Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014 SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Tari Terbang Randu Kentir yang berasal dari Desa Jumbleng terletak di Kabupaten Indramayu yang mayoritas mata pencaharian masyarakatnya bertumpu
pada sektor pertanian, kelautan, dan perminyakan. Tari Terbang Randu Kentir sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat, oleh karena itu bila
dilihat dari rumpun tari di Jawa Barat yaitu rumpun Tari Topeng, Tari Rakyat, Tari Keurseus, dan Tari Wayang, maka Tari Terbang Randu Kentir masuk dalam
rumpun tari rakyat, karena bila dilihat dari koregrafinya gerakan yang diciptakan oleh Caya merupakan gerak spontanitas. Gerak itu muncul saat beliau melihat
gerakan seorang wanita yang berada di ladang. Gerakan seorang petani yang sedang mengarit pari atau padi kemudian hasilnya dipikul dengan posisi padi
berada di punggung petani dengan menggunakan tapih atau kain samping, maka terciptalah gerak serogan, gerak khas dalam Tari Terbang Randu Kentir.
Caya adalah seorang warga pribumi asli Indramayu, yang dalam perjalanan hidupnya selalu berhubungan dengan seni. Beliau terlahir dalam lingkungan
orang-orang seni, karena profesi keluarganya menggeluti kesenian terbang oleh, karena itu beliau mampu menciptakan suatu kesenian rakyat yaitu seni tari yang
bernama Tari Terbang Randu Kentir. Adapun dalam sejarah terbentuknya Tari Terbang Randu Kentir ini
memiliki beberapa versi dalam pengertiannya, seperti kisah sepasang suami istri dari keluarga Ki Dariwan yang kehilangan istrinya yaitu Nyi Dariwan yang
hanyut terbawa arus banjir sungai Cimanuk ketika mengambil sebatang pohon randu. Kisah itu diceritakan oleh sesepuh desa Cemara tepatnya di Kecamatan
Losarang, Indramayu. Dari kisah tersebut secara harfiah pengertian Randu Kentir adalah Randu yang berasal dari nama pohon randu pohon kapuk dan Kentir
Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014 SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dalam bahasa Indramayu dapat diartikan terhanyut atau terbawa air mengalir sambil berputar-putar.
Pengertian Tari Terbang Randu Kentir berasal dari dua suku kata yaitu trep pas dan nembang bernyanyi yang dapat diserasikan dengan Grup Terbang pada
waktu itu yang populer di Kota Cirebon dengan sebutan bray jenis alat musik berupa rebana besar berartikan bahwa adanya interaksi dan keserasian antara
nyanyian yang dibawakan penyanyi dengan musik yang pas atau tepat yang dihasilkan dari alat musik bray. Randu Kentir adalah nama Grup Terbang yang
ada di Desa Jumbleng, saat ini berkembang dan terkenal di masyarakat dengan kesenian Tari Terbang Randu Kentir yang saat itu ayah selaku ketua grup
Terbang Randu Kentir memiliki anak yang bernama Ida sebagai penari sekaligus maestro Tari Terbang Randu Kentir saat ini dan adik dari Caya sebagai pencipta
tarian tersebut wawancara dengan Dede Jaelani Solichin, 22 Desember 2013. Caya berasal dari Kandayakan salah satu desa di Kabupaten Indramayu
sebagai penari terbang pertama dengan latar belakang profesinya sebagai pengendang dan mampu menjadi penari dalam acara-acara dimana seorang
pemangku hajat nanggap sewa pertunjukan topeng. Adapun dalam penciptaan gerak tarinya beliau menyebutnya dengan nyolong jogedan mencuri tarian yang
diambil dari Gerak Tari Topeng Gaya Carpan. Adapun tari topeng yang diambil geraknya yaitu dari topeng panji dan topeng pamindo dengan karakter yang
berbeda seperti gerak salu-salu yang menjadi salah satu gerak khas dalam tarian ini, selain itu gerak yang diciptakan diambil dari kehidupan masyarakat pesisir
khususnya Kabupaten Indramayu seperti gerak khas dalam tarian ini yaitu serogan mengais padi saat panen.
Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014 SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam penyajiannya seni pertunjukan pada zaman dahulu masyarakat Indramayu masih menganut kepercayaan roh nenek moyang sampai agama Islam
masuk yaitu sebagai upacara adat dan hiburan pada peringatan hari besar agama Islam. Tetapi pada zaman sekarang Tari Terbang Randu Kentir hanya sebagai
hiburan semata, adapun teknisnya dengan cara tarian yang ditanggap sewa masyarakat di acara hajatan. Durasi waktunya sangat lama kurang lebih menyita
waktu tiga jam dalam sekali pertunjukan. Ragam geraknya mencapai 120 gerak tari, tetapi proses menarikannya berulang-ulang, sehingga dapat menjenuhkan
sang penonton oleh karena itu pada perkembangannya, penari dibagi menjadi beberapa babak dalam menarikannya tidak sekaligus. Saat ini ada perubahan
dalam waktu penyajian dan jenis penyajiannya, dari yang awalnya ditarikan selama tiga jam di acara hajatan kini menjadi tarian penyambutan tamu yang
hanya menggunakan waktu kurang lebih sepuluh menit dengan sepuluh ragam jenis gerak tari yang awalnya ada seratus dua puluh ragam gerak.
Hal ini berubah setelah adanya revitalisasi oleh Dewan Kesenian di Kabupaten Indramayu dengan melibatkan instansi yang terkait yaitu
DISPORABUDPAR Indramayu dan Balai Pelatihan Taman Budaya BPTP Bandung yang di laksanakan pada tanggal 18 Juni 2011. Oleh karena itu, ragam
gerak dari Tari Terbang Randu Kentir dibakukan adapun nama-nama geraknya kini sebagai berikut.
1. Salu-salu manji
2. Joged Miring
3. Pasang Dalung
4. Lontang
5. Dederan
6. Serogan
7. Tunggak Kebanjiran
8. Urang Ngunggut
9. Randa Ngawe
10. Bebek Ngoyor
Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014 SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Adapun gerak selagan peralihan yaitu ngelarap, dan gerak khas yang terdapat dalam Tari Terbang Randu Kentir yaitu manji dan serogan.
Makna yang dapat diambil dari simbol dalam proses bertani menanam kemudian memanen dapat dilihat dalam gerak-gerak yang ada di bagian lalamba
ke dalam artinya gerak manji yang lembut, halus, dan penuh kesabaran ini dapat digambarkan dalam proses menanam padi dengan respon gerak dari adeg-adeg
yang kuat dari gerak manji dan kering ke luar artinya enerjik dan cepat dapat digambarkan saat panen tiba dengan rasa gembira menyambut berkah berupa hasil
panen yang berlimpah dan mereka terhindar dari bencana kelaparan. Hal tersebut memberikan makna untuk masyarakat mengharap kemakmuran dan keselamatan
wawancara dengan M. Nanu Munajat, 21 Januari 2014 Keterangan di atas mampu memberikan inspirasi untuk mengangkat
simbol dalam gerak Tari Terbang Randu Kentir dan makna yang terkandung didalamnya sesuai dengan sumber yang ada. Dalam penelitiannya penulis
sebelumnya telah menganalisis dari masyarakat sekitar tentang perkembangan tarian ini yang akhirnya menuntut penulis perlu membuat simbol dan makna
geraknya. Simbol dan makna yang terdapat dalam sebuah tarian sangat menarik
untuk diungkap, karena simbol dan makna memberikan manfaat-manfaat bagi masyarakat sekitar, yang menjadikan identitas bagi daerah tersebut tepatnya di
Kabupaten Indramayu yang merupakan tempat dimana tarian itu berasal. Menurut Asep Rukyat Soemantri. S. Sen, KASI Kebudayaan DISPORABUDPAR
beranggapan bahwa kurangnya data tentang Tari Terbang Randu Kentir dan dengan adanya penelitian ini yang mengangkat tentang simbol dan makna dalam
gerak tari tersebut, diharapkan mampu menambah arsip dan mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat.
Adapun simbol dan makna yang terdapat dalam Tari Terbang Randu Kentir adalah simbol manji dengan makna yang terkandung merupakan gambaran
keimanan seorang muslim yang mempercayai bahwa tuhannya itu satu yaitu Allah SWT, simbol tunggak kebanjiran dengan makna yang terkandung merupakan
gambaran karakteristik air bah yang deras dan gambaran karakter air sungai yang
Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014 SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
deras dalam kisah hanyutnya Ki Dariwan di sungai Cimanuk, simbol randa ngawe merupakan makna tentang identitas maupun status Nyi Dariwan dalam kisahnya
yang kehilangan suami dan pada akhirnya hidup menjadi atau randa dalam bahasa Indramayu, simbol serogan memiliki makna tetang mata pencaharian masyarakat
Indramayu yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani kemudian digambarkan melalui gerak serogan, dan simbol dederan dengan
makna Nyi Dariwan yang memperhatikan atau melihat dari kejauhan pohon randu yang hanyut di sungai Cimanuk dalam kisah Nyi Dariwan. Simbol dan makna
gerak didukung dengan teori Morris tentang gerak tari yang masuk dalam ilmu etnokoreologi, teori Laban dalam membuat notasi gerak, antropologi tari, dan
multidisiplin ilmu lainnya. Simbol dan makna rias busana dalam Tari Terbang Randu Kentir tidak
terlepas dari pengaruh budaya yang berkembang pada masa agama Hindu-Budha, agama Islam, dan budaya masyarakat pendatang yang ada di Indramayu. Seperti
simbol rias yang terinspirasi dari tokoh Damar Wulan dalam kesenian wayang cepak Indramayu merupakan pengaruh budaya Hindu-Budha, simbol iket wulung
yang digunakan Ki Kuwu Sangkan dalam menyebarkan agama Islam, simbol sumping yang digunakan berbentuk seperti tasbih alat untuk berdzikir yang
merupakan budaya Islam, dan simbol motif lokcan sebagai pengaruh budaya Cina yang mempengaruhi perkembangan motif batik Indramayu melalui masyarakat
pendatang masyarakat Tionghoa. Simbol dan makna rias busana didukung dengan beberapa teori dari para ahli seperti Widjiningsih dalam bentuk dan fungsi
busana, Soedarsono mengenai bagian-bagian busana tari, dan teori Williard F.Bellman mengenai kostum dan make up sebagai elemen secara fisik dan
simbolik. Selain berguna dalam kelengkapan data, penelitian ini diharapkan mampu
menginformasikan kepada seniman yang tersebar di Kabupaten Indramayu tentang simbol dan kebermaknaan gerak yang terkandung dalam tarian tersebut
kemudian dapat memberikan inspirasi maupun catatan pribadi dan referensi dalam memahami makna yang terkandung didalamnya, dengan begitu para seniman
dengan mudah mengembangkan dan melestarikan tarian ini, baik melalui jalur
Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014 SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terapan di sekolah formal, maupun non formal contohnya Dede yang mengembangkan tarian ini di SMA N 1 Kandanghaur sebagai ekstrakurikuler tari
dan pendidikan tari di Sanggar Asem Gede yang didirikannya sebagai pelestarian budaya.
Menyimak dari permasalahan di atas, sebagai upaya pelestarian tari daerah setempat, kelengkapan dokumen atau data bagi pihak terkait, dan kegunaan
penelitian sebagai informasi bagi para seniman. Hal tersebut diharapkan mampu memberikan konstribusi yang baik. Adapun penelitian ini menitikberatkan pada
simbol dan makna gerak, sesuai dengan keterangan di atas peneliti mengambil judul penelitian
“SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG KABUPATEN
INDRAMAYU”. B.
Identifikasi Masalah Penelitian
Dalam penulisan ini, permasalahan dibatasi dalam bentuk identifikasi masalah sebagai berikut.
1. Memaparkan simbol dan makna pada gerak Tari Terbang Randu Kentir di
Sanggar Asem Gede Desa Jumbleng Kabupaten Indramayu. 2.
Memaparkan simbol dan makna pada rias dan busana Tari Terbang Randu Kentir di Sanggar Asem Gede Desa Jumbleng Kabupaten Indramayu?
C. Rumusan Masalah Penelitian