Analisis Piutang Premi Tak Tertagih Dampaknya Terhadap Polis Lapse Pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Mencermati akan iklim perekonomian global saat ini, tidak salah apabila kita mencoba mengingat kembali berbagai gejolak perekonomian dimana terjadi bencana bagi perekonomian global yang khususnya melanda Negara-negara yang sedang berkembang. Dewasa ini kejadian tersebut lebih di kenal dengan istilah “krisis ekonomi”. . Peristiwa terkadang tidak bisa di duga-duga kapan terjadinya dan kepada siapa peristiwa itu akan menimpa, karena itu keadaan perekonomian mudah sekali berubah-ubah yang disebabkan oleh perubahan politik, persaingan pasar yang semakin ketat , melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar, dan bencana alam. Maka perusahaan sulit untuk di prediksi atau diperkirakan apakah telah mencapai “ Break Even Point” (BEP) atau telah mencapai titik impas dengan kata lain perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan tidak juga rugi dan lebih buruk perusahaan akan jatuh pahit. Kejadian di atas terjadi apabila pemimpin perusahaan tidak bisa mengendalikan operasi dan kegiatannya. Begitu juga dengan (AJB) Bumiputera 1912 Bandung yang merupakan salah satu perusahaan yang berkiprah secara maksimal untuk mendukung pengembangan industri asuransi di Indonesia. Melihat peristiwa tersebut kita baru menyadari pentingnya akan sebuah perlindungan, perlindungan yang penulis maksud di sini adalah perlindungan jiwa dalam hal keuangan tentunya, salah satunya kita membutuhkan asuransi sebagai


(2)

1

dari itu adalah jika nasabah tidak membayar premi pada bulan ini dan nasabah tersebut meninggal dunia, maka pihak ahli warisnya (tertanggung) tidak mendapatkan uang proteksi tetapi hanya mendapatkan uang nominal Asuransi tidak memiliki batasan umur. Kegiatan Asuransi sedikitnya sama seperti bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat, tapi bedanya di sini asuransi lebih kepada perlindungan kepada nasabah contohnya jika seseorang ada yang mengalami kecelakaan maka pihak asuransi akan memberikan dana untuk biaya rumah sakit, seperti misalnya ada seseorang yang meninggal dunia. Setiap pengikut asuransi akan mendapatkan kartu polis, sebagai tanda bahwa orang tersebut masuk dalam asuransi dan wajib membayar premi asuransi yang besarnya telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan perjanjian. Inilah yang menyebabkan timbulnya piutang premi. Dalam perusahaan Asuransi, piutang premi merupakan pendapatan terbesar dalam kegiatan asuransi, sehingga setiap perusahaan asuransi dituntut untuk meningkatkan aktivitasnya, khususnya dalam bidang penagihan piutang premi agar resiko tidak tertagihnya piutang premi semakin kecil. Semakin banyak pemegang polis maka semakin besar resiko piutang premi tak tertagih.


(3)

1 Periode Piutang Premi

Tak tertagih

Perkembangan

Rp %

2004 156.850.750 -

-2005 245.980.000 89.129.250 56.82

2006 255.440.500 104.460.500 42,46

2007 286.172.500 30.732.000 12.03

2008 149.658.280 (136.514.220) (47,7)

2009 205.101.500 55.443.220 37,04

Sumber : Master File Piutang Premi AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh Toha Bandung.

Dari Tabel di atas dapat diketahui perkembangan piutang premi tak tertagih dan Polis Lapse pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Mohtoha Bandung. Untuk itu AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung perlu meningkatkan kinerjanya agar tidak banyak piutang yang tidak tertagih


(4)

1

2004 45.302.049 -

-2005 50.261.750 4.959.701 11

2006 56.666.300 6.404.550 13

2007 38.539.111,22 (18.127.188,78) (32)

2008 25.236.307,88 13.302.804,22 34

2009 59.079.254 33.842.946,12 134

Sumber : AJB. Bumiputera data diolah kembali

Dari tabel di atas dapat dilihat perkembangan Polis Lapse pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh Toha Bandung. Untuk itu AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung perlu meningkatkan pengawasannya agar tidak banyak polis lapse.

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas, maka Penulis ingin membahas ini lebih lanjut dengan mengambil judul “ANALISIS PIUTANG PREMI TAK

TERTAGIH DAMPAKNYA TERHADAP POLIS LAPSE PADA AJB.


(5)

1

adalah piutang premi tak tertagih, banyaknya nasabah yang tidak membayarkan premi-preminya yang menyebabkan polis lapse. Penyebab piutang premi tak tertagih adalah faktor ekonomi masyarakat yang berbeda-beda, dan juga banyaknya titipan premi yang belum dibukukan, polis yang lapse disebabkan karena tidak dibayarkannya premi setelah 3 bulan sejak tanggal jatuh tempo, dan juga kondisi ekonomi masing-masing nasabah.

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, penulis merumuskan beberapa masalah penelitian sbb:

1. Bagaimanakah perkembangan piutang premi yang tidak tertagih pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung periode 2007-2009

2. Bagaimanakah perkembangan polis lapse pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha bandung periode 2004-2009

3. Bagaimanakah analisis premi tak tertagih dampaknya terhadap polis lapse pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung periode 2004-2009


(6)

1 AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah selain untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam pembuatan laporan Tugas Akhir,

penulis mempunyai tujuan lainnya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan piutang premi tidak tertagih pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung.

2. Untuk mengetahui perkembangan polis lapse pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung.

3. Untuk menganalisis piutang premi tak tertagih dampaknya terhadap polis lapse pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna bagi berbagai pihak, antara lain :


(7)

1 1. Bagi Pihak Perusahaan

Dari hasil penelitian ini perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan sebagai bahan informasi dalam perkembangan piutang premi tak tertagih dan polis lapse pada ajb. bumiputera 1912 cab. moh toha bandung

2. Bagi Karyawan

Memberikan informasi piutang premi dan polis lapse, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan yang bermanfaat dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi kinerja masing-masing.

b. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu manajemen

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap Ilmu Manajemen Keuangan khususnya yang berkaitan dengan piutang premi dan polis lapse.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar kegiatan ilmiah untuk penelitian dibidang yang sama.


(8)

1 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penulis melaksanakan dan penelitian secara langsung dengan mempelajari bagian yang diteliti secara mewawancarai pihak yang berkaitan untuk mendapat data dan informasi yang diinginkan.

Dalam pelaksanaannya penelitian pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung yang beralamat di Jalan Moh. Toha no. 333 Bandung .Penelitian yang dilaksanakan penulis mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2010.


(9)

1

KEGIATAN januari februari maret april mei juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Permohonan Referensi 2. Keputusan

Perusahaan 3. Penelitian 4. Pengumpulan

Bahan/ data 5. Bimbingan

6. Proses

pengolahan data


(10)

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Piutang Premi

2.1.1 Pengertian Piutang Premi

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, diperlukan adanya dana atau penerimaan kas. Penerimaan kas yang diperoleh asuransi merupakan hasil dari penjualan polis-polis. Dari penjualan polis-polis asuransi inilah akan diperoleh penerimaan kas berupa piutang premi.

Piutang premi merupakan tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan. (IAI 2007 : 108)

Piutang premi merupakan tagihan atau langganan yang wajib dibayarkan oleh seseorang tiap bulannya. (Untung : Pinbag Adm)

2.1.1.2 Piutang

Piutang yaitu piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada pelanggan pada waktu melakukan penjualan dengan memperbolehkan pelanggan membayar


(11)

kemudian atas penjualan barang dan jasa yang dilakukan. (Soemarso S.R 2000 : 12)

Piutang merupakan klaim perusahaan atas uang, barang-barang atau jasa-jasa terhadap pihak-pihak lain. (Zaki Baridwan 1992:123)

Dalam pengertian umum piutang yaitu tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang-barang, dan jasa akibat penjualan kredit.

2.1.1.3 Premi

Setiap perusahaan dalam operasionalnya sehari-hari akan dapat meningkatkan jumlah penerimaan kas yang masuk dan meminimalisasi biaya operasional yang harus di keluarkan. Dalam perusahaan Asuransi salah satu sumber penerimaan adalah dari penerimaan premi asuransi.

Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma, atau sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.

(Radiks Purba 1992 : 105)

Premi adalah uang sesuatu yang diberikan sebagai hadiah, sumbangan atau sesuatu yang diberikan sebagai sumbangan. (Drs. Simorangkir 1998 : 98)

Premi yaitu hadiah, uang iuran asuransi (Kamus Bahasa Indonesia 2000 : 190)


(12)

dibayar tiap bulannya.

2.1.1.4 Tarif dasar Premi

Tarif dasar asuransi jiwa pada ajb. Bumiputera 1912 cab. Moh toha bandung sedah ditetapkan oleh pihak asuransi dan itu merupakan kewajiban yang harus dibayar setiap bulannya sebesar Rp.

100.000,-2.1.2 Polis Lapse

2.1.2.1 Pengertian Polis Lapse

Polis Lapse adalah penghentian penanggungan asuransi akibat dari tidak dibayarkannya premi-premi (Muhammad Syakir Sula 2004 : 198).

Polis Lapse adalah penghentian penanggungan asuransi sebagai akibat tidak dibayarkannya premi.(Kamus Bahasa indonesia).

Dalam pengertian umum polis lapse adalah penghentian penanggungan akibat dari tidak dibayarkannya premi-premi.

2.2 Kerangka Pemikiran

Asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang memberikan perlindungan terhadap seseorang. Usaha perasuransian berkembang selaras dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya. Kehadiran usaha perasuransian merupakan hal yang tidak terelakan pada situasi dimana sebagian


(13)

besar pengusaha dan anggota masyarakat memiliki kecenderungan umum untuk menghindari atau mengalihkan resiko tersebut. Untuk itu pengusaha atau pemegang polis/ pihak tertanggung harus membayar premi asuransi.

Pengertian Asuransi menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992, Asuransi

atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana

pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi

asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab

hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul

dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran

yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan

Definisi Asuransi menurut Pasl 246 Kitab Undang – Undang Dagang (KUHD) Republik Indonesia : “ Asuransi /pertanggungan adalah suatu perjanjian dimana seseprang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima sutu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu, maka dalam asuransi terkandung unsur– unsur , yaitu

a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji akan membayar sejumlah uang angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsure tak tertentu.


(14)

c. Pihak penanggung (insurance) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berabgsur – angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsure tak tertentu. Definisi Asuransi menurut Prof. Mehr. Dan Cammarck : “Asuransi merupakan suatu lat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit – unit eksposure dalam jumlah yang memadai untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mreka yang bergabung

Setiap pengikut asuransi akan mendapatkan kartu polis, sebagai tanda bahwa orang tersebut masuk dalam asuransi dan wajib membayar premi asuransi yang besarnya telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan perjanjian. Inilah yang menyebabkan timbulnya piutang premi tak tertagih yang berdampak pada pengentian pertanggungan akibat tidak dibayarkannya premi-premi(polis lapse), dampaknya disini terlihat jika seorang nasabah tidak membayarkan premi-preminya sampai 3 bulan sehingga menyebabkan polis lapse.

Menurut Untung Suharsono:Pinbag Adm

- Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya piutang premi adalah a. Masih banyaknya titipan yang belum di bukukan sebagai penerimaan


(15)

Banyaknya agen yang belum menyerahkan titipan premi dari nasabah kepada bagian administrasi ini lah yang menyebabkan banyaknya titipan premi yang belum dibukukan

b. Kurangnya pengawasan terhadap umur piutang premi c. Serta faktor ekonomi seseorang yang berbeda- beda.

faktor ekonomi yang memungkinkan seseorang tidak bisa membayar premi-preminya seringkali terjadi.

- Faktor-faktor yang menyebabkan polis lapse:

a. Tidak dibayarkannya premi-premi setelah tanggal jatuh tempo (3 bulan)

b. Kondisi ekonomi seseorang yang berbeda-beda tentunya.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap pengikut asuransi akan mendapatkan kartu polis, sebagai tanda bahwa orang tersebut masuk dalam asuransi dan wajib membayar premi asuransi yang besarnya telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan perjanjian.

Inilah yang menyebabkan timbulnya piutang premi, kondisi ekonomi seseorang merupakan sebab utama piutang premi tak tertagih, tidak dibayarkannya premi setelah 3 bulan tanggal jatuh tempo akan menyebabkan polis lapse.


(16)

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Polis Lapse

(Muhammad Syahrir Sula : 2004)

Piutang Premi (IAI : 2007)


(17)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah mengenai piutang premi tak tertagih dan polis lapse pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung.

Penulis melakukan pengamatan langsung pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung langsung dengan karyawan Asuransi khususnya pada bagian administrasi .

1. Piutang Premi sebagai variabel independent (variabel bebas) yaitu sebagai variabel penyebab timbulnya/ berubahnya variabel dependent ( variabel terkait ) . Varabel dependent adalah variabel yang mempengaruhi terhadap variabel dependent.

2. Polis Lapse sebagai variabel dependent (variabel terkait) yaitu sebagai variabel akibat adanya variabel dependent (variabel bebas). Variabel dependent adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel independent.

Maksudnya di sini adalah Piutang Premi berdampak terhadap Polis Lapse.


(18)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan penulis dalam penyusunan Tugas akhir ini adalah metode deskriptif.

Menurut Umi.Narimawati(2008:12) Metode Deskriftif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran tentang sifat individu, keadaan, gejala, suatu objek.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penulisan ini, desain penelitian yang penulis teliti adalah mengenai analisis piutang premi tak tertagih terhadap polis lapse. Penulis mengadakan penelitian pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh Toha Bandung., dan ditempatkan pada bagian administrasi agar penulis dapat memperoleh data mengenai piutang premi tak tertagih dan polis lapse.

MenurutJonathan Sarwono (2006: 27)bahwa:

“Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, koleksi data dan analisisnya”.


(19)

MenurutJonathan Sarwono (2006: 79)bahwa :

“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

Tahapan penelitian :

1. Pemilihan Tema, Topik dan Judul Penelitian 2. Pembuatan Latar Belakang Penelitian 3. Identifikasi dan Rumusan Masalah

4. Merumuskan Maksud dan Tujuan Penelitian 5. Kegunaan Penelitian

6. Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran 7. Metode Penelitian

8. Pembahasan Penelitian


(20)

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian

Dari penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis piutang premi tak tertagih dampaknya terhadap polis lapse, penulis akan menjelaskan mengenai piutang premi dampaknya terhadap polis lapse. Metode yang digunakan penulis dalam menyusun tugas ahir ini adalah deskriptif analisis .Dengan metode ini penulis berusaha untuk mencatat dan menggambarkan apa yang di peroleh dengan mengobservasi dan hasilnya dapat dimengerti dan bisa membandingkan mengenai keadaan perusahaan, khususnya yang menyangkut aspek – aspek yang diteliti dimana data dan informasi yang diperoleh akan dikumpulkan dan diuraikan dan kemudian dileraikan / kemudian dianalisis.

Menurut Sugiono (2000:20) variabel penelitian adalah :

“ Suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.

Menurut Sugiono (2006 : 31) Variabel penelitian adalah :

“Suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”


(21)

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep

Variabel

Indikator

Piutang Premi Piutang premi adalah tagihan premi

kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan (IAI : 2007).

Tabungan Premi periode 2004-2009

Polis Lapse Penghentian penanggungan asuransi akibat dari tidak di bayarnya premi – premi. (Muhammad Syakir Sula :2004).

Jumlah Polis Lapse periode 2004-2009


(22)

3.2.3.1 Sumber Data

Sumber Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu :

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama baik dari individu maupun dari hasil perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan peneliti. Sumber dari data primer untuk penelitian ini yaitu AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh. Toha Bandung. Teknik pengumpulan data yang di gunakan oleh penulis

2. Data Sekunder, yaitu merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram.


(23)

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data a. Populasi

Populasi berasal dari dari bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian

Menurut Sugiyono (2007: 55) populasi adalah : “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Populasi penelitian adalah sekumpulannya objek yang ditentukan melalui kriteria tertentu yang dapat dikategorikan kedalam objek tersebut bisa berupa manusia, file-file atau dokumen-dokumen yang dipandang sebagai objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini yang sesuai dengan judul penelitian yaitu piutang premi dan polis lapse.

b. Sampel

Sampel digunakan sebagai ukuran sampel, dimana ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya suatu penelitian, dapat ditentukan dengan statistik ataupun berdasarkan estimasi penelitian, artinya segala karakteristik dari populasi harus merupakan cerminan dari sampel yang akan digunakan.


(24)

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sesuai dengan pengertian ini maka, pengambilan sampel harus diperhatikan agar pemilihan sample tersebut dapat benar- benar sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian dan dapat mewakili populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi unit pengamatan sebuah penelitian.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah data piutang premi tak tertagih dan data polis lapse periode 2004 sampai 2009.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam menyusun tugas akhir ini adalah :

1. Data Primer melalui :

-. Observasi

Penulis melakukan pengmatan terhadap kegiatan – kegiatan yang ada dan melakukan pencatatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk menunjang laporannya. Menurut Hasani Husmen dan Purnomo Setiadi Akbar dalm bukunya Metode Penelitian social Yaitu pengamatan pencatatan yang sistematis terhadap gejala – gejala yang di teliti. (Usman dkk, 2000:54)


(25)

merupakan pengumpulan data secara langsung dengan menggunakan bahan tertulis dengan cara mempelajari dan membaca pendapat para ahli yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas guna memperoleh gambaran teoritis menunjang penyusunan dari pembahasan”.

Yaitu mengadakan Tanya jawab dengan narasumber berada dilingkungan AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh. Toha Bandung.

- Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dalam menganalisa data – data tentang perusahaan khususnya piutang premi dan polis lapse.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data-data perkuliahan atau studi literatur yang menunjang penelitian ataupun sumber yang relevan dengan topik.

a. Library Research(Penelitian Kepustakaan)

Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku yang ada di perpustakaan yang dapat memberikan pemecahan sebagai bahan-bahan untuk laporan tugas akhir.


(26)

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah AJB Bumiputera 1912

AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia. Perusahaan asuransi ini terbentuk pada tanggal

12 Februari 1912, di Magelang, Jawa Tengah, dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschapij PGHB (bahasa Belanda) disingkat dengan O.L Mij. PGHBatau lebih dikenal dengan bahasa InggrisnyaMutual Life Insurance

(Asuransi Jiwa Bersama). Dengan bentuk badan usaha yang seperti ini, maka pemilik perusahaan adalah Para Pemegang Polis.

O.L Mij PGHB didirikan berdasarkan keputusan dalam sidang pada Kongres Perserikatan Guru-guru Hindia Belanda yang pertama di Magelang, saat itu pesertanya hanya terbatas pada kalangan guru-guru saja. Para peserta kongres pun menyambut positif. Jumlah peserta yang terdaftar sebagai anggota O.L Mij. PGHB, baru 5 orang.


(27)

Karena perusahaan ini dibentuk oleh para guru, maka pengurusnya pun untuk pertama kali, hanya terdiri dari tiga orang Pengurus PGHB, yang terdiri dari:

1. Mas Ngabehi (M.Ng) Dwidjosewojo, sebagai Presiden Komisaris.

2. Mas Karto Hadi (M.K.H) Soebroto, sebagai Direktur.

3. Mas Maryoto Soedibyo (M.) Soebroto, sebagai Bendahara

Dengan bertambahnya anggota, maka para pengurus sepakat untuk mengubah nama perusahaannya. Berdasarkan Rapat Anggota/Pemegang Polis di Semarang, November 1914, nama O.L Mij. PGHB diubah menjadiO.L Mij. Boemi Poetra.

Pada tahun 1942 ketika Jepang berada di Indonesia, nama O.L Mij. Boemi Poetra yang menggunakan bahasa asing segera diganti. Maka pada tahun 1943 O.L Mij. Boemi Poetra kembali diubah namanya menjadi Perseroan Pertanggungan Djiwa (PTD) Boemi Poetra, yang merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa nasional yg tetap bertahan. Namun karena dirasa kurang memiliki rasa kebersamaan, maka pd tahun 1953 PTD Boemi Poetra dihapuskan. Dan, hingga sekarang terkenal dengan nama Asuransi Jiwa Bersama (AJB) di depan nama Bumiputera 1912 yang merupakan bentuk badan hukum.


(28)

AJB Bumiputera 1912 memulai usahanya dengan modal awal nol sen. Dengan demikian, perusahaan asuransi ini berbentuk onderling atau mutual (Usaha Bersama), karena perusahaan dapat didirikan tanpa harus menyediakan modal lebih dahulu. Uang yang diterima perusahaan untuk pertama kalinya berasal dari kelima peserta kongres PGHB yang menjadi O.L Mij. PGHB. Syarat utamanya dalah bahwa ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama tiga tahun penuh.

Perusahaan ini hanya mengutamakan pembayaran premi sebagai modal kerjanya dan tidak mendapatkan honorarium bagi para pengurusnya, sehingga mereka bekerja dengan sukarela.


(29)

4.1.2 Struktur Organisasi AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung Struktur organisasi adalah gambar yang berisikan bagan – bagan ataupun dalam bentuk lain yang dapat memberikan penjelasan dan gambaran secara sistematis, yaitu menerangkan fungsi masing-masing atau tugas – tugas yang dilakukan karyawan itu. Sedangkan organisasi adalah sekelompok orang antara dua orang atau lebih orang yang melakukan kerjasama dalam bidang tertentu melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan untuk kepentingan bersama.

Jadi struktur organisasi adalah keseluruhan yang penjelasan bagan-bagan pekerjaan serta fungsi tugas masing-masing di dalam perusahaan yang dibentuk oleh sekelompok orang yang melakukan kerja sama dimaksudkan untuk melakukan suatu tujuan demi kepentingan bersama.

Struktur organisasi dibentuk sabagai alat bantu bagi pemimpin suatu perusahaan untuk mengkoordinir aktifitas semua karyawann, agar karyawan perusahaan tersebur bisa mengerjakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Struktur organisasi cabang merupakan susunan jabatan yang terdapat di perusahaan, mulai dari Kepala Cabang, Kepala Unit Keuangan, Kepala Unit Operasional, Kasir,Supervisor, sampai kepada Agen-agen.


(30)

Bandung dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:

Struktur Organisasi AJB. Bumiputera 1912 Cab. Bandung

Sumber: AJB.Bumiputera 1912 cab. Moh.Toha Bandung Gambar 4.1

Struktur Organisasi AJB Bumiputera cab. Bandung KEPALA

CABANG

KEPALA UNIT ADMINISTRASI

KEUANGAN

KEPALA UNIT OPERASION

KASIR

SUPERVISOR SUPERVISOR


(31)

4.1.3 Job Description 1. Kepala cabang

Kepala cabang Asper adalah seorang pejabat yang karena tusag dan tanggung jawabnya di berikan amanah oleh perusahaan untuk memimpin sebuah organisasi Kantor Cabang Asper. Kepala Cabang berperan dalam melaksanakan pengembangan organisasi keagenan, kegiatan operasional produksi, operasional konservasi, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya.

Kepala Cabang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah, mengkoordinir dan membawahi :

a. Kepala Unit Operasional

b. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan c. Agen Koordinator

2. Kepala Unit Administrasi & Keuangan (KUAK)

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan adalah seorang pejabat yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan dalam


(32)

keuangan, serta pelayanan kepada Pemegang Polis, Agen Koordinator dan Agen.

Kepala unit Administrasi dan Keuangan bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi :

a. Kasir/pemegang kas

b. Pegawai Administrasi

c. Petugas Costumer service (Kantor Cabang Eksekutif)

d. Tenaga Kontrak (SPIK)

3. Kepala Unit Operasional (KUO)

Kepala Unit Operasional adalah seorang pejabat yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaannya untuk berperan dalam melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional penjualan, operasional konservasi dan pelayanan kepada Pemegamg Polis.

Kepala Unit Operasional bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan mengkoordinir Agen dalam unit kerjanya.


(33)

4. Kasir

Kasir adalah seorang pejabat fungsional yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan tertib administrasi, sirkulasi dan laporan keuangan.

Kasir bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan.p

5. Pegawai Administrasi

Pegawai Administrasi adalah seorang karyawan tang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk melaksanakan tugas-tugas administrasi.

Pegawai Administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan.

6. Tenaga SPIK

Tenaga kontrak (SPIK) adalh seorang pekerja berstatus kontrak kerja dengan perusahaan dalam batas waktu tertentu ( Sopir, Tenaga Keamanan dan Tenaga Kebersihan Kantor/office boy) yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk membantu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan administrasi.


(34)

Agen coordinator adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap Agen Produksi dan/aau Agen Debit yang berada dibawah koordinasinya.

8. Agen Produksi

Agen produksi adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan kegiatan penutupan produksi baru asuransi jiwa sesuai dengan segmen pasarnya. Agen bertanggung jawab kepada Agen koordinator.

9. Agen Debit / Petugas Customer Service.

Agen Debit/Petugas Customer Service adalah agen/petugas yang mengelola portofolio polis pada suatu wilayah debit dengan kewajiban pokok melakukan kegiatan pengutipan premi dan pelayanan terhadap pemegang polis dalam wilayah debit, dibawah pengawasan dan koordinasi Agen Koordinasi / Kepala Unit Operasional(KUO).

Agen Debit bertanggung jawab kepada Agen Koordinator, sedangkan Petugas Customer Service bertanggung jawab kepada KUA & Keuangan (Kepala Kantor Cabang Eksekutif).


(35)

4.1.4 Aspek Perusahaan.

Kegiatan kehumasan Internal dimaksudkan untuk membina keakraban dan kebersamaan dalam rangka membangun motivasi dan iklim kerja yang komdusif melalui:

a. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan silaturahmi ke tempat tinggal mitra kerja / pegawai dengan skala prioritas.

b. Kepala Cabang / KUAK / KUO menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam organisasi dengan melakukan kegiatan olahraga dan arisan. c. Kepala Cabang menyelenggarakan program pembinaan rohani sesuai dengan agama masing-masing.

d. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan silaturahmi kepada keluarga mitra kerja / pegawai secara berkala.

e. Kepala Cabang / KUAK / KUO melakukan kunjungan kepada mitra kerja / pegawai yang kena musibah atau sakit.

* Pelaksanaan kegiatan Kehumasan Pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh.Toha 1912 adalah :

1. Internal

Kegiatan kehumasan dimaksudkan untuk membina keakraban dan kebersamaan dalam rangka membangun motivasi dan iklim kerja yang kondusif melalui :


(36)

tinggal mitra kerja / pegawai dengan skala prioritas

b. Kepala Cabang / KUAK / KUO menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam organisasi dengan melakukan kegiatan olshraga dan sarisan. c. Kepala Cabang menyelenggarakan program pembinaan rohani sesuai dengan agama masing – masing.

2. Eksternal

Kegiatan kehumasan eksternal dimaksudkan untuk membuka pasar agar memudahkan Agen dalam melakukan presentasi pasar diwilayah operasional, maupun untuk membina hubungan baik dengan pihak eksternal:

a. Kepala Cabang wajib melakukan kegiatan silaturahmi kepada anggota Muspida setempat (Bupati/Walikota-Dandim-Kapolres-Ketua Pengadilan dan Kepala Kejaksaan) secara berskala, mengenai serta menjalin keakraban dan kerjasama.

b. Kepala Cabang wajib melakukan kunjungan silaturahmi khususnya silaturahmi khususnya kepada Kepala-kepala dinas, perwira-perwira TNI dan POLRI, Kalangan Perbankan, secara berkala, mengenai serta menjalin keakraban dan kerjasama.


(37)

c. Kepala Cabang melakukan kunjungan keakraban kepada ketua Organisasi dan Asosiasi serta mendapatkan daftar nama anggota organisasi tersebut untuk didistribusikan kepada Agen sesuai segmennya.

d. Kepala Cabang melakukan kunjungan keakraban dan mengenal pemuka Agama, pemuka Adat dan Pusat Pengaruh diwilayah operasionalnya.

e. Kepala Cabang / KUAK / KUO Mitra Kerja mengikuti kegiatan Adat maupun kegiatan keagamaan diwlayah operasionalnya.

f. Kepala Cabang melakukan kunjungan silaturahmi ke perusahaan-perusahaan dan media massa terdapat diwalayanya (jika ada)

g. Kepala Cabang berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

h. Kepala Cabang bergabung dan aktif dalam kegiatan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia di wilayah Operasionalnya.


(38)

4.2.1 Perkembangan Piutang Premi Tak Tertagih Pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung periode 2004 sampai 2009

Dalam perusahaan Asuransi, piutang premi merupakan pendapatan terbesar dalam kegiatan asuransi, sehingga setiap perusahaan asuransi dituntut untuk meningkatkan aktivitasnya, khususnya dalam bidang penagihan piutang premi agar resiko tidak tertagihnya piutang premi semakin kecil. Semakin banyak pemegang polis maka semakin besar resiko piutang premi tak tertagih. Berikut adalah tabel dan grafik premi yang tidak tertagih periode 2004 sampai 2009:

Tabel 4.1

Piutang premi tidak tertagih pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh.Toha Bandung periode 2004-2009

Periode Piutang Premi Tak tertagih

Perkembangan

Rp %

2004 156.850.750 -

-2005 245.980.000 89.129.250 56.82

2006 255.440.500 104.460.500 42,46

2007 286.172.500 30.732.000 12.03

2008 149.658.280 (136.514.220) (47,7)

2009 205.101.500 55.443.220 37,04


(39)

Dari tabel di atas dapat digambarkan grafik perkembangan piutang premi tak tertagih yang terjadi pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh Toha Bandung periode 2004 sampai 2009 sebagai berikut :

Gambar 4.1

Grafik Piutang Premi Tak Tertagih

Keterangan :

- Pada tahun 2004 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 156.850.750, sedangkan pada tahun 2005 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 245.980.000

piutang premi tak tertagih mengalami kenaikan sebesar Rp. 89.129.250 atau sebesar 56,82% dibandingkan tahun sebelumnya.

- Pada tahun 2006 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 255.980.000, mengalami kenaikan sebesar Rp. 104.460.500, atau sebesar 42,46%. - Pada tahun 2007 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 286.172.500,

mengalami kenaikan sebesar Rp. 30.732.000, atau sebesar 12,03% - Pada tahun 2008 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 149.658.280

0 100 200 300 400

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Piutang Premi tak tertagih


(40)

- Pada tahun 2009 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 205.101.500 mengalami kenaikan sebesar Rp. 55.443.240 atau 37,04%.

Dari hasil analisis di atas bahwa piutang premi tak tertagih mengalami kenaikan dan juga penurunan, perkembangan piutang premi tak tertagih tahun 2004-2007 mengalami kenaikan, di tahun 2008 piutang premi mengalami penurunan, dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan kembali. Menurut hasil wawancara dengan Pinbag Administrasi

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya piutang premi adalah a. Masih banyaknya titipan yang belum di bukukan sebagai penerimaan

premi.

Banyaknya agen yang belum menyerahkan titipan premi dari nasaba kepada bagian administrasi ini lah yang menyebabkan banyaknya titipan premi yang belum dibukukan

b. Kurangnya pengawasan terhadap umur piutang premi c. Serta faktor ekonomi seseorang yang berbeda- beda.

Faktor ekonomi yang memungkinkan seseorang tidak bisa membayar premi-preminya seringkali terjadi.


(41)

4.2.2 Perkembangan Polis Lapse Pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung Periode 2004 sampai 2009

Tidak dibayarkannya premi-premi yang sudah jatuh tempo akan menyebabkan polis lapse. Berikut adalah perkembangan Polis Lapse periode 2004 sampai 2009 :

Tabel 4.2

Polis Lapse pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh.Toha Bandung periode 2004-2009

Periode Polis Lapse Perkembangan

Rp %

2004 45.302.049 -

-2005 50.261.750 4.959.701 11

2006 56.666.300 6.404.550 13

2007 38.539.111,22 (18.127.188,78) (32,04)

2008 25.236.307,88 13.302.804,22 34

2009 59.079.254 33.842.946,12 134


(42)

Dari tabel di atas dapat digambarkan grafik perkembangan polis lapse yang terjadi pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh Toha Bandung periode 2004 sampai 2009 sebagai berikut :

Gambar 4.2 Grafik Polis Lapse

Keterangan:

- Pada tahun 2004 polis lapse sebesar Rp. 45.302.049, sedangkan pada tahun 2005 sebesar Rp. 50.261.750 mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.959.701 atau 11%.

- Pada tahun 2006 polis lapse sebesar Rp. 56.666.300, mengalami kenaikan sebesar Rp. 6.404.550 atau 13%

- Pada tahun 2007 polis lapse sebesar Rp. 38.539.111,22 mengalami penurunan sebesar Rp. 18.127.188,78 atau 32,04%

0 10 20 30 40 50 60 70

2004 2005 2006 2007 2008 2009


(43)

- Pada tahun 2008 polis lapse sebesar Rp. 25.236.302,88 mengalami penurunan sebesar Rp. 13.382.804,22 atau 34%

- Pada tahun 2009 polis lapse sebesar Rp. 59.079.254 mengalami kenaikan sebesar Rp. 33.842.946,12 atau 134%

Dari hasil analisis di atas, dapat dikemukakan bahwa pada tahun 2004-2006 mengalami kenaikan polis lapse, pada tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan, pada tahun 2009 mengalami kenaikan polis lapse. Penyebab polis lapse adalah tidak dibayarkannya premi-premi setelah 3 bulan dan juga kondisi ekonomi nasabah yang terkadang naik dan turun.

4.2.3 Analisis Piutang Premi Tak Tertagih Dampaknya Terhadap Polis Lapse Pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung Periode 2007-2009

Piutang premi mempunyai pengaruh terhadap polis lapse, karena jika seorang nasabah mempunyai piutang yang tidak dibayarkan sampai saatnya jatuh tempo, maka akan berdampak pada polis lapse, piutang premi jumlah tiap tahunnya mengalami kenaikan dan juga penurunan. Berikut adalah Tabel Analisis Piutang Premi Tak Tertagih Dampaknya Terhadap Polis Lapse :


(44)

Tabel 4.3

Piutang Premi Tidak Tertagih Dampaknya Terhadap Polis Lapse pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh.Toha Bandung periode 2004-2009

Periode Piutang Premi Tak Tertagih

Polis Lapse Prosentase

(%)

2004 156.850.750 45.302.049 346

2005 245.980.000 50.261.750 489,39

2006 255.440.500 56.666.300 450

2007 286.172.500 38.539.111,22 742

2008 149.658.280 25.236.307,88 593,02

2009 205.101.500 59.079.254 347,16

Sumber: AJB.Bumiputera data diolah kembali

Grafik 4.3

0 100 200 300 400

2004 2005 2006 2007 2008 2009

piutang premi tak tertagih


(45)

Kondisi piutang premi tidak tertagih terhadap polis lapse pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh. Toha Bandung

Keterangan :

- Pada tahun 2004 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 156.850.750 dan polis lapse sebesar Rp. 45.302.049 prosentasenya sebesar 346%.

- Pada tahun 2005 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 245.980.000 dan polis lapse sebesar Rp. 50.261.750 prosentasenya sebesar 480,45%.

- Pada tahun 2006 piutang premi tak tertagih sebesar Rp.255.440.500 dan polis lapse sebesar Rp. 56.666.300 prosentasenya sebesar 449%.

- Pada tahun 2007 piutang premi tak tertagihnya sebesar Rp. 286.172.500 dan polis lapse sebesar Rp. 38.539.111,22 prosentasenya sebesar 740,20%. - Pada tahun 2008 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 149.658.280 dan

polis lapse sebesar Rp. 25.236.302,88, prosentasenya sebesar 590,91%. - Pada tahun 2009 piutang premi tak tertagih sebesar Rp. 205.101.500 dan

polis lapse sebesar Rp. 59.079.254, prosentasenya sebesar 366,10%.

Berdasarkan hasil analisis di atas pada tahun 2004-2007 piutang premi tak tertagih mengalami kenaikan, pada tahun 2008 mengalami penurunan dan pada taun 2009 mengalami piutang premi


(46)

taun 2007-2008 polis lapsenya mengalami penurunan, pada tahun 2009 polis lapse mengalami kenaikan.

Menurut hasil wawancara dengan bagian administrasi pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh Toha Bandung adalah bahwa tak tertagihnya piutang premi berdampak pada polis lapse(penghentian penanggungan akibat tidak dibayarkanya premi-premi)terjadi akibat piutang premi yang tidak dibayarkan sampai jatuh tempo pembayaran yaitu batas waktu pembayaran 3 bulan, bagi pihak penanggung yang yang tidak membayarkan preminya jika suatu saat seorang penanggung meninggal , maka pihak tertanggung akan mendapatkan uang nominal atau hanya sedikit uang dan bukan uang pertanggungan.


(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan uang telah penulis kemukakan, dimana merupakan hasil penelitian pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh Toha Bandung, maka sebagai tahap akhir dari karya ilmiah ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan piutang premi tak tertagih pada tahun 2004-2007 mengalami

kenaikan, pada tahun 2004 di tahun 2008 piutang premi mengalami penurunan, dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan kembali, ini disebabkan oleh masih banyaknya titipan yang belum dibukukan sebagai peneriamaan premi, kurangnya pengawasan terhadap umur piutang premi, serta faktor ekonomi nasabah yang berbeda-beda.

2. Perkembangan polis lapse pada tahun 2004-2006 mengalami kenaikan polis

lapse, pada tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan pada tahun 2009 mengalami kenaikan polis lapse. Penyebab polis lapse adalah tidak dibayarkannya premi-premi setelah 3 bulan dan juga kondisi ekonomi nasabah yang terkadang naik dan turun.


(48)

Lapse pada AJB. Bumiputera 1912 cab. Moh Toha Bandung pada tahun 2004-2007 piutang premi tak tertagih mengalami kenaikan, pada tahun 2008 mengalami penurunan dan pada tahun 2009 mengalami piutang premi tak tertagih. Pada tahun 2004-2006 mengalami kenaikan polis lapse, sedangkan pada tahun 2007-2008 polis lapse mengalami penurunan, pada tahun 2009polis lapse mengalami kenaikan. Dampak dari piutang premi tak tertagih adalah penghentian penanggungan karena tidak dibayarkannya premi-premi(polis lapse).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha bandung untuk kemajuan dimasa yang akan datang. Adapun saran yang penulis kemukakan sebagai berikut :

1. AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung terutama pada bagian administrasi perlu lebih mengawasi piutang premi, agar tidak terjadi banyak piutang premi tidak tertagih.

2. Pemberitahuan secara teratur kepada nasabah pemegang polis, agar teratur membayar premi-preminya, dan jangn sampai menyebabkan polis karena tidak dibayarkannya premi selama 3 bulan dihitung sejak jatuh tempo.


(49)

3. Pihak asuransi sebaiknya meningkatkan kinerjanya karena dampak dari piutang premi yang tidak dibayarkanselama 3 bulan akan menyebabkan penghentian penanggungan sementara akibat tidak dibayarkannya premi-premi (polis lapse). Apabila nasabah terus menerus seperti itu, maka dimana pihak penanggung meninggal, maka pihak tertanggung atau ahli waris akan mendapatkan uang nominal yang sedikit bukan lagi uang pertanggungan.


(50)

i

orang tersebut masuk dalam asuransi dan wajib membayar premi asuransi yang besarnya telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan perjanjian. Inilah yang menyebabkan timbulnya piutang premi. Piutang Premi merupakan sumber pendapatan terbesar Asuransi, kondisi ekonomi yang tidak bagus sering kali menyebabkan tak tertaginya premi ini yang dinamakan piutang premi tak tertagih , nasabah yang tidak membayarkan preminya sampai batas waktu yg ditentukan akan menyebabkan polis lapse.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pitang premi tak tertagih dampaknya terhadap polis lapse pada AJB. Bumiputera 1912 Ca. Moh Toha Bandung.Metode penelitian yang dilakukan penulis dalam penyusunan Tugas akhir ini adalah metode deskriptif anlisis. Deskriptif analisis adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti fakta yang ada secara sistematis berdasarkan objek penelitian, fakta yang ada untuk dikumpulkan dan diolah menjadi data, kemudian dijelaskan berdasarkan teori sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah tak tertagihnya premi akan menimbulkan piutang yang jika sudah jatuh tempo akan menyebabkan polis lapse.Saran penelitian ini adalah pihak asuransi harus lebih teliti terutama pihak agen dalam memilih calon nasabah, seharusnya pihak asuransi melakukan pendekatan terhadap nasabah agar teratur membayar preminya agar tidak sampai jatuh tempo.


(51)

The Analysis Premium Account Receivable

Impact On The Policy Lapse At AJB. Bumiputera 1912

Branch. Moh Toha Bandung

Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi

Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

Oleh :

NURHAYATI OKTAVIANTI 21507013

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(52)

v LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Penelitian ...1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...6

1.4. Kegunaan Penelitian ...6

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ...9

2.1. Kajian Pustaka...9

2.1.1 Piutang Premi ...9

2.1.1 Pengertian piutang premi...9


(53)

vi

2.1.2.1 Pengertian Polis Lapse ...11

2.2. Kerangka Pemikiran... 11

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ...16

3.1. Objek Penelitian ...16

3.2. Metode Penelitian...17

3.2.1 Desain Penelitian...17

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ...19

3.2.3. Sumber dan Tekhnik Penentuan Data ...21

3.2.3.1 Sumber Data...21

3.2.3.2 Tekhnik Penentuan Data ...22

3.2.4. Tekhnik Pengumpulan Data...23

BAB IV HASIL PENENLITIAN DAN PEMBAHASAN...25

4.1. Hasil Penelitian ...25

4.1.1. Sejarah Perusahaan ...25

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ...28

4.1.3. Job Description ...30

4.1.4. Aspek Perusahan...34


(54)

vii

4.2.2 Perkembangan Polis Lapse Pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Moh Toha Bandung Periode 2004-2009 ...40 4.2.3 Analisis Piutang Premi Tak Tertagih

Dampaknya Terhadap Polis Lapse Pada AJB. Bumiputera 1912 Cab. Mohtoha Bandung Periode 2004-2009 ...42 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...46 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(55)

Kitab Undang – Undang Dagang Pasal 246 tentang asuransi

Muhammad, Syakir Sula. 2004.Asuransi Syariah (Life and General).Jakarta: Gema Insani Press

Radiks, Purba. 1992 .Memahami Asuransi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo

Sugiyono. 2002.Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2003.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Umi, Narimawati. 2008.Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Teori Dan Aplikasi. Bandung

Drs.Simorangkir.1998.Premi. Melalui <http://www.google.co.id/definisi premi.html> diakses, 12 Maret 2010.

IAI 2007. Piutang Premi. Melalui <http://www.google.co.id/definisi piutang premi.html>

diakses, 2 Juli 2010.

Soemarso, S.R.1998 Piutang. Melalui <http://www.google.co.id /piutang> diakses, 12 Maret 2010

Zaki, Baridwan. 1992.Piutang.Melalui <http://www.google.co.id /piutang> diakses, 12 Maret 2010


(56)

ii

Rahmat dan Karunia-Nya, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas akhir.

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Diploma III pada Jurusan Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lingkungan kerja.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj Umi Narimawati Dra.SE.,M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi.


(57)

iii

telah sabar membimbing dan selalu memerikan masukan yang berguna sampai penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Ibu Lita Wulantika SE.,M.Si selaku dosen wali yang selalu memberi arahan dan masukan kepada penulis.

6. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, yang memberikan petunjuk maupun arahan kepada seluruh mahasiswa dan yang telah membimbing dan memberikan materi perkuliahan kepada penulis.

7. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu penulis dalam peminjaman buku.

8. Kepada Ibu dan Ayah tercinta, dan adik – adik tercinta yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik material maupun moril sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir pada Universitas Indonesia.

9. Sahabat-sahabat seperjuanganku nda, noeno, ovi, rizka,anggi,wida,rika serta teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena telah mau memberi kritik dan saran. 10. Seluruh rekan-rekan di Universitas Komputer Indonesia, khususnya

Jurusan Keuangan dan Perbankan Angkatan 2007 yang telah memberikan saran dan kritikan kepada penulis.


(58)

iv

membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. penulis ucapan terima kasih.

Bandung Juli 2010 Penulis


(59)

(60)

Alamat : Jl. Moch Toha gg. Aki Ahman no 111/ 203 dBandung Nama Orang Tua/wali :

a. Ayah : A. Sukirman Pekerjaan : PNS

b. Ibu : Sugiyati (alm)

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Nugraha Bandung Tahun 1995-2001 2. SLTP Negeri 10 Bandung Tahun 2001-2004 3. SMA Pasundan 3 Bandung Tahun 2004-2007

4. Pada tahun 2007, penulis tercatat sebagai Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :Graha Ilmu

Kitab Undang – Undang Dagang Pasal 246 tentang asuransi

Muhammad, Syakir Sula. 2004.Asuransi Syariah (Life and General).Jakarta: Gema Insani Press

Radiks, Purba. 1992 .Memahami Asuransi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo

Sugiyono. 2002.Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2003.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Umi, Narimawati. 2008.Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Teori Dan Aplikasi. Bandung

Drs.Simorangkir.1998.Premi. Melalui <http://www.google.co.id/definisi premi.html> diakses, 12 Maret 2010.

IAI 2007. Piutang Premi. Melalui <http://www.google.co.id/definisi piutang premi.html>

diakses, 2 Juli 2010.

Soemarso, S.R.1998 Piutang. Melalui <http://www.google.co.id /piutang> diakses, 12 Maret 2010

Zaki, Baridwan. 1992.Piutang.Melalui <http://www.google.co.id /piutang> diakses, 12 Maret 2010


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas akhir.

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Diploma III pada Jurusan Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lingkungan kerja.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj Umi Narimawati Dra.SE.,M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi.


(3)

3. Ibu Linna Ismawati,SE,M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan dan Perbankan

4. Ibu Trustorini Handayani, SE,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah sabar membimbing dan selalu memerikan masukan yang berguna sampai penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Ibu Lita Wulantika SE.,M.Si selaku dosen wali yang selalu memberi arahan dan masukan kepada penulis.

6. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, yang memberikan petunjuk maupun arahan kepada seluruh mahasiswa dan yang telah membimbing dan memberikan materi perkuliahan kepada penulis.

7. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu penulis dalam peminjaman buku.

8. Kepada Ibu dan Ayah tercinta, dan adik – adik tercinta yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik material maupun moril sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir pada Universitas Indonesia.

9. Sahabat-sahabat seperjuanganku nda, noeno, ovi, rizka,anggi,wida,rika serta teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena telah mau memberi kritik dan saran. 10. Seluruh rekan-rekan di Universitas Komputer Indonesia, khususnya

Jurusan Keuangan dan Perbankan Angkatan 2007 yang telah memberikan saran dan kritikan kepada penulis.


(4)

iv

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis selama ini.

Akhir kata, semoga Tuhan senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. penulis ucapan terima kasih.

Bandung Juli 2010 Penulis


(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurhayati. Oktavianti Tempat /Tgl. Lahir : Bandung, 6 Oktober 1989

Alamat : Jl. Moch Toha gg. Aki Ahman no 111/ 203 dBandung Nama Orang Tua/wali :

a. Ayah : A. Sukirman Pekerjaan : PNS

b. Ibu : Sugiyati (alm)

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Nugraha Bandung Tahun 1995-2001 2. SLTP Negeri 10 Bandung Tahun 2001-2004 3. SMA Pasundan 3 Bandung Tahun 2004-2007

4. Pada tahun 2007, penulis tercatat sebagai Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia.