disesuaikan dengan materi
pelajaran yang dapat memancing rasa ingin tahu dan usaha untuk menemukan pasangan kartunya Nugraha, 2013. Penggunaan media kartu pasangan pada
proses pembelajaran tata nama senyawa kimia adalah sangat tepat baik ditinjau dari tingkat perkembangan siswa dan ketersediaan bahan, biaya, serta waktu
maupun kesesuaian materi pelajarannya. Penelitian sehubungan dengan Problem Based Learning maupun
penggunaan media kartu berpasangan telah dilakukan, diantaranya Chairani
2011 tentang pengaruh macromedia flash pada pembelajaran pendekatan PBL terhadap hasil belajar kimia siswa dapat disimpulkan bahwa peningkatan atau
persen hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen I sebesar 68 sedangkan untuk kelas eksperimen II sebesar 52. Selanjutnya penelitian Nurhayati 2013 bahwa
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning PBL dengan media crossword, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kognitif siswa siklus I
sebesar 51,64 meningkat menjadi 81,69 pada siklus II, aspek afektif pencapaian siklus I sebesar 67,29 meningkat menjadi 77,20. Hal yang sama
dikemukakan Sitorus 2011 bahwa implementasi Problem Based Learning pada pembelajaran elektrokimia berbantukan powerpoint memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar siswa dengan gain kelas eksperimen 0,68 sedangkan kelas kontrol 0,54. Sedangkan untuk penelitian penggunaan media dikemukakan oleh
Nugraha 2013 yang menyatakan bahwa media kartu berpasangan index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia sehingga
prestasi belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Berdasarkan uraian diatas penulis melakukan suatu penelitian dengan
judul
“Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning PBL Berbantu Media Kartu Berpasangan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tata
Nama Senyawa ”.
1.2. Ruang Lingkup