Keterampilan Sosial Anak dengan High Functioning Autism

Agus Irawan Sensus, 2014. MODEL KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK DENGAN HIGH FUNCTIONING AUTISM DISEKOLAH DASAR INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Keterampilan Sosial Anak dengan High Functioning Autism

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism. Sebelum merumuskan batasan operasional keterampilan sosial pada anak dengan High Functioning Autism, perlu dikupas dulu batasan konseptual tentang keterampilan sosial. Menurut Scheneider, et al dalam Fajar.multifly.com agar seseorang berhasil dalam interaksi sosial, maka secara umum dibutuhkan beberapa keterampilan sosial yang terdiri dari pikiran, pengaturan emosi, dan perilaku yang tampak. Anak yang memiliki keterampilan sosial dapat diketahui dari bagaimana cara berinteraksi dan berperilaku yang tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan. Dalam kaitannya dengan keterampilan anak dengan High Functioning Autism, dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan dengan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism, adalah kemampuan dalam berinteraksi dengan teman sebaya, seperti peer acceptance, keterampilan berkomunikasi, perilaku interpersonal, perilaku personal, dan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas akademis. Secara terstruktur, Elksnin Elksnin dalam Fajar.multifly.com mengidentifikasi keterampilan sosial dengan beberapa ciri sebagai berikut: 1 Peer acceptance Perilaku yang berhubungan dengan kemampuan dalam memposisikan dirinya sebagai bagian dari lingkungan atau teman sebaya. Data yang diungkap memfokuskan pada target behaviour, yakni meningkatnya kemauan dan kemampuan untuk memberi salam atau menyapa. 2 Keterampilan Komunikasi Kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan lingkungan, seperti dengan guru dan teman sebaya. Data yang diungkap memfokuskan pada target behaviour, yakni meningkatnya kemauan dan kemampuan untuk mempertahankan perhatian dalam pembicaraan. Agus Irawan Sensus, 2014. MODEL KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK DENGAN HIGH FUNCTIONING AUTISM DISEKOLAH DASAR INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3 Perilaku Interpersonal Merupakan perilaku menyangkut keterampilan yang dipergunakan selama melakukan interaksi sosial. Analisis data dalam dimensi ini memfokuskan pada tercapainya perilaku yang dikehendaki target behaviour yaitu meningkatnya kemauan untuk memberikan bantuan. 4 Perilaku Personal Merupakan keterampilan untuk mengatur diri sendiri dalam situasi sosial. Dalam penelitian ini, data tentang perilaku interpersonal memfokuskan pada pada target behaviour, yakni meningkatnya kemauan dan kemampuan untuk menghadapi kendalakesulitan. 5 Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademis Merupakan perilaku atau keterampilan sosial yang dapat mendukung prestasi belajar di sekolah. Dalam data ini memfokuskan pada target behaviour, yakni meningkatnya kemauan dan kemampuan untuk mendengarkan penjelasan materi pelajaran.

G. Asumsi Penelitian